Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?

Omicron: Gejala-gejala terkena varian baru virus corona menurut dokter yang mendeteksi di Afrika Selatan

Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?
Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?

Keterangan gambar,

Angelique Coetzee adalah satu satu dokter pertama yang mendeteksi varian baru virus corona, yang oleh WHO dinamakan Omicron.

Salah seorang dokter pertama di Afrika Selatan yang mendeteksi varian virus corona, Omicron, Angelique Coetzee, mengatakan pasien-pasien yang terkena varian tersebut sejauh ini bergejala ringan dan bisa rawat jalan di rumah.

"Keluhan yang disampaikan pasien [Omicron] biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari. Gejala lain adalah, sakit kepala dan badan terasa sakit. Tenggorokan serak," kata Coetzee dalam wawancara dengan BBC.

"Mereka tidak batuk-batuk, tidak juga kehilangan indra penciuman maupun indra rasa," katanya.

Sejauh ini di Afrika Selatan, sebagian besar yang terkena adalah anak muda dan gejalanya ringan.

Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?
Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?

5 pertanyaan tentang Omicron:

  • Apa itu Omicron?
  • Dari mana Omicron berasal?
  • Seperti apa gejala terinfeksi varian Omicron?
  • Dapatkan booster vaksin mengatasi Omicron?
  • Apa yang bisa kita pelajari dari Afrika Selatan?

Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?
Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?

Sejumlah pihak menyebutkan varian Omicron dapat menyebabkan gejala yang sedikit berbeda dari Delta, termasuk sakit badan dan tak kehilangan rasa dan penciuman. Namun masih terlalu awal untuk memastikan.

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyebut Omicron adalah "varian yang mengkhawatirkan" namun mengatakan belum ada bukti bahwa gejala Omicron berbeda dengan varian lain.

Ini berarti tiga gejala utama yang perlu diperhatikan adalah batuk, demam, hilang rasa dan penciuman.

Rumah sakit-rumah sakit di Afrika Selatan mencatat semakin banyak anak muda yang masuk ke rumah sakit dengan gejala yang lebih berat, namun banyak di antara mereka yang belum divaksin atau baru mendapat satu dosis vaksin.

Ini menunjukkan mereka yang sudah mendapatkan dua dosis dan juga booster merupakan cara ampuh menghadapi Covid karena varian baru dan juga varian-varian lainnya.

Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?
Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?

Sumber gambar, Getty Images

Sementara itu dokter Coetzee juga mengatakan "gejala pada tahap ini tak beda jauh dengan infeksi virus normal".

"Karena kami tak mendapati kasus [baru] Covid-19 dalam delapan hingga 10 pekan terakhir, kami memutuskan untuk melakukan tes," katanya.

Ia menggambarkan gejala-gejala "sangat ringan" dan sejauh ini belum ada pasien Omicron yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca juga:

  • Hal-hal yang perlu diketahui tentang varian Omicron
  • WHO beri nama Omicron untuk varian baru virus corona di Afsel 'yang bermutasi sangat cepat'
  • Virus corona varian Delta 'bermutasi sampai punah' di balik turunnya kasus di Jepang?

Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?
Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?

Diketahui, hasil tes menunjukkan baik pasien maupun keluarga mereka semuanya positif terkena Covid.

Insiden yang ia tuturkan ini mengacu pada kejadian pada 18 November 2021.

Pada hari itu, klinik yang ia kelola menerima sejumlah pasien yang memperlihatkan gejala yang berbeda dari gejala sakit yang diakibatkan oleh varian Delta.

Para pasien yang mendatangi kliniknya mengaku sangat capek selama dua hari. Mereka juga mengatakan badan sakit-sakit dan mengalami sakit kepala.

Ia menggambarkan gejala ini berbeda dengan gejala pasien Delta dan berpikir "ada sesuatu yang tengah terjadi" dan memutuskan untuk melaporkannya ke otoritas kesehatan di Afrika Selatan.

'Mungkin sudah menyebar di negara-negara lain'

Pada 25 November, otoritas kesehatan di Afrika Selatan mengumumkan penemuan varian baru, setelah melakukan penelitian terhadap sampel laboratorium dari tanggal 14 hingga 16 November.

Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?
Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Dokter Coetzee mengatakan hampir separuh pasien Omicron yang ia tangani belum menerima vaksinasi.

Coetzee, yang juga ketua organisasi medis di Afrika Selatan, mengatakan pada 18 November tersebut banyak pasien yang mengeluhkan gejala yang sangat mirip: rasa capek selama satu atau dua hari, badan sakit-sakit, dan sakit kepala.

"Sebagian besar gejalanya sangat ringan dan tak ada yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Kami bisa merawat mereka di rumah ... saya berbicara dengan rekan-rekan dokter dan mereka menyampaikan hal yang sama," kata Coetzee.

Dari pengalamannya sejauh ini, rata-rata pasien Omicron berusia di bawah 40 tahun.

Hampir separuh pasien Omicron yang ia tangani belum menerima vaksinasi.

Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?
Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?

Lewati Podcast dan lanjutkan membaca

Podcast

Apa yang kamu ketahui tentang rumah sakit brainly?

Dunia Pagi Ini BBC Indonesia

BBC Indonesia mengudara pada Pukul 05.00 dan 06.00 WIB, Senin sampai Jumat

Episode

Akhir dari Podcast

Coetzee meyakini varian Omicron "mungkin sudah beredar di negara-negara yang saat ini memberlakukan larangan perjalanan dari dan ke kawasan Afrika bagian selatan".

Ia mengatakan mungkin para dokter hanya fokus pada varian Delta dan tak memperhatikan sudah ada varian baru.

"Karena memang mudah untuk tidak memperhatikannya. Kami di Afrika Selatan bisa mendeteksinya karena tidak ada kasus [baru] dalam beberapa pekan terakhir. Kalau masih ada kasus, mungkin kami juga gagal mendeteksinya," kata Coetzee.

Kemunculan varian baru virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan ini mendorong sejumlah negara mengambil langkah cepat.

Inggris misalnya, pada hari Jumat (26/11), memberlakukan larangan perjalanan dari negara-negara di kawasan Afrika bagian selatan, keputusan yang ditentang oleh pemerintah Afrika Selatan.

Sejak Jumat (26/11), daftar negara yang melarang penerbangan dari dan ke Afrika Selatan bertambah, termasuk Amerika Serikat, beberapa negara Eropa dan sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.