Apa itu hipotesis penelitian dan contohnya?

Apa itu hipotesis penelitian dan contohnya?
Ilustrasi oleh dribbble.com

contoh hipotesis penelitian ini dapat membantumu memahami konsep tentang hipotesis, stuktur dan cara membuatnya. Hal ini dikarenakan hipotesis adalah anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji.

Sains memang tidak pernah bisa terlepas dari penelitian dan penemuan. Sama seperti para penemu dahulu yang melakukan banyak riset sehingga lahirlah penemuan, rumus hingga alat yang dapat bermanfaat bagi seluruh makhluk dimuka bumi.

Dalam proses riset atau mempelajari sesuatu ada yang namanya hipotesis, hipotesis adalah anggapan atau solusi paling dasar dalam pemecahan masalah. Hipotesa ini perlu dibuktikan, diteliti lagi untuk mewujudkan kebenaran gagasan atau solusi yang dicetuskan. 

Untuk mengenal lebih lanjut mengenai apa itu hipotesis peneilitian berikut Saintif  lampirkan pengertian ya menurut ahli!

Pengertian Hipotesis Ilmiah

Hipotesis ilmiah adalah anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji.

Dalam hipotesis ini peneliti menganggap benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.

Berikut pengertian hipotesis menurut beberapa sumber:

1. Wikipedia

Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.

2. Kerlinger

Menurut Kerlinger, Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang berupa asumsi atau dugaan sementara yang berkaitan dengan hubungan antara dua variabel atau lebih.

3. Nasution

Dr. S. Nasution menyatakan bahwa hipotesis adalah dugaan atau asumsi tentang sesuatu yang sedang diteliti atau diamati dengan tujuan untuk mengetahui kebenarannya.

Dalam merumuskan hipotesis ilmiah diperlukan masalah, solusi dan acuan dalam penyusunanya. Berikut ini cara merumuskan hipotesis ilmiah

Cara Menyusun Hipotesis Ilmiah

Menggunakan Teori sebagai rumus utama hipotesis

Untuk memudahkan proses pembentukan hipotesis, seorang peneliti biasanya menggunakan sebuah teori menjadi sejumlah asumsi dan postulat.

Asumsi-asumsi tersebut dapat didefinisikan sebagai anggapan atau dugaan yang mendasari hipotesis.

Berbeda dengan asumsi, hipotesis yang telah diuji dengan menggunakan data melalui proses penelitian adalah dasar untuk memperoleh kesimpulan.

Menggunakan fakta ilmiah sebagai acuan 

Selain menggunakan teori sebagai acuan, dalam merumuskan hipotesis dapat pula menggunakan acuan fakta.

Baca juga:  Contoh-Contoh Norma Hukum di Sekolah, Rumah dan Masyarakat

Secara umum, fakta dapat didefinisikan sebagai kebenaran yang dapat diterima oleh nalar dan sesuai dengan kenyataan yang dapat dikenali dengan panca indera.

Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat diperoleh dengan berbagai cara, misalnya :

  • Memperoleh dari sumber aslinya
  • Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan dan menafsirkannya dari sumber yang asli.
  • Fakta yang diperoleh dari orang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract reasoning (penalaran abstrak).

Menggunakan sumber lain yang dapat dibuktikan.

  • Kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan dibentuk
  • Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan
  • Analogi
  • Reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman

Struktur Hipotesis Ilmiah

  • Memiliki bahan untuk dianalisis
  • Memiliki pembanding (hipotesis comparison)
  • Bahan analisis dapat di teliti dan dibuktikan 
  • Hasil analisis dapat dijadikan acuan / rumus untuk mengatasi masalah serupa.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai hipotesis ilmiah, berikut Saintif lampiran 5 contoh dan penjelasanya.

Contoh Hipotesis Penelitian

Contoh #1 Hipotesis tentang dampak game online pada kalangan pelajar

Sebagai contoh apabila rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apa itu game Online dan tipe-tipe game Online apa yang dimainkan pelajar?
  2. Apa dampak kecanduan game online bagi pelajar?
  3. Bagaimana cara mencegah kecanduan game online?
  4. Bagaimana cara mengatasi kecanduan game online?

Rumusan Hipotesis:

Melalui karya ilmiah ini penulis mempunyai beberapa hipotesis yaitu:

  • Diduga pelajar yang kecanduan game online mengetahui pengertian game online dan tipe-tipenya.
  • Diduga kecanduann game online berdampak pada pelajar dan pelajar mengetahuinya.
  • Diduga ada beberapa cara mencegah kecanduan game online bagi pelajar.
  • Diduga ada beberapa cara mengatasi kecanduan game online bagi pelajar.
Contoh #2 Hipotesis Alergi 

Rumusan masalah

Anak- anak mengalami ruam merah setelah minum susu sapi.

  1. Apakah penyebab ruam merah tersebut?
  2. Kandungan apa yang menyebabkan ruam merah pada anak tersebut?
  3. Bagaimana cara mengatasi ruam merah tersebut?

