Seperti yang kita tahu, tiga unsur utama dalam kegiatan ekonomi terdiri dari produksi, distribusi, dan konsumsi. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai proses produksi, secara spesifik produksi massal. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang sudah besar biasanya akan memilih jenis produksi ini untuk memproduksi produknya. Dalam kemudahan menjalankan bisnis manufaktur, Anda dapat menggunakan bantuan sistem ERP manufaktur. Show
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis produksi ini oleh produsen. Sebenarnya apakah itu produksi massal dan apa saja faktor dan tahapan dalam produksi massal tersebut? Daftar IsiPengertian Produksi MassalProduksi massal adalah sistem produksi barang secara terus menerus dengan kuantitas barang yang berskala besar. Dalam produksi massal, perusahaan manufaktur dapat menghasilkan ratusan bahkan ribuan produk secara bersamaan. Proses produksi massal biasanya dilakukan oleh perusahaan industri besar dan pabrik dengan ratusan karyawan. Apalagi aliran produk selalu berjalan secara terus-menerus. Sehingga, tidak mengherankan kalau suatu pabrik besar dapat menghasilkan begitu banyak produk dalam waktu yang singkat. Karakteristik Proses Produksi MassalJumlah produksinya yang besarKarakteristik pertama yang paling mencirikan produksi massal adalah jumlah produksinya yang besar dalam waktu yang singkat. Jumlah produksi massal bisa mencapai ribuan bahkan hingga jutaan produk dalam satu kali produksi, tergantung jenis barangnya. Produk sejenisProduksi massal biasanya hanya untuk memproduksi produk-produk sejenis. Karena dengan alur yang sama dan dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan banyak produk. Sedangkan untuk menghasilkan jenis produk yang berbeda, produsen perlu membuat alur produksi massal lainnya. Pengerjaan sesuai proses dan terurutPengerjaan produk dalam produksi massal harus sesuai dengan runtutan proses produksi yang terurut sesuai dengan alur produksi. Penggunaan mesin dan proses kerja berulangUntuk menghasilkan produk yang begitu banyak dalam waktu yang singkat, satu-satunya cara adalah dengan menggunakan mesin. Hal ini karena mesin dapat beroperasi secara terus-menerus, berbeda dengan tenaga manusia yang terbatas. Minim supervisiSemakin canggih mesin yang produsen gunakan, semakin sedikit perlu memberikan pemantauan. Ini karena proses produksinya yang otomatis. Oleh karena itu, tugas supervisor hanya memantau area produksi yang cacat atau mesin yang tidak berfungsi dengan baik. Baca Juga: Apa Itu ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis Anda? Tahap-tahap untuk Melakukan Produksi MassalSebelum memasuki proses produksi nyata, ada beberapa tahap yang harus dipenuhi terlebih dahulu, seperti berikut. Dokumentasi persyaratan produkSebelum memulai tahapan produksi manajer produksi perlu membuat dokumentasi dari persyaratan produk. Dengan tanggung jawab untuk memimpin dan membuat manajemen dokumen ini, namun mereka harus meminta masukan dan persetujuan akhir dari semua pemimpin tim lainnya, seperti Teknik, Penjualan, QA, Eksekutif, dan Pemasaran. Untuk memudahkan manajemen dokumen manajer produksi dapat menggunakan sistem manajemen dokumen. Setelah seluruh dokumentasi persyaratan produk disetujui oleh semua pimpinan tim, dokumen ini akan menjadi landasan dan semua keputusan produk selanjutnya harus sesuai dengan apa yang tertulis pada dokumentasi ini. Adapun dokumentasi persyaratan produk atau dalam Bahasa Inggris sebagai PRD (Product Requirements Documentation) biasanya berupa:
