Apa yang dimaksud dengan prinsip interelasi dalam ilmu geografi

Apa yang dimaksud dengan prinsip interelasi dalam ilmu geografi

Setiap disiplin ilmu pengetahuan tentu saja memiliki prinsip yang dijadikan sebagai acuan dan pendoman dalam melakukan penyelidikan. Begitupula dengan ilmu geografi sebagai isrisan daripada ilmu pengetahuan sosial dan pengetahuan alam ada beberapa prinsip yang menjadi keteraturan.

Salah satu bentuk prinsip objek studi geografi adalah interelasi yang kerapkali dimaknai sebagai ketrekaitan antara satu fenomena sosial dan fenomena alam yang terjadi di permukaan bumi.

Prinsip Interelasi dalam Geografi 

Interelasi adalah prinsip geografi yang berguna untuk menelaah hubungan atau keterkaitan antara fenomena geosfer yang satu dengan contoh fenomena geosfer yang lain dalam suatu tata ruang yang sama. Fungsi dari prinsip ini tentusaja guna mengetahui hubungan sebab dan akibat.

Sebab dan akibat yang terbentuk antar satu fenomena dengan fenomena lainnya dalam suatu ruang, sehingga berguna saat kita ingin melakukan analisis dampak dari suatu fenomena atau analisa dampak dari suatu proyek pengembangan wilayah dan perwilayahan.

Contoh Prinsip Interelasi

Adapun untuk contoh penerapan prinsip intererelasi dalam ilmu geografi, antara lain:

Kajian terhadap penebangan hutan secara liar secara otomatis dapat mengakibatkan terjadinya arti erosi tanah secara. Hal ini terjadi dengan sebab penebangan hutan tersebut dilakukan dengan tujuan mengeksploitasi tanpa memperhatikan kelestarian pepohonan yang ada di hutan.

Artinya dalam hal ini hanya sekedar mengambil hasilnya tapi tidak berupaya untuk menanaminya kembali, sehingga lama-kelamaan tanah akan tererosi.

Adapun kegiatan penduduk yang tinggal di daerah pesisir pantai pada akhirnya banyak yang menjadi nelayan. Hal ini terjadi karena dekat dengan wilayah lautan. Faktor jarak yang dekat tersebut menjadi bagian prinsip intererelasi yang akan memudahkan mereka untuk mencari ikan di lautan.

Adanya kekeringan dapat terjadi sebagai dampak adanya fenomena La Nina. Dimana fenomena La Nina adalah perubahan iklim secara global yang diakibatkan oleh memanasnya suhu permukaan air laut Pasifik bagian timur, yang mengakibatkan berkurangnya curah hujan dan terjadinya kemarau panjang di Indonesia.

Terjadinya berbagai jenis musim hujan di Indonesia bisanya disebabkan oleh fenomena angin muson barat. Hal ini terjadi karena angin yang bertiup melalui samudera Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan Oktober hingga Maret ini Indonesia mengalami musim penghujan.

Hubungan terhadap proses terjadinya angin dan musim inilah menjadi bentuk nyata dalam prinsip interelasi untuk ilmu geografi.

Adanya jenis bencana alam di suatu wilayah bisa disebabkan karena terjadinya gempa bumi di tengah laut, terutama yang terjadi di zona penunjaman dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Tsunami juga bisa disebabkan oleh terjadinya longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.

Contoh nyatanya misalnya ingin menelitik tsunami di Aceh pada Tahun 2004 yang menjadi salah satu daerah rawan tsunami di Indonesia. Kajian yang diakukan tersebut tentusaja menjadi bagian daripada prinsip interelasi dalam geografi.

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa prinsip geografi interelasi adalah kajian yang membahas dampak suatu fenomena kepada fenomena lainnya dengan adanya keterkaitan sebab serta akibat adanya dampak fenomena tersebut terjadi.

Demikianlah artikel yang bisa kami bagikan pada semua pembaca berkaitan dengan contoh penerapan prinsip interelasi dalam studi ilmu geografi yang ada di kehidupan sehari-hari. Semoga memberikan edukasi bagi semua kalangan yang membutuhkannya.

Kata geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti Bumi dan graphos yang berarti deskripsi. Saat ini, kita mengetahui geografi sebagai ilmu yang mengkaji persamaan lokasi dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik dan manusia di permukaan Bumi. Ilmu geografi juga memiliki prinsip geografi yang digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena geografi.

Terdapat empat prinsip geografi, yaitu prinsip persebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi atau keruangan. Keempat prinsip ini merupakan dasar untuk menjelaskan, menguraikan, mengkaji, dan menganalisis berbagai fenomena geografi dalam ruang.

Prinsip Persebaran

Prinsip persebaran atau distribusi digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang tersebar di permukaan bumi secara tidak sama dan tidak merata. Gejala atau fenomena tersebut dapat berupa fenomena fisik maupun fenomena sosial. Fenomena geografi yang diteliti bisa berupa bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.

