Apa yang dimaksud dengan cacing

Tahukah Anda bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang masih rawan penyakit cacingan? Berdasarkan informasi yang dilansir dari situs Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, penyakit parasit seperti cacingan memang umumnya masih rentan menyerang anak-anak di negara berkembang. Hal tersebut disebabkan kurangnya perhatian terhadap higienitas sistem sanitasi, terutama di kawasan pemukiman padat penduduk yang kumuh. Kesadaran terhadap pentingnya hidup bersih di negara berkembang masih terbilang rendah, sehingga memicu munculnya penyakit cacingan pada anak. Oleh sebab itu, Anda harus lebih cermat mengenali gejala penyakit cacingan yang rentan menyerang si Kecil. 

Jenis Cacing Penyebab Cacingan

Cacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh aktivitas cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Cacing yang masuk ke tubuh tersebut dapat menyerap nutrisi dan berkembang biak dalam jumlah banyak. Itulah mengapa, pengidap cacingan akan mengalami kekurangan nutrisi dan gangguan kesehatan lainnya. Bukan hanya menyerang sistem pencernaan, cacingan pada anak juga kerap menyerang organ lainnya seperti paru-paru, kulit, bahkan otot. Jenis-jenis cacing yang rentan menyerang anak dan mengakibatkan cacingan pun beragam, misalnya: 

1. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)

Jenis cacing satu ini sangat mudah ditemukan di tanah. Ketika anak-anak bermain tanah, telur cacing kremi rentan menempel di kuku, sela-sela tangan, dan bagian tubuh lainnya. Bila anak-anak tidak mencuci tangan sebelum makan, kemungkinan besar telur cacing tersebut akan tertelan bersama makanan. Cacing kremi yang baru menetas akan hidup menempel di usus besar dan menyerap nutrisi tubuh. Selanjutnya, cacing kremi betina yang sudah dewasa akan menuju ke anus untuk menetaskan telur-telurnya. Itulah sebabnya, penyakit cacingan akibat jenis cacing ini sering membuat bagian sekitar anus si Kecil terasa gatal.

2. Cacing Gelang (Ascariasis lumbricoides)

Biasanya, cacing gelang masuk ke tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi telur cacing. Jenis cacing ini kerap kali tidak menunjukkan gejala spesifik. Anda baru dapat mengidentifikasinya bila ada cacing yang keluar bersama feses anak. Cacing gelang hidup di usus halus sebagai parasit yang mengambil nutrisi tubuh anak. Kadang-kadang, jenis cacing ini juga sering berpindah ke paru-paru dan menimbulkan gejala batuk.

3. Cacing Pita (Taenia sp.)

Infeksi yang disebabkan cacing pita mirip dengan kondisi cacingan akibat cacing gelang, yakni sama-sama tidak menunjukkan gejala spesifik. Cacing pita hidup dalam tubuh dengan cara menempelkan kepala pada dinding usus. Sementara itu, bagian ekornya terus bertumbuh dan memanjang hingga menghasilkan banyak telur. Serangan cacing pita yang sudah sangat parah bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh.

4. Cacing Tambang (Necator americanus dan Acylostoma duodenale)

Cacing tambang kerap masuk ke tubuh melalui pori-pori kulit kaki. Di dalam tubuh, cacing tambang akan menempelkan kepala untuk menghisap darah dari usus. Bahkan, jenis cacing ini juga dapat berpindah ke jantung dan paru-paru melalui aliran darah. Cacingan yang disebabkan jenis cacing ini rentan membuat anak mengalami anemia (kurang darah) dan mengalami penurunan kecerdasan. Sebab, darah dan kandungan nutrisi lainnya diserap oleh cacing yang terus-menerus tumbuh dan berkembang biak.

11 Gejala Penyakit Cacingan Pada Anak

Anak yang mengidap cacingan dapat mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung kondisi fisik dan jenis cacing yang menjangkitinya. Namun, ada beberapa gejala umum yang mudah diamati dari anak penderita cacingan. Jika buah hati Anda mulai menunjukkan gejala-gejala berikut, tak ada salahnya mulai waspada dan memberi obat cacingan atau membawanya ke dokter. 

  • Penurunan berat badan secara drastis disertai perut membuncit

  • Kehilangan nafsu makan

  • Lemas dan sering mengantuk

  • Demam

  • Anemia dan kulit tampak pucat

  • Mata sayu

  • Penurunan kecerdasan

  • Mual, muntah, dan nyeri perut

  • Bagian sekitar anus terasa gatal

  • Batuk terus-menerus dalam waktu yang lama

  • Feses mengandung darah dan cacing

Cara Efektif Mencegah Cacingan pada Anak

Bukan tanpa alasan cacing yang seharusnya jauh dari tubuh anak Anda justru bisa hidup dan berkembangbiak di dalamnya. Salah satu faktor terbesar yang menyebabkannya adalah kurangnya kebersihan, baik itu kebersihan diri, makanan, maupun lingkungan. Untuk mencegah si Kecil mengalami masalah cacingan, sebenarnya ada banyak langkah preventif yang dapat dilakukan. Berikut ini beberapa cara mencegah cacingan pada anak:

