Jelaskan macam-macam kejahatan yang terdapat dalam surat al-falaq

dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan semua makhluk yang Dia ciptakan, baik yang tampak maupun tidak, yang tidak dapat menolak kejahatannya selain Sang Pencipta.

Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh kaum Muslimin supaya selalu berlindung kepada Tuhan Pencipta semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan atau akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya.

Jakarta -

Surat Al Falaq merupakan surat ke-113 dalam Al Quran. Surat ini juga disebut dengan surat perlindungan.

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Al Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna "Al-falaq" bahwa makna yang dimaksud adalah subuh.

Dikutip dari Syarah Riyadhush Shalihin Jilid 4, surah Al Falaq dan surat an-Nas termasuk surat terbaik yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim berikut:

Dari 'Uqbah bin 'Amir bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah kamu memperhatikan ayat-ayat yang baru diturunkan tadi malam yang tidak ada sesuatupun yang semisal dengannya? Qul A'uudzu bi Rabbil Falaq dan Qul A'uudzu bi Rabbin Naas." (HR. Muslim)

Achmad Chodjim dalam bukunya yang berjudul Al Falaq mengatakan, surat Al Falaq dan surat An Nas juga disebut dengan Mu'awwadzatain, yakni surat perlindungan. Dalam Tafsir Al Misbah jilid 15 karya Prof Quraish Shihab, al-Mu'awwidzatain diambil dari kata A'udzu dalam kedua surat tersebut yang artinya, 'aku berlindung'. Surat ini menuntun pembacanya kepada tempat perlindungan.

Bacaan surah Al Falaq ayat 1-5:

1. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ

Arab-latin: qul a'ụżu birabbil-falaq
Artinya: "Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,"

2. مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

Arab-latin: min syarri mā khalaq
Artinya: "dari kejahatan makhluk-Nya,"

3. وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

Arab-latin: wa min syarri gāsiqin iżā waqab
Artinya: "dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,"

4. وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ

Arab-latin: wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
Artinya: "dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,"

5. وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Arab-latin: wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Artinya: "dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".

Surah Al Falaq termasuk surat yang diperselisihkan golongannya antara Makkiyah atau Madaniyah. Beberapa riwayat mengatakan bahwa surat ini diturunkan di kota Madinah. Beberapa riwayat lain mengatakan diturunkan di kota Mekkah.

Menyoal hal itu, sebagian besar ulama tafsir meyakini bahwa surat Al Falaq diturunkan di Kota Mekkah. Sehingga, surat Al Falaq termasuk golongan surat Makkiyah.

(erd/erd)

Surat Al Falaq merupakan surat ke-113 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari lima ayat. Al Falaq artinya “waktu subuh”. Surat Al Falaq diturunkan di Kota Makkah sehingga termasuk golongan surat Makiyah.

Namun, ada perbedaan pendapat tentang kota di mana surat Al Falaq diturunkan. Menurut buku Surah al-Falaq oleh Ariffin Omar, pendapat Al-Hasan, Ikrimah, Ata dan Jabir menyatakan surat Al Falaq tergolong surat Makiyah karena terdapat hadis yang diriwayatkan Uqbah bin Amir.

Sedangkan pendapat Qatadah dan Ibn Abbas mengatakan surat Al Falaq tergolong surat Madaniyah karena terdapat hadis yang diriwayatkan Aisyah r.a. Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, surat Al Falaq memiliki makna menyadarkan diri dan memohon perlindungan hanya kepada Allah Swt. dalam menghadapi berbagai kejahatan.

Surat Al Falaq dan Artinya

Berikut bacaan surat Al Falaq dalam tulisan Arab, Latin dan terjemahan Bahasa Indonesia.

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Qul a’uzu birabbil-falaq

1. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

Advertising

Advertising

Min syarri ma khalaq

2. dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Wa min syarri gasiqin iza waqab

3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Wa min syarrin-naffatsaati fil-‘uqad

4. dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Wa min syarri khaasidin iza hasad

5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Baca Juga

Menurut M. Khalilurrahman Al Mahfani dalam Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya, kata Al Falaq secara etimologi berasal dari kata kerja falaqa yang artinya memecah, membelah, dan menyingsingkan.

  • Abu Al-Farj Ibn Al-Jauzi dalam kitab Zadul Masir fir Ilmi at Tafsir menjelaskan beberapa pendapat tentang makna Al Falaq, yaitu:
  • Waktu subuh. Menurut riwayat Al-Afi dari Ibnu Abbas, Sid bin Jabir, Mujahid, Qatadah, Al-Qurzhi, Ibnu Zaid, dan para ahli bahasa, mereka menyimpulkan makna ini yang paling jelas.
  • Ciptaan atau makhluk. Pendapat ini dikemukakan Al-Walabi dari Ibnu Abbas dan Ad-Dahhak bahwa al falaq berarti makhluk atau ciptaan.
  • Al-Falaq adalah penjara di dalam neraka, menurut riwayat Ibnu Abbas. Wahab dan As-Sadiy, Al-Falaq adalah sumur yang sangat dalam atau kolam di neraka Jahanam. Ibnu As-Saib berpendapat Al-Falaq adalah lembah dalam neraka Jahanam.
  • Al Falaq adalah pohon dalam neraka, menurut pendapat Abdullah bin Amr.
  • Al Falaq adalah sebutan dari segala sesuatu yang terbelah, seperti waktu subuh, biji, dan lain-lain, menurut pendapat Al-Hasan. Az-Zujaj berkata, segala makhluk atau ciptaan berasal dari sesuatu yang terbelah atau terpecah. Misalnya, terbelahnya tanah lalu muncul tanaman dan turunnya hujan dari awan.

