Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Ketika melakukan presentasi ada dua tipe bahasa tubuh yang harus Anda ketahui, yaitu bahasa tubuh tertutup dan terbuka. Apa maksudnya kedua bahasa tubuh tersebut? Yuk langsung disimak videonya berikut

Shownotes Episode #9

Pentingnya bahasa tubuh dalam presentasi

Bahasa tubuh Anda akan menentukan persepsi audiens terhadap diri Anda sebagai seorang presenter. Salah menentukan bahasa tubuh yang Anda tampilkan bisa – bisa membuat Anda bisa dipersepsikan sedang nervous, tertutup dan bahkan berusaha menyembunyikan sesuatu.

Bahasa tubuh yang tepat akan membuat audiens mempersepsikan Anda sebagai percaya diri, berkharisma dan menguasai keadaan.

Dalam presentasi sendiri secara umum ada 2 tipe bahasa tubuh yang harus Anda ketahui, yaitu bahasa tubuh yang tertutup dan bahasa tubuh yang terbuka.

Bahasa tubuh tertutup

Bahasa tubuh tertutup adalah bahasa tubuh yang harus Anda hindari karena Anda bisa dipersepsikan sebagai tidak percaya diri, arogan, atau bahkan sedang menyembunyikan sesuatu.

Seperti apakah contoh – contoh bahasa tubuh yang tertutup? Berikut adalah deskripsinya (pastikan juga menonton videonya untuk bisa melihat langsung seperti apa bahasa tubuh yang dimaksud)

  • Melipat kedua tangan di depan dada. Ini adalah bahasa tubuh tertutup yang paling harus Anda hindari, menunjukkan Anda sedang benar – benar tidak nyaman
  • Gaya sakit perut. Satu tangan disilangkan di perut, tangan yang lain tegak lurus dengan jari-jari meyentuh dagu atau bibir.
  • Memasukkan tangan di saku celana. Gerakan ini membuat bisa membuat Anda dipersepsikan sebagai pribadi yang arogan (padahal bahasa tubuh ini sering dilakukan kebanyakan orang)
  • Mengatupkan kedua telapak tangan di depan. Ini tergolong mild, tetapi sedapat mungkin dihindari. Variasi lain dari yang jenis ini adalah bergaya seperti putri solo atau memegang mic dengan kedua tangan.

Bahasa tubuh terbuka

Bahasa tubuh terbuka adalah bahasa tubuh yang harus Anda tampilkan ketika membawakan presentasi. Dengan menampilkan bahasa terbuka Anda akan dipersepsikan sebagai orang yang hangat, nyaman dan percaya diri.

Beberapa tips untuk menampilkan bahasa tubuh yang terbuka (pastikan juga menonton videonya untuk bisa melihat langsung seperti apa bahasa tubuh yang dimaksud)

  • Letakkan tangan di samping badan jika tidak digunakan. Ketika perlu bergestur, baru Anda gerakkan tangan untuk menggambarkan apa yang Anda sampaikan. Lakukan juga secara natural. Alternatif lain adalah memposisikan kedua telapak tangan ke atas. Hanya saja jangan dilakukan terus menerus (dari awal sampai akhir presentasi) karena bisa – bisa audiens malah mengira Anda sedang berdoa 🙂
  • Gunakan bahasa tubuh yang lebar atau besar. Menampilkan bahasa tubuh ini akan membuat Anda tampak percaya diri. Contoh: ketika mengatakan bahwa Anda memiliki 3 poin, maka tunjukkan 3 jari di posisi tinggi dengan tangan tegak lurus di atas kepala.

Jadi itulah tadi dua tipe bahasa tubuh yang perlu Anda ketahui ketika sedang membawakan presentasi, yaitu bahasa tubuh yang tertutup dan bahasa tubuh yang terbuka. Pastikan bahasa tubuh Anda terbuka supaya Anda tampil lebih percaya diri dan powerful dalam presentasi. Selamat mempraktekkan!

Halo, Saya David Pranata seorang trainer dan writer. Harapan saya adalah blog ini mampu menbantu Anda mengkomunikasikan keinginan, kebutuhan dan perasaan dengan jelas dan percaya diri - "Speak & Express What Matter Most"

Oleh: Dhony Firmansyah

Untuk menampilkan presentasi yang optimal, kita harus. memperhatikan teknik presentasi, diantaranya bahasa tubuh atau gestur. Perlu kita ketahui, bahasa tubuh memberikan dampak 50% terhadap tersampainya materi. Maka teknik dasar tentang bahasa tubuh minimal harus kita kuasai. Oya, dalam presentasi yang paling diperhatikan oleh audiens adalah bagian tubuh atas kita, wajah hingga perut. Maka optimalisasikan bahasa tubuh Anda terutama pada tubuh bagian atas.

