Gas pencemar yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan dapat menyebabkan hujan asam adalah

Gas pencemar yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan dapat menyebabkan hujan asam adalah

Gas pencemar yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan dapat menyebabkan hujan asam adalah

Penulis: Versatile Holiday Lado
11 Oktober 2021

View non-AMP version at tirto.id

Gas pencemar yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan dapat menyebabkan hujan asam adalah
Hujan asam bisa memicu sejumlah dampak negatif. Berikut ini pengertian hujan asam, penyebab, dan solusi pencegahannya.

tirto.id - Penyebab hujan asam terjadi saat SO2 dan NOX menyebar di atmosfer usai diangkut oleh angin atau arus udara. Meski memiliki dampak negatif, hujan asam dapat dicegah.

Hujan asam adalah istilah untuk segala bentuk presipitasi (pengendapan) dengan komponen berupa asam, seperti asam sulfat atau nitrat, yang jatuh ke tanah dari atmosfer dalam bentuk basah atau kering. Proses ini bisa berupa hujan, salju, kabut, hujan es atau bahkan debu yang bersifat asam.

Advertising

Advertising

Hujan asam memiliki tingkat keasaman atau pH di bawah normal, yakni kurang dari 5,6. Adapun hujan yang turun di wilayah Indonesia memiliki pH normal, sekitar 6.

Penyebab Hujan Asam

Asamnya hujan ini dikarenakan kandungan karbondioksida atau CO₂ yang larut dengan air hujan itu dan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Hujan asam terjadi ketika sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) menyebar di atmosfer setelah diangkut oleh angin atau arus udara.

SO2 dan NOX dapat bereaksi terhadap air, oksigen, dan bahan kimia lainnya untuk membentuk asam sulfat dan nitrat. Unsur-unsur itu kemudian bercampur dengan air dan bahan lainnya sebelum jatuh ke permukaan bumi.

Sebagian kecil SO2 dan NOX yang menyebabkan hujan asam berasal dari sumber alami, seperti erupsi gunung api. Sementara sebagian besarnya berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dari proses di pembangkit listrik, kendaraan bermotor dan alat berat, industri manufaktur, kilang minyak serta lainnya.

Dampak Hujan Asam

Dampak hujan asam bisa mempengaruhi tanaman, tanah, bangunan dan benda lain di permukaan bumi. Hujan ini bisa mengubah komposisi tanah dan air sehingga menjadi tidak layak untuk tanaman maupun hewan.

Infografik SC Hujan Asam. tirto.id/Fuad

Misalnya, danau yang sehat memiliki pH 6,5 atau lebih tinggi. Hujan asam bisa meningkatkan tingkat keasaman air di danau itu sehingga banyak ikan berpotensi mati. Sebab, sebagian besar spesies ikan tidak dapat bertahan pada air dengan pH di bawah 5. Apabila pH air menjadi 4, danau tersebut akan dianggap mati.

Hujan asam pun dapat memperburuk kualitas batu kapur dan marmer pada bangunan. Selain itu, manusia juga bisa menerima dampak buruk hujan ini. Dampak hujan asam terhadap manusia, salah satunya karena fenomena alam ini bisa memicu penyakit tertentu. Contohnya, sakit paru- paru, penyakit kulit dan lain sebagainya.

Pencegahan Hujan Asam

Oleh karena banyak dampak negatif yang ditimbulkan, hujan asam perlu dicegah. Terdapat sejumlah solusi untuk mencegah terjadinya hujan asam.

Pertama, hujan asam bisa dicegah dengan membatasi penggunaan bahan bakar fosil serta beralih pada sumber energi baru dan terbarukan, seperti tenaga surya, angin, mikrohidro dan lainnya.

Kedua, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan bahan bakar fosil, serta mengutamakan pemakaian sarana transportasi umum, jalan kaki atau bersepeda.

Ketiga, menghemat atau mengurangi penggunaan listrik dari bahan bakar fosil dan menggantinya dengan sumber tenaga surya. Beberapa negara saat ini sudah merintis penggunaan tenaga surya untuk memproduksi listrik.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait HUJAN atau tulisan menarik lainnya Versatile Holiday Lado
(tirto.id - vrs/add)

Penulis: Versatile Holiday Lado Editor: Addi M Idhom Kontributor: Versatile Holiday Lado

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (SOx). Gas ini sangat mudah terlarut dalam air, memiliki bau namun tidak berwarna,SO2 dan gas-gas oksida sulfur lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur. Sulfur sendiri terdapat dalam hampir semua material mentah yang belum diolah seperti minyak mentah, batu bara, dan bijih-bijih yang mengandung metal seperti alumunium, tembaga,seng,timbal dan besi. Di daerah perkotaan, yang menjadi sumber sulfur utama adalah kegiatan pembangkit tenaga listrik, terutama yang menggunakan batu bara ataupun minyak diesel sebagai bahan bakarnya, juga gas buang dari kendaraan yang menggunakan diesel dan industri-industri yang menggunakan bahan bakar batu bara dan minyak mentah.Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif.

