Pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia menerapkan politik luar negeri yang bebas-aktif dengan menjalin hubungan persahabatan secara baik dengan beberapa negara. Politik tersebut berorientasi pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat melalui kerja sama dengan negara lain. Kerja sama yang dilakukan ditujukan untuk mendapatkan pinjaman modal dan penangguhan hutang luar negeri demi membantu pemulihan krisis ekonomi Indonesia. Bentuk kerjasama pemerintah Indonesia dengan negara lain juga ditandai dengan keikutsertaanya di berbagai organisasi internasional, seperti PBB, ASEAN, GNB, APEC, hingga OPEC. Show
Dengan demikian, organisasi internasioanl yang diikuti Indonesia pada masa Orde Baru adalah PBB, ASEAN, GNB, APEC, hingga OPEC. Skip to content
Indonesia menjadi presidensi G20 sejak Desember 2021 hingga November 2022. Selain G20, Indonesia juga terlibat dalam berbagai forum kerja sama regional dan internasional, seperti ASEAN, COP, APEC, hingga WTO.
Senin, 8 November 2021 08:00:56 WIBMinggu, 13 Februari 2022 22:51:00 WIB
KOMPAS/ANDY RIZA HIDAYAT Presiden Joko Widodo (barisan depan dua dari kiri) melambaikan tangan pada sesi foto bersama pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Hangzhou Hall [...] This entry was posted in Paparan Topik and tagged APEC, asean, COP, diplomasi, diplomasi Indonesia, diplomasi internasional, Forum Ekonomi Dunia, forum internasional, Forum Kerja Sama Internasional, G20, Kerja sama ASEAN, Kerja sama luar negeri, konferensi dunia, Konferensi Tingkat Tinggi, KTT, KTT G20, Perdagangan Dunia, PIF, politik luar negeri, Politik Luar Negeri Indonesia, Sejarah Diplomasi, WTO. Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. (1) Organisasi Internasional yang diikuti Indonesia1. ASEAN (Association of South East Asian Nation) ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (PERBARA), merupakan organisasi kerja sama regional negara-negara Asia Tenggara di bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Meskipun organisasi ini bertekad mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara dari pengaruh asing, tetapi bukan merupakan organisasi politik. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang berdirinya ASEAN. 2. Gerakan Non Block (GNB) Peranan Indonesia dalam Gerakan Non-Blok. Gerakan Non-Blok merupakan gerakan untuk tidak memihak salah satu blok kekuatan di dunia. Pendirian organisasi ini berperan dalam meredam ketegangan dunia. Keberadaan organisasi ini dapat membendung perluasan dari kedua blok yang berseteru. Gerakan ini diikuti oleh sejumlah negara termasuk Indonesia. Indonesia bukan saja sebagai negara anggota, tetapi juga pendirinya. (2)3. PBB atau Persatuan Bangsa-Bangsa merupakan salah satu organisasi internasional yang diikuti oleh Indonesia yang anggotanya adalah hampir semua negara yang ada didunia ini. Organisasi ini berdiri pada 24 Oktober 1945 dan saat ini markas besarnya ada di Kota New York, Amerika Serikat. Indonesia pernah keluar dari organisasi ini dan kemudian masuk lagi menjadi bagian dari anggota. 4. G-20 merupakan organisasi besar yang terdiri dari negara-negara yang memiliki perekonomian tertinggi didunia yaitu 20 negara (19 negara ditambah dengan Uni Eropa). Indonesia merupakan salah satu anggota organisasi ini karena saat ini Indonesia menempati urutan ke-16 dunia dalam sisi GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto dengan nilai sekitar 888 miliar US Dolar. 5. Konferensi Asia Afrika (KAA) Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika yang kebanyakan beru saja memperoleh kemerdekkaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India, dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Dandung, Indonesia. Tujuannya mempromosikan kerjasama ekonomi dan (3)
