Di kampung jasem ada berapa pokok kerja tentang kb

lipkan sebuah permainan tanya­jawab de­ ngan warga. Warga yang dapat menjawab pertanyaan Jokowi dengan tepat akan men­ dapatkan hadiah, yakni satu unit sepeda gunung.

“Satu maju ke depan. Saya mau ajak omong­omong,” ujar Jokowi di hadapan ma­ syarakat yang tampak tak berani maju. “Tidak ada yang tunjuk jari. Mesti pada takut. Yang mau maju saya beri sepeda,” kata Jokowi.

Saat diimingi hadiah, antusias masya­ rakat pun langsung meledak. Mereka me­ ngacungkan tangan dengan semangat. Tak ayal, Jokowi pun kebingungan menentukan siapa yang akan ia tunjuk untuk maju dan bermain dengannya, mengingat jumlah sepeda yang dijadikan hadiah pun hanya tersedia tiga unit.

Hal menarik terjadi ketika peserta ketiga, Suratman maju menghampiri Jokowi. Saat dihampiri Suratman, Jokowi terlihat bingung karena kehabisan stok pertanyaan. Jokowi kemudian mundur berdiskusi dengan Surya Chandra.

Suratman sejenak menunggu Jokowi berdiskusi dengan Surya Chandra sebelum Jokowi kembali kepadanya untuk memberikan pertanyaan. Tak seperti pertanyaan­-pertanyaan sebelumnya yang berhubungan de­ ngan KB, pertanyaan yang diajukan Jokowi pada Suratman justru jauh dari program KB atau Kependudukan garapan BKKBN.

Berikut potongan dialog Jokowi dengan Suratman di Kampung KB Jasem yang mengundang tawa hadirin:

“Di Indonesia ini memiliki 514 kabupaten dan kota. Sebutkan 100 saja. Sanggup enggak?” tanya Jokowi. “Ya enggak sanggup, pak,” jawab Suratman kaget, diikuti tawa Jokowi dan peserta yang hadir.

Jokowi akhirnya pelan­pelan menurunkan tantangan hingga Suratman harus menye­ butkan sepuluh Kabupaten atau Kota di Indonesia. Suratman menyebut Bantul, Gu­ nung Kidul, Sleman, Kulonprogo, Yogyakarta, Sumbawa Besar, Dompu, Bima, Kupang dan Palembang.

“Pak Suratman ini pintar. Dikasih seratus harusnya bisa jawab. Kasih sepedanya (hadiah),” kelakar mantan Wali Kota Solo ini.

Sebelum Suratman, ada dua ibu­ibu yang berhasil mendapat sepeda dari Presiden. Mereka ialah Bu Mitro dan Mulyani. Kepada keduanya, Jokowi menanyakan sumber protein dan empat jenis alat kontrasepsi. Keduanya menjawab dengan tepat.

Panggungharjo (Media Panggungharjo) – Ibu-ibu Tim Pengerak PKK Desa Panggungharjo tampak antusias dalam mengikuti pelatihan tentang kampung Keluarga Berencana (KB) yang diselenggarakan di Aula Balai Desa Panggungharjo pada Sabtu (10/02/2018) kemarin.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Umi Haniah, S.Farm., Apt (Ketua TP-PKK Desa Panggungharjo), Riris Yanuarti (Ibu Dukuh Jasem), TP-PKK Desa Panggungharjo, dan Paguyuban Istri Pamong (PIP) Desa Panggungharjo.

Dalam sambutannya, Umi Haniah, Ketua TP-PKK Desa Panggungharjo, menyampaikan bahwa pelatihan ini diselenggarakan karena kampung KB merupakan salah satu program dari Presiden RI Ke-7, Ir. H. Joko Widodo. Menurut Umi, ia telah tepat mengundang narasumber dari Dusun Jasem, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, karena Dusun Jasem adalah kampung KB yang sempat dicanangkan oleh Presiden RI Ke-7.

Umi Haniah, mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 di Kabupaten Bantul setiap kecamatan itu baru ada satu kampung KB.

“Sedangkan, di Kecamatan Sewon sudah mempunyai empat kampung KB. Jadi ini bisa menjadi batu loncatan bagi kita.” tutur Umi.

Untuk di Desa Panggungharjo sendiri yang akan dijadikan kampung KB yaitu Pedukuhan Cabeyan. Umi berharap, agar TP-PKK Desa Panggungharjo bisa memaksimalkan untuk penerapan kampung KB di Pedukuhan Cabeyan.

“Kami harap, Bu Riris bisa memberikan arahan dan gambaran tentang kampung KB supaya kami bisa melaksanakan kampung KB dengan baik dan benar.” pungkas Umi dalam sambutannya.

Sementara itu, Riris Yanuarti selaku narasumber pelatihan kampung KB, menuturkan bahwa untuk penggarapan kampung KB di dusun Cabeyan harus memperhatikan program KB, kesehatan reproduksi, kependudukan, pembangunan keluarga, dan lintas sektor.

“Awal mula menggarap kampung KB dengan adanya data kependudukkan harus dinamis dan akurat. Tapi juga harus ada kerjasama dari pemerintahan dan masyarakat agar kampung KB bisa terlaksana dengan baik.” ungkap Riris.

