Apa yang menjadi alasan Indonesia menjadi negara maritim

KBRN, Samarinda : Indonesia adalah negara kepulauan dengan  total 17.504 pulau yang menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Selain sebagai negara kepulauan, Indonesia disebut juga sebagai negara maritim yaitu suatu negara atau wilayah yang memiliki kawasan perairan lebih luas daripada kawasan daratan.

Lalu apa alasan Indonesia disebut negara maritim?

Dilansir dari Suara, Alasan pertama adalah Indonesia sebagai  negara terbesar di Asia Tenggara yang lautannya lebih luas dari daratan. Total luas wilayah sebesar 5.180.083 km2 yang mencakup daratan dan lautan. Diantara luas tersebut, 2/3 kawasan Indonesia merupakan lautan dan 1/3 wilayahnya merupakan daratan.

Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2 yang membentang panjang wilayah sebesar 3.977 mil. Sementara itu, luas lautan Indonesia yakni 3.257.483 km2.

Luas laut daripada daratan menjadikan kekuatan utama Indonesia dalam sektor perikanan. Maka dari itu Indonesia disebut negara maritim.

Wilayah perairan yang luas sehingga membuat Indonesia dipenuhi keanekaragaman sumber daya laut yang dapat dimanfaatkan oleh para nelayan dan masyarakat pesisir, ini menjadi alasan lain Indonesia disebut negara Maritim

Indonesia juga memiliki potensi wisata maritim terbesar di dunia. Masyarakat dapat mengembangkan objek wisata alam seperti snorkeling dan diving untuk memperlihatkan keindahan bawah laut Indonesia yang kaya akan biota laut.

Tak heran, pulau-pulau di Indonesia dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga dapat bermanfaat bagi perekonomian negara.

Selain itu, alasan Indonesia disebut negara maritim karena banyak masyarakat Indonesia yang bekerja sebagai nelayan dan pelaut. Mereka memanfaatkan kawasan laut sebagai lokasi mata pencaharian setiap harinya. 

Nah, dari sanalah Indonesia memiliki berbagai budaya dan suku bangsa yang berhubungan dekat dengan laut dan kemaritiman. Banyak suku budaya dan masyarakat dari Sabang hingga Merauke yang memiliki kedekatan dengan laut.

Salah satu upaya mereka menjaga ekosistem laut yaitu dengan tradisi Sasi. Dikutip dari katadata (6/6/2022),  tradisi masyarakat adat Maluku dan Papua tersebut merupakan hukum adat yang melarang pengambilan hasil sumber daya alam tertentu di wilayah adat, sebagai wujud pelestarian alam dan menjaga populasi.

Sasi laut merupakan peraturan adat dimana masyarakat dilarang mengambil hasil laut yang ditentukan di suatu wilayah adat dalam jangka waktu tertentu hingga ritual pembukaan Sasi tiba. Hal ini bertujuan agar sumber daya laut yang dilindungi punya cukup waktu untuk berkembang biak dengan baik sehingga hasil panennya akan lebih banyak.

Demikian pula masih banyak tercatat tradisi di Indonesia yang dilakukan sebagai upaya untuk tetap menjaga dan melestarikan kawasan laut dan perairan agar Indonesia tetap menjadi poros maritim dunia.

Indonesia disebut sebagai negara maritim, karena memiliki wilayah perairan lebih luas daripada daratan. Selain itu, Indonesia punya kondisi geografis yang unik di antara negara di Asia Tenggara.

Menurut sejarah Indonesia disebut sebagai negara maritim karena lokasi kepulauan menjadi jalur lalu lintas laut. Kondisi geografi yang berada di dua samudera, dua benua, dan melewati garis khatulistiwa, membuat Indonesia berada di posisi strategis.

Negara Maritim

Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim? Karena Indonesia terdiri dari negara kepulauan yang menjadi salah satu ciri negara maritim.

Negara maritim adalah sebuah negara yang memiliki wilayah laut lebih luas, dibandingkan luas daratan yang terdiri dari pulau-pulau. Penduduk yang tinggal di negara maritim ini juga memanfaatkan sumber daya di perairan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Selain negara maritim, Indonesia disebut juga sebagai negara agraris. Negara agraris adalah sebuah negara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani.

Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi, menyebabkan kondisi sekitar tanah lebih subur. Kondisi tanah subur ini, cocok menjadi lahan perkebunan dan pertanian.

  1. Wilayah perairan atau laut lebih luas dari wilayah daratan. 
  2. Bentuk daratan kepulauan. 
  3. Penduduknya bekerja di bagian kelautan. 

Baca Juga

Sebagai negara maritim dan agraris, penduduk Indonesia memiliki kehidupan sosial ekonomi yang berbeda. Contohnya saja, penduduk yang bekerja di bidang pertanian berada di dataran tinggi atau rendah.

