Apa dampak keberadaan makanan cepat saji internasional terhadap makanan khas daerah

Siapa yang tidak suka makanan cepat saji? Di zaman modern ini, mengonsumsi makanan cepat saji menjadi suatu pilihan yang diambil oleh banyak orang karena lebih praktis. Namun, keputusan untuk mengonsumsi jenis makanan ini sering dipilih tanpa mengetahui apa saja dampak negatif makanan cepat saji.

Secara umum, makanan cepat saji dikategorikan sebagai makanan yang disajikan secara cepat dan instan. Meski ada juga jenis makanan cepat saji yang sehat, namun kebanyakan makanan cepat saji masuk ke dalam kategori junk food atau “sampah”.

Dampak Negatif Makanan Cepat Saji yang Wajib Anda Ketahui

Meskipun praktis dan rasanya lezat, berikut ini berbagai bahaya yang ditimbulkan dari mengonsumsi makanan cepat saji yang harus Anda ketahui:

  1. Meningkatkan Risiko Diabetes
    Salah satu dampak negatif makanan cepat saji adalah risiko diabetes yang tinggi. Junk food sangat tinggi kandungan gula tambahan dan karbohidrat olahan, sehingga kandungan gula di dalamnya kian banyak.

    Hal tersebut akan menyebabkan resistensi insulin dalam tubuh serta hiperglikemia atau kelebihan gula darah. Gula dalam darah pun akan tetap berada di aliran darah dan dalam waktu lama bisa menimbulkan penyakit diabetes tipe 2. 


  2. Serangan Jantung
    Kandungan lemak jahat dalam junk food sangat tinggi yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, natrium berlebih pada makanan cepat saji akan meningkatkan tekanan darah yang berakibat kepada risiko penyakit jantung. 

  3. Kerusakan Organ Hati
    Mengonsumsi junk food secara berlebihan tanpa diimbangi dengan berolahraga akan menimbulkan jaringan parut di hati. Hal ini diperkuat dari penelitian yang dilakukan di Linkoping University, di mana kadar enzim hati diketahui meningkat selama sebulan penuh mengonsumsi junk food.

  4. Mengandung Kolesterol Cukup Tinggi
    Makanan cepat saji yang terkategori junk food ada berbagai macam, yaitu ayam goreng, kentang goreng, hamburger serta pizza yang disajikan tanpa disertai oleh sayur dan buah-buahan. 

    Jika hanya melihat kandungan gizi pada junk food, maka makanan tersebut sejatinya tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi harian sama sekali. Nutrisi yang banyak terkandung di dalamnya adalah kolesterol yang termasuk ke dalam kolesterol LDL berbahaya. 


  5. Gangguan Kinerja Ginjal
    Kandungan garam natrium dalam junk food juga tergolong tinggi. Hal tersebut menyebabkan ginjal harus bekerja ekstra keras untuk menyerap natrium berlebih di darah. Ginjal yang dipaksa bekerja keras akan kesulitan menyaring racun pada darah. Ginjal pun berisiko mengalami kerusakan dalam jangka panjang.

  6. Obesitas
    Junk food sangat tinggi kandungan kalorinya. Hal tersebut akan menyebabkan kenaikan berat badan di atas normal. 

  7. Risiko Kanker
    Senyawa karsinogenik yang diketahui dapat menyebabkan kanker terdapat di dalam junk food. Senyawa ini dapat muncul apabila minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan dipakai berkali-kali. 

  8. Sakit Kepala
    Bahaya lainnya yang dapat ditimbulkan dari terlalu sering mengkonsumsi junk food adalah sakit kepala. Kandungan penyedap rasa sintetik, hingga garam yang tinggi pada junk food dapat memicu penyakit ini. 

  9. Risiko Keracunan Makanan
    Dalam beberapa kasus, ditemukan bahwa perusahaan junk food tidak terlalu memperhatikan kebersihan dan higienitas makanan. Di salah satu negara bahkan pernah ditemukan daging sapi yang mengandung bakteri E. coli. Hal tersebut tentunya berbahaya karena akan meningkatkan risiko keracunan makanan. 