Riris menjelaskan, untuk pelaksanaan kampung KB terdiri dari Lurah Desa, RT, PKB, petugas lapangan sektor terkait, pembina kesejahteraan keluarga, dan PKK. Riris juga menambahkan, untuk menentukan kampung KB harus ada kriteria tertentu diantaranya keluarga prasejahtera,  jumlah peserta KB di bawah rata-rata desa, dan wilayah yang mendasari.

“Kita juga perlu melakukan evaluasi untuk mengecek kegiatan kampung KB yang belum terlaksana agar kedepannya bisa berjalan dengan baik.” pesan Riris dalam paparannya. (E.M)

Dinas Kominfo,Kamis (14/9) - Pencanangan Kampung KB oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 di Dusun Jasem Piyungan, Pemerintah Kabupaten Bantul telah membentuk Kampung KB di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Dinas PP KB PMD Kabupaten Bantul Priyo Harwijayanto dalam laporannya pada acara Sosialisasi Kampung KB di Kabupaten Bantul Tahun 2017 yang diikuti oleh OPD dan kecamatan di Kabupaten Bantul, bertempat di Aula Dinas PPKBPMD Kabupaten Bantul, Kamis (14/9).

Kampung KB yang telah dibentuk di setiap kecamatan tersebut menurutnya baru sebatas wadahnya saja, namun belum ada kegiatan yang betul-betul menunjukkan sebagai kampung KB. Untuk itu, diundang OPD dan kecamatan dalam sosialisasi kampung KB ini dalam rangka untuk mengisi kegiatan di Kampung KB tersebut.

Pada acara tersebut salah satu nara sumber dari Kampupng KB Dusun Jasem Piyungan, Riris, diantaranya menyampaikan bahwa sesuai dengan dasar pembangunan daerah terdapat tiga pilar diantaranya pilar pendidikan, pilar kesehatan dan pilar pembangunan keluarga. "Pada pilar pembangunan keluarga inilah yang sangat berkaitan dengan kegiata-kegiatan yang akan kita laksanakan di Kampung KB tersebut," terang Riris.

Kegiatan yang dilaksanakan di kampung KB sudah terangkum dalam kelompok kerja (Pokja) Kampung KB yang terdiri dari delapan pokja yaitu : pokja pendidikan, ekonomi, kesehatan dan KB, lingkungan, tanaman toga, sarana dan prasrana dan pokja kebudayaan.

Semua kegiatan yang sudah diterapkan di kampung KB tersebut harus menjadi grand design untuk satu tahun berjalan dan akan dilanjutkan di tahun berikutnya secara berkelanjutan.

Sementara nara sumber lain I Nyoman Gunarsa Kabid. Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menyampaikan bahwa program kampung KB yang diawali dengan pembentukan enam kampung KB di enam kecamatan diantaranya : Dlingo, Imogiri, Pundong, Jetis, Srandakan, dan Pandak. Diharapkan semua OPD terkait bisa melaksanakan dan berkewajiban mengisi kegiatan sesuai programnya yang bisa diterapkan di kampung KB yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. "Untuk itu tentunya OPD nantinya bisa menganggarkan kegiatan yang bisa diterapkan untuk mendukung program kampung KB," harap Nyoman. (Sit)

Rombongan TIM Kampung Keluarga Berencana (KB) dusun Karangweru Tirtomulyo Kretek melakukan studi banding di dusun Jasem Srimulyo Piyungan Bantul pada Rabu (04/12).

Tujuan TIM Kampung KB dusun Kararangweru melakukan studi banding dalam ragka untuk belajar tentang keberhasilan program- program yang dilakukan oleh Kampung KB dusun Jasem.

Kedatangan TIM Kampung KB Karangweru dengan  membawa rombongan sekitar 30 orang didampingi oleh jajaran pamong Desa Tirtomulyo, PLKB Kretek dan Sekcam Kretek disambut langsung oleh dukuh Jasem dan Kasi Pelayanana Desa Srimulyo.

Kasi Pelayanan Desa Srimulyo Isdarmoko menjelaskan,  lahirnya Kampung KB dusun Jasem pada tahun 2016 dilandasi dengan kondisi kepesertaan KB  masyarakat yang tergolong rendah, letak geografis dusun Jasem yang berada di pinggiran dan sebagian besar wilayahnya pegunungan.

Dukuh Jasem Suprapto juga membenarkan, dusun Jasem tergolong dengan tingkat perekonomian rendah dan sebagian besar wilayahnya berada di pegunungan, kemudian dengan mengikuti progam pencanangan Kampung KB perlahan dusun Jasem terlihat ada perubahan seperti tersajikanya data pokok permasalahan dusun, grafik peningkatan kepesertaan KB dan sarana insfratruktur  yang semakin memadahi.

Yang lebih membanggakan, kata Suprapto,  “keberhasilan pencanangan Kampung KB dusun Jasem juga sempat didatangi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu”.

Lebih Lanjut Dukuh Karangweru mengungkapkan rasa kagum melihat pencanangan Kapung KB yang ada di dusun Jasem, beliau juga berharap setelah studi banding,  30 orang yang kami ajak dapat menerapkan ilmu pencanangan Kampung KB yang diperoleh  untuk diterapkan di dusun Karangweru agar memberikan  perubahan yang positif.