6 dari 6 halaman Pengertian Wisata - Pengertian Wisata Menurut Para Ahli © 2021 balisuntours.com Pengertian wisata menurut para ahli yang pertama ada suatu proses bepergian yang bersifat sementara yang dilakukan seseorang untuk menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Motif kepergiannya tersebut bisa karena kepentingan ekonomi, kesehatan, agama, budaya, sosial, politik, dan kepentingan lainnya (Gamal : 2004) Kemudian pengertian wisata menurut para ahli yang kedua adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan manusia ke luar daerahnya dan sifatnya sementara tidak lebih dari 1 tahun. Tujuannya adalah untuk bersenang-senang, urusan bisnis, dsb. (WTO:1999) Selanjutnya ada pengertian wisata menurut para ahli yang ketiga adalah perjalanan yang dilakukan manusia bagik perorangan maupun kelompok untuk mengunjungi destinasi tertentu dengan tujuan rekreasi, mempelajari keunikan daerah wisata, pengembangan diri dsb dalam kurun waktu yang singkat atau sementara waktu (UU RI no 10 th 2009) Itu dia deretan pengertian wisata, yang terdiri dari pengertian objek wisata, juga pengertian daya tarik wisata, dan pengertian wisata menurut para ahli yang sudah dihadirkan oleh Diadona. Semoga artikel kali ini bermanfaat ya, enjoy your day Diazens! Wisata alam Indonesia adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami atau sudah ada usaha budidaya, agar ada daya tarik wisata ke tempat tersebut. Wisata alam dapat dijadikan sebagai potensi pariwisata, agar dapat meningkatkan pendapatan dari penduduk sekitar kawasan wisata.
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. Salah satu bidang pariwisata adalah pariwisata alam, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik serta usaha yang terkait dengan wisata alam. Adapun pengertian wisata alam sendiri adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam di kawasan suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Pengelolaan pariwisata alam tidak lepas dari kegiatan interpretasi. Interpretasi wisata merupakan kegiatan bina cinta alam yang khusus ditujukan kepada pengunjung kawasan konservasi alam dan merupakan kombinasi dari enam hal, yaitu pelayanan informasi, pelayanan pemanduan, pendidikan, hiburan dan inspirasi serta promosi. Pelaksana interpretasi disebut dengan interpreter. Kriteria interpreter wisata alam adalah sebagai berikut : 1. Memahami 4 (empat) prinsip hospitality (keramahan) dalam interpretasi, yakni grooming (penampilan), greeting (salam), knowledge (ilmu pengetahuan), daan gesture (gerak tubuh); 2. Memenuhi syarat 5P yaitu peka (sensitivity), peduli (awareness), pengertian, penuh apresiasi, dan penuh keakraban; 3. Memiliki sifat antusiasme yang tinggi, memiliki rasa humor, pandai berkomunikasi, percaya diri, ramah, tenang, dapat dipercaya, dan berpenampilan dan bersikap menyenangkan; 4. Interpreter adalah pimpinan dan pelayan rombongan, sehingga harus memastikan rombongan tetap merasa aman dan nyaman; 5. Memahami informasi kawasan; 6. Menyampaikan informasi dan berkomunikasi secara jelas dan baik sehingga pengunjung dapat menerima informasi dengan baik, selain itu interpreter harus membuat suasana yang santai sehingga pengunjung akan bebas bertanya maupun mengutarakan keluhan-keluhannya; 7. Berpenampilan rapi dan bersih serta mengenakan identitas Karena wilayah kerjanya yang masih alami dan bahkan liar, hal-hal yang perlu diperhatkan oleh interpreter wisata alam antara lain : 1. Interpreter harus tetap berada di depan (sebagai pemimpin rombongan); 2. Interpreter harus tetap bersama rombongan; 3. Interpreter menghitung jumlah pengunjung sebelum dan sesudah aktivitas wisata alam; 4. Saat berbicara, interpreter harus menghadap kepada pengunjung; 5. Interpreter memberikan ruang yang mencukupi bagi pengunjung terhadap objek yang diinterpretasikan, terlebih lagi harus mengetahui batas aman dengan satwa liar; 6. Interpreter mengetahui kapan harus diam atau berhenti; 7. Interpreter dapat mengajak pengunjung untuk menggunakan panca indera (indera penglihatan, indera pendengaran, indera perasa, indera penciuman, dan indera peraba) untuk menikmati destinasi; 8. Interpreter harus mengatur kecepatan langkah; 9. Interpreter memperhatikan dan tanggap terhadap keadaan darurat; 10. Interpreter memperhatikan lebih cermat apabila dalam rombongan terdapat anak –anak dan atau manula; 11. Interpreter memastikan pengunjung menaati tata tertib dan aturan yang berlaku di dalam kawasan konservasi 12. Interpreter mengantarkan pengunjung ke titik akhir, menyampaikan ucapan terimakasih, selamat tinggal, dan ajakan untuk datang berkunjung kembali. Terkadang dalam melaksanakan tugasnya, interpreter wisata alam akan menerima keluhan dari wisatawan. Cara menanggapi keluhan tersebut adalah: 1. Interpreter menanggapi keluhan pengunjung dengan penjelasan yang sopan; 2. Pengunjung yang tidak puas terhadap tanggapan interpreter dipersilakan mengisi blangko pengaduan dan memasukkan ke dalam Kotak Saran yang berada di Front Office; 3. Pengunjung yang menghendaki tanggapan secara langsung dari pengelola dipertemukan dengan petugas Juru Pungut dan atau Kepala Resort. ©Dewi-BBKSDA NTT
