Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Orang yang melakukan kegiatan ekspor disebut dengan eksportir. Adapun barang yang dijual dikenal sebagai barang ekspor. Melimpahnya sumber daya alam suatu negara melatarbelakangi kegiatan ekspor. Show Sebagai contoh negara Indonesia melimpah akan minyak bumi dan hasil pertanian. Selain untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri, sebagian juga diekspor ke luar negeri. Impor merupakan kebalikan dari ekspor. Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Orang yang melakukan kegiatan impor disebut sebagai importir. Adapun barang yang dibeli dari luar negeri disebut barang impor. Keterbatasan sumber daya alam dan sumber daya manusia menjadi alasan dilakukan impor. Baca Juga : Pengertian Ekspor dan Impor Serta Tujuannya Terlengkap Contohnya adalah Indonesia belum bisa memproduksi barang-barang elektronik dan barang otomotif seperti mobil, sepeda motor, dan lain-lain. Oleh karena itu, Indonesia mengimpor barang-barang tersebut dari negara lain. Kegiatan ekspor dan impor dilakukan melalui pelabuhan laut. Salah satu pelabuhan di Indonesia yang menjadi tempat kegiatan ekspor dan impor adalah pelabuhan Tanjung Priok. Suatu kegiatan memasukkan atau mendatangkan “membeli” barang dan jasa dari luar negeri disebut sebagai kegiatan impor, misalnya bila kita membeli barang-barang dari luar negeri, berarti kita telah melakukan kegiatan impor dan barang yang telah dibeli disebut sebagai barang impor. Dalam skala lebih luas, kegiatan impor akan melibatkan suatu lembaga atau sekumpulan orang yang akan membeli barang dari luar negeri. Biasanya disebut sebagai importir, biasanya suatu negara yang melakukan kegiatan impor, memiliki beberapa alasan untuk melakukannya seperti:
Pelaku-Pelaku Dalam Kegiatan ImporAdapun pelaku-pelaku dalam kegiatan impor yang diantaranya yaitu: Yang merupakan pihak yang memperoleh izin untuk mengimpor barang dengan tujuan untuk diperjualbelikan kembali dipasar dalam negeri, misalnya sebuah pasar swalayan besar mengimpor daging sapi dari Australia untuk dijual kepada masyarakat Indonesia. Yang merupakan pihak yang memperoleh izin perdagangan umum untuk mengimpor barang-barang tertentu sebagaimana telah diarahkan oleh pemerintah. Misalnya Perum Bulog ditunjuk pemerintah untuk mengimpor beras dari Thailand untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri. Yang merupakan produsen yang memiliki izin dari pemerintah untuk mengimpor barang yang dibutuhkan dalam proses produksinya. Misalnya sebuah perusahaan penghasil pupuk mengimpor bahan-bahan kimia untuk pembuatan pupuk. Jadi importir produsen tidak mengimpor untuk dijual lagi, tetapi untuk diproses terlebih dahulu. Baca Juga : Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Selain menghasilkan barang-barang ekspor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luar negeri, Indonesia membeli produk impor untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, adapun beberapa komoditas impor Indonesia ialah:
Produk Ekspor dan Impor Dari Negara IndonesiaSecara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang-barang yangukan berupa minyak bumi dan gas,seperti hasil perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas. Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa. Contoh karet, kopi kelapa sawit, cengkeh,teh,lada,kina,tembakau dan cokelat. Contoh kayu dan rotan. Ekspor kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel. Baca Juga : Kondisi Ekonomi dan Politik Sebelum Reformasi Hasil perikanan yang banyak di ekspor merupakan hasil dari laut. produk ekspor hasil perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng. Contoh barang tambang yang di ekspor timah, alumunium, batu bara tembaga dan emas. Contoh semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi. Dalam bidang jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara lain ke malaysia dan negara-negara timur tengah. Produk Impor IndonesiaIndonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan bahan penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor. Barang Modalbarang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat. produk impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras, terigu, kacang kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang berupa hasil peternakan antara lain daging dan susu. Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan adalah minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng industri antara lain adalah barang-barang elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri. Kegiatan Pertukaran Barang dan Jasa antara Indonesia dan Luar NegeriSecara umum pertukaran barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain dilakukan dalam bentuk kerjasama antar lain: Baca Juga : Pengertian dan Fungsi Peroksisom kerjasama bilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara dalam pertukaran barangdan jasa. kerjasama regional adalah kerjasama yang dilakukan dua negara atau lebih yang berada dalam satu kawasan atau wilayah tertentu. kerjasama multilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh lebih dua negara yang dilakukan dari seluruh dunia. Manfaat Kegiatan Ekspor dan ImporKegiatan ekspor dan impor melibatkan dua negara atau lebih. Kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi negara pengekspor maupun pengimpor. Beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekspor dan impor, antara lain : pada 