Apakah boleh sholat subuh jam 5 pagi?

Dalam hadist Rasulullah dan pendapat fiqih para ulama, orang yang terlambat bangun subuh harus tetap dan wajib hukumnya untuk shalat subuh. Orang yang tertidur dan tidak terbangun karena tidak sengaja tentu saja ia tidak berdosa selagi hal itu memang tidak direncanakan. Untuk itu, wajib hukumnya untuk segera berwudhu dan shalat walaupun waktu shubuh sudah terlewat. Hal ini juga sesuai dengan Dasar Hukum Islam, Ijtihad dalam Hukum Islam Menurut Al-Quran dan Sejarah Islam, dan Fungsi Hadits Sebagai Sumber Hukum Islam.

Akan tetapi, bagi yang sengaja dan selalu kesiangan tentu saja ia mendapatkan dosa dan kesalahan karena memupuk kebiasaan yang buruk dan berulang. Tentu hal ini tidak diperbolehkan. Walaupun ia shalat, maka pahala shalatnya tentu berbeda dengan orang-orang yang bangun lebih awal dan berusaha melawan kemalasannya untuk shalat subuh.

Di zaman yang serba digital ini, sudah banyak teknologi dan berbagai macam gadget yang bisa membantu kita untuk bangun lebih pagi dan subuh. Untuk itu, kita bisa diingatkan atau mendapatkan peringatan walaupun jauh dari masjid atau tidak ada orang yang membangunkan.

Hal ini juga terdapat dalam beberapa sejarah dan kisah Rasulullah SAW.

Tertidur Hingga Matahari Terbit

Orang yang tertidur hingga matahari terbit dan tidak terbangun maka ketika ia bangun ia harus bersegera mengambil wudhu dan melaksanakan shalat dengan cara Cara Berwudhu yang Benar  atau Cara Wudhu Tayamum. Walaupun ada unsur kesengajaan sekalipun shalat tetap harus dilaksanakan.

Hal yang serupa pernah terjadi ketika Rasulullah sedang melakukan perjalanan. Rasulullah tertidur saat malam hingga matahari terbit, dan saat terbangun walaupun sudah terbit matahari, Rasulullah memerintahkan Bilal Bin Rabah untuk mengumandangkan adzan dan iqamah. Untuk itu, shalat subuh tetap dilaksanakan walau matahari sudah terbit.

Tertidur Karena Unsur Kesengajaan

Bagi yang tertidur dan ada unsur kesengajaan atau kemalasan atau merasa berat untuk bangun maka hampir sebagian besar ulama berpendapat ia wajib untuk melaksanakan shalatnya atau mengganti shalatnya. Sama sebagaimana tidak disengaja, saat bangun ia wajib untuk shalat dan meminta ampun atas segala khilafnya kepada Allah SWT.

Hal ini dikarenakan ia telah sengaja meninggalkan waktu shalat. Tentu hal ini termasuk kepada dosa besar yang Allah sampaikan dalam QS Al Mauun : 4-5,

[box title=”” align=”center“Maka Celakalah orang yang shalat. Yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya”.[/box]

Untuk itu, apapun kondisinya kewajiban shalat tetaplah harus dilaksanakan dan tidak boleh ditinggalkan walaupun sudah terlambat atau kesiangan. Hal ini karena shalat adalah aspek penting dalam hidup dan pengisian spiritual mansuia terhadap Allah SWT.

Sumber : dalamislam

Ilustrasi waktu subuh. Foto: Unsplash

Sebagai rukun Islam yang kedua, shalat menjadi fondasi utama dari keimanan seseorang. Umat yang senantiasa menunaikan shalat, khususnya shalat fardhu, seperti mendirikan ajaran Islam dengan fondasi yang kokoh.

Dalam Islam, setiap ibadah memiliki ketentuannya masing-masing yang harus dipatuhi. Begitu juga dengan shalat fardhu. Karena terbagi menjadi lima waktu, setiap shalat harus dikerjakan berdasarkan aturan waktu yang telah ditetapkan,

Namun, ada beberapa waktu shalat yang masih menjadi pertanyaan bagi banyak orang. Salah satunya adalah shalat subuh yang paling sulit untuk dikerjakan tepat waktu. Yang kerap menjadi pertanyaan, bolehkah shalat subuh jam 6 pagi dan sampai jam berapa batas waktu sholat subuh?

