Apa yang di sebut tahun gajah

Tahun Gajah (Bahasa Arab: عام الفيل, `Âm al-Fîl) diperkirakan terjadi pada tahun 570 Masihi & 52 tahun sebelum Hijrah. Nama tahun ini diambil sempena peristiwa penyerangan Kota Makkah sebelum Islam oleh Tentera Bergajah Abrahah. Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan pada tahun ini.[1]

  1. ^ Hajjah Amina Adil, "Prophet Muhammad (PBUH)", ISCA, Jun 1, 2002, ISBN 1-930409-11-7

Diambil daripada "https://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahun_Gajah&oldid=5118791"

Tahun Gajah (عام الفيل `Âm al-Fîl) diperkirakan terjadi pada 571 Masehi & 53 tahun sebelum Hijriah.

Menurut sejarawan Islam awal seperti Ibnu Ishaq, Abrahah yang menjabat sebagai Gubernur Yaman yang berasal dari Habsyah atau Ethiopia sekarang, membangun gereja yang besar di Sana'a, dengan tujuan memikat bangsa Arab dari Ka'bah. Salah seorang anggota suku Quraisy marah akan hal ini dan ia pergi ke Sana'a, ke gereja tersebut pada malam hari dan mengotorinya.

Abrahah kemudian mengeluarkan perintah ekspedisi penyerangan terhadap Mekkah, dipimpin oleh seekor gajah (kemungkinan juga dengan gajah-gajah lainnya) untuk menghancurkan Ka'bah. Beberapa suku Arab menghadang pasukan Abrahah, tetapi dapat dikalahkan.

Begitu mereka berada di dekat Mekkah, Abrahah mengirim utusan yang mengatakan kepada penduduk kota Mekkah bahwa mereka tidak akan bertempur dengan mereka jika mereka tidak menghalangi penghancuran Ka'bah. Abdul Muthalib, kepala suku Quraisyi, mengatakan bahwa ia akan mempertahankan hak-hak miliknya, tetapi Tuhan akan mempertahankan rumah-Nya, Ka'bah, dan ia mundur ke luar kota dengan penduduk Mekkah lainnya.

Hari berikutnya, ketika Abrahah bersiap untuk masuk ke dalam kota, terlihat burung-burung yang membawa batu-batu kecil dan melemparkannya ke pasukan Ethiopia; setiap orang yang terkena langsung terbunuh, mereka lari dengan panik dan Abrahah terbunuh dengan mengenaskan.

Ayat Al-Qur'an tentang kejadian ini

Allah menerangkan kejadian ini dalam surah Al-Fiil, yaitu:

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (Al-Fiil:1-5)

Tercatat pada Tahun Gajah merupakan tahun kelahiran dari:

  • Muhammad
  • Ammar bin Yasir
 

Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahun_Gajah&oldid=21086247"

Dimanakah letak keadilan hukum qishash,yang menurut kebanyakan kaum barat melanggar HAM ? Qisos bidang apa saja yang dianggap melanggar HAM​

b.arab nya budi menulis pelajaranya dibuku​

kesimpulan surah al-fajr​

surah al-fajr menjelaskan tentang​

Tolong sebutkan ciri-ciri tanda hari kiamat​

Tolong contoh tulisan izhar dan idgom dan juga tuliskan ayat nya !! yg jawab aku kasih bintang 5​

Hal yang tidak boleh dilakukan saat menanggapi keluhan tamu adalah

kak tolong buatin yel yel takbiran dengan nama as syafiiyah ​

1 dzulhijjah 2022 jatuh pada tanggal .....

sholat pertama kali di wajibkan oleh Allah SWT sebelum turunya surah Al Muzzammil ??? ​

Penumpasan g 30 s pki yang paling lama adalah kota?

sebutkan raja2 dari Kekaisaran Akhemeniyah beserta tahun jabatan nya !

2].Uraikan 4[empat] hal pokok dari pandangan Bapak Prof.DR.H.Kadirun Yahya, dalam materike7; Tentang"KETUHANAN YME Dalam Tinjauan Metafisika

Mengapa banj umayyah disebut sebagai negara adi daya dalam sejarah peradaban oslam

. di indonesia, temuan fosil manusia purba pertama pada 1890 yaitu... a. palaeojavanicus b. pithecanthropus robustus c. pithecanthropus erectus d. meg … antrhopus

1.tugas utama pasukan sekutu di indonesia setelah pendudukan jepang di indonesia berakhir adalah

1) peternak hewan 2) bercocok tanam, 3) menangkap ikan 4) membangun rumah sederhana 5) hidup menetap 6) membuat gerabah. ciri-ciri tersebut merupaka c … iri dari zaman

12.kelompok masyarakat yang paling menderita akibat inflasi yang terjadi pada awal kemerdekaan indonesia adalah

12. sebab khusus terjadinya perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda

12. pecahnya sarekat islam menjadi dua yaitu si putih dan si merah karena ….