Rumusan Hipotesis

  • Diduga anak-anak tersebut alergi terhadap protein susu sapi, sehingga kandungan vitamin E pada susu sapi dianggap berbahaya oleh anak tersebut
  • Alergi susu disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh penderita, yang menganggap kandungan protein dalam susu sebagai zat yang berbahaya. Peringatan ini kemudian memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi imunoglobulin E untuk menetralkan alergi tersebut. Proses ini menghasilkan pelepasan zat kimia tubuh seperti histamin yang kemudian menyebabkan munculnya gejala-gejala alergi susu tersebut.
  • Alergi susu sapi tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikurangi reaksinya dengan meminum obat. Selain itu pemilihan jenis susu yang tepat untuk alergen susu sapi adalah meminum susu kedelai. 
Contoh #3 Pengaruh volume dan pemupukan pada buah apel manalagi

Sebagai contoh apabila rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

  1. Apakah ada hubungan antara harga buah dengan volume penjualan buah apel?
  2. Apakah ada pengaruh pemupukan tanaman Apel Manalagi terhadap kadar gula Buah Apel Manalagi?

Rumusan Hipotesis:

  • Ho: Tidak ada hubungan antara harga buah apel dengan volume penjualan buah apel.
  • Ha: Tidak ada pengaruh pemupukan tanaman terhadap kadar gula buah apel.
Contoh #4 Penelitian pertumbuhan perbankan syariah

Sebagai contoh apabila rumusan masalah penelitian adalah:

  1. Bagaimana pengaruh suku bunga Bank Konvensional terhadap pertumbuhan deposito mudharabah di perbankan Syariah?
  2. Bagaimana pengaruh bagi hasil terhadap pertumbuhan deposito mudharabah di perbankan Syariah?
  3. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan deposito mudharabah di perbankan Syariah?

Rumusan Hipotesis:

  • H1: Diduga tingkat suku bunga simpanan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah di Perbankan Syariah.
  • H2: Didiga tingkat suku bunga konvensional memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah di Perbankan Syariah.
  • H3: Diduga inflasi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah di Perbankan Syariah.
Contoh #5 Pengaruh divisi internal relation pada branding perusahaan

Rumusan Masalah:

  1. Pentingkah branding bagi suatu perusahaan?
  2. Apa fungsi divisi internal relation dalam perusahaan?
  3. Pengaruh yang diperoleh dengan adanya divisi internal relation

Rumusan Hipotesis

  1. Branding memiliki pengaruh yang penting dalam mengenalkan suatu perusahaan
  2. Dengan adanya divisi internal relation, perusahaan dapat dengan mudah menanamkan budaya perusahaan ke setiap karyawan
  3. Dengan budaya perusahaan yang dijalankan serta melekatkanya rasa ingin maju bersama, karyawan akan bekerja dengan optimal dalam mencapai tujuan bersama. 

Demikian penjelasan mengenai contoh hipotesis penelitian, pengertiannya dan strukturnya. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.

Referensi 

Skip to content

Contoh hipotesis penelitian yang akan dipaparkan di sini adalah contoh hipotesis dalam penelitian sosial. Hipotesis merupakan sarana penelitian ilmiah yang penting untuk membantu peneliti melakukan proses analisis dan riset secara keseluruhan.

Definisi sederhana tentang hipotesis adalah suatu rumusan pernyataan yang menggabungkan antara dua variabel atau lebih. Jadi, tidak ada hipotesis tanpa variabel. Hubungan antara variabel yang membentuk hipotesis dapat ditunjukkan secara eksplisit atau impisit.

Baca juga Variabel Penelitian: Jenis dan Contohnya

Artikel ini akan secara langsung membahas tentang hipotesis melalui contoh-contohnya. Penjelasan melalui contoh membantu pembelajar untuk memahami secara lebih kongrit dan cepat tanpa harus melakukan abstraksi yang tinggi.

Contoh pertama

Kita akan mulai pemaparan contoh hipotesis penelitian melalui contoh riset dengan topik tertentu. Perlu di ingat, riset yang dipaparkan ini hanyalah contoh saja untuk kepentingan pembelajaran. Kita ambil contoh penelitian di Indonesia tentang ”Tingkat keaktifan mahasiswa di luar kelas dan indeks prestasi mahasiswa (IPK)”.

Riset seperti itu tentu terdengar luas cakupannya, tapi lumrah dilakukan. Kita akan melihat apakah mahasiswa yang aktif di luar kelas, misalnya menjadi pengurus organisasi di jurusan, ikut unit kegiatan mahasiswa, atau ikut kepanitiaan kampus memiliki IPK yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak aktif atau cuma belajar di kelas saja.

Seperti apa contoh hipotesis yang bisa dirumuskan? Mudah saja. Sebagai peneliti, kita bisa merumuskan hipotesis sebagai berikut: ”Mahasiswa yang aktif berorganisasi di kampusnya memiliki IPK lebih tinggi ketimbang mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi”.

