Apa kegunaan CDI dan bagaimana cara kerjanya?

Fungsi CDI Motor - Dalam kendaraan terutama sepeda motor, CDI memiliki peranan yang sangat penting. Tanpa adanya CDI maka sepeda motor tidak akan bisa menyala. Lalu apa saja fungsi CDI motor?

CDI ialah ringkasan dari Capacitor Discharge Ignition yang disebut salah satunya mekanisme pengapian mesin sepeda motor. Mesin itu manfaatkan energi yang awalnya tersimpan pada kapasitor. Energi selanjutnya digunakan untuk hasilkan tegangan yang tinggi pada koil pengapian. Sampai pada akhirnya penekanan tinggi hasilkan sebuah spar dalam busi. Untuk lebih jelasnya terkait fungsi CDI akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

Apa kegunaan CDI dan bagaimana cara kerjanya?


Fungsi CDI adalah untuk salurkan dan memutuskan arus listrik pada motor. CDI koil pengapian mempunyai fungsi untuk hasilkan tegangan tinggi, nanti tegangan ini bisa hasilkan recikan bunga api listrik di busi.Di pasar banyak yang jual CDI dengan bermacam tipe. Beberapa type CDI yang ada yakni rancing limitter, racing unlimitter, programmable, dan standar. Walau type CDI berlainan tetapi, Fungsi CDI semua type sama.Penempatan CDI dilaksanakan dengan simpel sesuai bawaan sepeda motor. Untuk CDI tipe racing limitter tidak standard, karena kurnya ditinggikan namun tetap mempunyai limiter. Fungsi limiter ialah jaga mesin bermotor agar masih ada pada perputaran dan membuat mesin lebih tahan lama.Sedang untuk CDI programmable dipakai pada sepeda motor racing. CDI programable cukup susah, penempatannya harus dilaksanakan dengan instalasi yang cukup susah. Oleh karena itu apabila terjadi kekeliruan pada instalasi CDI programmable bisa mengakibatkan kerusakan mesin sepeda motor.CDI diperlengkapi penataan pemantikan api hingga bisa membuat akselerasi mesin optimal, disamping itu power mesin dapat bekerja optimal karena bahan bakar sudah masuk di ruangan pembakaran dengan prima.

Komponen Sistem Pengapian CDI

Apa kegunaan CDI dan bagaimana cara kerjanya?

CDI ialah mekanisme pengapian yang memakai dua tipe mekanisme yakni CDI AC dan CDI DC. Mekanisme pengapian CDI AC manfaatkan arus yang langsung dibuat oleh SPUL (pembangkit listrik di motor) SPUl mempunyai arus tipe AC yang kuat hingga dibuat mekanisme pengapian tinggi. Untuk mekanisme pengapian CDI DC yakni memakai arus yang ada lalu disearahkan kiprok.Mekanisme pengapian bisa bekerja optimal. Fungsi CDI bisa optimal bila mempunyai komponen pelangkap hingga bisa bekerja dengan gampang. Adapun komponen yang akan memaksimalkan fungsi mekanisme pembakaran CDI sebagai di bawah ini.

1. Baterei

Baterei berperan untuk simpan arus listrik. Oleh karenanya bateri jadi salah satunya komponen fungsi CDI khusus karena bisa memenuhi keperluan listrik. Listrik yang tersimpan oleh baterei semua disalurkan dari spul. Pada beberapa motor injeksi, bateri jadi komponen penting karena perannya hidupkan ECU.

2. Spul dan rotor magnet

Selanjutnya spul dan rotor mgnet yang berperan untuk mengganti saluran perputaran pada kutub engkol mesin, arah perputaran yang diganti nanti jadi listrik tipe AC. Listrik selanjutnya jadi sebagai tenaga dalam mekanisme pengapian CDI. Spul sebagai komponen yang memiliki bentuk seperti kumparan statis, terletak ada pada bagian dalam rotor magnet.

3. Pulse igniter/pick up coil

Pick up coil berperan untuk jemput signal, yang diartikan dengan signal yakni memperlihatkan timming dalam proses pengapian mesian. Cara kerja pick up coil yakni sama dengan spul tetapi lebih simpel. Satu perputaran dalam engkol mesin cuman terjadi satu potongan sehinggan yang dikirim cuman signal (PWM). Signal selanjutnya bisa memperlihatkan timming pengapian dan RPM mesin.

4. Voltage converter

Voltage converter berperan sebagai mengkonversi tegangan untuk capai optimal arus discharger. Mekanisme pengapian CDI memakai konsep yang lain pada mekanisme pengapian di mobil. CDI motor manfaatkan induksi yang lebih dulu disalurkan ke kumparan khusus hingga hasil tegangannya agar semakin tinggi.

