Apa yang dimaksud dengan youtuber

Indonesia - Apa yang sobat lakukan saat di waktu senggang atau pulang kerja? Belajar, membaca buku, mendengarkan video motivasi, atau rebahan, main HP, buka media sosial? Kaum rebahan memang punya banyak aktivitas rebahan untuk dilakukan. Buka Instagram, buka Youtube, buka Twitter, lumayan banyak. Melalui media sosial sangat banyak informasi yang sangat sayang untuk dilewatkan, baik itu berita tentang Covid-19, berita PSBB di Jakarta, berita trending, berita selebgram, berita teman, berita mantan, semuanya sangat sayang untuk dilewatkan. Berdasarkan survei dari We are Social menyebutkan bahwa pengguna aktif media sosial di Indonesia yaitu sebanyak 150 juta pengguna. Kalau melihat lingkungan sekeliling kita, ibu, ayah, kakak, bahkan adik kita yang masih SD pun menjadi pengguna media sosial, jadi angka 150 juta pengguna tersebut masuk akal. Adapun survei tersebut juga menunjukkan 88% dari total pengguna media sosial pada akhir tahun 2019 menjadi pengguna Youtube. Artinya Youtube merupakan aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan, kemudian menyusul aplikasi Whatsapp dan Facebook. Sedangkan pengguna Youtube di seluruh dunia yaitu 1,9 miliar. Jumlah pengguna yang fantastis tersebut membuat banyak orang tergiur untuk membuat video atau menjadi pembuat konten di Youtube. Siapapun bisa menjadi Youtuber, artis hingga orang biasa pun bisa menjadi pembuat konten Youtube yang sering disebut dengan Youtuber.

Penghasilan dari membuat konten di platform ini tidak bisa dianggap remeh. Semakin banyak penonton yang melihat unggahan video, maka semakin banyak pula pundi-pundi yang dapat dikumpulkan. Namun penghasil dari penonton juga tergantung seberapa banyak penonton yang berlangganan (subscribe) dengan saluran atau akun Youtube kita. Semakin banyak subscriber, semakin terkenal dan semakin banyak penghasilannya. Dahulu banyak yang tidak menyadari penghasilan dari seorang Youtuber dan menganggap remeh profesi ini. Seiring dengan berkembangnya industri digital, pembuat konten pun semakin menyita perhatian khalayak.

Apakah anda memiliki keinginan untuk menjadi seorang Youtuber? Mulailah dengan membuat channel yang kira-kira digemari oleh banyak orang, entah vlog, musik, cara memasak, berkreasi dengan bebas. Jika channel sudah banyak yang subscribe, adsense sudah ada di tangan, jangan lupa juga kewajiban yang satu ini sebagai Youtuber Indonesia yang baik dan cinta tanah air: membayar pajak. Sebagai Youtuber juga bisa dong berkontribusi untuk tanah air.

Pajak apa yang dikenakan untuk Youtuber? Jika melansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Pajak, maka penghasilan sebagai Youtuber tidak termasuk dalam pekerjaan bebas yang dapat menggunakan skema PPh Final PP No. 23 tahun 2018 dengan tarif 0,5%. Hal tersebut dikarenakan pada pasal 2 ayat 4 disebutkan bahwa tidak termasuk sebagai usaha yang penghasilannya dikenakan pajak penghasilan bersifat final yaitu jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas yang meliputi pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, dan penari. Profesi sebagai Youtuber dikategorikan sebagai pekerjaan bebas dengan Klasifikasi Usaha nomor 90002 (Kegiatan Pekerja Seni) sesuai PER-17/PJ/2015.

Adapun penghitungan pajaknya dikenai tarif yang diatur dalam pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan. Penghitungan penghasilan netto dengan menggunakan norma sebesar 50% bagi pekerja seni dari penghasilan bruto selama setahun. Kemudian dikurangi terlebih dahulu status PTKPnya.

Contoh perhitungan :

Sebuah channel Youtube YukMasak yang berdomisili di Jakarta dan status tidak menikah tanpa tanggungan memilki 1 juta subscribers dan total penghasilan dari Youtube yang dibayarkan oleh Google Adsense pada tahun 2019 sebesar Rp 150.000.000.

Adapun untuk Norma Penghitungan Penghasilan neto atas KLU tersebut sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 17/PJ/2015 untuk daerah Jakarta adalah 50%.

Maka penghasilan nettonya adalah  50% x Rp 150.000.000 = Rp 75.000.000

Maka perhitungan PPh terutang YukMasak :

PPh Netto           = Rp 75.000.000

PTKP (TK/0)        = (Rp 54.000.000)

PKP                      = Rp 21.000.000

PPh Terutang berdasarkan Pasal 17 UU PPh:

5% x Rp 21.000.000 = Rp 1.050.000

Jadi PPh yang harus dibayarkan adalah Rp 1.050.000

Mudah kan bukan perhitungannya? Mulai sekarang yuk biasakan taat pajak dengan melaporkan SPT PPh kalian! Agar lebih mudah dalam penghitungan SPT PPh, anda bisa menggunakan aplikasi efiling Pajakku. Pelaporan menjadi praktis, cepat, dan mudah bersama efiling Pajakku.