Mengutip dari buku Kreatif Tematik Tema 5 Ekosistem Kelas V untuk SD/MI, wilayah dataran tinggi memiliki tanah subur dan udara sejuk, cocok untuk perkebunan dan pertanian. Contoh hasil pertanian dan perkebunan yaitu sayur-sayuran, teh, kopi, dan buah-buahan.

Wilayah di dataran rendah berada di ketinggian kurang dari 600 meter. Wilayah ini memiliki air dan cuaca yang mendukung untuk perkebunan, pertanian, dan peternakan. Para petani dapat menanam jagung, kangkung, mangga, pisang, dan sayuran lain di dataran rendah.

Sedangkan penduduk yang bekerja di bidang kelautan, tinggal di wilayah pantai dan laut. Wilayah pantai dimanfaatkan nelayan untuk berburu ikan, pelabuhan, tempat wisata, dan pengolahan hasil laut. Indonesia menghasilkan minyak bumi dan gas dari laut, mutiara, rumput laut, udang, dan berbagai jenis ikan.

Batas Wilayah Indonesia Secara Hukum

Indonesia mempunyai dua jenis batas wilayah, yaitu secara hukum dan politik. Batas wilayah ini berdasarkan perjanjian dan kesepakatan antar negara. Sedangkan batas fisik berdasarkan kenampakan bentang alam di negara.

Batas Politik

1. Deklarasi Djuanda

Deklarasi dilaksanakan pada 13 Desember 1957, membahas mengenai wilayah laut. Wilayah laut teritorial Indonesia dinyatakan 12 mil. Deklarasi ini menjadi pernyataan pada dunia, jika laut Indonesia termasuk laut sekitar kepulauan menyatu menjadi NKRI.

2. Treaty of London

Merupakan kesepakatan Traktat London di tahun 1824. Kesepakatan ini dilakukan antara Belanda dan kerajaan Inggris, untuk membagi wilayah kekuasaan.

3. Peradilan Arbitrage

Keputusan peradilan Arbitrage dilakukan di Den Haag tahun 1928. Peradilan ini menentukan batas antara Indonesia dan Filipina.

4. Ordonasi 1939

Membahas tentang pembagian wilayah laut, berdasarkan laut pedalaman dan laut teritorial.

5. Konvensi Hukum Laut Internasional

Konvensi ini dilakukan tahun 1982, membahas mengenai jenis batas laut berdasarkan batas laut Teritorial, batas laut kontinen, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Batas Laut dan Daratan

Batas Teritorial Daratan

Indonesia berbatasan dengan beberapa negara yaitu Malaysia yang berada di pulau Kalimantan, Timor Lester di pulau Timor, dan Papua Nugini di pulau Papua. Indonesia memberikan patokan untuk membatasi wilayah daratan.

Batas Teritorial Lautan

1. Laut Teritorial

Indonesia memiliki laut teritorial berdasarkan garis khayal yang jaraknya mencapai 12 mil. Hitungan 12 mil dari garis pantai terluar ke arah laut lepas

2. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona ekonomi eksklusif Indonesia selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka. ZEE diukur dari garis dasar pantai.

3. Landas Kontinen

Landas kontinen adalah dasar laut, secara geologis menjadi lanjutan dari suatu kontinen (benua). Indonesia berada di dua landasan kontinen yaitu Asia dan Australia.

Baca Juga

Luas wilayah lautan di Indonesia terdiri dari sungai, rawa, waduk, dan perairan laut. Berikut penjelasan mengenai karakteristik perairan di Indonesia:

1. Sungai

Sungai bisa mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah, lalu berakhir di muara laut. Sungai adalah aliran air yang mengalir dari daratan ke laut. Sungai bisa melalui pegunungan, danau, rawa, dan makin melebar ke lautan. Sungai bermanfaat untuk pembangkit listrik, transportasi, irigasi, olahraga, rekreasi, hingga perikanan.

2. Danau

Danau adalah cekungan daratan yang berisi air. Di Indonesia danau terbentuk karena letusan gunung berapi atau danau vulkanik. Ada juga danau buatan manusia yang digunakan sebagai waduk, perikanan, dan pembangkit listrik. Danau Toba merupakan danau terluas di Indonesia yang memiliki lebar 905 meter. Danau ini terbentuk karena patahan tektonik.

3. Laut

Laut adalah kumpulan air yang jumlahnya banyak dan luas sampai yang berada di sekitar pulau. Laut rasanya asin dan berisi berbagai tumbuhan dan hewan yang hidup sesuai kedalaman laut.

Perlu diketahui, Indonesia mempunyai batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis lurus dan berbatasan dengan ZEE sejauh 200 mil dari garis dasar laut.

