Show Semua pekerja lapangan maupun laboratorium diharuskan menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk menghindari kecelakaan kerja, seperti luka yang dapat ditimbulkan maupun cedera lainnya. Khusus pekerja yang bekerja di bidang kimia, diwajibkan untuk menggunakan sarung tangan untuk menjaga keamanan, kebersihan, serta sterilisasi bagian tangan. Sarung tangan safety yang dapat digunakan pada laboratorium pun terdapat beberapa jenis. Tentunya, Anda tidak bisa menggunakan sarung tangan berbahan kulit seperti sarung tangan pelindung panas, atau dari kain berserat. Desain sarung tangan untuk melindungi tangan dari bahan kimia berbahaya tentunya bersifat lebih elastis, tipis, ketat, dan tidak tembus. Apabila tetap dipaksakan menggunakan sarung tahan berbahan kain, maka bahan kimia berbahaya bisa saja tembus ke tangan sehingga dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Alat Teknik lengkap
Pekerjaan yang Berhubungan dengan Zat Kimia Ada beberapa pekerjaan yang berkaitan dengan eksperimentasi bahan-bahan kimia sehinggaa memerlukan sarung tangan dengan resistensi kimia (chemical resistances gloves). Pekerjaan tersebut meliputi peneliti farmasi, peneliti zat aditif, peneliti bahan pangan, maupun zat kimia lainnya. Tentunya, dalam setiap penelitian yang berhubungan dengan bahan kimia, mereka memerlukan sarung tangan yang dapat melindungi tangannya dari bahan kimia tersebut. Selanjutnya ada teknisi, baik teknisi peralatan bahan kimia hingga di bidang nuklir. Dalam bidang akademi, mulai dari murid, guru kimia hingga dosen juga memerlukan sarung tangan safety untuk keperluan praktikum kimia. Dalam industri produksi, beberapa jenis aplikasi dapat diterapkan pada industri pengolahan gas, agrobisnis (seperti pupuk dan insektisida), industri pemrosesan kimia dan pembaharuan energi. Hal tersebut dikarenakan sifat asam maupun basa yang dapat bereaksi apabila mengenai kulit sehingga kebutuhan akan sarung tangan safety laboratorium menjadi pilihan utama. Baca Juga: Mengenal Keselamatan Kerja untuk Laboratorium Material / Bahan Sarung Tangan Resistensi Kimia Biasanya, sarung tangan resistensi kimia berbahan latex / karet asli. Namun, selain latex masih ada juga bahan lain yang sering digunakan sebagai pelindung tangan dari bahan kimia. Apa saja? Sarung tangan latex merupakan sarung tangan dari dibuat dari bahan karet. Biasanya, karet tersebut diproses dari pohon Heven Braziliensis. Sarung tangan ini terbuat dari campuran bahan karet mentah dengan serum, yang menjadikannya agar mudah digunakan, elastis, dan fleksibel. Meski demikian, sarung tangan jenis ini dianggap masih kurang melindungi tangan dari zat kimia apabila dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Bahan latex untuk sarung tangan safety kimiaUntuk kelebihannya, sarung tangan latex sangat elastis dan fleksibel, tidak mudah rusak, karena tingkat plastisitasnya sangat baik. Namun dari segi kekurangan sarung tangan bahan latex yakni tidak dapat digunakan bagi orang yang memiliki alergi terhadap karet alami. Sarung tangan safety berbahan nitril merupakan salah satu yang sering digunakan oleh pekerja kimia di dunia. Bahannya merupakan kopolimer karet alias karet sintetis yang dibuat dari zat akrilonitril serta campuran butadiena. Selain digunakan oleh pekerja kimia, sarung tangan ini juga digunakan oleh pekerjaan yang berhubungan dengan minyak, seperti pengolahan bahan bakar dan lainnya. Sebab selain tahan terhadap zat kimia, sarung tangan nitril juga tahan terhadap tusukan jarum, panas, dan minyak. Bahan nitril untuk sarung tangan safety kimiaJenis ini memiliki ketebalan yang lebih tebal dibandingkan sarung tangan berbahan latex. Untuk itu, sifatnya sedikit kaku dan kurang fleksibel. Namun dalam beberapa praktik / aplikasi, sarung tangan berbahan nitril lebih aman digunakan ketimbang latex untuk bahan-bahan kimia tertentu. Bahan sarung tangan safety kimia selanjutnya adalah vinyl. Bahannya juga kopolimer alias karet sintetis. Hanya saja, tipenya merupakan polyvinyl klorida. Bahan vinyl untuk sarung tangan safety kimiaJenis sarung tangan ini apabila dibandingkan dengan nitril dan latex, masih jauh lebih tipis dan longgar. Bahkan, sering juga disebut sebagai sarung tangan plastik karena bahannya seperti bahan kantong plastik. Perlindungannya cukup baik terhadap bahan kimia, namun mudah sobek dan juga desainnya