  10. Memicu Jerawat
    Efek negatif dari mengonsumsi junk food juga berdampak pada kesehatan kulit. Tingginya lemak dan karbohidrat pada junk food dapat memicu timbulnya jerawat di wajah.

Pelajari Gaya Hidup Sehat Bersama Paket 3P (Internet + TV + Phone) dari IndiHome 

Menjaga kesehatan tubuh harus dilakukan sedini mungkin. Jangan sampai usia muda membuat Anda melupakan kesehatan tubuh hingga sedikit demi sedikit bibit penyakit bermunculan. Mulai dari sekarang, Anda harus menjalani pola hidup sehat, mulai dari menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsi serta olahraga yang rutin dan istirahat yang cukup. 

Cari tahu lebih lanjut mengenai makanan sehat dan bergizi dengan mempelajarinya di internet. Agar kegiatan mencari informasi dapat berjalan lancar, Anda membutuhkan koneksi internet cepat dari Paket 3P (Internet +TV + Phone). Paket lengkap dari IndiHome ini menghadirkan jaringan internet cepat, beragam tayangan televisi dari ratusan channel TV unggulan, dan bebas nelpon hingga 300 menit. Selain itu, terdapat beragam bonus yang dapat Anda pilih sesuai keinginan.

Berikut ini 7 pilihan kecepatan internet dari Paket 3P (Internet +TV + Phone):

  1. Paket 3P (Internet + TV + Phone) kecepatan up to 20 Mbps
    Hanya dengan Rp375.000 per bulannya, Anda dan keluarga sudah bisa menikmati internet dengan kecepatan hingga 20 Mbps yang bisa diakses oleh 3 sampai 5 perangkat.

  2. Paket 3P (Internet + TV + Phone) kecepatan up to 30 Mbps
    Nikmati kecepatan internet hingga 30 Mbps dengan biaya berlangganan Rp450.000 saja per bulannya.

  3. Paket 3P (Internet + TV + Phone) kecepatan up to 40 Mbps
    Hanya dengan Rp525.000 per bulannya, Anda dan keluarga sudah bisa menikmati internet dengan kecepatan hingga 40 Mbps yang bisa diakses oleh 7 sampai 10 perangkat.

  4. Paket 3P (Internet + TV + Phone) kecepatan up to 50 Mbps
    Nikmati kecepatan internet hingga 50 Mbps dengan biaya berlangganan Rp590.000 per bulannya.

  5. Paket 3P (Internet + TV + Phone) kecepatan up to 100 Mbps
    Dengan biaya berlangganan Rp945.000 per bulannya, Anda dan keluarga sudah bisa menikmati internet dengan kecepatan hingga 100 Mbps yang bisa diakses oleh 12 sampai 18 perangkat.

  6. Paket 3P (Internet + TV + Phone) kecepatan up to 200 Mbps 
    Nikmati kecepatan internet hingga 200 Mbps dengan biaya berlangganan Rp1.665.000 per bulannya.

  7. Paket 3P (Internet + TV + Phone) kecepatan up to 300 Mbps Untuk Anda yang membutuhkan kecepatan internet lebih, Anda bisa berlangganan Paket 3P (Internet +TV + Phone) dengan kecepatan internet hingga 300 Mbps yang dapat diakses oleh 25 sampai 30 perangkat. Biaya berlangganannya yaitu sebesar Rp2.655.000 per bulannya.

Dengan berlangganan Paket 3P (Internet +TV + Phone) IndiHome, Anda bisa mencari lebih banyak artikel ataupun konten lain terkait gaya hidup sehat. Selain itu, Anda juga bisa mencari tahu lebih banyak makanan apa yang termasuk kategori junk food serta dampak negatif makanan cepat saji yang harus dihindari.

Apa dampak keberadaan makanan cepat saji internasional terhadap makanan khas daerah

Apa dampak keberadaan makanan cepat saji internasional terhadap makanan khas daerah
Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi

KOMPAS.com - Makanan cepat saji cenderung tinggi kalori, banyak mengandung gula, garam, lemak trans, lemak jenuh, dan bahan pengawet.

Melansir Medical News Today, sejumlah studi telah membuktikan beragam dampak negatif makanan cepat saji pada kesehatan.

