Monitoringdan evaluasimerupakan dua kegiatan yang mempunyai fokus yang berbeda satu sama lain. Namun demikian, dalam pengendalian suatu program kerja, monitoring dan evaluasi merupakan satu kegiatan terpadu. Monitoring tanpa ditindak-lanjuti dengan evaluasi hanyalah akan menjadi tumpukan data yang tidak ada manfaatnya. Demikian juga tanpa adanya monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak mempunyai data dasar untuk dianalisa. Oleh karenanya, dalam suatu organisasi tidak bisa hanya melakukan monitoring saja atau evaluasi saja, kedua kegiatan tersebut harus selalu berjalan seiring. Monitoring dilakukan di saat kegiatan sedang berlangsung, hal tersebut untuk memastikan kesesuaian proses dan capaian sesuai rencana atau tidak. Jika ditemukan penyimpangan atau kelambatan maka segera dilakukan pembenahan sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan targetnya. Sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari suatu program kegiatan. Hasil evaluasia bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program kegiatan yang sama di waktu dan tempat lainnya. Baca juga :Proses Perencanaan Dalam Organisasi : Tahap-Tahap Dasar Perencanaan A. Monitoring. Pengertian Monitoring. Monitoring, yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan "pemantauan" secara umum dapat diartikan sebagai proses rutin dalam pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas obyek program. Monitoring juga dapat diartikan sebagai :
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 39 Tahun 2006 tentang Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan monitoring adalah suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengabil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan apabila hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan semula. Baca juga :Pengertian Perencanaan (Planning), Syarat, Jenis, Fungsi, Tujuan, Dan Tahapan Perencanaan Serta Alasan Perlunya Perencanaan (Planning) Selain pengertian monitoring tersebut di atas, banyak ahli yang juga telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan monitoring, di antaranya adalah :
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program tersebut berjalan sesuai dengan rencana sehingga masalah yang ditemui dapat diatasi. Sedangakan UNESCO Regional Office for Education in Asia and The Pasific, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untuk mengidentifikasi pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimana telah direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagaimana telah dijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan program. Baca juga :Hambatan-Hambatan Perencanaan Efektif Klasifikasi Monitoring. Monitoring dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Menurut pendapat William Travers Jerome, monitoring dapat dibagi menjadi delapan kelompok, sebagai berikut :
Baca juga :Pengertian Pengarahan (Directing), Komponen Kegiatan, Karakteristik, Tujuan, Cara Melakukan, Dan Hambatan Dalam Pengarahan (Directing) Fungsi Monitoring. Monitoring mempunyai beberapa fungsi. William N. Dunn dalam bukunya yang berjudul "Analisis Kebijakan Publik", menyebutkan bahwa monitoring mempunyai empat fungsi utama, yaitu :
Sedangkan Moh. Rifai dalam bukunya yang berjudul "Administrasi Pendidikan", menyebutkan bahwa fungsi dari monitoring adalah :
Baca juga :Pengertian Pengorganisasian (Organizing), Unsur, Manfaat, Prinsip, Dan Proses Pengorganisasian (Organizing) Tujuan Monitoring. Tujuan utama dari monitoring adalah untuk menyajikan informasi tentang pelaksanaan program sebagai umpan balik bagi para pengelola dan pelaksana program. Selain itu, tujuan dari monitoring yang lain adalah sebagai berikut :
Baca juga :Pengertian, Fungsi, Dan Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Prinsip Monitoring. Beberapa prinsip dalam melakukan kegiatan monitoring adalah sebagai berikut :
Baca juga :Pengawasan Melekat Sebagai Fungsi Manajemen Tahapan Proses Monitoring. Proses dalam monitoring meliputi tiga tahapan, yaitu :
