Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Tanpa tokoh alur tidak akan pernah sampai pada bagian akhir cerita. Show Ada tiga jenis tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatannya dalam menggerakan alur, yaitu:
Tokoh juga terdiri atas beberapa jenis, yaitu: Tokoh dalam cetita fiksi juga dapat dibedakan atas tokoh utama dan tokoh tambahan atau pembantu, yaitu: Secara keseluruhan tokoh terdiri atas sepuluh ragam, yaitu: 1.Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam cerita, tokoh dibagi menjadi: 2.Jika dilihat dari fungsi penampilan tokoh, dapat dibedakan menjadi: 3.Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi: 4.Bedasarkan kriteria bekembang atau tidaknya perwatakan tokoh-tokoh cerita dalam sebuah novel, tokoh dibedakan menjadi: 5.Bedasarkan kemungkinan pencerminan tokoh cerita terhadap sekelompok manusia dalam kehidupan nyata, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi: Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam
cerita yang ditulisnya. Dalam penokohan, watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat dari tiga segi, yaitu melalui: Ada dua jenis penokohan, yaitu: Beberapa cara yang dapat digunakan pengarang untuk menggambarkan rupa, watak tokoh/pelaku: Penokohan terdiri atas tiga variasi,
yaitu: 1)Teknik Cakapan Teknik cakapan adalah teknik percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita yang juga dimaksudkan untuk menggambarkan sifat-sifat tokoh yang bersangkutan. 2)Teknik Tingkah Laku Teknik tingkah laku adalah teknik yang menyarankan pada tindakan yang bersifat nonverbal, fisik. 3)Teknik Pikiran dan Perasaan Teknik pikiran dan perasaan adalah teknik yang melintas dalam pikiran dan perasaan, serta apa yang dipikir dan dirasakan oleh tokoh dalam banyak hal yang akan mencerminkan sifat-sifat kediriannya jua. 4)Teknik Arus Kesadaran Teknik arus kesadaran (steam of consciousness) adalah teknik yang merupakan sebuah karya narasi yang berusaha menangkap pandangan dan proses mental tokoh, tanggapan indera bercampur dengan kesadaran dan ketidaksadaran pikiran, persaan, ingatan, harapan dan asosiasi-asosiasi acak (Abrams, dalam Nurgiantoro 2002: 206). 5)Teknik Reaksi Tokoh Teknik reaksi tokoh adalah suatu reaksi tokoh terhadap suatu kejadian, masalah, keadaan, kata dan sikap serta tingkah-laku orang lain dan sebagainya yang merupakan “rangsangan” dari luar diri tokoh yang bersangkutan yang diberikan oleh tokoh lain terhadap tokoh utama, atau tokoh yang dipelajari kediriannya, yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar dan lain-lain. 6)Teknik Pelukisan Latar Suasana latar sekitar tokoh juga sering dipakai untuk melukiskan kediriannya. Pelukisan suasana latar dapat lebih mengintensifkan sifat kedirian tokoh seperti yang telah diungkapkan dengan berbagi teknik yang lain. 7)Teknik Pelukisan Fisik 3. Teknik identifikasi tokoh. Untuk mengenali secara lebih baik tokoh-tokoh cerita, kita perlu mengidentifikasi kedirian tokoh-tokoh secara cermat dengan usaha-usaha melalui prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Prinsip Pengulangan Prinsip pengulangan adalah prinsip yang dapat menemukan dan mengidentifikasi adanya kesamaan sifat, sikap, watak, dan tingkah laku pada bagian-bagian berikutnya. 2) Prinsip Pengumpulan Prinsip pengumpulan adalah suatu prinsip yang dapat mengungkapkan sedikit demi sedikit dalam seluruh cerita yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data kedirian yang “tercecer” diseluruh cerita tersebut. 