TELITI DAN CERMAT SEBELUM MEMBELI PRODUK Show Perhatikan Informasi sebagai berikut : ELETRONIK
HP ( HANDPONE ) Sering ditemukan produk HP dengan promosi fitur-fitur ponsel yang hebat, namun ternyata tidak sesuai dengan kenyataan ( seperti baterai tidak bisa di charger jaringan tidak mampu menerima diseluruh atau sebagian Kota besar, SIM Card tidak bisa aktif , dsb). Untuk itu perlu diperhatikan - Belilah digerai/distributor yang resmi, Bila tidak ditemukan , pastikan HP yang dibeli tersebut bergaransi resmi. Hindarilah produk bajakan atau ilegal yang umumnya hanya bergaransi dari toko dimana pusat pelayanan servis dan angka jangka waktu garansinya terbatas. - Sebelum membeli lakukanah uji coba pada fungsi dan fitur-fitur ponsel yang diinginkan sesuai kebutuhan.Hati-hatilah karena sebagian produk HP mensyaratkan bila dibuka berarti membeli, meski belum dicoba. Tanyakan dulu denga jelas apakah ponsel benar-benar sesuai spesifikasi yang diharapkan. - Cek adanya label sertifikat perangkat elektronik yang terdapat di box dan perangkat elektronik untuk menjamin kualitas dan mutu produk tersebut PERALATAN KANTOR Pastikan perlatan kantor yang dibeli memiliki spesifikasi sesuai dengan kebutuhan. Pastikan semua kelengkapan bawaan dan peralatan tersebut tersedia dalam paket pembelian, contoh untuk komputer , apakah sudah ada sistem operasi ( seperti Mikrosoft Windows ). Bila belum berarti kita harus siap-siap menginstal sendiri. Untuk komputer yang perlu diinstal software sistem operasinya, pastikan membeli dan menginstal Sofware asli ( jangan bajakan ) agar tidak bermasalah. Pastikan peralatan tersebut bergaransi resmi Dalam memiih peralatan elektronik kantor, sebaiknya ajaklah seseorang yang memahami tentang seluk beluk peralatan tersebut mulai dari spesifikasi Teknis sampai dengan cara penggunaan peralatan tersebut. PERALATAN RUMAH TANGGA Pilihlah peralatan yang bertanda hemat energi Selain itu, perhatikan tanda ramah lingkungan seperti pada kulkas dengan menggunakan tanda bebas chloro-fluoro carbon ( CFC ) karena dengan menggunakan CFC berarti kita ikut menyumbang terjadinya kerusakan lingkungan. Perhatikan kualitas barang dengan mengecek label Standar Nasional Indonesia ( SNI ) atau label Standar International lainnya. Cek kondisi barang dengan dilakukan uji coba dulu sebelum dibawa pulang. PRODUK PANGAN 1, Untuk produk barang yang dikemas - Cek labelnya dan perhatikan tanggal kadaluarsa, alamat produsen/importir untuk pangan impor. - Cek standarnya : ada ketentuan SNI tanaman Pangan yang bersifat wajib dan sukarela, baik untuk pangan segar maupun pangan olahan seperti tepung terigu - Cek kemasannya : masih utuh atau sudah penyok. - Perhatikan produk Pangan yang Halal dengan adanya label halal berdasarkan sertifikat Halal dari MUI 2. Untuk Produk Pangan yang curah perhatikan bentuk fisik, bau dan rasanya. Ketika kebutuhan sehari-hari di rumah sudah habis, biasanya kita akan pergi ke supermarket atau toserba untuk berbelanja. Namun, belanja bukanlah sekadar kegiatan mengambil produk dan membayar belanjaan kita di kasir. Sebagai konsumen, kita dituntut untuk cermat dalam memilih produk yang akan kita beli. Ketika kita membeli sebuah produk, tentu kita harus memastikan produk tersebut masih bagus, baik dan layak untuk dikonsumsi. Produk yang tak layak konsumsi akan berbahaya bagi tubuh, menyebabkan keracunan, atau bahkan kematian. Oleh karena itu, setidaknya kita harus memperhatikan empat hal berikut ini ketika membeli suatu produk, di antaranya: 1. Kehalalan produk Bagi umat Muslim, sudah menjadi suatu keharusan untuk mengonsumsi produk yang dijamin kehalalannya. Penting bagi kita untuk memastikan adanya logo halal dalam setiap produk yang akan kita konsumsi. Produk yang sudah tersertifikasi halal menunjukkan bahwa lembaga yang berwenang sudah menjamin bahwa produk tersebut menggunakan bahan-bahan yang halal dan diolah dengan cara yang sudah sesuai dengan ketentuan pula. 2. Perhatikan kemasan produk Himbauan untuk tidak membeli jika kemasan sudah rusak umumnya tercantum pada sebuah produk. Ketika kita hendak membeli suatu produk, pastikan kemasan produk tersebut masih bagus dan tersegel dengan baik. Jangan membeli atau menerima