Apa fungsi indikator pencapaian kompotensi

Halo Bapak/Ibu, bagaimana kondisinya hari ini? Semoga tetap sehat dan semangat dalam menjalankan tugas dimanapun berada.

Apakah di sekolah Bapak/Ibu sudah mulai mengadakan pembelajaran tatap muka? Pasti momen ini menjadi momen penting bagi Bapak/Ibu untuk kembali berbenah dalam menyusun pembelajaran di kelas. Terlebih lagi, di era pandemi seperti ini jadwal pembelajaran berlangsung lebih singkat daripada hari-hari biasa. 

Nah, agar pembelajaran bisa berjalan optimal, Bapak/Ibu bisa memilih materi mana saja yang penting untuk diberikan. Hal itu tentu mengacu pada kompetensi dasar yang tersedia. Seperti apa penjelasan lengkapnya? Yuk, simak di bawah ini.

Pengertian Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, perilaku, keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi ini dikembangkan berdasarkan karakteristik peserta didik dan harus mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan. 

Mungkin Bapak/Ibu juga sering mendengar istilah kompetensi inti. Lantas apa perbedaan antara kompetensi inti dan dasar? Perbedaannya dengan kompetensi inti adalah sebagai berikut.

  • Kompetensi inti = penjabaran antara muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan program studi sebagai upaya untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL).
  • Kompetensi dasar = kemampuan peserta didik untuk bisa mencapai kompetensi inti.

Tujuan Kompetensi Dasar

Tujuannya mengacu pada aspek yang hendak dicapai di dalamnya, yaitu sebagai berikut.

  1. Meningkatkan pengetahuan di bidang kognitif.
  2. Mengasah bakat, minat, dan kemampuan.
  3. Mengajarkan norma-norma untuk mempraktikkan segala tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
  4. Memperbaiki sikap individu.

Dari beberapa poin di atas, jelas bahwa tujuan kompetensi ini tidak hanya sebatas memahamkan peserta didik pada suatu materi. Lebih dari itu, bagaimana mereka bisa mengimplementasikan itu di kehidupan sehari-hari secara mahir dan tanggung jawab.

Fungsi Kompetensi Dasar

Adapun fungsinya adalah sebagai acuan atau rujukan guru dalam menyusun indikator kompetensi pada pembelajaran di kelas. Dengan demikian, akan tercapai tujuan pembelajarannya.

Komponen saat Menyusun Indikator 

Indikator merupakan tanda yang menunjukkan bahwa tingkat capaian kompetensi dasar bisa mengubah perilaku peserta didik yang dinilai dari sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. 

Mungkin Bapak/Ibu sudah tidak asing lagi dengan istilah indikator ini karena pengembangannya bisa dilakukan sampai pada tingkat satuan pendidikan. Adapun komponen-komponen yang harus diperhatikan saat menyusun indikator adalah sebagai berikut.

1. Penjabaran indikator harus mengacu pada KD.

2. Rumusan indikator harus memuat kata kerja operasional yang bisa diukur dan diamati. Adapun kata operasional yang bisa digunakan harus sesuai dengan tingkat levelnya, apakah itu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

a. Level kognitif meliputi:

  • Pengetahuan, contoh menyebutkan, menuliskan, menyatakan, dan sebagainya.
  • Pemahaman, contoh menerjemahkan, mengubah, menguraikan, dan sebagainya.
  • Aplikasi, contoh menggunakan, mengoperasikan, menguraikan, dan sebagainya.
  • Sintesis, contoh merancang, menerapkan, merencanakan, merumuskan, dan sebagainya.
  • Evaluasi, contoh menafsirkan, mengkritisi, dan sebagainya.

b. Level afektif meliputi:

  • Menerima, contoh memilih, bertanya, mengikuti, dan sebagainya.
  • Merespon, contoh mengonfirmasi, menjawab, membaca, dan sebagainya.
  • Menanamkan nilai, contoh mengundang, menginisiasi, melibatkan, dan sebagainya.
  • Mengorganisasi, contoh menyatukan, menyusun, menghubungkan, dan sebagainya.
  • Karakterisasi, contoh mempertahankan prinsip.

c. Level psikomotorik meliputi:

  • Pengamatan, contoh mengamati proses, memberi perhatian pada sesuatu, dan sebagainya.
  • Meniru, contoh mengubah, membangun kembali, melatih, dan sebagainya.
  • Pembiasaan, contoh membiasakan sikap positif dan mempertahankannya.
  • Penyesuaian, contoh menyesuaikan, mengembangkan, dan menerapkan model.

3. Indikator harus menjadi acuan guru dalam menyusun alat penilaian.

Proses Analisis

Untuk menganalisis suatu kompetensi dasar tentu tidak bisa dilakukan secara instan dan terburu-buru. Melainkan harus dilakukan secara sistematis, detail, efektif, dan tepat sasaran. Untuk itulah, analisis ini dilakukan melalui beberapa proses berikut.

  1. Analisis tugas
  2. Pola analisis
  3. Research atau penelitian
  4. Expert judgement
  5. Individual group interview data
  6. Role play

Pengkajian Kompetensi Dasar

Dalam mengkaji, ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut.

  1. Proses penyusunan urutan tidak harus sesuai urutan pada kompetensi inti. Melainkan mengacu pada hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan.
  2. Kompetensi dasar harus bisa mencapai kompetensi inti, baik dalam maupun antar mata pelajaran.
  3. Rumusannya ada yang bersifat operasional maupun non operasional.

Langkah Menyusun Kompetensi Dasar

Adapun langkah-langkah menyusunnya adalah sebagai berikut.

  1. Membuat penjabaran kompetensi dasar yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
  2. Menuliskan rumusannya.
  3. Melakukan pengkajian guna identifikasi indikator yang tepat, lalu merumuskan indikator tanpa melihat urutannya.
  4. Melakukan pengkajian ulang terhadap indikator apakah sudah merepresentasikan kompetensi dasar yang ada. Jika ada indikator yang terlewat, Bapak/Ibu bisa menambahkannya asalkan masih relevan.
  5. Melakukan pengecekan terhadap keakuratan indikator. Barulah Bapak/Ibu bisa mengurutkan sesuai urutan yang berlaku.

Contoh Kompetensi Dasar

Untuk contoh, bisa Bapak/Ibu lihat di tabel berikut.

Mata Pelajaran: Biologi, SMA Kelas X

Apa fungsi indikator pencapaian kompotensi

Sumber: jdih.kemdikbud.go.id/

Berikut ini contoh soal yang dikembangkan dari kompetensi dasar untuk mata pelajaran Biologi.

Contoh soal:

Jamur tidak selalu merugikan bagi manusia. Contohnya saja jamur Penicillium sp yang bisa digunakan sebagai antibiotik. Salah satu ciri yang dimiliki jamur ini adalah….

  1. Tubuhnya hanya berbentuk multiseluler
  2. Tidak memiliki hifa serta intinya sedikit
  3. Miselium bercabang
  4. Memiliki warna yang cukup mencolok
  5. Tidak memiliki konidiofora

Pada soal di atas, peserta didik diminta untuk menyebutkan salah satu ciri jamur Penicillium sp.

Itulah pembahasan Quipper Blog tentang kompetensi dasar. Semoga bisa bermanfaat buat Bapak/Ibu dalam rangka meningkatkan kondisi pembelajaran di kelas. 

Untuk informasi lainnya, silakan stay tuned di Quipper Blog, ya Bapak/Ibu. Tetap semangat dan jaga kesehatan dengan protokol 3M. Salam Quipper!

[spoiler title=SUMBER]