Youtuber adalah istilah untuk pengguna Youtube. Tak dapat dipungkiri, YouTube merupakan salah satu media alternatif untuk memanjakan mata dan telinga kita dengan berbagai videonya. Berbeda dengan televisi yang kanalnya terbatas, YouTube menyediakan aneka ragam video yang bisa kita pilih sendiri, mengingat model user-generated content yang membuat setiap orang dapat mengunggah video kreasi mereka.

Ditonton lebih dari satu milyar pengunjung setiap bulannya, setiap menit ada sekitar seratus video diunggah oleh YouTuber. Banyak Youtuber giat mengunggah video ke YouTube dengan berbagai alasan, namun secara umum mereka berbagi konten yang mereka suka. Mulai dari video klip, komedi, film pendek, dokumenter, walkthrough game, dan masih banyak lagi.

Terlebih, Youtuber dapat pula menghasilkan uang melalui iklan saat videonya ditonton banyak orang. Felix Arvid Ulf Kjellberg (25 tahun) yang lebih dikenal di YouTube dengan akun PewDiePie, meraup kira-kira seratus milyar rupiah dalam setahun. Ia mengunggah permainan game beserta komentar-komentar kocaknya. Ia merekam dirinya sendiri yang sedang melakukan kegemarannya, yakni bermain game, yang kemudian diunggah ke kanal YouTube. Konten yang ditawarkannya menarik minat banyak penggemar game termasuk saya, yang seringkali terhibur melihat aksinya di YouTube.

Tentu saja, video yang banyak ditonton banyak orang mengandung konten yang menarik.

Apa yang dimaksud dengan youtuber

Diwantara Anugrah Putra bersama adiknya, Gema Cita Andika punya kegemaran menonton film. Seperti YouTuber lainnya, mereka berdua memutuskan untuk mengunggah video terkait kegemaran mereka melalui kanal Tara Arts Movie sejak 2010. Namun, sedikit berbeda dengan pengguna YouTube lainnya, Tara dan Gema tak hanya mengunggah video-video buatan mereka sendiri, tetapi juga behind the scene alias cara membuat video yang sebelumnya telah diunggah.

Dengan kata lain, Tara dan Gema mengunggah konten sekaligus cara membuat konten tersebut. Kita mungkin lebih akrab menyebut mereka sebagai penyedia video tutorial.

Tara Arts Movie sendiri berfokus sebagai kanal film parodi beserta video tutorialnya. Seringkali film-film parodi mereka menggunakan efek visual, yang juga mereka tunjukkan caranya melalui berbagai video tutorial. Awalnya mereka menggunakan kamera foto untuk merekam video pertama mereka, yang berjudul “Bearminator”. Jumlah pengunjung yang cukup banyak membuat Tara dan Gema semakin antusias belajar dan meningkatkan kualitas video mereka. Pesanan dari beberapa perusahaan untuk membuatkan video profil memberi kesempatan dua kakak beradik ini untuk membeli perangkat yang lebih canggih.

Dan mereka belajar sendiri cara membuat skenario, merekam video, serta melakukan editing dan pemberian efek visual. Dari mana? Dari YouTube juga, hehehe.

Salah satu batu loncatan Tara Arts Movie adalah saat Tara dan Gema membuat film “Bridge to Dinosauria” untuk diikutsertakan dalam Good Day Schoolicious Movie Competition pada 2011. Proses yang panjang mencurahkan tenaga kedua kakak beradik ini, karena kebanyakan film pendek mereka berdurasi 1-3 menit, sedangkan film ini berdurasi 10 menit. Memenangkan kompetisi tersebut sekaligus mewujudkan mimpi mereka, karena mereka mendapatkan perangkat video yang mereka telah lama dambakan. Sebulan kemudian, secara tak disangka Tara Arts Movie ditawari oleh David Spates, perwakilan YouTube untuk menjadi mitranya di Indonesia. Tara Arts Movie adalah mitra pertama YouTube pertama di Indonesia, lho.

Mengembangkan sayapnya, Tara dan Gema sebagai Youtuber telah memiliki beberapa kanal YouTube, semisal Tara Arts Movie, Tara Arts Game, Tara Arts Game Indonesia, dan Tara Arts Network. Tiap kanal memiliki pendaftar dengan kisaran seribu hingga seratus ribu subscriber. Bahkan kini tiap personel memiliki kanal YouTube pribadinya sendiri.

Tara dan Gema kini dikenal sampai ke mancanegara dan kebanjiran pekerjaan. Youtuber, profesi sebagai pengunggah konten dan video tutorial di YouTube tak hanya menghasilkan uang melalui iklan, namun juga kesempatan bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk mempromosikan Smash, serial drama musikal besutan Steven Spielberg. “Kami sering diminta mengedit film untuk menambahkan after effect-nya. Juga ditawari kerja di Yunani, Swiss, dan Hollywood,” tutur Tara kepada Swa. Mereka juga sering menggarap permintaan iklan dari dalam negeri.

Apa yang dilakukan Tara dan Gema, yakni berkreasi dan berbagi ilmu tentang kegemaran mereka, bisa menjadi profesi yang menjanjikan di zaman kreatif. Karena keterampilan mencipta menjadi sebuah bekal penting untuk menghadapi dunia yang semakin datar ini.

Bagaimana komentar Ayah Ibu mengenai profesi Youtuber? Apakah anda akan membolehkan anak anda berprofesi menjadi Youtuber?

Foto dicuplik dari sini