1. Menyajikan Makanan dan Minuman yang Matang Sempurna

Tingkat kematangan makanan dan minuman tak boleh diabaikan. Sebab, makanan dan minuman yang belum matang berisiko menjadi media penyebaran cacing. Awali dengan mencuci bahan makanan menggunakan air mengalir sampai benar-benar bersih. Selanjutnya, gunakan temperatur panas untuk memasak makanan dan minuman hingga matang. Kurangi konsumsi makanan mentah berupa sashimi, lalapan, atau jenis makanan lainnya demi meminimalkan risiko cacingan.

2. Menjaga Kebersihan Seisi Rumah

Bagian rumah yang kotor juga rentan memicu risiko cacingan. Hal ini karena telur cacing biasanya terdapat di tempat-tempat yang kotor. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menjaga kebersihan seisi rumah secara telaten, terutama bagian-bagian rumah yang lembap seperti kamar mandi dan tempat cuci piring. Anda juga dapat mengajak si Kecil untuk membersihkan kamarnya sendiri. Mengganti seprai, membersihkan kamar, dan mencuci mainan harus dilakukan secara teratur. Dengan begitu, segala perlengkapan yang digunakan anak selalu bersih dan terbebas dari telur cacing.

3. Mengajarkan Anak untuk Merawat Diri

Tak ada kata terlalu dini untuk mengajarkan anak merawat dirinya sendiri. Kebersihan diri merupakan kunci penting untuk menghindari berbagai penyakit, termasuk cacingan. Anda dapat mengajarkan anak mengganti pakaian dalam secara teratur. Jangan lupa, beri tahu juga agar ia bermain di tempat yang bersih, bebas lumpur, dan tidak lembap. Karena, tempat-tempat yang lembap dan kotor kerap menjadi sarang telur cacing. Merawat diri ini salah satunya juga bisa dilakukan dengan rajin memotong kuku, mengingat kuku juga bisa menjadi media perantara infeksi cacing. 

4. Menerapkan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun

Hal paling mudah, namun sekaligus paling utama, yang bisa dilakukan untuk mencegah cacingan adalah rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Hal ini karena hampir sebagian besar kasus cacingan pada anak bermula dari tangan kotor yang kemudian digunakan untuk makan. Hasilnya, cacing yang menempel di tangan akan berpindah ke saluran pencernaan. Untuk itu, ada baiknya Anda selalu menerapkan kebiasaan cuci tangan untuk seluruh anggota keluarga. Ajaklah si Kecil untuk cuci tangan setelah menggunakan toilet, sebelum makan, atau setelah melakukan aktivitas lainnya. Bila si Kecil sudah terbiasa, kebersihan tangannya pun akan senantiasa terjaga. 

Dalam mengajarkan kebiasaan cuci tangan pada si Kecil, Anda juga bisa memanfaatkan varian sabun cuci tangan dari Lifebuoy. Dirancang dengan bahan antiseptik yang ampuh membasmi mikroorganisme penyebab penyakit, termasuk cacing tak kasat mata, produk sabun cuci tangan Lifebuoy bisa menjadi media proteksi efektif bagi anak Anda. Bila si Kecil menunjukkan gejala cacingan, segeralah beri obat atau berkonsultasi dengan dokter. Sebab, cacingan pada anak wajib ditangani secara cepat dan intensif agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak dalam jangka panjang. Yuk, lawan dan cegah penyakit cacingan pada anak dengan meningkatkan kebersihan!

Referensi:

rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Worms/

raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/worms

id.theasianparent.com/anak-cacingan

hellosehat.com/parenting/tips-parenting/ciri-cacingan-pada-anak/

Diakses pada: 11 April 2019

Jika orang pada wilayah tersebut mengonsumsi buah dan sayur yang masih terkontaminasi tanah, risiko cacing untuk masuk ke tubuh sangat besar. Itu sebabnya, pastikan Anda mencuci bersih, mengupas, atau memasak buah dan sayur hingga matang.

Pada awalnya, orang yang terinfeksi ringan biasanya tidak mengalami gejala atau tanda apa pun. Secara umum, gejala Anda terinfeksi cacing cambuk, antara lain:

  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Berat badan turun secara tidak terduga

Apabila tidak ditangani, kondisi ini bisa bertambah parah. Orang yang mengalami infeksi berat karena cacing ini akan mengalami gangguan buang air besar. Beberapa gejala yang muncul jika gejala infeksi cacing cambuk memburuk, antara lain:

  • BAB terasa sakit
  • Feses bercampur lendir, air, dan darah
  • Feses berbau tajam, tidak seperti biasanya

Bila Anda mengalami gejala-gejala yang sudah dijabarkan di atas atau Anda mencurigai gejala cacingan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Biasanya, dokter akan meresepkan obat cacingan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Deteksi penyakit sedini mungkin bisa membantu pengobatan agar ampuh sekaligus mencegah komplikasi dari infeksi cacing.