Apa yang di sebut tahun gajah

Tahun Gajah (bahasa Arab: عام الفیل) adalah tahun penyerangan Abrahah, Raja Yaman dengan bala tentara yang jumlahnya sangat banyak untuk tujuan menghancurkan Kakbah. Karena bala tentara ini ketika menyerang Kakbah menunggangi gajah, maka tahun itu disebut dengan Tahun Gajah. Alquran dalam surah Al-Fil mengisyaratkan tentang peristiwa ini. Para sejarawan memperkirakan Tahun Gajah ('Am al-fil) bertepatan dengan tahun 570 M. Berdasarkan pendapat yang terkenal, tahun kelahiran Nabi Muhammad saw terjadi pada tahun ini.

Dalil Penyerangan Kakbah

Ketika Raja Abrahah memiliki kekuatan di Yaman ia memahami kesucian dan kepusatan Mekah serta penghormatan masyarakat dari titik jauh maupun dekat terhadap kota ini dan juga pengaruh perekonomiannya. Ia yakin sebab dari semua itu adalah Kakbah. Oleh sebab itu, ia membangun gereja di Shan'a bernama Qalis dan dalam suratnya kepada raja Habasyah menulis: "Aku membangun gereja yang hingga sekarang tidak aku lihat satu gereja pun yang sama dengannya. Setelah selesai pembangunannya, peziarah Kakbah akan aku paksa ke sana."

Namun, langkah ini tidak mendapat respon dari masyarakat bahkan seorang laki-laki yang berasal dari kabilah Bani Fuqaim demi menunjukkan kemarahannya mengotori gereja itu. Abrahah yang sedang menunggu kesempatan baik untuk menghancurkan Kakbah bersama dengan 14 gajah bergerak menuju Mekah untuk memusnahkan musuhnya dan berharap masyarakat akan memberi perhatian kepadanya. [1]

Apa yang di sebut tahun gajah

Bertahan di hadapan Abrahah

Dua pembesar dari Yaman, Dzunafar dan Nufail bin Habib Khats'ami berdiri berhadap-hadapan melawan tapi kalah dan kemudian ditahan oleh Abrahah.[2]

Pesan untuk Abdul Muthalib

Setelah pasukannya diusir ke luar Mekah, Abrahah mengutus seseorang sehingga akan berunding dengan pembesar Mekah dan menyampaikan kabar tentang penghancuran Mekah. Ia menyampaikan pesan kepada pemimpin kaum Quraisy, Abdul Muthalib bahwa "Aku tidak datang untuk membunuh masyarakat, namun hanya untuk menghancurkan Kakbah."[3]

Abdul Muthalib berkata kepada utusan Abrahah bahwa pergilah kepada Abrahah Kami tidak akan berperang dengan Anda karena kami tidak memiliki kekuatan untuk itu, namun tentang pengrusakan Kakbah sampaikan kepada Abrahah bahwa Kakbah itu adalah rumah Tuhan kami, dan rumah yang terhormat, apabila Ia ingin melindungi rumahnya dan rumah yang dihormati, maka Dia mampu untuk melakukan hal itu, dan apabila tidak, maka kami tidak mampu sedikit pun.[4]

Pertemuan Abdul Muthalib dengan Abrahah

Pasukan Abrahah di samping melakukan penjarahan, juga mengambil unta-unta milik kaum Quraisy. Abdul Muthalib pergi menemui Abrahah dan meminta 200 unta yang telah dijarah oleh pasukan Abrahah. Akhirnya menurut perhitungan Abrahah, kekuatan kaum Quraisy kecil dan Abrahah berkata kepadanya: "Aku mengira bahwa kalian datang ke sini untuk merundingkan Kakbah yang kalian hormati namun ternyata permintaan kalian hanyalah supaya aku kembalikan unta-untamu!"[5]

Abdul Muthalib dalam menjawab perkataan Abrahah berkata: "Aku pemilik unta-unta itu. Kakbah juga memiliki pemilik dan pemiliknya sendiri yang akan melindunginya.""[6]

Abrahah dengan sombongnya berkata, "Tidak seorang pun yang bisa menghalangi kemauanku!". Kemudian ia memerintahkan untuk mengambil kembali unta-unta Abdul Muthalib.”[7]