5. CDI unit

CDI unit sebagai modal khusus pada mekanisme pengapian CDI. Berperan untuk salurkan tegangan ke arah coil dengan memakai konsep discharge. CDI unit tersusun atas capasitor. Capasitor berperan untuk meresap dan simpan arus listrik.

6. Kunci contact

Kunci contact ialah sakelar pada mekanisme pengapian motor CDI. Fungsi CDI kunci contact untuk hidupkan dan mematikan mesin. Bila kunci contact pada kondisi OFF karena itu, arus listrik tidak bisa disalurkan ke CDI.

7. Sekering

Sekering sebagai salah satunya komponen yang jangan ditinggal, karena sekering bisa menyusun mekanisme kelistrikan pada fungsi CDI. Sekering berperan sebagai pengaman bila ada kosleting atau short to ground. Pada mekanisme pengapian, sekering fuse sanggup membuat perlindungan unit CDI agar masih aman jika terjadi arus listrik singkat. Cara kerja sekering fuse yakni memutuskan langsung kawat tipis, hingga arus listrik secara automatis bisa terputus.

8. Ignition coil

Komponen ignition coil berfungsi untuk meningkatkan tegangan kelistrikan pada sepeda motor. Naiknya tegangan ini sampai 200 KV, sudah pasti tegangan dibuat lewat proses induksi spontan lebih dulu. Ignition coil memakai konsep kerja trfo tahap up, yang memafaatkan jumlah belitan di kumparan sekunder dilebihi dibanding kumparan primer.

9. Kabel busi

Kabel busi berfungsu sebagai penyalur arus listrik tegangan tinggi yang dari komponen ignition coil. Kabel busi memakai bahan dari tembaga yang diameternya besar capai 5 mm. Kabel busi cuman memakai satu susunan kawat tembaga tetapi diperlengkapi dengan serabut tembaga. Serabut kawat ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran yang dapat menyebabkan voltage drop.

10. Cop busi

Cop busi sebagai sisi ujung kabel busi. Cop busi ditempelkan di bagian uju busi. Fungsi cop busi ialah penyambung di antara busi dan kabel busi. Walau berperan sebagai penyambung tapi cop busi jangan terpasang dengan sembarangan, jika kawat busi tidak melekat prima pada konduktor karena itu tegangan yang dibuat lebih kecil.

11. Busi

Busi ialah ujung tombak dari komponen pengapian CDI. Busi berperan untuk merecikkan api dalam ruangan pembakaran. Cara kerja busi dalam hasilkan recikan api yakni dekatkan elektroda positif pada periode yang negatif. Karakter arus listrik selalu cari periode hingga pada busi akan terjadi loncatan elektron. Jika tegangan elektroda lebih kecil karena itu, loncatannya akan kelihatan.

Cara Kerja CDI Motor

Di saat kunci kotak telah On makan komponen CDI tidak dapat bekerja, di saat mesin dihidupkan karena itu mulai bekerja. Di mana akan hasilkan teganagan dari pick up coil yang mana akan dipakai untuk penyebab ke pengguat tegangan dan SCR. Selain itu arus dari battery yang mengucur pada fuse dan mengucur ke kunci contact, selanjutnya ke penguat tegangan pada CDI. 

Pada tegangan dari battery sejumlah 12 DC volt akan naik jadi 100 sampai 400 ac volt, setyelah itu disalurkan lewat dioada hingga tegangan bisa menjadi 100 -400 dc volt yang mana akan disimpan pada Capasitor.Apabila arus ke kumparan primer terputus, karena itu yang terjadi induksi listrik di ke-2 kumparan primer dan sekunder yang nanti akan dikirimkan ke businya untuk hasilkan recikan api. Pada recikan api itu berperan untuk proses pembakaran bahan bakarnya. Kurang lebih seperti itu akan cara kerja CDI motor kira-kira yang telah kami berikan.Kurang lebih seperti itu akan cara kerjanya dan fungsi dari mekanisme pengapian CDI, di mana untuk ke-2 tipe CDI memang sama kok. Kalian tinggal tetapkan saja ingin memakai yang mana, bila kalian ingin up-grade mekanisme pengapiannya.

Diatas adalah ulasan terkait fungsi CDI, komponen, dan cara kerjanya. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.


Page 2

Fungsi CDI motor cukup vital dalam sistem pengapian pada kendaraan. Secara umum pembakaran sempurna pada kendaraan roda dua jika percikan api dari busi terintegrasi melalui CDI terlebih dulu.

Pastikan jika CDI berfungsi dengan baik agar kendaraan bisa menyala secara tepat. Dalam sebuah kendaraan tentu sistem pengapian menjadi komponen penting agar motor bisa menyala.

Sebagai pemilik kendaraan, Anda harus tahu bagaimana sistem pengapian yang benar dan tepat. Sehingga fungsinya akan tepat sasaran.

