Dalam kehidupan berinteraksi dengan orang sekitar, kita menggunakan sikap, sifat, serta tingkah laku kita untuk memberikan respon kepada seseorang untuk memulai komunikasi satu sama lainnya. Komunikasi dengan orang lain akan menimbulkan hubungan sosial yang erat apabila orang tersebut dapat berinteraksi dengan baik. Oleh karena itu, dengan adanya komunikasi yang aktif serta cara penyampaian yang baik di mata seseorang tentunya akan membuat hubungan sosial dengan orang lain menjadi lebih baik. Namun faktor lain yang membuat hubungan sosial menjadi baik selain komunikasi adalah sikap, sifat, serta tingkah laku seseorang terhadap orang lain. Semakin tepat sikap, sifat, serta tingkah laku yang dilontarkan kepada seseorang pada situasi tertentu maka semakin baik pula hubungan sosial dengan orang lain. Adanya hubungan sosial dengan orang yang lain, baik yang dikenal maupun tanpa dikenal tentunya memiliki penilaian sosial satu sama lainnya. Penilaian sosial diantaranya etika dan moral. Mungkin kita sempat berpikir bahwa etika dan moral sebenarnya berbeda namun terlihat hampir sama maknanya. Ketika kita melihat situasi tertentu dimana orang tersebut sedang melakukan interaksi dengan orang lain berupa sikap, sifat serta tingkah laku mungkin kita menganggap bahwa seseorang tersebut melakukan berdasarkan etika atau moral yang sesuai dengan norma. Mungkin kita sedikit kesulitan apabila kita diminta untuk mengidentifikasi perbuatan yang dilakukan seseorang tersebut ke orang lain apakah sesuai dengan etika atau sesuai moral? atau sesuai dengan keduanya? Mungkin saya memberikan beberapa contoh sebagai berikut yang bisa anda tebak, apakah sikap, sifat, atau tingkah laku berikut tidak bermoral atau tidak beretika? atau kedua-duanya?
1. Sumber Prinsip Show
3. Konflik Salah satu contoh profesi yang bertentangan dengan dengan moral adalah pekerjaan seorang pengacara yang mempertahankan pelanggannya. Moral seorang pengacara mungkin mengatakan kepada orang tersebut bahwa pembunuhan merupakan perbuatan yang sangat tercela dan pembunuhan harus dihukum. Namun etika profesi sebagai seorang pengacara membutuhkan orang tersebut untuk membela pelanggannya untuk yang terbaik berdasarkan kemampuannya, walaupun jika orang tersebut tahu bahwa pelanggannya bersalah. Contoh lainnya dalam etika profesi medis. Di sebagian besar di dunia, seorang dokter mungkin tidak membius pasien untuk menenangkan pasien walaupun berdasarkan permintaan seorang pasien. Hal tersebut merupakan standard etika pada profesi kesehatan. Namun, dokter yang sama secara pribadi percaya bahwa hak pasien untuk sembuh bisa terjadi penyimpangan apabila tidak sesuai yang diharapkan. Hal tersebut merupakan moral dari seorang dokter.4. Asal Mula Kebanyakan orang pasti akan bingung membedakan antara moral dan etika karena memiliki arti yang cukup mendekati. Agar lebih mudah membedakan dua kata tersebut, dapat kita tinjau dari asal mula kedua kata itu. Etika berasal dari bahasa Francis lama (etique), Latin (ethica), dan Yunani (ethos) yang mengacu kepada arti kebiasaan atau filsafat moral. Kata "Moral" berasal dari bahasa Latin yaitu moralis yang berarti sikap, perilaku, dan tata krama yang sesuai dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, etika dan moral memiliki arti yang sangat mirip, jika terlihat berbeda, maka lihat definisi asal mula kedua kata tersebut. Ide etika menjadi prinsip yang ditetapkan dan diterapkan ke dalam suatu kelompok dan dapat dipelajari secara filosofis yang relatif baru pada tahun 1600an. Perbedaan antara etika dan moral sangat penting bagi ahli etika filosofis.Berikut ini merupakan tabel perbandingan antara etika dan moral:
Berikut ini persamaan antara etika dan moral:
Etika dan moral merupakan jenis kata yang sering kali ditemukan dan dikatakan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua kata ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan sikap atau tindakan yang berhubungan dengan nilai baik dan buruk. Tidak heran, jika sering kali etika dan moral dianggap memiliki arti yang sama. Namun sebenarnya terdapat hal mendasar yang menjadi perbedaan etika dan moral. Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah Secara umum, perbedaan etika dan moral terletak pada standar nilai baik dan buruknya berasal. Dalam hal ini, nilai baik dan buruk pada etika berasal dari standar masyarakat yang menjadi aturan tersendiri dalam kehidupan di masyarakat. Sedangkan standar nilai baik dan buruk dalam moral lebih cenderung mengacu pada prinsip individu untuk menilai hal yang benar dan salah. Dari penjelasan singkat tersebut dapat dipahami bahwa etika lebih berlaku secara luas untuk menilai baik dan buruknya suatu hal. Sedangkan moral digunakan secara personal untuk mengetahui sesuatu hal termasuk benar atau salah. Selain itu, masih terdapat perbedaan etika dan moral lain yang perlu diketahui. Perbedaan etika dan moral lebih lanjut dapat dilihat dari segi penggunaan, fleksibilitas, dan penerimaan yang ada di masyarakat. Dilansir dari situs Diffens, berikut kami merangkum beberapa perbedaan etika dan moral yang perlu Anda pahami lebih jauh. Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah Pengertian Etika dan Moralstemgenex.com Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah Untuk memahami perbedaan etika dan moral yang pertama bisa dilihat dari pengertiannya. Etika dapat diartikan sebagai aturan perilaku yang diakui berkaitan dengan kelas tertentu dari tindakan manusia, atau kelompok, maupun budaya tertentu yang ada di masyarakat. Sementara itu, moral lebih dipahami sebagai suatu prinsip atau kebiasaan yang berhubungan dengan perilaku benar atau salah. Prinsip ini terdapat dalam diri pribadi manusia, sehingga setiap orang bisa memiliki penilaian moral yang berbeda-beda. Dari pengertian keduanya, dapat dipahami bahwa etika lebih bersifat da berlaku umum di masyarakat karena berkaitan dengan kelompok atau budaya tertentu yang mengakuinya. Sedangkan moral lebih bersifat personal, di mana setiap orang bisa memiliki prinsip moral tentang benar dan salah yang berbeda-beda. Sehingga moral tidak dapat digeneralisir dari kepercayaan orang satu ke orang yang lain. Sumber Prinsip Etika dan MoralBerikutnya, perbedaan etika dan moral juga terdapat pada sumber prinsip yang menjadi asal-usulnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa etika merupakan standar yang berasal dari lembaga, kelompok atau budaya tertentu yang di dalamnya terdapat masyarakat. Etika ini dapat berupa kode etik yang harus dijalankan oleh sekelompok orang. Misalnya pengacara, polisi, dokter, atau juga wartawan dalam menjalankan pekerjaannya. Sehingga di sini, etika dianggap sebagai sistem sosial atau kerangka kerja untuk perilaku yang dapat diterima. Tidak jauh berbeda dengan moral. Moral sebenarnya terbentuk atas pengaruh dari budaya atau masyarakat. Namun dalam hal ini, moral berupa prinsip-prinsip pribadi yang dibuat, dipercayai, dan dijunjung oleh seorang individu. Sehingga moralitas setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung latar belakang dan sudut pandang orang memandang suatu hal. Penggunaan Etika dan Moral©2014 Merdeka.com Selanjutnya, perbedaan etika dan moral juga dapat ditinjau dari penggunaannya. Meskipun sama-sama berkaitan dengan penilaian baik dan buruk, namun etika dan moral digunakan dalam konteks yang berbeda. Etika biasanya digunakan untuk mengatur perilaku masyarakat agar dapat tercipta keteraturan. Sehingga di sini, etika akan berupa hal-hal baik yang harus dilakukan dan hal-hal buruk yang harus dihindari. Sedangkan moral, lebih mengacu pada prinsip benar dan salah tentang suatu hal. Di sini, setiap individu mempunyai prinsip kebenaran dan kesalahan yang dipercayainya. Namun prinsip benar dan salah pada yang dipercayai seseorang bisa berbeda dan tidak sama dengan prinsip benar dan salah yang dimiliki orang lain. Konsistesi dan Fleksibilitas Etika dan MoralPerbedaan etika dan moral berikutnya berkaitan dengan sifat konsistensi dan fleksibilitas. Etika dinilai sangat konsisten dalam konteks tertentu, tetapi juga mempunyai variasi antar konteksnya. Sebagai contoh, etika profesi kedokteran abad 21 secara umum akan terus konsisten dan tidak berubah dari rumah sakit ke rumah sakit lain. Namun berbeda dengan etika profesi hukum abad 21 yang dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Sementara itu, moral mempunyai tingkat konsisten yang sama di semua konteks dan biasanya cenderung tidak berubah. Namun tidak menutup kemungkinan, seseorang mempunyai prinsip moral yang berubah ketika mengalami suatu kejadian atau peristiwa yang mengubah cara pandangnya terhadap sesuatu. Sehingga hal ini dapat disesuaikan dalam proses perkembangan hidup seseorang. Penerimaan Etika dan Moral©scholastic.com Perbedaan etika dan moral yang terakhir dilihat dari akseptabilitas atau penerimaan. Dalam hal ini, etika diatur oleh pedoman profesional dan hukum dalam waktu dan tempat atau lokasi tertentu. Sehingga akan menciptakan aturan mengenai sikap baik dan buruk yang harus dipatuhi oleh sekelompok orang atau budaya tertentu. Sedangkan moralitas biasanya melampaui norma budaya, yang lebih dipercayai oleh masing-masing individu dan tidak berlaku secara umum. |