Apabila negara menerima investasi asing dicatat di neraca pembayaran pada

Apabila negara menerima investasi asing dicatat di neraca pembayaran pada

Apabila negara menerima investasi asing dicatat di neraca pembayaran pada
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi neraca pembayaran

KOMPAS.com – Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, negara-negara di dunia melakukan perdagangan internasional. Hasil transaksi dalam perdagangan tersebut, akan dimasukkan dalam neraca pembayaran internasional.

Dalam buku Ekonomi Internasional (2010) karya Nopirin, neraca pembayaran internasional (balance of payments) adalah catatan tentang transaksi ekonomi internasional antara seorang warga negara dengan negara lain.

Neraca pembayaran internasional hanya mencatat segala jenis transaksi ekonomi internasional. Transaksi ekonomi domestik tidak masuk dalam neraca pembayaran internasional.

Baca juga: Sistem Nilai Tukar Fixed but Adjustable Rate (FBAR)

Adapun susunan dalam neraca pembayaran internasional, yaitu:

  • Neraca transaksi berjalan

Neraca transaksi berjalan merupakan total saldo dari neraca perdagangan, neraca jasa, dan transaksi sepihak. Neraca perdagangan berfungsi mencatat transaksi ekspor dan impor barang yang biasanya ditulis dalam dollar AS.

Neraca lalu lintas modal berfungsi mencatat segala arus modal jangka panjang dan jangka yang terbagi atas modal pemerintah neto dan lalu lintas modal swasta neto.

  • Selisih yang belum diperhitungkan (error and omission)
  • Neraca lalu lintas moneter

Neraca lalu lintas moneter merupakan perubahan cadangan devisa berdasarkan pada transaksi devisa yang masuk dan keluar pada suatu negara dalam waktu tertentu yang dicatat oleh bank sentral.

Untuk mencatat segala jenis transaksi dalam neraca pembayaran, Indonesia menggunakan sistem double entry. Cara kerja sistem ini adalah dengan mencatat segala jenis transaksi pada dua sisi yang berbeda dengan nilai yang sama.

Dua sisi tersebut ditulis sebagai transaksi debit dan kredit sesuai dengan metode pembukuan pada umumnya.

Baca juga: Sistem Nilai Tukar Mengambang

Apabila menggunakan sistem double entry untuk mencatat segala jenis transaksi, maka jumlah total sisi dalam neraca pembayaran internasional akan sama dengan nol.

Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan saldo nol tidak mungkin terjadi. Sebab terjadi perbedaan sumber data yang digunakan untuk mencatat dua sisi (kredit dan debit) dari sebuah transaksi.

Sebagian transaksi mungkin tidak dicatat secara rinci sehingga berdampak pada kesalahan pencatatan (error). Sementara sebagian transaksi lain bisa saja tidak tercatat sama sekali sehingga berdampak pada kurangnya pencatatan.

Permasalahan neraca pembayaran internasional

Salah satu masalah dalam neraca pembayaran internasional adalah ketidakseimbangan neraca pembayaran. Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya faktor alam, kegiatan ekonomi pemerintah, dan kegiatan ekonomi swasta.

Neraca pembayaran internasional dikatakan tidak seimbang apabila neraca pembayaran mengalami surplus atau defisit.

Kondisi defisit menunjukkan bahwa nilai impor yang lebih besar dibandingkan ekspor. Apabila suatu negara terus melakukan impor tanpa mengimbanginya dengan kegiatan ekspor dapat membahayakan saldo neraca transaksi berjalan.

Baca juga: Sistem Nilai Tukar Tetap

Saldo neraca transaksi berjalan yang terancam dapat menyebabkan berkurangnya cadangan devisa suatu negara.

Dilansir dari artikel jurnal Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Neraca Transaksi Berjalan (2014) karya Wulansari Fitri, dijelaskan bahwa keseimbangan neraca pembayaran perlu diwujudkan. Sebab neraca pembayaran merupakan salah satu tujuan dari ekonomi makro selain pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Negara yang memiliki aktivitas ekonomi baik, dapat digambarkan melalui keseimbangan antara kegiatan ekspor dan impor. Negara yang memiliki ekonomi stabil dan baik dapat menarik para investor untuk melakukan investasi di negara tersebut.

Baca juga: Sistem Nilai Tukar: Definisi dan Sejarah

Manfaat

Beberapa manfaat neraca pembayaran internasional antara lain:

  • Untuk mencatat seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk sebuah negara dengan penduduk negara lain.
  • Untuk mengetahui informasi struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
  • Untuk mengetahui kondisi keuangan internasional suatu negara.
  • Untuk indikator yang digunakan oleh IMF untuk memberikan bantuan keuangan.
  • Sebagai indikator penting ekonomi suatu negara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pernahkah kalian mengamati barang-barang yang sedang kalian pakai saat ini? Kira-kira barang tersebut buatan mana ya, lokal atau impor? Lalu bagaimana ceritanya banyak produk luar negeri bisa masuk ke dalam negeri secara bersamaan? Ini tidak lain karena adanya perdagangan internasional. Nah, jika kita bicara tentang jual dan beli, tentu tidak terlepas dari urusan uang dimana kita biasanya akan dihadapkan pula dengan neraca pembayaran, termasuk komponen yan ada didalamnya.

