Apa tujuan pembangunan bidang transportasi

DIALOG PUBLIK: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi keynote speaker dalam dialog publik Hari Perhubungan Nasional bertajuk Wujudkan Asa, Majukan Indonesia, Kamis (17/9).

KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) memastikan seluruh pembangunan yang ada tetap berjalan meski pandemi covid-19 masih merebak di Tanah Air. “Semua pembangunan tetap jalan meski pandemi covid-19. Namun begitu, capaian kinerja pembangunan infrastruktur transportasi juga harus terus dipublikasikan secara massif ke masyarakat agar menimbulkan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi keynote speaker dalam dialog publik 'Hari Perhubungan Nasional bertajuk Wujudkan Asa, Majukan Indonesia', Kamis (17/9).

Budi melanjutkan Presiden Jokowi berulang-ulang menyampaikan manfaat pembangunan infrastruktur ialah menciptakan lapangan kerja. Selain itu, menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru sehingga dapat membuka akses baru atau makin mempermudah akses yang sudah ada untuk menjangkau suatu wilayah.

Karena itu, ia menegaskan, kebijakan pembangunan sistem transportasi yang sedang dilaksanakan hendaknya bisa dipadukan pada bingkai sistem transportasi yang berkelanjutan.

“Pembangunan sistem transportasi harus diamati dengan kacamata yang berbeda atau dengan kata lain tidak hanya memperhatikan biaya yang harus ditanggung masyarakat dalam melakukan perjalanan atau out-of-pocket cost, melainkan juga harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan agar muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,” tandas Budi Karya.

Lima prioritas konektivitas udara
Pada kesempatan itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyampaikan bahwa konektivitas menjadi salah satu Grand Plan Transportasi Udara yang sedang dikerjakan. Selain itu hub primer dan superhub, konektivitas kargo,dukungan logistik KIK dan pariwisata.

Untuk program konektivitas udara terdapat lima prioritas. Pertama, konektivitas daerah 3T yakni terluar, tertinggal dan terdalam, dengan jembatan udara 37 rute di Papua (Proyek Utama). Kedua, pembangunan 21 bandara baru.

Ketiga, pengembangan 10 bandara hub primer. Keempat, rehabilitasi dan pengembangan 175 bandara pendukung KSPN, KEK, dan KI. Yang kelima pembangunan bandara perairan di lima lokasi pendukung pariwisata. Untuk konektivitas penerbangan dalam negeri, saat ini terdapat 393 rute yang menghubungkan 135 kota di Indonesia.

Sementara itu, untuk konektivitas penerbangan luar negeri, lanjut Riyanto, terdapat 152 rute yang menghubungkan Indonesia dengan beberapa kota besar di dunia.

Kawasan terluar
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H Purnomo memastikan pada sektor angkutan laut, pemerintah akan memprioritaskan kawasan terluar agar terakses transportasi laut sehingga berdampak pada pemerataan ekonomi di Indonesia sekaligus menumbuhkan titik-titik ekonomi baru.

“Memang kondisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum merata bahkan cenderung sentra-sentra ekonomi itu berada di wilayah barat, di Jawa. Sehingga fokus dari kami adalah bagaimana supaya kawasan tertinggal, terluar bisa dilakukan angkutan sehingga terjadi konektivitas,” kata Agus.

Dia mengaku pihaknya sudah menyiapkan jaringan-jaringan angkutan laut baik orang maupun logistik yang bakal menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia. Contohnya, saat ini ada 26 kapal besar yang dioperasikan oleh PT Pelni yang berlayar dari Belawan sampai Merauke.

Selain untuk penumpang, ada 110 trayek kapal perintis tetap beroperasi selama masa pandemi hingga sekarang. Selain mengangkut penumpang, juga bisa mengangkut barang secara terbatas. Kemudian, ada pula kapal hewan ternak yang disiapkan untuk mengirim barang di wilayah timur ke daerah lainnya.

“Kapal ternak melintasi jalur-jalur mulai dari NTT sampai Jawa, sampai Suma¬tera dan Sulawesi untuk dapat mendistribusikan potensi ternak di kawasan NTT serta daerah lain,” ungkap Agus.

Menurut Agus, laut sebagai akses untuk menyatukan negeri. “Memang kami berusaha memberikan konektivitas ke daerah terpencil untuk menjangkau masyarakat yang tidak bisa dijangkau,” lanjut dia.

Selain itu, Agus menuturkan operasional tol laut tak dihentikan meski di kala pandemi. Ada sedikitnya 26 rute kapal tol laut yang beroperasi mulai dari barat yakni Tanjung Priok keliling Enggano ke Nias kemudian sampai paling utara di Indonesia hingga Timur.

“Tentu kami juga menyiapkan sarana-sarana lain guna mendukung angkutan tol laut ini yaitu sarana di pelabuh¬an¬¬nya sehingga pelabuhan ini bisa melayani kapal-kapal kontainer yang dibawa oleh angkutan laut,” jelas dia.

Beberapa daerah yang sudah memanfaatkan angkutan laut itu memang betul-betul bisa memberikan dampak ekonomi secara baik. Mereka memanfaatkan kapal tol laut untuk membawa barang-barang dari wilayah Barat ataupun wilayah pinggir terluar terpencil.

“Jadi mulai ada dampak positif yang dirasakan beberapa daerah terutama di daerah timur seperti Maluku Utara, lalu Sulawesi Utara dan beberapa daerah di Papua,” pungkas Agus.