Dari berbagai pendapat tersebut, makna Al Falaq yang paling banyak digunakan dalam penafsiran adalah “waktu subuh”.

Baca Juga

Menurut tafsir Kementerian Agama, kandungan surat Al Falaq ayat satu menjelaskan perintah Allah kepada Nabi Muhammad dan seluruh umat Islam supaya selalu berlindung kepada-Nya.

Allah adalah tempat berlindung semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan dan akibatnya yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya.

Ayat kedua mengandung permohonan untuk perlindungan dari keburukan makhluk ciptaan Allah. Baik yang datang dari diri sendiri, maupun dari makhluk lainnya. Perlindungan yang diharapkan untuk kejadian yang sudah dan belum dialami.

Baca Juga

Ayat ketiga mengandung permohonan untuk memohon perlindungan Allah Swt. dari kejahatan yang terjadi pada malam yang gelap. Allah menerangkan bahwa sebagian makhluk-Nya sering menimbulkan kejahatan pada waktu malam bila segala sesuatu telah diliputi oleh kegelapan.

Kondisi malam yang gelap gulita dapat menimbulkan rasa takut dan gelisah, seolah ada sesuatu yang tersembunyi dalam kegelapan dan menyakiti.  Akan tetapi, malam juga merupakan saat yang terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Beribadah saat malam hari telah dijelaskan dalam Surah Al Isra ayat 79, “Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Ditegaskan pula dalam surat Al Muzammil ayat dua, tiga, dan empat, “Bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.”

Baca Juga

Beribadah saat malam hari dianjurkan oleh Allah. Melalui surat Al Falaq, Allah juga menjelaskan bahaya keadaan malam, sehingga umat Islam sebaiknya meminta perlindungan dengan beribadah.

Allah menjelaskan waktu malam adalah waktu istirahat, sebagaimana tercantum dalam surat Al Furqan ayat 47, “Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.”

Kemudian pada ayat keempat, Allah memerintahkan agar manusia berlindung kepada-Nya dari kejahatan tukang sihir yang meniupkan mantra-mantra. Tujuannya adalah memutuskan tali kasih sayang dan mengoyak-ngoyak ikatan persaudaraan, seperti ikatan nikah dan lain-lain.

Menurut H. Sakib Machmud dalam Mutiara Juz'amma, pada waktu ayat ini diturunkan, terdapat banyak wanita yang menjadi tukang sihir di Kota Makkah. Mereka membaca mantra sambil mengikat tali.

Saat selesai, mereka meniup ikatan tersebut. Maka, melalui surat Al Falaq, umat Islam dapat memohon perlindungan Allah agar dihindarkan dari bencana yang ditimbulkan para tukang sihir. Tukang sihir dapat pula ditafsirkan sebagai tukang fitnah yang menyebarkan kebohongan tentang Rasul dan umat Islam.

Baca Juga

Kemudian pada ayat terakhir, Allah memerintahkan untuk berlindung kepada-Nya dari kejahatan orang-orang yang dengki dan mengadakan jebakan untuk menjerumuskan orang agar jatuh ke dalam kemudaratan.

Syamsuddin Ar-Razi dalam Menyelami Spiritualitas Islam: Jalan Menemukan Jati Diri menjelaskan bahwa Nabi Muhammad bersabda, "Ada tiga sifat yang merupakan sumber segala kesalahan, waspadai dan hindari hal-hal tersebut: sombong, sebab ia menghalangi iblis dari sujud kepada Adam; ambisi yang berlebihan, sebab ia yang mendorong Adam untuk memakan buah terlarang; dan dengki, sebab ia yang menggiring Qabil membunuh Habil."

Surat Al Falaq menerangkan perlindungan Allah pada umat-Nya agar terhindar dari dengki atau hasad. Pendengki akan merasa sakit hati melihat nikmat yang dianugerahkan Allah kepada seseorang padahal ia tidak dirugikan oleh pemberian Allah tersebut.

Umat Islam dapat membaca surat Al Falaq untuk meminta perlindungan kepada Allah dari sifat dengki, kejahatan, keburukan, sihir, dan ancaman lain. Karena Allah Maha Melindungi, sesuai salah satu nama dalam asmaul husna, yaitu Al Waliyy.