Ikan adalah komoditi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.dimana produik ikan tersebut sangat cepat sekali mengalami penurunan mutu sehingga perlu perhatian serius agar mutu ikan tetap terjaga. Cara Penanganan lkan yang Baik yang selanjutnya disingkat CPIB adalah pedoman dan tata cara penanganan ikan yang baik untuk memenuhi persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Pada dasarnya perikanan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari tiga komponen, yaitu produksi, penanganan dan pengolahan (handling and processing) serta pemasaran. Tahap akhir dari kegiatan perikanan adalah penanganan. Ikan hasil A. PENANGANAN IKAN DI ATAS KAPAL Tahapan Penanganan Ikan di Atas Kapal :
Cara Kerja : Ganco ikan pada bagian kepala dekat insang. Apabila ukuran ikan agak besar gunakan satu ganco lagi yaitu pada bagian mulut. Kemudian letakkan ikan diatas kapal secara hati-hati dengan posisi menyamping untuk mempermudah penanganan selanjutnya. Jangan sampai Ganco mengenai jantung. Jantung harus berdetak ketika proses pengeluaran darah. Cara kerja :
Kualitas ikan yang matinya cepat akan mampu bertahan lebih lama dibandingkan ikan yang lama meronta-ronta. Ikan yang matinya ditusuk pada otak kecil akan lebih cepat didinginkan karena otak yang mengatur suhu tubuh ikan telah dirusak. Cara Kerja :
Semakin banyak darah yang dikeluarkan, maka mutu ikan akan bisa dipertahankan lebih lama. Dengan Pendarahan akan dapat menurunkan suhu ikan lebih cepat. Cara Kerja :
Insang dan isi perut merupakan sumber bakteri paling besar pada ikan (selain kulit) sehingga harus dibuang. Cara Kerja :
B. PENANGANAN IKAN DI TPI
Manfaat Penanganan Ikan yang Baik :
PRINSIP DALAM PENANGANAN IKAN : 3 C + Q CLEAN : BERSIH CAREFULL : HATI-HATI COOL CHAIN : RANTAI DINGIN QUICK : CEPATBersih (Aldise Kresna Dewi, S.Pi, Penyuluh Perikanan Pertama)
KUNCI JAWABAN Tema 6 Kelas 5.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Yuk kita ulas bersama pembahasan kunci jawaban dari materi buku tematik SD Tema 6 Kelas 5 SD berjudul Panas dan Perpindahannya. Lebih rincinya kali ini materi yang dibahas adalah Subtema 2 berjudul Perpindahan Kalor di Sekitar Kita pembelajaran 4 buku tematik kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 kelas 5 SD ini dapat digunakan sebagai referensi belajar anak di rumah. Juga dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar anak. Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 6 Kelas 5 Halaman 80 81 82 83 84 85 86 87 88 Tematik Subtema 2 Perpindahan Kalor Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 6 Kelas 5 Halaman 69 70 71 72 75 76 77 Tematik Subtema 2 Panas dan Perpindahannya Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 6 Kelas 5 Halaman 11 12 13 14 15 & 16 SD Subtema 1 Pembelajaran 2 Suhu dan Kalor Simak kunci jawaban tema 6 kelas 5 SD halaman 106 107 108 109 110 111 112 subtema 2 pembelajaran 4 buku tematik SD berjudul panas dan perpindahannya dilansir dari berbagai sumber: Pembelajaran 4 (Halaman 105) >>> Halaman 106 Ayo Membaca Kehidupan Nelayan Indonesia Kehidupan Nelayan Indonesia (Buku Tematik terpadu kurikulum 2013)Perhatikanlah gambar di atas. Para nelayan dan pedagang ikan bertemu di sebuah tempat pelelangan ikan di salah satu tempat di Banda Aceh, Provinsi Nangroe Aceh Darusalam. Tempat pelelangan ikan merupakan tempat bertemunya para pembeli ikan dan para nelayan yang telah menangkap ikan. Para pembeli di pelelangan ikan, biasanya adalah para pedagang. Mereka akan menjual kembali hasil tangkapan para nelayan ini, kepada para konsumennya. Tempat pelelangan ikan ramai setiap hari pada musim tangkap ikan. Akan tetapi, jika gelombang laut sedang besar dan cuaca buruk, tempat ini menjadi sepi. Para nelayan tidak dapat melaut, sehingga mereka tidak punya hasil tangkapan yang bisa dijual. Begitulah kehidupan para nelayan. Para nelayan juga harus memelihara laut tempat mereka mencari ikan. Mereka tidak menggunakan zat berbahaya seperti racun dan bom ikan yang akan memusnahkan isi laut. Mereka menggunakan peralatan sederhana, seperti jala ikan biasa dan menggunakan perahu nelayan tradisional. Ketika perahu mereka telah penuh dengan muatan ikan, mereka akan kembali ke pantai untuk menjual tangkapan mereka. Mereka harus memastikan laut mereka tidak tercemar oleh zat-zat berbahaya yang dapat mengancam kehidupan biota laut dan kehidupan mereka sendiri. Halaman selanjutnya arrow_forward Sumber: Tribun Pontianak |