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Di dalam olah bahasa tubuh, ada 2 macam gestur, yaitu bahasa tubuh empati dan bahasa tubuh deskriptif.

Pertama, bahasa tubuh empati. Bahasa tubuh ini mencerminkan emosi diri manusia, atau perasaan kita sebagai presenter. Semisal kita mendekat ke audiens ketika bertanya, menyampaikan kisah dengan haru, sedih maupun gembira, ini adalah contoh bahasa tubuh empati. Seorang presenter harus berusaha menampilkan bahasa tubuh empati yang positif, semisal tersenyum serta menatap mata audiens dengan simpati. Hindari menggunakan bahasa tubuh empati negative, seperti mengabaikan pertanyaan audiens ataupun melihat audiens di satu sisi stage saja.

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Kedua, bahasa tubuh deskriptif. Bahasa tubuh ini menampilkan logika kita. Seperti tangan menunjuk ke atas sambil mengatakan “Silakan melihat ke atas”. Mempraktikkan kata “besar” dengan membuat gerakan kedua tangan melingkar dengan lebar, hingga berjalan ke kanan dan kiri audiens untuk mempraktikkan kisah yang disampaikan.

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Bahasa logika ini bisa ditampilkan dengan mempraktikan apa yang dimaksud. Misal, jika presenter memaparkan teori tentang bagaimana menerima telepon, maka sebaiknya presenter juga mempraktikkan langkah-langkahnya dengan konkrit. Sehingga pesan dapat diterima dengan mudah.

Presenter yang gugup, akan dengan mudah terbaca oleh audiens melalui gesturnya, misal ketidak percayaan  diri bisa dilihat pada seorang presenter yang memasukkan tangannya ke dalam saku ataupun mata yang tidak menatap audiens. “Kesombongan” presenter pun juga bisa tampak pada tangannya yang melipat di depan dada atau wajah yang agak mendongak ke atas.

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Lalu bagaimana supaya kita bisa mengendalikan bahasa tubuh, sehingga tidak gugup dan presentasi bisa berjalan lancar? Ada 2 cara, yaitu rehearse dan relax.

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Berlatihlah sebelum Anda tampil presentasi. Berlatih adalah harga mati supaya kita mampu menguasai materi. Dan kedua santai, nikmati presentasi Anda. Seperti halnya ketika Anda berbincang ringan dengan rekan Anda. Semoga tips presentasi ini bermanfaat.

Salam Amazing.

@DhonyFirmansyah (Pakar Slide Presentasi).

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Setiap presenter kelas dunia dikenal karena keunikan dan kelebihannya masing-masing. Karena keunikan dan kelebihannya itulah, para presenter tersebut akhirnya menjadi ‘rujukan’ bagi para presenter baru atau yang belum mendunia seperti mereka. Banyak hal yang bisa dipelajari dari gaya para presenter kelas dunia tersebut.

Salah satu yang bisa dipelajari dari para presenter kelas dunia itu adalah pemilihan kata-kata dan bahasa tubuh yang mereka gunakan ketika menyampaikan presentasinya di atas panggung. Pemilihan kata yang tepat akan mempengaruhi audiens, apakah mereka bisa mengerti dan memahami isi presentasi si presenter atau tidak.

Sedangkan bahasa tubuh bisa membuat audiens semakin tertarik untuk mendengarkan presentasi tersebut atau tidak. Jika penampilan presenter tidak disertai dengan bahasa tubuh yang tepat, maka audiens bisa cepat merasa bosan. Akibatnya, presentasi bisa menjadi tidak efektif dan efisien.

Salah satu presenter kelas dunia yang sangat memperhatikan masalah pemilihan kata dan penggunaan bahasa tubuh ketika menyampaikan presentasi adalah Manoj Vasudevan. Dia adalah juara dunia dari Toastmaster International World Championship of Public Speaking tahun 2017.

Manoj Vasudevan adalah seorang pengusaha asal India. Dia tinggal di Singapura dan kini berprofesi sebagai seorang konsultan manajemen. Presentasi Vasudevan di kompetisi presentasi tingkat dunia, yang menjadikannya juara itu berjudul ‘Pull Less, Bend More’.

Anda bisa menikmati gaya Manoj Vasudevan saat menyampaikan presentasinya di video berikut ini:

Rahasia Presentasi Kelas Dunia dari Manoj Vasudevan

Kepada harian Business Insider, Manoj Vasudevan mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyampaikan presentasi. Hal itu bertujuan agar materi presentasi yang dibawakan dapat dimengerti oleh audiens. Selain itu, Vasudevan juga ingin agar audiens tidak hanya mendengarkan, tapi juga melakukan tindakan-tindakan tertentu.