longgar di tangan. Rekomendasi & Saran dalam Memilih Sarung Tangan Safety Kimia Bagi Anda yang membutuhkan fleksibilitas tinggi, maka sarung tangan berbahan nitril ini kurang menjadi pilihan utama. Jadi sesuaikan kembali kebutuhan Anda atas sarung tangan resistensi kimia yang akan digunakan. Namun, apabila bicara tentang ketahanan, maka sarung tangan nitril adalah yang terbaik. Untuk sarung tangan berbahan vinyl mudah robek, dan sarung tangan latex masih bisa ditembus oleh beberapa bahan kimia, maka sarung tangan nitril merupakan jenis yang terbaik dalam hal perlindungan dan kekuatan. Dari segi kenyamanan penggunaan, sarung tangan nitril sangat kaku di tangan, sedangkan sarung tangan latex dan vinyl adalah sarung tangan yang tinggi plastisitasnya sehingga lebih nyaman digunakan. Dari sisi harga, sarung tangan latex dan vinyl adalah jenis yang paling murah dibandingkan sarung tangan berbahan nitril. Jadi kesimpulannya, sarung tangan latex dan vinyl diusahakan tidak untuk pekerjaan yang memiliki resiko tinggi. Hal ini dikarenakan daya tahannya kurang, dan juga daya perlindungannya ke tangan yang kurang maksimal. Sedangkan untuk pekerjaan dengan resiko terpapar bahan kimia berbahaya, sebaiknya menggunakan sarung tangan safety berbahan nitril. Sarung tangan safety kimia atau Chemical Resistant Gloves dapat Anda cari disini Baca Juga: Inilah Jenis-Jenis Safety Hand Gloves
Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratory safety (K3) memerlukan perhatian khusus , karena penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkawatirkan yaitu 9 orang/hari . Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium. Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan pekerja lab melakukan eksprimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium. Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yg dimaksud termasuk orang yg ada disekitarnya. Peraturan Keselamatan KerjaTujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :
Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal sebagai berikut :
Baca juga : 21 Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium Fisika, Biologi, dan Kimia yang harus Di Taati Pakaian di LaboratoriumPekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari hari. Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut :
Adapaun hal umum yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia b. Hindari menghirup langsung uap bahan kimia c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus ( cukup dengan mengkibaskan kearah hidung ) d. Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih dan gatal) Memindahkan Bahan KimiaSeorang laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada setiap kerjanya. Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
Baca juga : Tips Menghindari Bahaya dari Tumpahan Zat Kimia Hal yang harus diperhatikan adalah :
Memindahkan Bahan Kimia PadatPemindahan bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :
Pemanasan tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di laboratorium. Ada banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat proses reaksi. Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :
Baca juga : Penanganan Kebakaran di Laboratorium Cara memanaskan dengan gelas KimiaPemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia ( bukan tabung reaksi) maka harus memperhatikan aturan sebagai berikut :
Peralatan dan Cara KerjaBekerja dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :
Pembuangan LimbahLimbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu penanganan khusus :
Terkena Bahan KimiaKecelakaan kerja biasa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati. Bila hal itu terjadi maka perhatikan hal hal sebagai berikut :
Baca juga : Kebijakan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Laboratorium Bila terjadi kebakaran maka :
Kombinasi Bahan yang harus dihindariKombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus dihindari.
Gas BerbahayaAda beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas gas tersebut adalah :
Baca juga : Jenis Resiko Pekerjaan di Laboratorium Kecelakaan Kerja di Laboratorium Manfaat Sepatu Safety Untuk Pekerja Mengenali Potensi Bahaya di Labolatorium Keselamatan Kerja di Labolatorium yang Harus di Perhatikan Beragam Potensi Bahaya Kerja di Industri Farmasi Penyakit-penyakit Akibat Kerja di Rumah Sakit |