7/19/2016 Wisata dalam bahasa Inggris disebut tour yang secara etimologi berasal dari kata torah (ibrani) yang berarti belajar, tornus (bahasa latin) yang berarti alat untuk membuat lingkaran dan dalam bahasa Perancis kuno disebut tour yang berarti mengelilingi sirkuit. Pada umumnya orang memberi padanan kata wisata dengan rekreasi, wisata adalah sebuah perjalanan, namun tidak semua perjalanan dapat dikatakan wisata (Suyitno,2001). Menurut Fandeli (2001),wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Wisata memiliki karakteristik -karakteristik antara lain : 1. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya. 2. Melibatkan komponen -komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain. 3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata. 4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan. 5. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi (Suyitno, 2001). Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, men-dapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Anonymous, 1982 dalam Saragih, 1993). Wisata alam merupakan kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami atau sudah ada usaha budidaya, agar ada daya tarik wisata ke tempat tersebut. Wisata alam digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat padat, dan suasana keramean kota. Sehingga dengan melakukan wisata alam tubuh dan pikiran kitamenjadi segar kembali dan bisa bekerja dengan lebih kreatif lagi karena dengan wisata alam memungkinkan kita memperoleh kesenangan jasmani dan rohani. Dalam melakukan wisata alam kita harus melestarikan area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat sehinga bias menjadi Desa wisata, agar desa tersebut memiliki potensi wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat transportasi atau penginapan (anonimous). Pengertian Pariwisata Menurut H.Kodhyat (1983:4) pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Salah Wahab (1975:55) mengemukakan definisi pariwisata, yaitu : pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi. Menurut pendapat dari James J. Spillane (1982:20) mengemukakan bahwa pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah danlain-lain. Devinisi yang di kemukakan oleh A.J. Burkart dan S.Medik (1987) Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu. Definisi yang dikemukakan oleh Prof. Salah Wahab dalam Oka Yoeti (1994, 116.) Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Yoeti, (1991:103) Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”. Menurut pendapat RG. Soekadijo (1997:8), Pariwisata ialah segala kegiatan dalam masyarakatyang berhubungan dengan wisatawan. Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut : a. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya. b. Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain. c. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenanga. d. Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi, karena uang yang di belanjakannya dibawa dari tempat asal. Menurut Mill dan Morrison (1985), ada beberapa variabel sosioekonomi yang mempengaruhi permintaan pariwisata, yaitu: a. Umur Hubungan antara pariwisata dan umur mempunyai dua komponen, yaitu besarnya waktu luang dan aktivitas yang berhubungan dengan tingkatan umur tersebut. Terdapat beberapa perbedaan pola konsumsi antara kelompok yang lebih tua dengan kelompok muda. b. Pendapatan Pendapatan merupakan faktor penting dalam membentuk Permintaan untuk mengadakan perjalanan wisata. Bukan hanya perjalanan itu sendiri yang memakan biaya, namun wisatawan juga harus mengeluarkan uang untuk jasa yang terdapat ditempat tujuan wisata dan di semua aktivitas yang dilakukan selama mengadakan perjalanan. c. Pendidikan Tingkat pendidikan mempengaruhi tipe dari waktu luang yang digunakan dalam perjalanan yang dipilih. Selain itu, pendidikan merupakan motivasi untuk melakukan perjalanan wisata, atau dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi pandangan seseorang dan memberikan lebih banyak pilihan yang dapat diambil seseorang. |