(Baca juga: Pengertian dan Komponen Sistem Informasi Geografis)

Prinsip ini dapat digunakan untuk mengungkapkan hubungan antarfenomena secara menyeluruh. Prinsip persebaran ini juga dipakai untuk menaksir keadaan yang akan datang. Contoh dari prinsip persebaran adalah persebaran flora dan fauna di Indonesia, persebaran potensi air, dan persebaran penduduk transmigran di Indonesia.

Prinsip Interelasi

Prinsip interelasi digunakan untuk menelaah hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan gejala geografi yang lain dalam suatu ruang. Hubungan yang saling terkait tersebut bisa terjadi antara fenomena fisik dan fenomena sosial. Singkatnya, prinsip ini dapat dipakai untuk mengurai hubungan antara gejala-gejala dalam suatu ruang.

Contoh dari prinsip interelasi adalah kekeringan terjadi sebagai dampak adanya fenomena La Nina, fenomena banjir terjadi akibat penebangan hutan pada wilayah hulu.

Prinsip Deskripsi

Prinsip geografi yang selanjutnya adalah prinsip deskripsi. Prinsip ini digunakan untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di muka bumi yang dapat diamati. Persebaran dan hubungan dari gejala dan fenomena tersebut dapat disajikan dalam bentuk data, grafik, maupun peta.

Contoh dari prinsip deskripsi adalah penggambaran angka pengangguran pada provinsi Jawa Timur, grafik peta lempeng tektonik di dunia, dan peta wilayah lautan pada kawasan Asia Tenggara.

Prinsip Korologi

Prinsip korologi merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena memadukan prinsip-prinsip lainnya. Dalam prinsip ini, tiap gejala atau fenomena geografi dikaji lewat memadukan prinsip-prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Pengkajian dengan prinsip korologi dapat menunjukkan adanya perbedaan gejala, fenomena, dan fakta antarwilayah.

Contoh penggunaan prinsip korologi adalah untuk mengetahui masalah suhu udara, diperlukan penelitian mengenai perbedaan suhu udara pada pedesaan dan perkotaan, penyebab timbulnya pedesaan, dan pengaruh banyaknya pepohonan di desa terhadap suhu udara di wilayah pedesaan dibanding perkotaan.

Ilustrasi Prinsip Geografi. Sumber: Freepik.com

Ilmu geografi memilki beberapa prinsip untuk mencari tahu fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita. Sama seperti konsep geografi, prinsip geografi bertujuan untuk membantu kita dalam menganalisis dan memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar.

Pada dasarnya, geografi adalah ilmu yang mempelajari persebaran aktivitas di muka Bumi. Saat mengkaji dan menganalisis berbagai fenomena yang ada diperlukan prinsip-prinsip dasar. Supaya kamu dapat mengetahui prinsip geografi, simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian geografi menurut Ferdinand Von Richtoffen dalam buku Pendidikan Geografi oleh Asep Mulyadi, yaitu studi yang membahas sifat-sifat permukaan Bumi dan penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, maupun mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antargejala dan sifat-sifat tersebut.

Menurut ahli geografi Indonesia, Profesor Bintarto, pengertian geografi adalah ilmu pengetahuan yang menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis segala gejala alam, dan juga penduduknya.

Geografi juga mempelajari motif khusus dari suatu kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur Bumi dalam ruang dan waktu.

Merujuk kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari keberagamaan dari permukaan Bumi sebagai tempat hidup manusia dengan aspek-aspek alamiah dan sosial.

Ilustrasi aspek geografi. Foto: Unsplash.com

Mengutip dari buku berjudul Nuansa Geografi SMA/MA Kelas X yang ditulis Saptanti Rahayu dkk., secara garis besar geografi dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek sosial.

Aspek fisik meliputi aspek biologis, astronomi, kimiawi, dan sebagainya. Sementara, aspek sosial terdiri dari aspek ekonomi, politik, antropologi, dan sebagainya.

Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai dua aspek geografi berdasarkan e-Modul yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Aspek ini mengkaji segala fenomena geosfer yang memengaruhi kehidupan manusia. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan semua fenomena alam yang dapat diamati langsung. Contohnya antara lain:

  • Aspek topologi, yakni letak negara, luas suatu wilayah, bentuk permukaan Bumi, dan batas-batas wilayah.

  • Aspek abiotik, yaitu unsur kondisi tanah, tata air atau hidrologi, dan kondisi iklim di suatu wilayah.

  • Aspek biotik, contohnya tumbuhan atau flora, binatang atau fauna, dan kajian penduduk.

Aspek ini mengkaji keterkaitan manusia dengan fenomena yang terjadi di geosfer. Secara umum aspek sosial terdiri atas berikut ini.

  • Aspek sosial, misalnya, adat istiradat, komunitas, tradisi, lembaga sosial, dan kelompok masyarakat.

  • Aspek ekonomi, misalnya, unsur pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, transportasi, perdagangan, hingga pasar.