barang yang kemasan atau segelnya sudah rusak, karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas produk tersebut. Barang atau produk yang dijaga dengan baik dan dijamin kualitasnya pasti juga akan memiliki tampilan luar yang baik. 3. Perhatikan tanggal atau masa kedaluwarsa Selain kemasan yang baik, masa kedaluwarsa sebuah produk juga sangat penting. Kita harus waspada apabila produk yang akan kita beli tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa. Selain itu, usahakan untuk memilih produk yang tanggal kedaluwarsanya masih cukup lama. Produk yang sudah dekat atau bahkan sudah mendekati masa kedaluwarsa tentu tidak baik bagi kesehatan tubuh. 4. Cermati bau dan rasa dari produk yang dibeli Berhati-hatilah jika produk yang kita beli menimbulkan bau tidak sedap atau beraroma lain dari biasanya. Mungkin saja produk tersebut terkontaminasi sesuatu dan membahayakan bila dikonsumsi. Selain aroma, kita juga dapat membedakan produk tersebut masih layak konsumsi atau tidak dari rasanya. Jika rasanya sudah berubah dari biasanya, kemungkinan besar produk tersebut sudah rusak atau tercemar. Lebih baik tidak diteruskan untuk dikonsumsi. Mari kita menjadi konsumen yang cerdas dan pandai memilih produk seperti apa yang layak untuk kita konsumsi. Cermat dalam memilih produk dapat menghindarkan kita dari hal-hal berbahaya yang tidak kita inginkan.
Banyaknya pilihan produk untuk memenuhi kebutuhan hidup memicu timbulnya pola konsumen dalam mencari, menilai, memilih, dan menentukan produk yang sesuai kebutuhan dan keinginan tanpa mengesampingkan faktor harga dan kualitas produknya. Pola konsumen dalam memilih dan menentukan produk inilah yang kemudian disebut sebagai ‘perilaku konsumen’.
Dalam berbisnis, pendalaman akan pemahaman pola perilaku konsumen sangatlah penting. Perilaku konsumen tidak hanya berpengaruh pada aktivitas pemasaran produk saja, tetapi juga mengambil andil yang sangat besar terhadap evaluasi produk untuk batch produksi yang akan datang. Sebab, konsumen biasanya akan menilai dan mengevaluasi suatu produk saat menggunakannya sehingga hasil evaluasi yang dilakukannya akan menghasilkan keputusan terkait apakah produk tersebut layak dibeli lagi (repurchase) atau tidak? Jadi, jika konsumen memiliki penilaian yang kurang bagus terhadap produk, para pelaku usaha dapat melakukan perbaikan produk dengan mempertimbangkan ulasan yang diberikan konsumen. Baca Juga: Baca Juga: 6 Faktor Pengaruh Tingkat Konsumsi Masyarakat Faktor KebutuhanKegiatan konsumsi pada dasarnya dilakukan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, konsumen memiliki kecenderungan untuk membeli produk yang sedang ia butuhkan saat itu, terlepas dari produk tersebut termasuk kebutuhan primer (kebutuhan rutin) atau tidak. Baca Juga: Faktor LingkunganFaktor lingkungan pun juga sangat berpengaruh terhadap pola perilaku konsumen. Hal ini disebabkan gaya hidup yang menjadi ciri khas suatu lingkungan menciptakan skala ‘gengsi’ yang membuat konsumen memiliki banyak pertimbangan dalam membeli suatu produk. Faktor Kualitas ProdukKualitas produk akan berpengaruh pada pengalaman saat menggunakan produk tersebut. Jika konsumen mendapatkan pengalaman menyenangkan saat memakai suatu produk, kemungkinan besar ia akan melakukan pembelian ulang (repurchase) terhadap produk tersebut. Faktor HargaSelain kualitas, faktor harga juga merupakan pertimbangan signifikan dalam memilih suatu produk. Harga produk yang terjangkau (affordable) akan menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai lapisan masyarakat dibanding produk yang harganya mahal. Faktor PromosiPromosi sangat berperan dalam menjaring lebih banyak konsumen. Jika strategi promosinya bagus bahkan mampu ‘menghipnotis’ masyarakat, besar kemungkinan produk yang dipromosikan akan laku keras. Baca Juga : Business Model Canvas, Model Perencanaan Bisnis Paling Ampuh untuk Mencapai Goals Bisnis! Nah, sekarang Anda sudah paham pentingnya pemahaman akan perilaku konsumen, kan? Namun, pemahaman tentang perilaku konsumen saja belum cukup kalau tidak diiringi dengan perencanaan bisnis yang matang. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memantapkan perencanaan bisnis juga, ya! |