Organisasi internasional merupakan organisasi yang dibentuk dan dianggotai lebih dari satu negara yang dibuat dengan sukarela dengan dasar kesamaan, tujuannya untuk menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional. Organisasi internasional umumnya memiliki negara sebagai anggota, namun seringkali entitas lain juga dapat mengajukan keanggotaan. Keduanya membuat hukum internasional dan diatur olehnya. Tulisan ini akan membahas tentang definisi, sejarah, jenis, fungsi dan struktur organisasi untuk organisasi internasional. Pengertian dan peran organisasi internasionalOrganisasi internasional dapat didefinisikan, sesuai dengan Komisi Hukum Internasional sebagai organisasi yang didirikan oleh perjanjian atau instrumen lain yang diatur oleh hukum internasional dan memiliki kepribadian hukum internasionalnya sendiri. Menurut Quincy Wright, organisasi internasional adalah seni menciptakan dan mengatur organisasi umum dan regional yang terdiri dari negara-negara merdeka untuk memfasilitasi kerjasama dalam maksud dan tujuan yang sama. Organisasi internasional lahir dari kebutuhan akan kerja sama. Seiring dengan perkembangan sosial, ketergantungan dengan yang lain semakin meningkat, hal ini berlaku dalam masyarakat domestik dan juga masyarakat internasional. Masalah umum yang membutuhkan tindakan bersama ini pertama kali dirasakan di bidang non-politik. Awalnya organisasi internasional dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kerjasama selama revolusi industri. Organisasi internasional memiliki peran sebagai wadah untuk menggalang kerjasama dan mencegah intensitas konflik untuk sesama anggota. Selain itu, organisasi internasional juga merupakan sarana untuk perundingan dan menghasilkan keputusan yang disepakati bersama dan saling menguntungkan pihak yang terlibat. Organisasi internasional juga berperan sebagai lembaga yang mandiri dalam melaksanakan kegiatan seperti kegiatan sosial, kemanusaian dan bantuan pelestarian lingkungan. Organisasi internasional memiliki peran dalam masalah politik, ekonomi dan sosial. Dalam isu sosial, organisasi internasional berperan untuk mengamankan dan memelihara kondisi kerja yang adil dan manusiawi bagi laki-laki, perempuan dan anak-anak di wilayah anggota organisasi. Selain itu organisasi internasional berperan untuk mempromosikan dan membantu organisasi Palang Merah yang bertujuan untuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyair dan pengurangan penderitaan di seluruh dunia. Grameds dapat mempelajari berbagai organisasi internasioanl serta bentuk aturan, norma budaya maupun sosial lainnya yang berhubungan pada buku Rezim & Organisasi Internasional oleh Citra Hennida. Sejarah organisasi internasionalAwal proses dari pembentukan organisasi internasional berawal dari abad ke-19. Inovasi yang terkait dengan kebangkitan industrialisasi, komunikasi dan metode transportasi mendorong pembentukan badan-badan bertujuan khusus yang dulunya disebut serikat internasional publik. Serikat tersebut dirancang untuk memfasilitasi kerjasama pemerintah dalam menangani masalah ekonomi dan sosial. Serikat yang paling terkenal diantaranya Telegraphic Union (1985) dan Universal Postal Union (1874). Kedua organisasi tersebut adalah organisasi yang bertahan menjadi badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dalam bidang politik, upaya untuk melembagakan kekuatan besar Eropa dilakukan di Kongres Wina pada tahun 1815. Pada saat itu pemerintahan Eropa menggagaskan bahwa keluarga negara-negara Eropa merupakan entitas yang terorganisir. Akhirnya, konsep ini diperluas oleh Konferensi Den Haag pada tahun 1899 dan 1907. Pada Konferensi Den Haag, negara-negara kecil ekstra-Eropa juga diizinkan untuk ikut dalam berpartisipasi musyawarah politik. Menjelang akhir abad ke-19, Pan AMerican Union dan konfederasi antara Amerika mulai dibentuk konferensi-konferensi ini memperkuat Doktrin Monroe dan pernyataan Simon Bolivar dengan memberikan gagasan bahwa negara bagian belahan barat merupakan sub kelompok berbeda dalam sistem multi-negara bagian yang lebih besar. Pada awal abad ke-19 ini memberikan sebagian besar dasar-dasar bagi perkembangan organisasi internasional sejak perang dunia I. Perbedaan-perbedaan yang muncul antara badan-badan politik dan nonpolitik, antara negara besar dan negara-negara kecil, antara organisasi regional dan non regional selama periode tersebut sangat signifikan dalam perjalanan organisasi internasional selanjutnya. Pada periode ini, pola dasar struktur dan prosedur organisasi dikembangkan. Pada periode ini juga perluasan konsepsi organisasi internasional untuk memasukan entitas lain di luar sistem negara Eropa telah dimulai. Pada periode ini pembangunan lembaga internasional memiliki tujuan ganda yaitu mempromosikan tanggapan terkoordinasi oleh negara-negara terhadap masalah hubungan perdamaian di era saling ketergantungan ekonomi, sosial dan teknis. Selain itu lembaga pengakuan kebutuhan untuk memoderasi konflik di bidang politik dan militer menjadi sangat operatif pada periode ini. Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa dan Organisasi Perburuhan Internasional pada akhir Perang Dunia I merupakan upaya pertama untuk menggabungkan organisasi-organisasi ke dalam satu organisasi umum. Liga Bangsa-Bangsa adalah organisasi internasional umum yang pertama. Liga Bangsa-Bangsa pada saat itu menyatukan benang-benang dewan kekuatan besar, konferensi umum negarawan dan biro internasional. Liga Bangsa-Bangsa adalah organisasi multiguna yang dulunya berfokus pada tujuan politik dan keamanan perang serta perdamaian dunia. Setelah Perang Dunia II, Liga Bangsa-Bangsa digantikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi organisasi umum yang memperoleh warisan dan pelajaran dari pengalaman baik maupun buruk yang dialami oleh Liga Bangsa-Bangsa. Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi komponen sentral dari sistem yang bervariasi dan terdesentralisasi dari lembaga internasional. Rancangan organisasi yang dirumuskan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan koordinasi badan-badan khusus oleh lembaga pusat, terutama badan Dewan Ekonomi dan Sosial serta pemanfaatan dan pengendalian badan-badan regional yang sebagian besar melalui Keamanan Dewan. Sistem organisasi pada era pasca Perang Dunia I telah melibatkan badan-badan khusus yang baru dibentuk dan dikoordinasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada saat itu sistem pasca-1945 telah melibatkan perkembangan berbagai macam organisasi daerah yang sebagian besar berfungsi secara mandiri tanpa ikatan dengan organisasi pusat. Oleh karena itu, istilah SIstem Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat digunakan dengan tepat untuk merujuk pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan khusus. Namun, istilah Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak mencakup sejumlah organisasi regional yang telah berkembang secara mandiri. Baca juga : Wawasan Nusantara: Pengertian, Asas, Tujuan, Fungsi dan Implementasi Jenis-jenis organisasi internasionalOrganisasi internasional adalah organisasi yang beranggotakan lebih dari satu negara. Beberapa organisasi internasional berukuran sangat besar, contohnya perusahaan bisnis. Ada juga organisasi internasional yang berukuran kecil dan didedikasikan untuk tujuan tertentu seperti konservasi suatu spesies. Berikut adalah jenis-jenis organisasi internasional. 1. International Governmental Organizations (IGOs)Organisasi antarpemerintah atau IGOs terbentuk karena banyak pemerintah yang membuat organisasi internasional. Ada lebih dari 300 organisasi antar pemerintah di seluruh dunia. Organisasi antarpemerintah terdiri dari negara-negara berdaulat. Organisasi antarpemerintah merupakan aspek penting dari hukum internasional. Salah satu organisasi antar pemerintah yang paling dikenal dan paling besar adalah United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB). PBB dibentuk pada akhir perang dunia II, dengan bertujuan untuk menghindari perang di masa depan. Tujuan utama dari PBB sendiri adalah menjaga perdamaian di seluruh dunia. PBB memiliki beberapa sub kelompok khusus seperti World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. WHO memiliki tanggung jawab untuk memberikan arahan tentang masalah kesehatan internasional dan menetapkan standar kesehatan. Selain WHO, ada juga organisasi yang berfokus pada budaya seperti United Nations Educational Scientific and Cultural Organizations (UNESCO). Ada juga beberapa negara yang membentuk organisasi multi negara dengan tujuan ekonomi, politik dan militer seperti Amerika Serikat, Kanada, Negara-negara Eropa, yang merupakan anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO). NATO adalah organisasi pertahanan. Negara-negara yang termasuk anggota NATO telah memiliki perjanjian untuk saling mendukung selama konflik. 