Beri 5 lima) contoh sumber tertulis yang dapat dijadikan sebagai sumber penelitian sejarah

Balaibahasajateng.web.id, Sumber-Sumber Sejarah – merupakan bukti yang secara langsung atau tidak langsung menjelaskan kepada kita tentang kejadian yang terjadi pada masa lampau. Secara umumnya, sumber-sumber sejarah di bagi menjadi lima macam, yaitu sumber sejarah tertulis, benda, lisan, primer dan sekunder.

Pada kesempatan kali ini akan saya berikan penjelasan secara lengkap tentang 5 sumber-sumber sejarah tersebut untuk sobat. Akan saya jelaskan pengertian dan berbagai contohnya secara lengkap pada artikel ini.

Oke langsung saja sobat kita masuk ke pembahasan utama.

Daftra Isi Artikel

Pengertian Sumber Sejarah

Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud, serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba hingga sekarang. Lebih singkatnya, sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah, baik dalam bentuk tulisan, visual dan lisan.

Keberadaan dari sumber sejarah menjadi sesuatu hal yang sangat penting sebagai bahan untuk melakukan kajian dan penelitian terkait dengan suatu peristiwa pada zaman dahulu. Dengan adanya sumber sejarah seperti prasasti, artefak, dokumen, naskah,candi, fosil, atau keterangan pelaku sejarah. Dengan adanya sumber sejarah menjadikan proses rekontruksi menjadi memungkinkan dan dapat di lakukan.

Selain dari pengertian di atas, terdapat juga pengertian sumber sejarah menurut beberapa ahli sebagai berikut:

Beliau berpendapat bahwa sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud, serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba hingga sekarang.

Berpendapat bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.

Untuk mendapatkan berbagai sumber sejarah kita dapat melihatnya di museum atau kita juga dapat mencarinya di perpustakaan atau arsip nasional.

Jenis-Jenis Sumber Sejarah

1. Sumber-Sumber Sejarah Tertulis

Sumber-sumber sejarah tertulis merupakan sumber sejarah yang didapatkan melalui peninggalan-peninggalan berbentuk tulisan, catatan yang berisi fakta tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu. Misalnya, prasasti, dokumen, naskah, piagam, babad, surat kabar, tambo (catatan tahunan dari Cina, dan rekaman.

Sumber-sumber sejarah berlandaskan tulisan dapat dikatakan sebagai keterangan tentang peristiwa masa lalu yang disampaikan secara tertulis dengan menggunakan media tulis seperti batu dan kertas. Sumber sejarah tertulis yang berupa tulisan di batu disebut dengan istilah prasasti.

Berikut Contoh sejarah tertulis yang dijadikan sumber penelitian:

1. Surat Kabar

Data yang dimuat di dalam surat kabar biasanya telah menunjukan fakta, selain itu juga dapat berupa opini, interpretasi dan pikiran-pikiran spekulatif.

Surat kabar berfungsi untuk melengkapi dokumen-dokumen lain, bahkan menjadi dokumen inti untuk membantu penentuan tanggal dari sumber lain.

Pada surat kabar, umumnya banyak berita yang memuat tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat. Berita-berita itulah yang merupakan sumber berharga bagi penelitian sejarah.

Dengan penelitian sejarah, kita dapat melakukan seleksi tentang bagian mana dari berita itu yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk penelitian. Sumber tertulis ini lebih banyak merekam atau mencatat kejadian-kejadian sehari-hari yang berlangsung di masyarakat. Berita yang dimuat pada surat kabar sangat bermacam-macam, ada berita tentang ekonomi, politik, dan sosial dan budaya.

Bagi seorang yang sedang meneliti sejarah, berita-berita tersebut dapat dijadikan sebagai sumber dari bahan penelitiannya. Sumber yang digunakan bergantung pada tema penelitian yang sedang dilakukan. Berita yang diberikan oleh surat kabar satu dengan yang lainnya, kemungkinan terdapat perbedaan dan analisis yang beragam.

Perbedaan tersebut disebabkan oleh kepentingan dari masing-masing penerbit surat kabar tersebut. Surat kabar yang diterbitkan pemerintah dan non-pemerintah tentu akan mempunyai perbedaan dalam menilai suatu peristiwa.