Validasi dan pengujian teknikTahap yang kedua adalah validasi dan pengujian teknik atau EVT (Engineering Validation and Testing). Pada tahap ini, tim teknik menggunakan segala cara untuk mengimplementasikan setiap fitur yang teruraikan dalam dokumentasi persyaratan produk sebelumnya. Tahap validasi dan pengujian teknik ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam PRD. Bukan hanya itu, Tujuan utama dari proses validasi dan pengujian teknik yakni untuk mengidentifikasi keseluruhan risiko dari persyaratan yang terurai dalam PRD, serta dalam rangka menemukan cara untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan. Validasi dan pengujian desainTahap validasi dan pengujian desain atau DVT (Design Validation and Testing) bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas serta desain produk agar sesuai dengan tampilan dan nuansa akhir produk yang sesuai dengan keinginan dan rancangan. Ini merupakan momen di mana produsen memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, dan estetika yang tertulis dalam PRD. Seluruh bahan dan komponen yang terpilih dalam revisi ini adalah bahan yang yang akan menyusun versi produksi akhir barang. Adapun sebuah produk dapat keluar dari tahap DVT setelah terdapat persetujuan dan memenuhi seluruh persyaratan fungsional dan estetika di PRD. Validasi dan pengujian produksiPada tahap ini, perlu adanya jalinan percakapan serius dengan pemasok dan produsen perusahaan. Karena tahap Ini merupakan pra-produksi atau PVT (Production Validation and Testing). Yang mana perlu adanya kepastian bahwa produk DVT dapat melanjutkan ke tahap produksi dengan volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD. Perusahaan juga harus melakukan outsourcing pembuatan dan perakitan produk. Perusahaan harus terlibat dengan pemasok untuk meminta feedback dari desain untuk memastikan perusahaan Anda dapat mencapai tujuan produksi. Tujuan lainnya dari tahap PVT adalah untuk mulai memperkuat proses produksi dan menyiapkan rantai pasokan (supply chain management). Metode terbaik untuk melakukannya adalah dengan membuat proses pra-produksi produk Anda menggunakan rantai pasokan dan aset manufaktur yang sebenarnya. Proses produksiSetelah semua dokumentasi di atas terpenuhi, barulah produsen dapat masuk ke proses produksi. Dengan masuknya rancangan produk ke tahap produksi, maka itu berarti produsen akan memproduksi dan menjual versi produk yang telah siap kepada pelanggan dengan jumlah yang sesuai. Pada tahap ini, tanggung jawab berada pada produsen untuk mendapatkan suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan produksi perusahaan. Tetapi perusahaan memiliki tanggung jawab lain, yaitu untuk memastikan kualitas dan hasil produksi tetap terjamin dengan biaya tetap terkontrol. Kelebihan dan Kekurangan dari Produksi Massalsumber: freepik.comKelebihan produksi massal
Jumlah produk yang banyak ini nantinya dapat menjadi stok dan disimpan di dalam gudang. Gunakan sistem manajemen warehouse untuk mengoptimalkan penggunaan ruangan gudang, mengkalkulasi, dan melacak kapasitas gudang secara otomatis. Kekurangan produksi massal
Baca Juga: Ketahui Pentingnya Quality Control Dalam Sektor Industri KesimpulanProduksi massal adalah sistem produksi barang secara terus menerus dengan kuantitas barang yang berskala besar, mulai dari ratusan bahkan jutaan produk secara bersamaan. Sebelum melakukan produksi massal terdapat beberapa syarat dokumen dan tahapan-tahapan yang harus lengkap terlebih dahulu. Produksi massal sendiri memiliki banyak keuntungan, terutama bagi produsen yang ingin meningkatkan produktivitas sekaligus mengefisiensikan waktu produksinya.
Sistem Manajemen Manufaktur HashMicro dapat membantu perusahaan manufaktur Anda untuk mengelola proses produksi dengan mudah. Rasakan fitur untuk kalkulasi WIP otomatis, proses produksi yang tepat waktu, pelaporan yang akurat, serta inventaris dan procurement yang terkontrol dengan satu sistem lengkap yang terintegrasi. |