14 Okt 2013, 15:42 WIB Diperbarui 14 Okt 2013, 15:42 WIB Indonesia ternyata belum bisa melepaskan diri dari ketergantungan terhadap produk impor. Bahkan 29 komoditas pangan masuk dalam deretan impor rutin setiap bulan Indonesia dari negara lain. Dalam kurun waktu Januari-Agustus 2013, Indonesia kembali mencatatkan impor bahan pangan yang seharusnya bisa dihasilkan dari lahan pertanian di tanah air, misalnya saja beras, kentang, jagung yang lazim ditemui di Indonesia.Sayangnya, permintaan domestik tak sebanding dengan produksi sehingga pemerintah terpaksa membuka keran impor supaya tidak terjadi kelangkaan bahan pangan yang dapat mengerek harga jual di pasaran. Berikut daftar 29 komoditas sembako yang diimpor dari berbagai negara dengan nilai total mencapai US$ 6,16 miliar dan volume 12,25 miliar kg, antara lain : 1. Beras Nilai impor sampai Agustus : US$ 156,332 jutaVolume impor sampai Agustus: 302,71 juta kgNegara asal : Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan lainnya.2. Jagung Nilai impor sampai Agustus : US$ 544,189 jutaVolume impor sampai Agustus: 1,80 miliar kgNegara asal : India, Argentina, Brazil, Thailand, Paraguay dan lainnya3. Kedelai Nilai impor sampai Agustus : US$ 735,437 jutaVolume impor sampai Agustus: 1,19 miliar kgNegara asal : Amerika Serikat, Argentina, Malaysia, Paraguay, Kanada dan lainnya4. Biji Gandum dan Mesin Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,66 miliar Volume impor sampai Agustus: 4,43 miliar kgNegara asal : Australia, Kanada, India, Amerika Serikat, Singapura dan lainnya5. Tepung Terigu Nilai impor sampai Agustus : US$ 45,29 juta Volume impor sampai Agustus: 104,21 juta kgNegara asal : Srilanka, India, Turki, Ukraina, Jepang dan lainnya6. Gula Pasir Nilai impor sampai Agustus : US$ 31,11 jutaVolume impor sampai Agustus: 52,45 juta kgNegara asal : Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru dan lainnya7. Gula Tebu Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,16 miliar Volume impor sampai Agustus: 2,21 miliar kgNegara asal : Thailand, Brazil, Australia, El Savador, Afrika Selatan dan lainnya8. Daging Sejenis Lembu Nilai impor sampai Agustus : US$ 121,14 juta Volume impor sampai Agustus: 25,21 juta kgNegara asal : Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Singapura9. Jenis Lembu 10. Daging Ayam Nilai impor sampai Agustus : US$ 30,26 ribuVolume impor sampai Agustus: 10,83 ribu kgNegara asal : Malaysia11. Garam Nilai impor sampai Agustus : US$ 59,51 jutaVolume impor sampai Agustus: 1,29 miliar kgNegara asal : Australia, India, Selandia Baru, Jerman, Denmark, lainnya12. Mentega Nilai impor sampai Agustus : US$ 60,09 jutaVolume impor sampai Agustus: 13,51 juta kgNegara asal : Selandia Baru, Belgia, Australia, Perancis, Belanda dan lainnya13. Minyak Goreng Nilai impor sampai Agustus : US$ 45,55 juta Volume impor sampai Agustus: 48,01 juta kg Negara asal : Malaysia, India, Vietnam, Thailand, Indonesia dan lainnya14. Susu Nilai impor sampai Agustus : US$ 530,47 jutaVolume impor sampai Agustus: 139,68 juta kgNegara asal : Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman dan lainnya15. Bawang Merah Nilai impor sampai Agustus : US$ 32,00 jutaVolume impor sampai Agustus: 70,95 juta kgNegara asal : India, Thailand, Vietnam, Filipina, Cina dan lainnya16. Bawang Putih Nilai impor sampai Agustus : US$ 272,47 jutaVolume impor sampai Agustus: 332,88 juta kgNegara asal : Cina, India, Vietnam17. Kelapa Nilai impor sampai Agustus : US$ 698,49 ribuVolume impor sampai Agustus: 672,70 ribu kgNegara asal : Thailand, Indonesia, Filipina, Singapura, Vietnam18. Kelapa Sawit Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,87 jutaVolume impor sampai Agustus: 3,25 juta kgNegara asal : Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island19. Lada Nilai impor sampai Agustus : US$ 2,38 jutaVolume impor sampai Agustus: 224,76 ribu kgNegara asal : Vietnam, Malaysia, Indonesia, Belanda, Amerika Serikat dan lainnya20. Teh Nilai impor sampai Agustus : US$ 20,66 jutaVolume impor sampai Agustus: 14,58 juta kgNegara asal : Vietnam, Kenya, India, Iran, Srilanka dan lainnya21. Kopi Nilai impor sampai Agustus : US$ 33,71 jutaVolume impor sampai Agustus: 14,03 juta kg Negara asal : Vietnam, Brazil, Indonesia, Italia, Amerika Serikat dan lainnya22. Cengkeh Nilai impor sampai Agustus : US$ 2,79 jutaVolume impor sampai Agustus: 262,30 ribu kgNegara asal : Madagaskar, Mauritius, Singapura, Brazil, Comoros23. Kakao Nilai impor sampai Agustus : US$ 48,52 jutaVolume impor sampai Agustus: 19,51 juta kg Negara asal : Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun, Ekuador dan lainnya24. Cabai (segar) Nilai impor sampai Agustus : US$ 360,08 ribuVolume impor sampai Agustus: 281,93 ribu kgNegara asal : Vietnam, India25. Cabai (kering-tumbuk) 26. Cabai (awet sementara) Nilai impor sampai Agustus : US$ 1,56 jutaVolume impor sampai Agustus: 1,64 juta kgNegara asal : Thailand, Cina, Malaysia27. Tembakau Nilai impor sampai Agustus : US$ 371,09 jutaVolume impor sampai Agustus: 72,98 juta kgNegara asal : Cina, Turki, Brazil, Amerika Serikat, Filipina dan lainnya28. Ubi Kayu Nilai impor sampai Agustus : US$ 38,38 ribuVolume impor sampai Agustus: 100,80 ribu kgNegara asal : Thailand29. Kentang Nilai impor sampai Agustus : US$ 18,18 jutaVolume impor sampai Agustus: 27,39 juta kgNegara asal : Australia, Kanada, Mesir, Cina, Inggris. (Fik/Nur)
POPULER
Berita TerbaruBerita Terkini Selengkapnya |