Baca Juga : Sejarah Candi Borobudur

2. Dokumen Pemerintah

Pada dokumen pemerintah, umumnya dimuat sebuah keputusan-keputusan berita-berita, serta laporan-laporan tentang peristiwa -peristiwa, laporan tahunan, data statistik, dan pernyataan pemerintah.

3. Cerita Roman

Karya sastra berbentuk roman atau novel pada dasarnya bukan hanya merupakan karya ekspresi seorang pengarang saja. Namun, terkadang juga terungkap data keadaan sosial dari periode tertentu.

Keadaan sosial seperti kelas sosial, struktur sosial, serta lembaga-lembaga sosial, datanya bida diperoleh dalam cerita roman. Misalnya, serat centini, yaitu karangan yang menggambarkan kehidupan sosial dari periode awal dan pertengahan Kerajaan Mataram Islam.

4. Notulen Rapat

Notulen rapat merupakan catatan-catatan yang berisi tentang hal-hal yang menjadi materi penting dalam pembicaraan rapat. Suatu catatan dibuat bisanya oleh salah seorang yang ditunjuk atau diberikan tugas untuk menjadi pencatat atau sekertaris.

Notulen rapat dapat memberikan informasi yang berharga dalam penelitian sejarah, terlebih lagi jika notulen rapat yang kita dapatkan itu masih dalam bentuk tulisan tangan si petugas penulis. Dalam notulen rapat, umumnya terdapat materi penting yang menjadi bahasan rapat.

Autobiografi sangat membantu untuk psikologi, sebab di dalam dokumen seperti itu memuat faktor-faktor subjektif, seperti segi-segi afektif, motivasi, harapan-harapan dan pengalaman.

Autobiografi juga dapat memberikan data tentang faktor-faktor subjektif, seperti nilai sosial, proses sosial, situasi sosial, dam perubahan sosial.

6. Surat-Surat, Catatan, Buku Harian dan Memoar

Surat-surat juga dapat menjadi sumber sejarah baik berupa surat pribadi pribadi ataupun surat-surat resmi yang dibuat oleh pemerintah. Surat pribadi sebagai sumber sejarah umumnya memuat hal-hal yang penting seperti:

  1. Adat istiadat dan tata susila.
  2. Lembaga sosial.
  3. Pokok pembicaraan tentang hubungan.

Misalnya, surat-surat R. A. Kartini kepada Nyonya Abendanon, yang terkumpul dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang“.

Buku tersebut memuat idealisme tokoh wanita Indonesia tentang emansipasi, tradisi kuno yang ada di lingkungan keluarga bupati. Serta cara mendidik anak perempuan, dan kedudukan wanita dalam kehidupan keluarga dan masyarakat Jawa pada abad ke-20.

Buku harian adalah dokumen yang bersifat sangat pribadi. Sangat sulit untuk mendapatkan dokumen seperti ini. Misalnya, dokumen Jakarta Diary dari Mochtar Lubis yang banyak memuat tentang situasi masyarakat Indonesia pada masa demokratis terpimpin.

Mamoar bentuknya masih sejenis dengan surat pribadi. Umumnya, mamoar merupakan kisah perjalanan, sehingga bisa didapatkan data tentang keadaan suatu negeri, kota ataupun daerah.

Kisah perjalanan yang dituliskan oleh Tome Pires di dalam Suma Oriental, misalnya memberikan suatu gambaran tentang struktur sosial dari masyarakat muslim pada abad ke-16 di kerajaan dan kota pantai. Misalnya, Malak dan kota-kota pantai utara jawa Timur khususnya daerah Tuban.

2. Sumber-Sumber Sejarah Lisan

Sumber sejarah lisan ialah keterangan langsung dari para pelaku atau saksi mata dari peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

Contoh sumber sejarah lisan adalah seorang anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang pernah ikut serangan umum. Ia menceritakan peristiwa yang pernah dialaminya kepada orang lain, apa yang pernah dialami dan dilihat serta dilakukan merupakan keterangan lisan yang dapat digunakan untuk bahan penelitian sejarah.

Sumber sejarah yang dikisahkan oleh pelaku sejarah disebut sumber sejarah lisan.cara mendapatkannya dengan wawancara langsung kepada pelaku atau saksi pada peristiwa tersebut.