Baca juga :Pengawasan Melekat Di Lingkungan Aparatur Pemerintahan B. Evaluasi. Pengertian Evaluasi. Evaluasi, yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan "penilaian" secara umum dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif terhadap pencapaian hasil-hasil dari suatu program yang telah direncanakan sebelumnya. Evaluasi juga dapat diartikan sebagai :
Baca juga :Hubungan Pengawasan Melekat Dengan Pengawasan Fungsional Selain pengertian evaluasi tersebut di atas, banyak ahli yang juga telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan evaluasi, di antaranya adalah :
Baca juga :Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya Kriteria Evaluasi. Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu program atau obyek, terlebih dahulu harus ditentukan kriteria-kriteria penilaian dari suatu program atau obyek dimaksud. Kriterian penilaian tersebut di antaranya :
Baca juga :Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Manajemen Fungsi Evaluasi. Evaluasi yang dilakukan terhadap suatu program kegiatan mempunyai fungsi di antaranya adalah sebagai berikut :
Baca juga :Manajemen Personalia : Pengertian, Aktivitas, Fungsi, Tujuan, Manfaat, Dan Tugas Manajemen Personalia Tujuan Evaluasi. Terdapat banyak tujuan dari evaluasi. Anderson menyebutkan bahwa tujuan dari evaluasi adalah :
Baca juga :Pengertian Akuntansi Keuangan, Ciri-Ciri, Fungsi, Dan Tujuan Akuntansi Keuangan Prinsip Evaluasi. Menurut Nanang Fattah, kegiatan evaluasi mempunyai enam prinsip yaitu sebagai berikut :
Baca juga :Pengertian Audit, Standar, Jenis, Dan Jenis Audit, Serta Jenis Opini Audit Keuangan Proses Monitoring dan Evaluasi. Sebagai satu kesatuan sistem, monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan mengikuti beberapa tahapan langkah sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan. Persiapan dilakukan dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan dimonitor, variabel apa yang akan dimonitor, serta menggunakan indikator mana yang sesuai dengan tujuan program kegiatan. Rincian tentang variabel yang dimonitor harus jelas dan pasti batasan dan definisinya. Menurut William N Dunn, yang dimaksud dengan variabel adalah karakteristik dari seseorang, suatu peristiwa atau obyek yang bisa dinyatakan dengan data numerik yang berbeda-beda. 2. Tahap Pelaksanaan. Monitoring untuk mengukur ketepatan dan tingkat pencapaian dari pelaksanaan program kegiatan yang sedang dilakukan dengan menggunakan standar atau variabel yang telah dipersiapkan di tahap perencanaan. Setelah memastikan definisi yang tepat tentang variabel yang dimonitor serta indikatornya, maka monitoring akan mulai dilaksanakan. Beberapa indikator umum yang diukur dalam melihat pencapaian suatu program kegiatan di antaranya adalah sebagai berikut :
3. Tahap Pelaporan. Pada tahapan ini akan ditentukan apakah prestasi kerja dimaksud sudah memenuhi standar yang sudah ditentukan. Pada tahapan pelaporan ini terdapat tahapan evaluasi, yaitu mengukur kegiatan yang sudah dilakukan dengan standar yang harus dicapai. Selanjutnya temuan-temuan tersebut ditindak-lanjuti dan hasilnya menjadi laporan tentang program kegiatan. Baca juga :Beberapa Kendala Dalam Melakukan Pengawasan Melekat Perbedaan Antara Monitoring, Pengawasan, dan Supervisi. Antara monitoring, pengawasan, dan supervisi terdapat perbedaan yang mendasar. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
Monitoring selain berkaitan erat dengan pengawasan dan supervisi, juga berkaitan erat dengan penilaian program. Baca juga :Arti Pentingnya Serta Sasaran Pengawasan Melekat Demikian penjelasan berkaitan dengan monitoring atau pemantauan dan evaluasi atau penilaian. Tulisan tersebut bersumber dari buku System Informasi Manajemen Berbasis Komputer karangan Bambang Hartono, buku Monitoring dan Evaluasi Distribusi Zakat pada Yatim Mandiri karangan Dita Wulansari, buku Administrasi Pendidikan karangan Moh. Rifai, dan buku Analisa Kebijakan Publik karangan William N Dunn. Semoga bermanfaat. Artikel Terkait Lainnya : Manajemen
|