Sebaiknya Anda tahu fungsi CDI motor hingga beberapa jenis komponen yang mempengaruhi kinerjanya. Jadi ketika timbul masalah, Anda bisa tahu bagaimana cara untuk mengatasinya.

Pengertian, Fungsi CDI Motor dan Komponennya

CDI adalah singkatan dari Capacitor Discharge Ignition yang menjadi salah satu komponen pengapian mesin pada motor. Komponen satu ini memanfaatkan energi yang telah tersimpan pada bagian karburator.

Baca Juga : Komponen Chasis Sepeda Motor Mulai dari Bagian Hingga Fungsinya

Selanjutnya energi akan bermanfaat atau diteruskan untuk bisa menghasilkan tegangan tinggi pada koil pengapian. Selanjutnya pengapian tersebut akan menghasilkan sebuah spar dalam busi.

Bagi Anda yang ingin tahu jelas apa sebenarnya fungsi LCD, bisa simak uraian berikut ini.

Pengertian CDI Motor

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika fungsi CDI penting pada kendaraan sepeda motor. Komponen yang satu ini memiliki peran cukup vital karena mampu memberikan percikan api.

Sehingga kendaraan bisa bekerja secara optimal. Percikan yang ada tersebut berasal dari busi sehingga sepeda motor bisa berjalan.

Fungsi Capacitor Discharge Ignition Sepeda Motor

Setelah Anda tahu definisi atau pengertian dari CDI, selanjutnya kenali juga apa saja fungsinya. Fungsi dari komponen yang satu ini yaitu menyalurkan dan memutuskan pengapian pada sepeda motor.

Baca Juga : Cuci Motor Setelah Hujan, Jangan Malas Agar Tidak Merusak Komponen

CDI koil pengapian berfungsi untuk bisa mendapatkan hasil tegangan tinggi. Nantinya tegangan tersebut dapat memberikan percikan api di busi. Mesin komponen ini hadir dengan berbagai tipe, namun fungsinya tetap sama.

Adapun beberapa tipe CDI motor yaitu racing limiter, racing unlimited, programmable, dan standar.

Sedangkan untuk pemasangannya sendiri, komponen ini cukup sederhana. Bisa Anda sesuaikan dengan bawaan sepeda motor itu sendiri.

Namun untuk jenis CDI racing limiter memiliki ukuran tidak standar, sebab ukuran lebih tinggi. Namun masih memiliki limiter. Fungsi dari limiter ini menjaga mesin agar tetap berada pada putaran.

Sehingga membuat mesin lebih awet. Berbeda lagi dengan CDI programmable yang biasa pada sepeda motor jenis racing.

Pemasangannya cukup rumit. Jika salah pada instalasinya, maka bisa berakibat kerusakan pada mesin sepeda motor.

CDI motor juga terdiri dari beberapa komponen. Hal ini bertujuan agar fungsi CDI motor bisa berjalan secara optimal.

Baca Juga : Ciri Busi Motor Mati, Bisa Terjadi karena Berbagai Faktor Penyebabnya

Komponen Sistem CDI Sepeda Motor

Fungsi CDI motor cukup vital, karena alasan inilah mengapa terdiri dari beberapa komponen yang berkaitan. Kinerja semua komponen memang memiliki keterkaitan agar bekerja secara optimal.

Ada beberapa komponen yang membantu fungsi pengapian bekerja secara maksimal. Komponen tersebut antara lain:

Spul dan Rotor Magnet

Komponen CDI motor yang pertama yaitu spul dan rotor magnet. Komponen ini memiliki fungsi untuk mengubah aliran putaran pada poros engkol mesin.

Selanjutnya akan berubah menjadi listrik AC yang kemudian sebagai tenaga dalam sistem pengapian.

Baterai

Selain mengetahui fungsi CDI motor, Anda juga harus tahu apa saja komponen yang membuat kinerjanya maksimal. Baterai menjadi salah satunya yang mampu menyimpan arus listrik.

Listrik yang tersimpan pada komponen ini mengalir dari spul. Pada jenis kendaraan matic, baterai memiliki fungsi cukup penting yaitu menghidupkan ECU.

CDI Unit

Moda utama pada sistem pengapian ini yaitu CDI unit. Fungsinya untuk dapat menyalurkan tegangan menuju koil dengan cara discharge.

Komponen ini tersusun atas kapasitor yang berfungsi mampu menyerap dan menyimpan arus listrik.

Sebenarnya masih banyak komponen lain yang membuat fungsi CDI motor bisa bekerja secara optimal. Sebagai pemilik kendaraan, Anda wajib tahu apa saja komponen yang menyertainya.

Dengan Anda tahu definisi, fungsi, dan komponen CDI motor, maka Anda bisa senantiasa menjaga performa kendaraan. Berkendara pun akan selalu aman dan nyaman. (R10/HR-Online/Editor-Eva)