Misalnya, pelaku sejarah dalam perjuangan kemerdekaan, proklamasi kemerdekaan, peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Sumber lisan berfungsi sebagai pelengkap sumber tertulis yang belum memadai. Sumber lisan mempunyai keterbatasan-keterbatasan dibanding dengan sumber tertulis atau artefak. Kekurangan sumber sejarah lisan disebabkan oleh faktor manusia seperti faktor usia dan faktor daya ingat.

Kekurangan yang dimiliki oleh tokoh yang sedang kita wawancarai tersebut akan membuat sumber informasi yang kita butuhkan menjadi kurang akurat.

Baca Juga : Sejarah Lele Sangkuriang

3. Sumber-Sumber Sejarah Benda

Sumber sejarah berbentuk benda ialah sumber sejarah yang didapatkan dari peninggalan benda-benda kebudayaan. Sumber benda juga disebut sebagai sumber korporal, yaitu benda-benda peninggalan zaman dulu.

Contoh sumber sejarah berupa benda adalah bangunan masjid, alat-alat atau benda budaya, seperti kapak, gerabah, perhiasan, manik-manik, candi, dan juga patung. Sumber sejarah berbentuk benda belum tentu sepenuhnya dapat memberi informasi tentang kebenaran secara pasti.

Oleh sebab itu, sumber sejarah tersebut perlu diteliti, dikaji, dianalisis, dan diterjemahkan dengan cermat oleh para ahli.

Sumber-sumber sejarah tidak hanya dapat dibedakan berdasarkan bentuknya, tetapi bisa juga berdasarkan sifatnya.

4. Sumber-Sumber Sejarah Primer

Sumber-sumber sejarah bersifat primer merupakan sumber asli atau sumber yang didapatkan secara langsung dari perilaku atau saksi peristiwa bersejarah.

Sumber primer ini bisa berupa kesaksian langsung dari perilaku sejarah (sumber lisan), dokumen-dokumen, naskah perjanjian, arsip (sumber tertulis), dan benda-benda arkeologi (sumber benda).

Contoh dari sumber sejarah primer antara lain:

  • Masjid.
  • Piagam.
  • Naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
  • Candi.

Baca juga : 8+ Perbedaan Candi Hindu dan Budha

5. Sumber-Sumber Sejarah Sekunder

Sumber-sumber sejarah berdasarkan sifat sekunder adalah sumber yang berisi informasi atau keterangan yang didapatkan melewati perantara. Namun, tidak memiliki hubungan secara langsung terhadap terjadinya peristiwa sejarah.

Sumber sejarah sifat sekunder disebut juga dengan sumber kedua.

Contoh dari sumber sejarah bersifat sekunder adalah surat kabar sumber yang ditulis oleh sejarawan berdasarkan sumber primer. Dalam artian sumber yang bukan merupakan kesaksian langsung pada periode sejarah yang diteliti sejarawan.

Kesimpulan

Dari penjelasan sumber sejarah yang saya berikan diatas, dapat diambil kesimpulan berupa kekurangan dan kelebihan sumber sejarah adalah;

Secara garis besar sumber-sumber sejarah tersebut belum pasti sepenuhnya menginformasikan kebenaran yang terpercaya. Oleh sebab itu, sumber sejarah tersebut harus perlu diteliti, dikaji, dianalis, dan diterjemahkan oleh para ahli.

Kelebihan sumber-sumber sejarah tersebut bisa dilihat dengan jelas sebab wujudnya tampak, bisa dilihat, serta dipegang.

Kemudian sifat sumber sejarah dibagi menjadi dua macam, yakni

Artinya adalah jika sumber atau penulis sumber ikut secara langsung, melihat, atau mendengarnya secara langsung sebuah peristiwa.

Artinya adalah jika sumber atau penulis sumber mendapatkan cerita dari orang lain, bukan termasuk orang yang terlibat secara langsung, melihat, atau mendengarnya sendiri.

Nah, mungkin hanya itu saja penjelasan yang dapat saya bagikan tentang berbagai sumber-sumber sejarah termasuk sumber sejarah primer, sekunder, dan tersier untuk sobat. Semoga dengan keterangan ini dapat membantu dan juga dapat menambah pengetahuan sobat semua.