Tuliskan beberapa cara menerapkan ragam hias pada kayu

Penerapan ragam hias tidak hanya dilakukan pada tekstil, tetapi juga terdapat pada bahan kayu. Lihat saja kepopuleran ragam hias dimana setiap kursi, tempat tidur, meja pasti selalu terdapat ragam hias didalamnya. Hal itu karena ragam hias merupakan bentuk dasar dari hiasan berbentuk pola yang diulang-ulang terhadap suatu kerajaan atau apa yang dalam karya seni.

Sedangkan apabila mengutip dari pendapat para ahli dalam hal ini Soepratno (1983:9) mengungkapkan bahwa ragam hias atau ornamen adalah hasil rangkaian yang indah, berulang-ulang, saling jalin-menjalin, dan sambung menyambung sehingga mewujudkan suatu hiasan. Lalu menurut Suyanto (1995:65) mengatakan bahwa ragam hias ialah elemen hias yang membentuk cembung dan cekung dan merupakan suatu cara untuk menambah indah suatu barang.

Ragam hias tidak hanya menjadi sebuah estetika akan tetapi ragam hias juga telah menjadi simbol atau makna, dimana produk dari bahan kayu itu dibuat, seperti dari jawa, kalimantan ataukah dari sulawesi. Menariknya ragam hias karena merupakan bagian dalam diri manusia, ragam hias telah menjadi sebuah naluri manusia untuk menghias sesuatu agar tampak indah.

Menghias tidak asal menghias begitu saja, banyak orang yang menuangkan perasaan dan apa yang mereka lihat di kondisi sekitarnya. Olehnya itulah dalam menghias pasti terdapat makna dibalik hiasan itu, termasuk ragam hias yang diterapkan pada bahan kayu.

Apalagi kayu telah menjadi bahan yang mempunyai banyak fungsi dan tujuan penggunaan seperti untuk dipakai sebagai perabotan rumah tangga. Dalam penggunaannya pun tidak boleh asal, sebab terdapat jenis dan sifat kayu yang dimana hal itu harus disesuaikan untuk apa kayu itu digunakan dan dalam kondisi apa. Beberapa sifat kayu yaitu keras dan kuat serta mudah dibentuk sehingga kayu sangat cocok untuk dibuat kerajinan ukiran.

Tuliskan beberapa cara menerapkan ragam hias pada kayu
Jelaskan 3 Teknik Ragam Hias Pada Bahan Kayu (Foto: Artikelsiana.com)

Berbagai perabotan atau bagian dari bangunan yang berbahan kayu terdapat sentuhan ragam hias dengan motif yang bermacam-macam seperti flora, fauna, figuratif, atau geometris atau gabungan dari motif itu. Setiap dari motif ragam hias itu mempunyai karakteristik dan ciri-cirinya masing-masing, sehingga membuat penerapan dalam ragam hias mempunyai teknik tersendiri.

Berbicara soal ragam hias pada kayu biasa terdapat pada pintu, tiang rumah, jendela, meja, kursi, serta dinding rumah. Daerah yang mempunyai menerapkan ragam hias pada kayu seperti Sulawesi, Jawa, Kalimantan, Bali dan papua. Tidak hanya soal perabotan rumah, tetapi benda kerajinan pun yang berbahan kayu juga biasa memiliki ragam hias seperti topeng dan tameng.

Melihat bagaimana keindahan ragam hias pada perabotan rumah tangga atau apapun itu yang berbahan kayu, maka bisa disebutkan bahwa pengrajinan yang melakukan hal tersebut mempunyai teknik-teknik tersendiri dalam penerapan ragam hias pada kayu tersebut, jika tidak mengapa ragam hias tersebut bisa semenarik itu. Jika demikian lantas apa teknik-teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu?

Tuliskan beberapa cara menerapkan ragam hias pada kayu

Jelaskan Tiga Teknik Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Kayu?

1. Mengukir

Teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu dengan membuat tonjolan dan cekungan di permukaan kayu dengan pola tertentu. Adapun langkah-langkahnya adalah:

    1. Siapkan alat dan bahan untuk mengukir kayu
    2. Pilih bentuk ragam hias yang akan diukir
    3. Buat sketsa ragam hias pada bahan kayu
    4. Ukir kayu sesuai sketsa gambar yang sudah dibuat
    5. Haluskan bagian ukiran memakai amplas jadi permukaan ukiran lebih halus.
    6. Memberikan sentuhan akhir pada hasil ukiran, jadi dengan menutup hasil ukiran memakai silak jadi serat kayu hasil ukiran tetap tampak.