     Dampak Pencemaran SO2


Gas SO2 telah lama dikenal sebagai gas yang dapat menyebabkan iritasi pada system pernafasan, seperti pada slaput lender hidung, tenggorokan dan saluran udara di paru-paru. Efek kesehatan ini menjadi lebih buruk pada penderita asma. Disamping itu SO2 terkonversi di udara menjadi pencemar sekunder seperti aerosol sulfat.
Aerosol yang dihasilkan sebagai pencemar sekunder umumnya mempunyai ukuran yang sangat halus sehingga dapat terhisap ke dalam sistem pernafasan bawah. Aerosol sulfat yang masuk ke dalam saluran pernafasan dapat menyebabkan dampak kesehatan yang lebih berat daripada partikel-partikel lainnya karena mempunyai sifat korosif dan karsinogen. Oleh karena gas SO2 berpotensi untuk menghasilkan aerosol sulfat sebagai pencemar sekunder, kasus peningkatan angka kematian karena kegagalan pernafasan terutama pada orang tua dan anak-anak sering berhubungan dengan konsentrasi SO2 dan partikulat secara bersamaan (Harrop, 2002).
Dalam bentuk gas, SO2 dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru yang menyebabkan timbulnya kesulitan bernafas, terutama pada kelompok orang yang sensitive seperti orang berpenyakit asma, anak-anak dan lansia. SO2 juga mampu bereaksi dengan senyawa kimia lain membentuk partikel sulfat yang jika terhirup dapat terakumulasi di paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernapas, penyakit pernapasan, dan bahkan kematian (EPA, 2007).

                                                           

Gas pencemar yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan dapat menyebabkan hujan asam adalah

                                                                  Tabel 1. Pengaruh Konsentrasi Sulfur Dioksida terhadap Kesehatan Manusia

Tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam.Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

                                                                                                  

Gas pencemar yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan dapat menyebabkan hujan asam adalah

Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan. Jenis Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002). Ini disebabkan oleh pengaruh rantai makanan, yang secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem. Tidak semua danau yang terkena hujan asam akan menjadi pengasaman, dimana telah ditemukan jenis batuan dan tanah yang dapat membantu menetralkan keasaman.
Selain menyebabkan hujan asam, SO2 juga dapat mengurangi jarak pandang karena gas maupun partikel SO2 mampu menyerap cahaya sehingga menimbulkan kabut.

Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini pada konsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis SO2 menyebabkan terjadinya khlorosis. Kerusakan tanaman iniakan diperparah dengan kenaikan kelembaban udara. SO2 diudara akan berubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, didaerah dengan adanya pencemaran oleh SO2 yang cukup tinggi, tanaman akan rusak oleh aerosol asam sulfat.
Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.

                                                                               

Gas pencemar yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan dapat menyebabkan hujan asam adalah

                                                                                          Gambar 6. Dampak pada Tanaman

Pada dasarnya ekosistem darat tumbuhan mudah terpengaruh. Perbedaan dalam kerentanan pada berbagai spesies tanaman yang berbeda telah didokumentasi dengan baik. Hal ini konsisten dengan adanya beragam spesies tanaman dari pusat kota dan daerah industri, sedangkan spesies yang samadekat dengan daerah perbatasan. Kerentanan selalu mencerminkan perbedandalam faktor genetik, umur, atau keadaan fisiologis. Tidak hanya adanyaperbedaan antara spesies tetapi seringkali terdapat keragaman antara genotiftanaman. Dalam sejumlah kasus terjadi seleksi genetik didalam beberapa komunitas tanaman alamiah terhadap daya tahan pencemaran atmosfer.Pengaruh sulfur dioksida dan presipitasi asam paling nyata dan buruk dalam ekosistem hutan yang berbatasan dengan peleburan atau beberapa sumber pusat pencemaran lainnya. Sejalan dengan penelitian lainnya, spesies lumut bertambah dan diversivitas meningkat dengan meningkatnya jarak dari gedung dibandingkan dengan sisi arus angin naik. Jenis pepohonan tertentu, sweet birch dan pinus putih, diketahui paling rentan terhadap pencemaran atmosfer.

The National Academy Of Sciences (1978) juga menyimpulkan pengaruh pH terhadap ikan. Di Norwegia presipitasi asam juga mempunyai pengaruh terhadap perikanan komersial. Wright dkk (1977) melaporkan bahwa penurunan penangkapan ikan salmon di sungai-sungai selama seratus tahun yang lalu, disebabkan oleh penurunan pH yang tetap.
Dengan penurunanya pH terjadi serangkaian perubahan kimiawi yang menyebabkan penurunan laju daur zat makanan dalam sistem perairan. Dengan demikian, terdapat penurunan jumlah bahan organik dalam suatu daerah dansuatu pergeseran keadaan oligotropik didanau. Perubahan ekologis mengikuti pengaruh umum zat toksik terhadap ekosistem.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.

5. Material
Kerusakan oleh pencemaran SO2 juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya seperti batu kapur, batu pualam, dolomit akan dirusak oleh SO2 dari udara. Efek dari kerusakan ini akan tampak pada penampilannya, integritas struktur, dan umur dari gedung tersebut. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan.

                                                                              

Gas pencemar yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan dapat menyebabkan hujan asam adalah

                                                                                                                                     Gambar 7. Korosi pada Material