Kamus versi online/daring (dalam jaringan)

  • obat
  • palolo
  • pulang
  • umbai1
  • umbai ? umbuk2

ca·cing n binatang kecil, melata, tidak berkaki, tubuhnya bulat atau pipih panjang dan tidak beranggota (ada yang hidup dalam air, tanah, perut manusia, atau perut binatang);-- hendak menjadi naga, pb orang hina hendak menyamai orang besar; seperti -- kepanasan, pb tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu);
-- benang cacing yang menyebabkan penyakit filariasis yang mengakibatkan pembengkakan pada kaki;
-- gelang-gelang 1 cacing yang hidup dalam usus halus manusia; Ascaris lumbricoides; 2 cacing besar, badannya bergelang-gelang dan hidup di dalam tanah yang becek;
-- gelang-gelang raya cacing yang hidup dalam perut manusia atau binatang;
-- gelang-gelang tanah cacing tanah, pada lehernya ada gelang-gelang putih; cacing gelang-gelang;
-- gelembung stadium cacing pita yang berbentuk kista yang membesar dan berisi cairan serta terdapat di dalam daging sapi dan babi;
-- gila Mk 1 cacing yang berputar-putar apabila tubuhnya disentuh; 2 ki perempuan yang suka bepergian, bertandang, dan sebagainya;
-- gilik cacing yang bertubuh panjang, silindris, dan tidak beruas atau bersegmen;
-- ginjal cacing gilik yang menyerang ginjal dan saluran kencing dari binatang jenis vertebrata;
-- hati cacing yang ada di dalam hati dan saluran empedu ternak;
-- hidatid cacing pita yang berukuran kecil yang terdiri atas empat segmen (biasanya terdapat pada anjing, kucing, dan karnivora lainnya);
-- jantung Tern cacing nematoda yang terdapat dalam jantung karnivora, betinanya dapat mencapai panjang 30 cm;
-- kalung cacing gelang-gelang;
-- kentar larva dari sejumlah kumbang yang dapat menghasilkan sinar;
-- kerawit cacing keremi;
-- keremi cacing kecil yang hidup sebagai parasit dalam perut, terutama pada anak-anak; Enterobius vermicularis;
-- keruit cacing keremi;
-- palolo cacing poliket yang hidup di pantai Lautan Teduh bagian selatan;Eunice aphroditois;
-- perut cacing yang hidup di dalam perut;
-- pipih cacing berbadan pipih, yang mempunyai rongga tubuh;
-- pita cacing berkepala, beruas-ruas, panjang dan pipih seperti pita, hidup di dalam perut, biasanya dianggap sebagai sumber penyakit;
-- rambut kuda cacing langsing dan panjang, larvanya bersifat parasit;
-- tambang cacing parasit pengisap darah yang mempunyai pengait yang kuat pada rongga mulut atau pipi untuk menyerang usus;
-- tanah cacing yang hidup di dalam tanah yang lembap;

ca·cing·an 1 v menderita sakit karena banyak cacing di dalam perut; 2 n penyakit yang disebabkan oleh cacing

Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini merupakan KBBI Daring (Dalam Jaringan / Online tidak resmi) yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata (lema/sub lema). Berbeda dengan beberapa situs web (website) sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring.

Database Utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi (kata dan arti) tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa). Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan (link) yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V (terbaru), silakan merujuk ke website resmi di kbbi.kemdikbud.go.id

✔ Fitur KBBI Daring

  • Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus
  • Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan
  • Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang (reload/refresh) jendela atau laman web (website) untuk mencari kata berikutnya
  • Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema. Berikut beberapa penjelasannya:
    • Jenis kata atau keterangan istilah semisal n (nomina), v (verba) dengan warna merah muda (pink) dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya (belum semua ada keterangannya)
    • Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran
    • Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru
    • Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye
    • Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil yang sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning
  • Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server
  • Pranala (Pretty Permalink/Link) yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya :
    • Kata 'rumah' akan mempunyai pranala (link) di https://kbbi.web.id/rumah
    • Kata 'pintar' akan mempunyai pranala (link) di https://kbbi.web.id/pintar
    • Kata 'komputer' akan mempunyai pranala (link) di https://kbbi.web.id/komputer
    • dan seterusnya
    Sehingga diharapkan pranala (link) tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan.
  • Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web (website) KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone ( Tablet pc, iPad, iPhone, Tab), termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan.
  • Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III
  • Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya: yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa.

✔ Informasi Tambahan

Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdisi dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja.

Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya: ajar,program,komputer (untuk mencari kata ajar, program dan komputer). Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan.

Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya (dengan kosakata yang lebih banyak). Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline (tidak memerlukan koneksi internet), silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi daring ini, silakan mengirimkan ke alamat email: ebta.setiawan || gmail || com

Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas. Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website kbbi.web.id, ini silakan klik Laporkan Iklan