Efek samping konsumsi makanan cepat saji yang rendah nutrisi tersebut bisa dirasakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca juga: 8 Cara Tetap Sehat Ketika Makan Fast Food

Dampak negatif makanan cepat saji bagi tubuh

Melansir Healthline, secara ringkas, berikut dampak negatif konsumsi makanan cepat saji pada kesehatan:

Asupan tinggi sodium seperi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko sakit kepala.

Makanan cepat saji seperti kentang goreng serta roti burger dan pizza umumnya tinggi karbohidrat dan lemak yang bisa memicu timbulnya jerawat.

Asupan tinggi gula dan karbohidrat makanan cepat saji dapat meningkatkan kadar asam yang bisa merusak enamel gigi. Akibatnya, gigi jadi rentan berlubang.

Studi menyebut mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan berpengawet dapat meningkatkan risiko depresi sebesar 51 persen.

  • Perut kembung dan bagian tubuh bengkak

Konsumsi garam berlebihan dari makanan cepat saji dapat membuat perut terasa kembung dan sejumlah bagian tubuh bengkak.

Makanan cepat saji umumnya mengandung lebih banyak kalori ketimbang makanan sehat. Penumpukan kalori ini dapat menyebabkan berat badan naik dan obesitas.

Pengaruh Globalisasi Bagi Masyarakat Indonesia

MASUKNYA MAKANAN LUAR NEGERI TERHADAP MAKANAN TRADISIONAL

PENDAHULUAN

Globalisasi merupakan suatu proses berkembangnya era baru dalam hal kebudayaan masyarakat yang baru. Globalisasimembawa banyak dampak, terutama untuk Indonesia. Salah satu dampak dari globalisasi bagi Indonesia ialah masuknya berbagai macam kebudayaan asing ke Indonesia. Dan tentunya dengan masuknya budaya-budaya asing tersebut membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.Contoh dari perubahan tersebut misalnya masyarakat yang lebih memilih memakan makanan luar negeri/makanan luar negeri dibanding dengan memakan makanan dari negaranya sendiri.

Makanan pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi.Namun, ada juga yang berasal dari jagung maupun sagu.Makanan pokok tersebut sebelum disajikan harus diolah terlebih dahulu, dan prosesnya membutuhkan waktu yang lama.Dengan adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih mengonsumsi makanan yang cepat saji.Saat ini kita sering menjumpai beberapa produk makanan dan minuman cepat saji yang berasal dari luar negeri.Makanan luar negeri adalah segala sesuatu yang dapat dimakan yang bukan berasal dari lingkungan itu sendiri.Berbagai produk makanan tersebut seakan-akan telah menyingkirkan makanan asli buatan Indonesia.Salah satunya adalah beredarnya makanan Fastfood yang merupakan makanan yang berasal dari budaya asing yang telah diadopsi oleh masyarakat Indonesia menjadi sebuah lifestyle.Fastfood banyak digemari orang sehingga fastfood dapat dikatakan sebagai salah satu budaya populer.Hal ini memperlihatkan munculnya budaya baru yaitu memakan makanan fastfood.

Makanan luar negeri di Indonesia sudah banyak yang telah tersebar luas.Biasanya makanan tersebut diperjual-belikan di restoran-restoran yang berasal dari luar negeri juga. Makanan-makanan luar negeri tersebut sudah perlahan-lahan mulai menggeser makanan Indonesia seperti sate, bakso, lalapan, rendang, klepon, kue cucur, bolu kukus, lemper dan lain sebagainya yang sudah mulai dilupakan. Karena masyarakat Indonesia lebih memilih makanan-makanan yang lebih modern yang berasal dari luar negeri, seperti fried chicken, steak, burger, pizza, hotdog, french fries, spagheti, sushi dan lain sebagainya. Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut higienis, modern, dan praktis. Dengan memakanya, orang akan merasa bangga karena berarti mereka akan disebut sebagai orang yang modern dan tidak ketinggalan zaman. Sayangnya, masyarakat Indonesia mengkonsumsi makanan luar negeri tanpa tahu bahwa tidak semua makanan cepat saji baik untuk kesehatan, Hanya demi gengsi, mereka tidak memerhatikan bahaya kesehatan yang akan dialami dalam jangka waktu lama.