  • Aspek budaya dan politik, misalnya, unsur pendidikan, agama, bahasa, kesenian, dan budaya yang ada di suatu negara.

Apa Saja Prinsip-prinsip dalam Geografi?

Ilustrasi prinsip geografi. Foto: Unsplash.com

Dalam ilmu geografi terdapat empat prinsip yang menjadi dasar untuk mengkaji dan menganalisis serta mendeskripsikan berbagai fenomena geografi dalam ruang. Keempat prinsip tersebut, yakni persebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi atau keruangan.

Prinsip Distribusi (Penyebaran)

Dikutip dari buku Hakikat Geografi oleh Mahadi, prinsip distribusi disebut sebagai kunci pertama dalam studi geografi. Pasalnya, prinsip ini digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang terjadi di permukaan Bumi secara tidak sama dan tidak merata.

Fenomena geografi yang diteliti bisa berupa tumbuhan, hewan, manusia, maupun bentang alam. Berikut ini contoh prinsip geografi distribusi:

  • Persebaran flora dan fauna dunia menggunakan wilayah biogeografi.

  • Persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata.

  • Persebaran sumber daya alam di Indonesia.

Jika ingin membahas suatu fenomena dari sudut pandang spasial lokasinya, lebih spesifiknya lagi persebarannya, kita akan menggunakan prinsip distribusi.

Apa Itu Prinsip Interelasi dan Contohnya?

Ilustrasi prinsip geografi. Foto: Pexels.com

Prinsip interelasi masuk dalam ilmu geografi yang mempelajari segala aktivitas manusia dan alam, serta interaksi antara keduanya melalui perspektif ruang hingga terjadinya bentuk pola ruang tertentu.

Hubungan yang terkait bisa terjadi antara fenomena fisik dan fenomena sosial. Tentu saja tujuannya untuk menguraikan gejala-gejala atau hubungan yang ada dalam ruang tersebut.

Sebenarnya bukan hanya hubungan antara fenomena dan fisik, beberapa ahli menyatakan prinsip interelasi dapat mengungkapkan hubungan antara gejala fisik dengan gejala fisik, gejala fisik dengan sosial, dan gejala sosial dengan gejala sosial.

Nantinya, hasil dari prinsip geografi mampu menggambarkan karakteristik geografi suatu wilayah. Berikut ini contoh prinsip interelasi yang dikutip dari e-Modul dengan judul Geografi yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

  • Musim hujan disebabkan oleh fenomena angin muson.

  • Penduduk pesisir banyak yang menjadi nelayan karena dekat dengan laut.

  • Suhu panas di belakang gunung karena adanya angin fohn.

  • Suhu yang sangat panas menyebabkan penguapan, sehingga terjadi hujan.

Prinsip Deskripsi (Penggambaran)

Prinsip deskripsi atau penggambaran berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di permukaan Bumi setelah dilakukan pengamatan.

Adapun contoh prinsip deskripsi, yaitu:

  • Mayoritas buruh mendapatkan gaji dibawah 3,4 juta, atau UMR daerah tersebut

  • Letusan gunung api menelan 10 korban jiwa dan sekitar 200 orang luka luka

  • Pengangguran di Indonesia mencapai angka 5 juta penduduk

Prinsip Korologi (Gabungan)

Ilustrasi prinsip geografi. Foto: Pexels.com

Prinsip geografi yang terakhir adalah korologi atau gabungan. Prinsip ini menggabungkan tiga prinsip yang sudah dijabarkan di atas. Prinsip korologi bertujuan untuk menelaah fakta, gejala, dan permasalahan yang terjadi di suatu tempat.

Semua itu ditinjau dari segi persebarannya, interelasinya, integrasinya, dan interaksinya dalam suatu ruangan tertentu. Adapun penggambaran contoh prinsip korologi, yaitu:

  • Hujan di Puncak Bogor mengakibatkan banjir di Jakarta. Banjir ini membuat kerugian sebesar Rp100 miliar dan 20 orang luka-luka. Hal ini sering terjadi pada saat musim hujan, tercatat bahwa awan hujan berada di atas Kota Bogor, Malang, Palembang, dan Surabaya. (Pada cuplikan ini, kita dapat melihat prinsip interelasi di awal, disusul oleh deskripsi, dan pada akhirnya dijelaskan distribusi hujannya).

  • Untuk mengetahui masalah suhu udara, diperlukan penelitian mengenai perbedaan suhu udara pada perdesaan dan perkotaan, penyebab timbulnya perdesaan, dan pengaruh banyaknya pepohonan di desa terhadap suhu udara di wilayah perdesaan dibanding perkotaan.

  • Untuk memperkirakan angin dapat dilakukan dengan melihat perbedaan dan arah angin di berbagai wilayah. Maka, seorang ahli geografi harus mengetahui penyebab dari angin dan akibat dari angin di berbagai wilayah.

Keempat prinsip geografi di atas saling berhubungan satu sama lain. Sehingga jika satu saja dilewatkan kebenarannya dapat diragukan.