Indonesia merupakan salah satu negara maritim di dunia. Sumber: Pixabay.com

Indonesia merupakan salah satu negara maritim. Konsep negara maritim sendiri secara umum memiliki artian negara yang memiliki luas lautan melebihi luas daratan.

Negara maritim adalah negara yang memanfaatkan secara optimal wilayah lautnya dalam konteks pelayaran secara umum. Selain Indonesia, ada beberapa negara yang dijuluki sebagai negara maritim, yaitu Inggris, Amerika Serikat, Singapura, Cina,dan Panama.

Lantas, mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim?

Alasan Mengapa Indonesia Disebut Sebagai Negara Maritim

Menurut Ayu Andira dalam buku Saya Indonesia, Negara Maritim Jati Diri Negaraku, negara maritim adalah negara yang memiliki kawasan teritorial dan secara geografis wilayah daratannya dikelilingi oleh laut.

Secara umum, julukan 'maritim' disematkan kepada negara yang memiliki wilayah lautan yang luas dan memiliki manajemen pembangunan wilayah perairan yang komprehensif, terencana dan berkesinambungan.

Lantas, mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Memiliki Lautan yang Luas

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih luas dibandingkan daratannya. Menurut Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S dalam jurnal Road Map Menuju Indonesia Sebagai Negara Maritim yang Maju, Makmur, Kuat, dan Berdaulat oleh, luas dari laut Indonesia adalah sekitar 71%, sedangkan luas daratannya 29%.

Secara matematis, Indonesia memiliki luas lautan 3,25 juta kmĀ² dan memiliki pulau yang berjumlah 17.504 pulau yang tersebar di seluruh nusantara.

Indonesia memiliki wilayah lautan yang luas. Sumber: Pixabay.com

2. Memiliki Posisi Geo-strategis

Mengutip dari jurnal Pengelolaan Kemaritiman Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang disusun oleh A. Kadar, secara geo-politik dan geo-strategis, Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan Australia dan dua samudera, Hindia dan Pasifik.

Letak ini menempatkan Indonesia pada kawasan paling dinamis dalam percaturan dunia, baik secara ekonomi maupun politik. Posisi strategis tersebut menempatkan Indonesia memiliki keunggulan sekaligus ketergantungan yang tinggi terhadap bidang kelautan.

3. Memiliki Potensi Kekayaan Laut

Selain memiliki wilayah lautan yang luas dan posisi geo-strategis, Indonesia juga terkenal dengan kekayaan sumber daya alam, termasuk sumber daya alam kelautan.

Tercatat dalam penelitian yang dikeluarkan oleh LIPI, Indonesia memiliki potensi kekayaan laut yang mencapai lebih dari Rp 1.700 triliun atau setara dengan 93 persen dari total APBN Indonesia tahun 2018.

Hal ini lagi-lagi menjawab pertanyaan mengapa Indonesia disebut negara maritim karena memiliki potensi kekayaan akan sumber daya alam kelautan yang melimpah.

4. Maju dalam Sektor Perikanan dan Kelautan

Masyarakat Indonesia memanfaatkan laut sebagai sumber mata pencaharian dan pemenuhan kebutuhan. Tak hanya itu, Indonesia juga berhasil mengekspor hasil laut dengan jumlah yang besar ke negara lain.

Dilihat dari sisi sosial-budaya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang memanfaatkan laut sebagai sumber mata pencaharian yang tinggi. Sumber: Pexels.com

Melansir dari situs resmi Kementerian Perikanan dan Kelautan, Indonesia pada tahun 2019 ekspor hasil perikanan Indonesia mencapai Rp 73.681.883.000. Nilai tersebut naik 10.1% dari hasil ekspor tahun 2018.

Hasil laut seperti udang, tuna, cumi-cumi, gurita, rajungan serta rumput laut merupakan komoditas yang dicari.

Untuk menjaga angka ini, Indonesia harus tetap melestarikan ekosistem laut serta melakukan pengawasan. Tanpa pengelolaan dan pengawasan yang baik, perikanan di Indonesia rentan terjadi pelanggaran.

5. Mempunyai Budaya Bahari

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam budaya. Seperti yang diketahui, Indonesia dikelilingi oleh lautan yang luas, maka tak heran Indonesia memiliki budaya bahari.

Dilihat dari sisi ekonomi dan sosial, penduduk Indonesia memanfaatkan laut sebagai sumber mata pencahariannya. Contohnya, orang di pinggiran laut biasanya memiliki profesi sebagai nelayan.

Selain itu, jika ditinjau dari sisi etnis kebudayaan, Indonesia memiliki sejumlah suku dan tradisi bahari. Contohnya Suku Bajo yang tinggal di laut dan masyarakat Jawa yang memiliki tradisi sedekah laut.


Page 2