Secara sederhana, Vasudevan mengatakan bahwa seorang presenter tidak cukup hanya piawai menyampaikan materi presentasi. Yang terpenting bagi seorang presenter adalah dia mampu menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan pesan itu, maka dua hal yang penting adalah pemilihan kata-kata dan bahasa tubuh yang digunakan saat menyampaikan kata-kata tersebut.

Agar pesan dalam materi presentasinya dapat tersampaikan dengan baik kepada para audiens, ada tips dari Vasudevan:

1. Buat audiens terhubung dengan Anda

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Banyak presenter, khususnya presenter pemula, yang menganggap bahwa humor adalah sesuatu yang sangat penting dalam menyampaikan presentasi.

Hal itu sangat diakui oleh Vasudevan. Dengan adanya humor, maka suasana akan menjadi lebih cair, sehingga audiens tidak akan cepat bosan. Tapi, jika tidak disampaikan dengan tepat, sebuah humor dapat ‘merusak’ alur presentasi. Ada presenter yang belum-belum sudah melucu. Audiens mungkin akan tertawa saat mendengarnya. Tapi ketika guyonan itu ternyata tidak ‘nyambung’’ dengan materi presentasi yang akan disampaikan, Anda akan kesulitan untuk membuat audiens untuk tune in dengan materi tersebut.

Yang paling penting untuk membuat audiens merasa terhubung dengan Anda sebagai presenter adalah pemilihan kata-kata. Seperti yang ditunjukkan Vasudevan dalam presentasinya. Ketika membuka presentasi, dia menyampaikan sesuatu tentang kehidupan percintaannya. Ini tentu menarik perhatian para audiens, karena tentu saja hampir semua orang memiliki kehidupan percintaan.

Humor yang paling tepat saat menyampaikan presentasi adalah humor yang bisa menghubungkan Anda dengan audiens. Jadi, humor itu harus benar-benar bisa ditertawakan bersama oleh Anda dan para audiens. “Ketika Anda dan audiens bisa tertawa bersama, maka Anda akan merasakan adanya hubungan dengan mereka,” kata Vasudevan, seperti dikutip dari Business Insider.

2. Sampaikan pesan dengan jelas dan ringkas

Dalam ‘Pull Less, Bend More’, Vasudevan ingin menyampaikan pesan mengenai pentingnya kerja sama dalam menghadapi sebuah masalah.

Agar pesannya mudah dimengerti oleh para audiens, Vasudevan menggunakan kehidupan pernikahannya sebagai contoh. Dia menceritakan bahwa setelah menikah, kehidupan percintaan tidaklah semanis ketika masih masa pacaran. Dia dan istrinya mulai sering bertengkar, khususnya ketika ada masalah yang harus dihadapi.

Karena itu, Vasudevan bertanya kepada orangtuanya, apa yang harus dia lakukan. Orangtuanya hanya mengatakan, “Itu adalah hal yang umum terjadi. Yang perlu dilakukan adalah berhenti untuk merasa bahwa diri ini sempurna. Pasangan suami istri harus lebih fleksibel. Kurangi memaksa pasangan untuk mengikuti kita, tapi kita juga harus lebih sering menunduk untuk mendengarkan pasangan. Pull less, bend more.”

Dengan nasihat dari orangtuanya itulah, Vasudevan mengaku bahwa rumah tangganya masih harmonis sampai sekarang, setelah lebih dari 19 tahun. Keduanya tidak saling memaksakan ego masing-masing kepada pasangannya, tapi lebih mendengarkan pasangan. Saat sedang bertengkar, Vasudevan juga mengakui bahwa dia dan istrinya masih terus berpegangan tangan.

Dengan cerita yang menjadi contoh ini, Vasudevan ingin menyampaikan pesan kepada para audiens bahwa yang sering terjadi dalam sebuah hubungan, baik hubungan cinta maupun hubungan profesional, adalah orang ingin cepat-cepat menyelesaikan masalah. Padahal, menyelesaikan masalah tentu berbeda dengan mengatasi masalah. Orang tidak bisa seenaknya mencari jalan pintas, kemudian lari dari masalah yang sebenarnya. Masalah harus diatasi bersama-sama.

Melalui cerita kehidupan pernikahannya, Vasudevan sangat jelas dan ringkas dalam menyampaikan pesannya. Pesannya dapat ditangkap dengan jelas dan tidak bertele-tele. Apalagi ditambah dengan humor-humor singkat yang rupanya cukup menyentil para audiens, presentasi yang disampaikan Vasudevan memang memukau dan sama sekali tidak membosankan.

3. Sampaikan materi presentasi seperti sedang berbicara

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Ada presenter yang menyampaikan materi presentasinya dengan gaya yang berapi-api. Tentu tidak masalah, sepanjang gaya itu sesuai dengan materinya. Tapi akan lebih baik jika Anda menyampaikan materi presentasi dengan gaya yang lebih kasual, seperti ketika Anda sedang berbicara dengan teman-teman dekat Anda.