Ilustrasi menjalankan perintah shalat. Foto: Pexels

Bolehkah Shalat Subuh Jam 6 Pagi?

Mengutip buku Dahsyatnya Shalat Subuh, shalat fardhu harus dikerjakan di waktu yang sudah ditentukan. Dalam surat An-Nisa ayat 103, Allah berfirman:

اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Artinya: "Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (Q.S. An-Nisa: 103)

Merujuk pada buku Berkah Sholat Subuh Berjamaah, waktu shalat adalah perkara yang bersifat baku (taufiqiyyah). Rasulullah SAW menyampaikan penjelasan soal waktu shalat subuh dalam hadits berikut:

"Waktu shalat Subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari." (HR. Muslim)

Dalam hadits lain pun dijelaskan bahwa Rasulullah bersabda, "Siapa yang mendapatkan satu rakaat shalat Subuh sebelum matahari terbit, maka ia telah mendapati shalat Subuh." (HR. Bukhari)

Berdasarkan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa waktu shalat subuh berakhir setelah terbitnya fajar atau sekitar pukul 06.05 WIB. Pengecualian bagi mereka yang benar-benar lupa atau tidak sadarkan diri karena pingsan. Namun, mereka tetap harus menyegarakan shalat subuh ketika sudah bangun.

Meski ada keringanan untuk kasus-kasus tertentu, shalat tetap jauh lebih sempurna apabila dikerjakan di awal waktu. Ada banyak keutamaan yang bisa didapat jika menunaikan shalat di awal waktu, seperti yang disabdakan Rasulullah:

"Amal yang paling dicintai Allah adalah shalat tepat pada waktunya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ilustrasi shalat subuh. Foto: Pexels

Keistimewaan Waktu Subuh

Subuh adalah waktu yang penuh berkah. Hal tersebut tercantum dalam firman Allah yang bunyinya:

وَالْفَجْرِۙ ١, وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ ٢, وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ ٣, وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ ٤, هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ٥

Artinya: "Demi waktu fajar, demi malam yang sepuluh, demi yang genap dna yang ganjil, dan demi malam apabila berlalu. Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh (orang) yang berakal?" (Q.S. Al-Fajr: 1-5)

Allah mengagungkan waktu subuh dengan kalimat wal fajr (demi fajar atas waktu Subuh). Artinya, menjalankan perintah shalat dan amalan atau ibadah lain di waktu subuh memiliki keutamaan yang begitu besar.

Keajaiban waktu subuh juga digambarkan dalam Al-Quran saat Allah memusnahkan kaum Nabi Luth yang durhaka di waktu subuh. Allah berfirman:

اِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۗ اَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيْبٍ

"Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah pada waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?" (Q.S. Hud: 81)

Apakah jam 5 pagi masih bisa sholat subuh?

Sesuai dengan waktu seperti yang diterangkan UAS dalam video ini, jika seseorang terbangun pada pukul 5.30 WIB, UAS menganjurkan untuk tidak langsung mengerjakan shalat shubuh. Akan tetapi mengerjakan shalat sunnah qabliyah terlebih dahulu. Baru selanjutnya mengerjakan shalat subuh setelah iqamah.

Sampai kapan batas waktu sholat subuh?

Subuh berakhir saat sudah masuk waktu matahari terbit. Artinya: “Dari Abdullah bin Umar radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Dan waktu shalat shubuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari.”

Bolehkah sholat subuh sebelum jam 6 pagi?

Bolehkah Shalat Subuh Jam 6 Pagi? Berdasarkan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa waktu shalat subuh berakhir setelah terbitnya fajar atau sekitar pukul 06.05 WIB. Pengecualian bagi mereka yang benar-benar lupa atau tidak sadarkan diri karena pingsan.

Apakah sah sholat subuh kesiangan?

Hukum Shalat Subuh saat Kesiangan Melansir dalamislam.com, para ulama berpendapat berdasarkan hadis Rasulullah SAW, bahwa orang yang terlambat bangun, wajib hukumnya untuk tetap melakukan shalat Subuh. Namun hal ini hanya berlaku bagi yang tidak sengaja bangun terlambat karena alasan tertentu.