Neraca pembayaran atau balance of payment adalah suatu ikhtisar yang meringkas transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu dimana pada umumnya satu tahun. Sistem pencatatan pada neraca pembayaran dibedakan menjadi dua, yaitu pencatatan debet dan pencatatan kredit.

Transaksi debit adalah transaksi yang mengakibatkan mengalirnya arus uang atau devisa dari dalam negeri ke luar negeri. Ini dikenal juga sebagai transaksi negatif karena mengurangi posisi cadangan devisa negara. Sebagai contoh, pembayaran barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri, pembayaran bunga dan denda, pemberian hadiah atau hibah ke luar negeri, pembelian valuta asing hingga investasi jangka pendek/panjang yang diinvestasikan di negara lain.

Sementara itu, transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini juga dikenal dengan transaksi positif karena mengakibatkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

Adapun contoh dari transaksi ini berupa penerimaan atas ekspor barang dan jasa ke negara lain, penerimaan jasa dari negara lain, penerimaan bunga dan deviden, penerimaan hadiah, hingga penjualan valuta asing dan investasi jangka pendek/panjang yang diinvestasikan di dalam negeri oleh penduduk negara lain.

(Baca juga: Bentuk-Bentuk dan Dampak Perdagangan Internasional)

Ketika sisi debet lebih besar dibandingkan sisi kredit maka neraca pembayaran negara tersebut mengalami defisit yang mengakibatkan cadangan devisa berkurang. Sebaliknya, ketika sisi kredit lebih besar dibandingkan sisi debet, maka neraca pembayaran negara tersebut berada dalam kondisi surplus yang mengakibatkan cadangan devisa meningkat.

Neraca pembayaran yang dimiliki oleh suatu negara memiliki beberapa komponen yang tidak dapat saling dilepaskan. Komponen tersebut meliputi:

a. Neraca Berjalan (Current Account)
Komponen neraca pembayaran pertama adalah neraca berjalan (Current Account), yang dalam hal ini terdiri 3 bentuk. Ketiganya termasuk neraca perdagangan, neraca jasa dan neraca transaksi sepihak.

Neraca perdagangan atau neraca ekspor impor merupakan neraca yang mencatat transaksi ekspor dan impor di antara dua negara atau lebih. Terdapat 3 kemungkinan kondisi neraca perdagangan, yaitu neraca surplus ketika ekspor lebih tinggi dibandingkan impor, neraca defisit ketika impor lebih tinggi dibandingkan ekspor, dan neraca berimbang ketika kondisi ekspor sama dengan kondisi impor.

Neraca jasa (balance of service account) adalah ikhtisar yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran devisa serta selisihnya karena penerimaan dan pemberian jasa. Contoh transaksi yang akan di catat dalam neraca jasa adalah perjalanan luar negeri, pengangkutan, asuransi bunga, keuntungan, hingga upah pekerja asing.

  • Neraca transaksi sepihak (transaksi unilateral)

Transaksi unilateral merupakan transaksi yang berjalan satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar barang atau bantuan yang telah diberikan. Transaksi yang termasuk ke dalam transaksi unilateral adalah hadiah, bantuan dan transaksi sepihak itu sendiri. Transaksi debit terjadi ketika negara memberikan bantuan atau hadiah kepada negara lain. Sedangakan transaksi kredit terjadi ketika negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain.

b. Neraca MOdal (capital account)

Neraca modal adalah negara yang mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran sehubungan dengan pinjaman dan penanaman modal yang terjadi di antara dua negara atau lebih baik untuk investasi jangka pendek atau jangka panjang.

Contoh transaksi yang dicatat dalam neraca modal adalah investasi jangka pendek (obligasi), investasi jangka panjang (seperti saham), jual beli efek, penanaman modal asing, bantuan luar negeri dan pembayaran utang luar negeri.

c. Neraca Moneter (monetary account)

Neraca moneter adalah neraca yang mencatat mutasi atau perpindaham posisi keuangan yang berhubungan dengan IMF serta memperlihatkan perkembangan/perubahan cadangan devisa suatu negara. Transaksi yang akan di catat dalam neraca moneter adalah cadangan yang berupa emas atau valuta asing.

Neraca pembayaran yang disusun oleh suatu negara memiliki beberapa fungsi atau manfaat, diantaranya adalah:

  • Sebagai alat pengambilan keputusan yang tepat dari pemerintah terkait dengan jumlah barang dan jasa dalam perdagangan internasional.
  • Sebagai alat untuk mengukur keadaan ekonomi yang berhubungan dengan perdagangan internasional suatu negara.
  • Sebagai bahan pertimbangan pemerintah untuk mengambil langkah yang tepat di bidang moneter dan fiskal.
  • Sebagai bahan pertimbangan guna menjalin kerja sama atau hubungan ekonomi internasional dengan negara lain.
  • Sebagai bahan informasi yang rinci terkait dengan perdagangan internasional.
  • Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara lain.