Untuk itu, kontak mata sangatlah dibutuhkan. Ketika sedang berbicara dengan teman, Anda tentu akan melihat ke arah matanya. Ketika dilakukan kontak mata di antara orang-orang yang sedang bercakap-cakap, maka pembicaraan akan terasa lebih intens.

Hal ini juga akan dirasakan oleh audiens ketika Anda melakukan kontak mata dengan mereka. Jika audiensnya hanya sedikit, Anda bisa bergantian melakukan kontak mata dengan setiap orang yang hadir. Tapi jika Anda harus menyampaikan presentasi di hadapan banyak orang, Anda bisa memilih melakukan kontak mata dengan beberapa audiens. Pilihlah mereka secara acak, dari setiap sudut atau sisi yang mereka duduki.

Melakukan kontak mata dengan audiens dapat membuat mereka merasa lebih dekat dengan Anda. Jika audiens merasa dekat dengan presenter, maka mereka akan lebih nyaman ketika mendengarkan presentasinya.

4. Jadilah diri Anda sendiri

Mungkin karena sering membaca bahwa bahasa tubuh sangat penting dalam sebuah presentasi, maka ada beberapa presenter yang seperti memaksakan untuk menggerak-gerakkan anggota tubuhnya, seperti berjalan mondar-mandir, menggerakkan tangan atau kepala, atau sering tersenyum.

Padahal, bahasa tubuh yang paling enak dilihat adalah bahasa tubuh yang natural. Secara refleks, seseorang akan menggerak-gerakkan anggota tubuhnya ketika berbicara, sama seperti saat kita sedang berbicara dengan teman atau anggota keluarga.

Jadi, Anda tidak perlu terlalu memikirkan bahwa tubuh apa yang harus dilakukan ketika menyampaikan presentasi. Lakukan saja seperlunya. Saat Anda merasa harus melakukan kontak mata, lakukanlah. Demikian pula saat Anda merasa ingin lebih dekat dengan audiens, maka Anda bisa berjalan mendekati mereka. Atau mungkin Anda membutuhkan gerakan penegasan ketika menyampaikan sesuatu, seperti saat Vasudevan menggerakkan tangannya seperti sedang bermain panahan, maka Anda bisa melakukannya.

Jika Anda terlalu fokus memikirkan bahasa tubuh yang tepat, maka energi Anda akan terkuras. Konsentrasi Anda saat menyampaikan presentasi juga akan terganggu.

5. Sampaikan materi presentasi dengan bahasa yang sesuai dengan audiens

Apakah dalam presentasi bisnis perlu menggunakan bahasa tubuh

Sekali lagi, mengenal audiens adalah persiapan yang sangat penting menjelang presentasi. Dengan mengenal audiens, maka Anda bisa memilih kata-kata yang akan digunakan untuk menyampaikan materi presentasi Anda.

Seperti yang dilakukan Vasudevan. Tahun 2015, dia sebetulnya sudah pernah menyampaikan presentasi ‘Pull Less, Bend More’ ini. Tapi ketika itu, dia menyampaikan materi itu dengan bahasa yang lebih serius.

Karena Toastmaster International World Champion of Public Speaking 2017 sering diadakan di malam hari, maka Vasudevan menyesuaikan bahasa yang digunakannya. Di malam hari, orang-orang tentu sudah berkurang daya konsentrasinya. Oleh karena itu, Vasudevan juga memilih untuk menyampaikan materinya dengan gaya yang lebih santai, namun tidak membuat audiens menjadi mengantuk.

Yang paling penting bagi Vasudevan adalah: para audiens menerima pesan yang disampaikannya. “Mereka mungkin lupa kata-kata apa saja yang saya ucapkan. Tapi yang paling penting, audiens mengingat pesan dari saya,” katanya.

Pemilihan kata dan bahasa tubuh memang sangat penting dalam penyampaikan sebuah presentasi. Sebuah presentasi akan memukau ketika presenter mampu memilih kata-kata yang tepat, sehingga pesan yang ingin disampaikannya bisa dimengerti dan dipahami oleh para audiens.

Sedangkan bahasa tubuh dapat membantu para audiens untuk lebih mencerna dan memahami materi presentasi yang disampaikan.

Masih ada beberapa cara untuk menjadi seorang presenter yang memukau. Anda bisa mendapatkan ilmunya dengan mengikuti Training Presentasi Memukau yang diadakan oleh Presenta Edu. Materi training akan diberikan sesuai dengan kebutuhan Anda, sehingga Anda akan mendapatkan ilmu yang benar-benar sesuai.