Arus globalisasi mengalir sangat deras pada ‘era modernisasi’ sekarang, sehingga mengalir pula budaya asing yang sering dianggap oleh sebagian besar masyarakat kita sebagai ‘budaya modern’, yang kalau tidak diantisipasi dengan baik justru dapat menghambat upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.Selain itu, masuknya makanan luar negeri ke Indonesia mempunyai dampak positif dan juga dampak negatif yang ditimbulkan. Tetapi jika lama-kelamaan dampak negatif terus menyebar di kalangan masyarakat Indonesia sekarang, mungkin makanan-makanan tradisional Indonesia akan hilang dan akan digantikan oleh makanan-makanan luar negeri dan nantinya akan mempengaruhi memudarnya budaya Indonesia.

PEMBAHASAN

SELERA LIDAH DAN MASUKNYA MAKANAN LUAR NEGERI KE INDONESIA

Setiap negara memang memiliki selera makan yang berbeda-beda, termasuk di Indonesia. Secara umum, selera orang Indonesia dikaitkan dengan bumbu sehingga cita rasa tersebut menjadi satu pegangan penting saat menyajikan maupun memakan masakan Indonesia.. Tetapi kini, sebagian besar masyarakat Indonesia ternyata lebih memilih untuk memanjakan selera makannya  dengan mengonsumsi makanan apapun yang mereka suka tanpa memerhatikan kesehatannya.Umumnya, masyarakat Indonesia mempunyai rasa keingintahuan budaya makanan luar negeri  dan ingin mencobanya karena bosan dengan makanan tradisional. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia dengan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang baru.Apalagi banyak makanan-makanan luar negeri yang dipromosikan lewat dunia maya maupun media cetak.Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia tidak mau ketinggalan. Mereka pasti ingin menikmati apa yang ditawarkan oleh dunia maya maupun media cetak. Karena akibat itulah masyarakat Indonesia sekarang jadi berubah. Dengan adanya dunia maya dan media cetak itu masyarakat Indonesia sekarang bisa tahu apa saja makanan-makanan luar negeri yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang luar negeri.

Seperti yang kita ketahui bahwa negara-negara luar terutama negara-negara barat suka sekali mengonsumsi makanan-makanan cepat saji (fastfood). Dan itu pula yang di tiru oleh masyarakat kita. Di negara asalnya sendiri, makanan jenis fast-food banyak dijajakan oleh pedagang kaki lima dan ironisnya sangat murah dan penikmatnya mayoritas masyarakat kelas bawah sehingga sering disebut dengan istilah junk-food.Di Indonesia sudah banyak makanan-makanan luar negeri yang tersedia dalam bentuk cepat saji(fastfood).Dengan adanya globalisasi kebanyakan masyarakat Indonesia mulai cenderung beralih kemakanan tersebut.Cepat saji maksudnya adalah makanan yang singkat dalam penyajiannya dan tidak perlu menunggu proses pemasakan yang lama. Makanan cepat saji sekarang banyak dan mudah sekali ditemui.Mungkin dengan hidangan yang lezat dan disajikan dalam waktu singkat, membuat kita untuk sering sekali mengonsumsinya.Menu yang ditawarkan juga mengalami akulturasi dan seolah-olah terasa pas untuk lidah masyarakat Indonesia.Selain itu, konsumen juga dimanjakan dengan pelayanan kurir.Karena penyajianya yang praktis dan bisa dikonsumsi diselasela aktifitas maka makanan ini disebut dengan istilah fast-food.Tetapi dibalik kelebihanya, makanan cepat saji juga mempunyaidampak yang negatif untuk tubuh dalam jangka panjang.

                             DAMPAK DARI MAKANAN LUAR NEGERI

Dampak Negatif

Berkembangnya era globalisasi di lingkungan masyarakat Indonesia mempengaruhi rasa nasionalisme kuliner tradisional Indonesia. Hal tersebut menimbulkan pandangan dari beberapa masyarakat yang berpendapat bahwa makan di restoran cepat saji yang mewah seperti Mc Donald’s, KFC, Dunkin Donuts, Pizza Hut, Hoka Hoka Bento, dan Solaria akan terasa lebih enak dan bergengsi daripada makan di warteg (warung tegal), atau warung-warung di pinggir jalan yang menjual makanan asli Nusantara. Hal tersebut akan menggeser bahkan cepat atau lambat orang-orang akan mulai melupakan makanan tradisional.