3) Prinsip Kemiripan dan Pertentangan Identifikasi tokoh yang mempergunakan prinsip kemiripan dan pertentangan dilakukan dengan memperbandingkan antara seorang tokoh dengan tokoh lain dari cerita fiksi yang bersangkutan. c.Analisis Tokoh dan Penokohan Pada Cerpen Cinta Terakhir Pangeran Genji Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerpen Cinta Terakhir Pangeran Genji, yaitu: Penokohan dalam cerpen Cinta Terakhir Pangeran Genji menggunakan dua cara pelukisan, yaitu secara langsung atau deskriptif/analitik dan secara tidak langsung/dramatik, yang masing-masing dapat dibagi sebagai berikut: 1. Secara langsung atau deskriptif/analitik: a.Pangeran Genji, seorang lelaki yang pandai, keras kepala, penakluk wanita, putus asa, pilih kasih, dan bernafsu tinggi terhadap perempuan. Kepandaiannya ia tunjukan dalam bersyair dan menulis kaligrafi. Keras kepalanya ia tunjukan pada saat selalu menolak untuk bertemu dengan keluarga dan teman-temannya karena ia tidak mau dikasihani dengan keadaannya yang semakin memprihatinkan. Ia juga merupakan penakluk wanita, hal ini dapat ditunjukkan ketika ia berhasil merayu dan menjadikan para wanita-wanita cantik menjadi istrinya, bahkan ia juga dapat menaklukan hati ibu tirinya. Keputusasaannya ia tunjukan pada saat ia menyerah pada semua kemewahannya karena usianya yang telah lanjut dan ia lebih memilih tinggal sendiri di rumah kecil yang dibangun di lereng gunung. Sifat pilih kasihnya ia tunjukan pada istri-istrinya. Ia lebih sering mengunjungi istri-istrinya yang cantik dari pada mengunjungi Putri Desa Bunga Rontok. Serta, sifat nafsu tingginya ia tunjukan ketika ia masih mau meniduri Putri Desa Bunga Rontok di rumah kecilnya walaupun dengan usianya yang sudah lanjut. b.Putri Desa Bunga Rontok, seorang perempuan yang baik dan setia, serta tidak mudah menyerah. Kebaikan dan kesetiaannya ia tunjukan pada keikhlasannya untuk menemani dan menjaga Pangeran Genji karena kecintaannya yang tulus terhadap suaminya tersebut. Ia tidak pernah menyerah untuk selalu datang ke rumah kecil Pangeran Genji walaupun ia selalu di usir. 2. Secara tidak langsung/dramatik: a.Murasaki/ putri Violet (istri kedua), sorang perempuan yang tidak setia terhadap suaminya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Istrinya yang kedua, Murasaki, Putri Violet yang sangat ia cintai- kendati pada saat bersamaan melakukan banyak tindak ketidaksetiaan.” b.Putri Istana Barat, seorang perempuan yang berkhianat. Ia mengkhianati suaminya dengan berselingkuh dengan kerabat yang labih mudah. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Istrinya yang ketiga, Putri Istana Barat berselingkuh dengan seorang kerabat yang masih muda, perbuatan yang sama ia lakukan semasa belia ketika ia berlaku serong dengan istri ayahandanya, ratu yang masih berusia remaja.” c.Putri Biru (istri pertama), seorang perempuan yang mencintai suaminya. Cintanya baru diyakini oleh Pangeran Genji setelah sehari kematiannya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Kau mengingatkan diriku pada Putri Biru, istriku yang pertama; cintanya baru kuyakini sehari sehari setelah kematiannya.” d.Putri Paviliun Volubilis, seorang perempuan yang pencemburu. Ia tidak mau bersaing dengan istri-istri Pangeran Genji lainnya dalam hal mencintai. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Kau juga mengingatkan diriku pada Putri dari paviliun Volubilis. Ia meninggal dalam pelukanku karena rasa cemburunya, karena ia tidak hendak bersaing dalam mencintai diriku.” e.Putri Jangkerik Kebun, seorang perempuan yang lemah lembut dan pemalu. Ia selalu menghindar pada Pangeran Genji, sehingga Pangeran Genji menghibur diri didekat adik laki-lakinya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Kau juga mengingatkan diriku pada Putri Jangkerik Kebun yang lemah lembut. Karena pemalu, ia selalu menghindar, sehingga aku harus menghibur diri didekat adik laki-lakinya.” f.Putri Malam Panjang (istri ketiga), seorang perempuan yang santun. Ia rela menjadi istri yang ketiga Pangeran Genji. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Kau juga mengingatkan diriku pada Putri Malam Panjang yang santun. Dengan rela ia menjadi yang ketiga di dalam rumah dan hatiku. ” g.Sang utusan, pelayan yang setia. Ia selalu menjalankan perintah majikannya untuk menyampaikan pesan kepada Pangeran Genji. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Dengan penuh hormat sang utusan menyampaikan berita dari sanak keluarga atau teman-teman yang masih ingin bertemu sekali lagi dengannnya sebelum pertemuan tanpa akhir dan tanpa kepastian di dunia lain. ” h.Kuli-kuli sewaan Putri Desa Bunga Rontok, Kuli-kuli yang patuh. Mereka setia menemani Putri Bunga Rontok sepanjang perjalanan. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Dalam kesempatan kali ini, ia menyewa kuli-kuli pengangkut dan sebuah tandu yang sangat baik, meski tidak dilengkapi peralatan mutakhir seperti di kota.” i.Ratu (istri ayahanda Pangeran Genji), seorang perempuan yang tidak setia. Ia selingkuh dengan Pangeran Genji karena ketampanannya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “… perbuatan yang sama ia laukukan semasa belia ketika ia berlaku serong dengan istri ayahandanya, ratu yang masih berusia remaja. " j.Tiga sahabat Pangeran Genji, seorang sahabat yang setia. Mereka setia menemani Pangeran Genji melakukan perjalanan dari istana ke rumah kecil di lereng gunung untuk yang terakhir kalinya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Untuk terakhir kalinya ia melintasi kota, hanya ditemani dua atau tiga sahabat setianya; meninggalkan Genji sama saja dengan meninggalkan masa muda.” k.Perempuan Desa, perempuan-perempuan yang suka memuji. Mereka menempelkan wajahnya ke bilah-bilah kerai singkap hanya untuk berbisik dengan memuji ketampanan Pangeran Genji. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Kendati hari masih pagi, sudah banyak perempuan menempelkan wajah ke bilah-bilah kerai singkap. Dengan suara keras mereka berbisik bahwa Genji masih sangat tampan.” Apakah tokoh dan penokohan itu sama?Tokoh merupakan pelaku yang ada di dalam novel, sedangkan penokohan merupakan pemberian watak, sifat, atau karakter kepada setiap pelaku dalam novel tersebut. Tokoh merupakan gambaran salah satu pelaku dalam cerita, sedangkan penokohan merupakan gambaran dari seluruh pelaku dalam cerita.
Apa pengertian dari tokoh penokohan?Penokohan adalah penggambaran seorang tokoh yang ada di dalam cerita. Penulis atau pengarang cerita menggambarkan tokoh ini dengan berbagai sifat dan karakter. Selain itu, dalam penokohan juga akan digambarkan tentang emosi tokoh serta pemikiran-pemikirannya.
Apa itu tokoh dan penokohan dan contohnya?Tokoh adalah pelaku yang diceritakan dalam sebuah cerita. Penokohan atau disebut juga perwatakan adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh. Contoh pada cerita Bawang Putih dan Bawang Merah. Tokoh protagonis adalah Bawang Putih.
Tokoh dan Penokohan ada apa saja?Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis karakter tokoh mulai yang membedakan watak atau penokohan tokoh yang satu dan tokoh yang lainnya.. Protagonis. ... . 2. Antagonis. ... . 3. Tritagonis. ... . 4. Skeptic. ... . Sidekick. ... . 6. Contagonist. ... . 7. Guardian. ... . 8. Reason.. |