PSN Kereta Api
Pada bagian lain, Dirjen Per¬keretaapian Kemenhub Zulfikri membeberkan capaian pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang kereta api (KA) hingga 2019. Tercatat, sebanyak 16 PSN bidang kereta api yang diamanatkan pemerintah kepada Kemenhub.

Dari 16 PSN itu sebagian sudah selesai dibangun, tapi sebagian lainnya masih pro¬ses. Untuk mempercepat, kata Zulfikri, pembangunan proyek di masa pandemi covid-19 pun tetap berjalan.

“Saat ini kita tahu bahwa perkeretaapian masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sebagian Sumatera, dan kita sudah mulai di Sulawesi. Insya Allah di masa pandemi pun kita bisa membangun, nanti bisa dioperasikan pada akhir tahun depan atau di awal 2022 di Sulawesi,” kata Zukfikri.

Ia mengatakan ada beberapa pencapaian hingga 2019. Seiring pembangunan jalur kereta api, perjalanan kereta api terlihat meningkat jadi 2.079 perjalanan pada 2019 dibandingkan dengan 1.599 perjalanan pada 2015.

“Paling banyak adalah KA jarak jauh yang memberi dukungan konektivitas antarwilayah atau antarkota. Ini adalah harapan yang kita sudah capai sampai akhir 2019,” jelas dia.

Dia pun merinci ada beberapa proyek kereta api yang telah terealisasi. Di Sumatra misalnya, capaian terdiri dari pembangunan jalur KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 21,5 km, KA Prabumulih-Kertapati, KA Martapura-Baturaja 32 km, dan KA Kotabumi-Cempaka 9 km. Proyek lainnya yang terealisasi antara lain KA Bandara Kualanamu termasuk jalur ganda dan jalan layang, KA Bandara Internasional Minangkabau, dan juga LRT Sumatra Selatan.

“Kami juga akan meneruskan rencana pembangunan kereta api Bandara YIA (Kedundang-YIA). Guna mendukung destinasi wisata super prioritas, kami akan membangun konektivitas, salah satunya jalur KA baru akses menuju Borobudur,” imbuh dia.

Konektivitas darat dan padat karya
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menambahkan hingga kini telah terbangun aksesibilitas dan konektivitas di sejumlah titik terutama daerah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). “Dukungan KSPN 2020 ini di wilayah 5 Bali Baru + Bali + Raja Ampat,” ujarnya.

Selain itu, tahun ini Ditjen Hubdar juga membangun prasarana transportasi jalan, seperti terminal tipe A di tiga titik, revitalisasi terminal tipe A di 15 titik, rehabilitasi UPPKB di tujuh titik dan terminal barang internasional di enam titik.

Adapun untuk transportasi sungai, danau dan penyeberangan, pihaknya juga telah membangun 13 pelabuhan penyeberangan, 13 pelabuhan sungai, dan 14 pelabuhan danau. Untuk daerah perintis, Kemenhub membangun penyeberangan di 253 titik lokasi, menghadirkan empat unit bus air dan sembilan unit kapal penyeberangan.

“Jadi aktivitas kami tidak berkurang dan itu semuanya untuk mendukung sebagaimana arahan Pak Menhub bahwa transportasi untuk urat nadi perekonomian nasional,” ujar Setiyadi.

Selain itu, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub turut melaksanakan program padat karya di tengah pandemi covid-19. Hingga 16 September 2020, realisasi anggaran untuk program ini mencapai Rp11,31 miliar atau sekitar 24,3% dari total anggaran 2020 senilai Rp46,53 miliar.
Melalui program padat karya, Kemenhub turut membantu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dicanangkan pemerintah, dan yang juga penting yakni menimbulkan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, program padat karya ini sudah bisa menyerap 2.955 tenaga kerja. Tujuan program ini ialah untuk menggairahkan perekonomian masyarakat yang terdampak covid-19.
“Kegiatan padat karya ini dilakukan di 33 provinsi, 297 kabupaten atau kota, dan 354 desa. Dengan anggaran Rp46,53 miliar, ditargetkan hingga akhir tahun ada 10.393 tenaga kerja yang bisa terlibat dalam program ini,” kata Budi.

Jenis pekerjaan yang dapat mendukung program padat karya ini seperti pemasangan gebalan rumput, pemotongan rumput, pembuatan saluran drainase, pembersihan saluran, normalisasi saluran, rehabilitasi bangunan dengan tingkat kerusakan ringan, pekerjaan pemasangan pagar, pekerjaan pengecatan, pekerjaan galian dan pekerjaan tanpa keahlian lainnya.

Program padat karya ini dilakukan pada proyek-proyek perhubungan darat seperti pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, pembangunan pelabuhan SDP, halte sungai dan kapal penyeberangan, pembangunan rehabilitasi terminal tipe A dan operasional terminal tipe A, pembangunan terminal barang, pengadaan dan pembangunan ATCS, hingga rehabilitasi UPPKB dan operasional UPPKB.

Budi menargetkan semua anggaran padat karya ini dapat terserap hingga akhir tahun. “Pada akhir tahun kami harap sekitar Rp46 miliar anggaran ini bisa kita arahkan atau dukung untuk padat karya kepada masyarakat dengan kondisi saat ini,” kata Budi. (Gan/S3-25)