Perlu digarisbawahi di sini bahwa semua hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti disebut dengan hipotesis kerja (Hk). Hipotesis di atas adalah hipotesis kerja. Untuk dapat diuji secara statistik, diperlukan hipotesis pembanding, disebut juga H0 (hipotesis nol).

Apa itu hipotesis pembanding? Hipotesis pembanding adalah hipotesis yang diadakan secara semena-mena untuk membandingkan hipotesis kerja. Hipotesis pembanding ini sebenarnya tidak ada, namun dalam proses penelitian sosial diperlukan karena hipotesis pembanding ini lah yang nantinya diuji.

H0 selalu merupakan formulasi terbalik dari Hk. Melihat kembali Hk yang sudah dipaparkan di atas, maka H0 yang bisa dirumuskan adalah ”tidak ada perbedaan IPK antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi”.

Setelah H0 dirumuskan, maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini adalah uji hipotesis nol. Pengujan hipotesis merupakan bagian dari proses analisis data penelitian. Jika hasil analisis menunjukkan H0 ditolak, maka Hk diterima.

Contoh kedua

Perlu diingat bahwa dalam penelitian sosial, sangat jarang penelitian dilakukan diatas asumsi dua variabel saja yang membentuk hipotesis. Fenomena sosial selalu melibatkan lebih dari dua variabel. Oleh karena itu, bersifat multivariat. Hipotesis yang dibangun dalam ilmu sosial juga multivariat.

Masih berhubungan dengan contoh hipotesis penelitian di atas, kita berminat melakukan penelitian tentang hubungan antara tingkat keaktifan mahasiswa di organisasi kemahasiswaan dengan IPK. Variabel yang digunakan bisa terdiri dari banyak variabel. Misal, jabatan di organisasi mahasiswa yang diikuti, motivasi untuk memperoleh prestasi akademik, target IPK, pekerjaan yang diharapkan, dan sebagainya.

Sampai disini, kita sudah bisa menyusun beberapa variabel yang nantinya jadi hipotesis multivariat. Langsung saja saya paparkan contoh hipotesis dalam penelitian ini. Hk yang bisa dirumuskan adalah sebagai berikut: ”Jika jabatan organisasi mahasiswa yang diikuti dikontrol, maka mahasiswa yang aktif berorganisasi cenderung memiliki pekerjaan impian di masa depan sehingga memiliki target IPK yang hendak dicapai, dan lebih termotivasi untuk mendapat IPK tinggi dibanding mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi”.

Seperti penjelasan sebelumnya, H0 adalah versi kebalikan dari Hk. Maka H0 nya adalah ”Jika organisasi mahasiswa yang diikuti dikontrol, maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi dalam hal persepsi tentang target IPK, pekerjaan impian, motivasi untuk memperoleh IPK tinggi”.

Baca juga Pendekatan Penelitian: Contoh dan Penjelasannya


Contoh ketiga

Jika pada contoh pertama kita telah melihat contoh hipotesis penelitian dengan dua variabel, di contoh kedua kita telah mengetahui contoh hipotesis penelitian dengan lebih dari dua variabel. Contoh ketiga ini, kita akan kembali membahas tentang hipotesis penelitian sosial dengan dua variabel dalam topik riset yang sama seperti di contoh pertama dana kedua.

Beberapa hipotesis yang dipaparkan ini juga sering digunakan dalam penelitian sosial untuk mencari kausalitas atau sebab terjadinya fenomena sosial tertentu. Misal, kita anggap saja hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mahasiswa yang aktif berorgaisasi memiliki IPK lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak. Namun dalam penelitian, kita ingin menjelaskan apa yang menyebabkan mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki IPK lebih tinggi.

Beberapa hipotesis yang bisa kita rumuskan adalah sebagai berikut:

H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan minat menjadi pengurus organisasi tersebut.

H2: Terdapat hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan kepemilikan target IPK minimal yang hendak dicapai.

H3: Terdapat hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan pekerjaan impian yang ingin diperoleh setelah lulus kuliah.

H4: Terdapat hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan target empat tahun kuliah selesai.

Kita bisa menyusun sebanyak mungkin hipotesis yang menjadi asumsi dasar untuk diuji. Jumlah hipotesis tidak terbatas, tetapi harus sesuai dengan rumusan masalah yang hendak kita jawab dalam penelitian kita.

Baca juga: Contoh Rumusan Masalah

Pada beberapa contoh hipotesis dua variabel di atas, kita dapat mengidentifikasi variabel penelitiannya. Perlu diingat bahwa hipotesis adalah pernyataan yang tersusun atas dua variabel atau lebih. Pada H1, variabel penelitiannya jelas; aktif berorganisasi dan minat pada organisasi.

Kata aktif dan minat tersebut harus bisa diukur karena variabel penelitian harus terukur. Misal, dalam penelitian tersebut, aktif beroganisasi adalah menjabat minimal sebagai pengurus organisasi. Minat adalah pernyataan minat atau serupa yang disampaikan sebagai alasan ketika mendaftar organisasi.