2. Melukis

Teknik penerapan ragam hias berbahan kayu dengan cara melukis adalah karya kayu yang sudah jadi dengan cara menorehkan gambar atau model yang disukai lalu diwarnai memakai cat atau politur. Adapun caranya adalah:

    1. Siapkan bahan dan alat untuk melukis
    2. Siapkan bahan kayu
    3. Buat rancangan pada kertas
    4. Lukis rancangan pada bahan kayu
    5. Cat untuk selesaikan gambar ragam hias itu
    6. Beri lapisan vernis

3. Mengukir dan Melukis

Teknik penerapan ini menggabungkan teknik melukis dan mengukir menjadi satu. Setelah media kayu diukir, media tersebut diwarnai sedemikian rupa agar jadi lebih menarik.

Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Jelaskan Tiga Teknik Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Kayu? Ini Jawabannya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Pada dasarnya, terdapat 3 teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu, antara lain:

1. Melukis

Yaitu penerapan ragam hias yang bertujuan untuk menghias suatu karya kayu yang sudah jadi dengan cara menorehkan gambar atau model yang diinginkan lalu kemudian diwarnai menggunakan cat atau politur.

Langkah-langkah melukis yaitu:

– Menyiapkan bahan dan alat untuk melukis

– Menyiapkan bahan kayu

– Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas

– Melukis gambar rancangan tersebut pada permukaan bahan kayu

– Mengecat untuk menyelesaikan gambar ragam hias

– Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu agar warna tidak mudah luntur.

2. Mengukir

Yaitu penerapan ragam hias yang dilakukan dengan cara membuat tonjolan dan cekungan di permukaan kayu yang dibentuk berdasarkan pola tertentu.

Langkah-langkah mengukir yaitu sebagai berikut:

– Menyiapkan alat dan bahan untuk mengukir kayu

– Memilih bentuk ragam hias yang akan diukir

– Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu

– Mengukir kayu sesuai sketsa gambar yang telah dibuat

– Menghaluskan bagian-bagian ukiran dengan menggunakan amplas agar permukaan ukiran lebih halus.

– Memberikan sentuhan akhir pada hasil ukiran, biasanya dengan menutup hasil ukiran menggunakan silak agar serat kayu hasil ukiran tetap tampak.

3. Gabungan antara melukis atau mengukir

Teknik penerapan ini menggabungkan teknik melukis dan mengukir menjadi satu. Setelah media kayu diukir, media tersebut diwarnai sedemikian rupa agar jadi lebih menarik.

TRENDING:  sebutkan peran dpr dalam pengelolaan keuangan negara

Menerapkan ragam hias pada bahan kayu merupakan salah satu budaya masyarakat Indonesia yang telah digeluti dari masa ke masa. Setiap etnis di Indonesia memiliki ragam hias pada kayu yang dapat dijumpai pada kursi, meja, tempat tidur, kusen, dan benda kayu lainnya. Fungsi ragam hias di nusantara tidak hanya untuk menambah keindahan saja, melainkan memiliki simbol atau makna pula.

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Dari sejak dulu kayu telah digunakan untuk membuat perabot rumah tangga seperti peti, kursi, hingga lemari. Masyarakat nusantara juga kerap menggunakan kayu sebagai bagian dari bangunan, misalnya tiang, jendela, dan pintu. Banyak dari perabot atau bagian bangunan yang terbuat dari kayu tersebut diberi sentuhan ragam hias. Jadi masyarakat Indonesia telah menerapkan ragam hias pada bahan kayu dari sejak dulu. Penerapan ragam hias tersebut dilakukan dengan teknik mengukir, melukis, hingga gabungan dari keduanya.

Selain digunakan sebagai hiasan, terdapat pula ragam hias pada benda-benda yang dibuat untuk memiliki nilai simbolis. Simbol tersebut biasanya terkait dengan kepercayaan, agama, atau adat istiadat setempat. Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki ragam hias khas pada bahan kayu meliputi: Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, dan Bali.