Keluarnya Kaum Quraisy dari Mekah

Abdul Muthalib, ketika unta-untanya diambil oleh Abrahah, maka ia kembali ke Mekah dan memerintahkan masyarakat Mekah untuk pergi ke gunung-gunung dan membawa pula harta benda mereka.[8] Setelah Mekah kosong, ia pergi ke Kakbah dan menguasai lingkaran Kakbah kemudian berdoa dengan mengucapkan: "Tuhanku! Aku adalah hamba-Mu, oleh itu jagalah rumah-Mu sendiri, pendekkan tangan-tangan musuh-Mu, pendekkanlah juga tangan-tangan musuh-Mu dari rumah-Mu sehingga mereka tidak dapat mengalahkannya, jangan banyakkan berhala-berhalanya atas rumah-Mu, kekuatannya tidak melebihi kekuatan-Mu. Oleh itu, jika Engkau mengabaikannya sehingga pihak musuh merusak rumah dan kiblat kami, maka beritahukan kepada kami, di mana Engkau harus kami sembah!" [9]

Penyerangan Ababil terhadap Pasukan Abrahah

Pada saat pasukan Abrahah bergerak ke arah Kakbah Allah swt memerintahkan sekelompok burung bernama Ababil untuk menyerang pasukan Abrahah dengan membawa batu-batu kecil pada paruhnya guna membinasakan pasukan Abrahah. Pada saat pasukan gajah menyerang Kakbah, tiba-tiba langit pun gelap dan sekelompok burung pun muncul di langit. Burung-burung itu ketika terbang menjatuhkan batu-batu kecil ke kepala pasukan yang menyerang Kakbah sehingga menyebabkan organ-organ mereka terpisah dari tubuh dan menyebabkan mereka berada dalam keadaan sekarat. Beberapa di antaranya bisa selamat dan berhasil kembali ke Yaman, meskipun dengan meninggalkan darah yang tercecer pada jalan-jalan. [10]

Alquran mengabadikan peristiwa ini dalam surah Al-Fil. Setelah terjadi penyerangan Kakbah oleh pasukan bergajah itu, suku Quraisy menempati kedudukan yang penting dan terhormat di sisi kaum Arab.

Lihat Juga

Surah Al-Fil

Catatan Kaki

  1. Akhbār al-Thiwāl, hlm. 92.
  2. Maqrizi, Imta' al-Asma', jld. 4, hlm. 74
  3. Lihat: Subhani, Furughe Abadiyat, hlm. 125
  4. Lihat: Subhani, Furughe Abadiyat, hlm. 125
  5. Maqdisi, al-Bad'u wa al-Tarikh, Bur Said, jld. 3, hlm. 187
  6. Maqdisi, al-Bad'u wa al-Tarikh, Bur Said, jld. 3, hlm. 187
  7. Lihat: Subahani, Furughe Abadiyat, hlm. 126
  8. Lihat: Subahani, Furughe Abadiyat, hlm. 126
  9. Muqaddasi, Afarinesy wa Tārikh, edisi terjemahan, jld. 1, hlm. 532.
  10. Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 47.

Daftar Pustaka

  • Dinawari, Abu Hanifah Ahmad bin Dawud. Akhbār al-Thiwāl. Penerjemah: Mahmud Mahdawi Damghani. Teheran: Nasyar Nei, cet. IV, 1371 HS.
  • Ibnu Hisyam. As-Sirah an-Nabawiyah. Beirut: Dar al-Ma'riah, tanpa tahun.
  • Kalbi, Abu al-Munzir Hisyam bin Muhammad. Kitab al-Ashnām (Tankis al-Ashnām). Riset: Ahmad Zaki Basya. Kairo. Ofset Teheran (disertai dengan terjemahan). Nasyr Nu, cet. II, 1364 HS.
  • Maqdisi, Muthahhar bin Thahir. Afarinesy wa Tārikh. Penerjemah: Muhammad Ridha Syafi’i Kadkani. Teheran: Agah, cet.I, 1374 HS.
  • Maqdisi, Muthahhar bin Thahir. Al-Bad'u wa at-Tarikh. Bur Said. Maktabah al-Tsaqafah al-Diniyah, tanpa tahun.
  • Maqrizi, Taqiyuddin Ahmad bin Ali. Imtā' al-Asmā' bima li an-Nabi min al-Ahwāl wa al-Amwāl wa al-Hafadah wa al-Mata'. Diteliti oleh Muhammad Abdul Hamid al-Numaisi. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, cet. I, 1420 H.
  • Subahani, Jakfar. Furughe Abadiyat. Qom: Bustan Kitab, cet. XXI, 1385 HS.