2. International Nongovernmental Organizations (INGOs or NGOs)Tidak seperti organisasi antar pemerintah, INGOs terdiri dari individu, bukan korporasi atau pemerintahan. INGOs melayani berbagai fungsi dan mewakili berbagai kepentingan. Aktor non pemerintah adalah organisasi yang tidak memiliki afiliasi dengan pemerintah tapi memainkan peran penting dalam politik internasional. 3. Korporasi MultinasionalBeberapa grup internasional ada yang mencari keuntungan. Contohnya adalah perusahaan Toyota, pembuat mobil terbesar di dunia. Toyota sendiri adalah perusahaan multinasional. Toyota memiliki kantor pusat di Jepang dan telah memiliki pabrik di seluruh dunia termasuk China, Amerika Serikat dan Afrika Selatan. Toyota menjual dan memproduksi mobil di berbagai negara. Perusahaan multinasional seperti Toyota harus mempertimbangkan budaya dan tradisi lokal ketika ingin mendirikan pabrik dan produk di suatu negara tertentu. Perusahaan multinasional lain adalah Coca-Cola yang berbasi di Atlanta. Selain itu ada juga perusahaan berlian de Beers yang berbasis di Afrika Selatan dan Adidas yang berbasis di Jerman. 4. Organisasi NonprofitOrganisasi non profit berarti organisasi ini tidak mencari keuntungan materi. Lembaga non profit biasanya memiliki fokus atau minat yang sama seperti lingkungan, bantuan kemanusiaan bahkan hiburan. Salah satu contoh organisasi non profit adalah National Geographic Society. National Geographic Society dibentuk pada tahun 1888 dan berbasis di Washington D.C. National Geographic Society adalah salah satu lembaga ilmiah dan pendidikan terbesar di dunia. Organisasi ini berfokus pada eksplorasi, geografi, arkeologi, dan ilmu pengetahuan alam. Organisasi internasional lain yang memiliki minat yang lebih spesifik adalah International Olympic Committee, organisasi non profit internasional yang berbasis di Swiss. International Olympic Committee mengatur dalam olimpiade, olahraga dan atlet dari seluruh dunia. Organisasi non profit lainnya yang terkenal adalah The Red Cross atau Palang Merah. The Red Cross bertugas untuk memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang mengalami kesulitan. The Red Cross adalah organisasi yang berbasis di Swiss. 5. Organisasi Internasional Lainnya<Beberapa organisasi internasional menggabungkan ketiga jenis organisasi. Mereka menciptakan pendapatan atau keuntungan untuk mendukung diri mereka sendiri. Ada juga organisasi internasional yang tidak memiliki tujuan-tujuan tersebut contohnya agama yang terorganisir. Terkadang, agama secara langsung dapat mempengaruhi pemerintah. Contohnya, pemerintah Israel mendukung orang Yahudi dan Yudaisme di seluruh dunia. Orang yahudi dari negara lain memiliki hukum resmi untuk kembali ke Israel dan dapat menetapkan kewarganegaraan. Agama yang terorganisir juga dapat mempengaruhi pemerintah secara tidak langsung. Contohnya para imam dan uskup Gereja katolik. Mereka mempengaruhi jemaat mereka yang sangat banyak. Umat katolik dipimpin oleh Paus yang berkantor pusat di Vatikan, Italia. Gereja katoliknya pun dijalankan seperti layaknya perusahaan internasional. Para imam, suster dan uskup setempat bekerja dengan kongregasinya untuk membuat hidup lebih baik bagi komunitas mereka. Hal ini mirip dengan cara kerja perusahaan internasional yang mengatur para anggotanya di negara lain. Dengan beragamnya organisasi internasional yang ada, tujuannya pun beragam, seperti kegiatan kemanusiaan, budaya, sosial, ekonomi, pemeliharaan ketertiban, keamanan, dan perdamaian internasional. Semua itu dapat Grameds pelajari pada buku Why? International Organization yang dikemas secara menarik. Struktur organisasi dari organisasi internasionalBerikut adalah struktur organisasi internasional: 1. Kantor Pusat 2. Keanggotaan 3. Tujuan 4. Organ 5. Badan paripurna 6. Badan eksekutif 6. Sekretariat 7. Pengambilan Keputusan 8. Pengusiran dan Pengawasan Keanggotaan 9. Amandemen Baca juga : Makna Lambang Garuda Pancasila Keanggotaan Indonesia pada organisasi internasionalBerikut adalah beberapa daftar keanggotaan Indonesia pada organisasi internasional:
Rekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku-buku Organisasi Internasional1. Why? International Organization (Organisasi Internasional) 2. Hukum Organisasi Internasional Sumber:
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
|