Contoh Penerapan Ragam Hias

Mengingat betapa kuatnya nilai dan tradisi menerapkan ragam hias pada bahan kayu di Indonesia, rasanya menjadi salah satu tugas kita pula untuk meneruskannya. Karena hal ini akan mengharumkan bangsa serta menjadi daya saing tinggi bagi bangsa Indonesia agar dapat tampil di kancah seni internasional. Kita dapat memulainya dengan sesederhana mempelajari contoh penerapan ragam hias yang biasa diaplikasikan.

Ragam hias diterapkan pada permukaan bahan kayu yang berbentuk bidang dua dan tiga dimensi. Penerapan ragam hias pada bahan kayu ini dilakukan dengan menggambar atau mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu juga terdapat pada benda-benda berupa senjata dan tameng yang difungsikan sebagai benda kerajinan. Selain itu, tidak jarang juga banyak yang menerapkan ragam hias pada topeng. Ragam hias tersebut dikerjakan dengan teknik atau cara digambar kemudian diberi warna.

Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar (melukis) atau gabungan keduanya. Mengukir dalam hal ini adalah membentuk tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat.

Alat untuk Mengukir Ragam Hias di Atas Bahan Kayu

Teknik akan melibatkan alat yang tepat agar kita dapat mengaplikasikannya dengan baik. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan kayu adalah sebagai berikut.

Pahat

Pahat adalah alat pengurang bahan keras (seperti kayu) yang memiliki mata tajam dan digunakan dengan cara dipukul atau diketuk-ketuk. Terdapat dua jenis mata pahat yang digunakan, yaitu mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir.

Sementara itu dari bentuk dan fungsinya, terdapat empat jenis pahat, yakni:

  1. Pahat Kuku (Pahat Penguku), Pahat ini berbentuk lengkung seperti kuku manusia. Fungsi pahat penguku adalah untuk mengerjakan bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan aris maupun pecahan

    cawen.

  2. Pahat Lurus (Pahat Penyilat),

    Pahat ini berbentuk lurus. Fungsi dari pahat lurus adalah untuk mengerjakan bagian yang lurus atau rata. Pahat ini juga dapat digunakan untuk membuat dasaran dan membuat siku-siku tepi ukiran dengan dasaran.

  3. Pahat Lengkung Setengah Bulatan (Pahat Kol)
    Bentuk pahat mata pahat kol melengkung dengan belahan setengah bulatan. Pahat ini digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dangan pahat kuku.
  4. Pahat Miring (Pahat Pengot) Bentuk

    Mata pahat pengot berbentuk miring meruncing dan tajam sebelah. Pahat ini berfungsi untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan meraut bagian-bagian yang diperlukan.

Alat Pemukul

Pahat merupakan salah satu alat utama yang digunakan dalam mengukir pada kayu. Oleh karena itu, kita juga membutuhkan alat pemukul agar dapat menggunakannya. Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu meskipun ada juga yang menggunakan palu besi dan batu.

Menggambar Ragam Hias

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ragam hias diterapkan baik pada ukiran benda dua dimensi maupun tiga dimensi. Bentuk nyatanya adalah pengaplikasian ukiran kayu pada batang maupun pada papan. Selain itu, kayu sebagai bahan alami sangatlah banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan ada yang kasar.

Oleh karena itu, mengukir kayu harus memperlihatkan alur seratnya. Beberapa pengrajin memilih untuk berusaha menutupi tekstur serat tersebut, namun yang lain justru membiarkannya karena dianggap sudah indah dengan sendirinya. Yang jelas, pada akhirnya persiapan adalah nomor satu. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.

Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan aktivitas dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu alat dan bahan serta prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut.

  1. Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran.
  2. Memilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya.
  3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu.
  4. Memberikan warna pada hasil gambar (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 135).

Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu

Kayu pada dasarnya dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, misalnya cat minyak atau cat akrilik yang berbasis air. Oleh karena itu, produk dari bahan kayu dapat diberi hiasan ragam hias dengan teknik melukis. Berikut adalah contoh prosedur untuk melukis ragam hias pada produk dari bahan kayu.

  1. Menyiapkan bahan dan alat melukis (cat akrilik/ cat tembok, kuas, dan palet).
  2. Menyiapkan bahan kayu (papan kayu).
  3. Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas.
  4. Memindahkan gambar rancangan pada permukaan bahan kayu.
  5. Menerapkan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias.
  6. Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 135).

Referensi

  1. Tim Kemdikbud. (2017). Seni Budaya VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.