Disamping itu, pola hidup masyarakat di masa globalisasi ini perlu diperhatikan oleh kita semua. Karena efek dari globalisasi ini terhadap kehidupan masyarakat, ditandai dengan banyaknya orang yang  tidak lagi memperdulikan kesehatan dirinya, kesehatan lingkungan, dan kesehatan orang lain di sekitarnya. Meningkatnya kesibukan dan berkurangnya waktu istirahat juga menjadi salah satu alasan sehingga mereka tidak sempat menjaga pola makan yang sehat.Dan alternative yang mereka pilih adalah mengonsumsi makanan siap saji.

Secara garis besar makanan jenis fast-food atau cepat saji bukan tidak boleh dikonsumsi tetapi perlu disikapi dengan tidak dijadikan sebagai kegemaran atau bahkan dijadikan sebagai pola hidup sehingga mengabaikan upaya preventif terhadap kesehatan secara menyeluruh.Hal ini yang tidak kalah pentingnya adalah transparansi dalam bentuk informasi yang benar, dengan mewajibkan pencantuman label komposisi zat gizi, bahan pewarna, pengawet, dan kandungan gizi, karena ini merupakan manifestasi dari hak asasi konsumen atas informasi.

Dilihat dari sumber produksinya, Makanan siap saji dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: makanan siap saji ala restoran barat, produk instan ala industri pabrik, dan makanan masak ala industri rumah tangga atau biasa disebut dengan pedagang kaki lima. 

a.  Kategori Makanan siap saji ala restoran

Makanan pada kategori ini contohnya seperti pizza, hot dog dan sebagainya.Dimana makanan yang tidak sehat tersebut berasal dari budaya barat yang dibawa dan diperkenalkan ke Indonesia.Alhasil, banyak orang Indonesia mengonsumsi makanan   obesitas, dan menu modern masyarakat kini.

b. Makanan instan ala industri pabrik

Makanan ini biasanya ditutup dengan kemasan yang bisa berasal dari plastic, kaleng, kaca, atau bahan lainnya. Produknya pun bermacam, ada yang berupa lauk pauk, mie instant, susu, keju, santan, dan nugget atau sosis. Dampak negatif pada kategori ini adalah yang paling tinggi karena dilihat dari faktor produksi yang digunakan, kemasan yang dipakai, dan zat additif yang ditambahkan, makanan instan ini paling banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya.

2]c.  Makanan siap saji ala industri rumah tangga

Kategori yang terakhir berasal dari industri  rumah tangga (pedagang kaki lima). Yang perlu diwaspadai dari kategori ini adalah cara, alat, bahan, dan tempat yang digunakan untuk mengolah makanan. Biasanya pedagang kaki lima berdagang di pinggir jalan, seperti yang kita ketahui bahwa dijalan terdapat polusi udara. Polusi ini banyak mengandung unsur kimia yang berbahaya.Tidak hanya mengandung bahan kimia saja, polusi udara juga menyebabkan berbagai macam mikroorganisme penyakit.

Makanan cepat saji memng sangat mudah ditemui di mall-mall, restoran dan pertokoan besar di pusat dan pinggiran kota. Dan mungkin juga telah membudaya dan menjadi santapan elit terutama bagi kaum remaja di perkotaan.Tapi sayangnya banyak dari kita yang tidak tahu bahwa jenis-jenis makanan cepat saji pada umumnya sangatlah berpotensi sebagai junk food.Junk food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi.   

Ciri-ciri makanan golongan junk food adalah:

·         Mengandung lemak jenuh yang tinggi,

·         Bergula tinggi,

·         Kandungan nutrisi lainnya tipis, seperti protein, vitamin dan mineral,

·         Mengandung banyak sodium (garam-garaman),

·         Mengandung banyak kolesterol,

·         Mengutamakan citarasa.

Dibawah ini adalah kandungan kolesterol, lemak, kalori, dan garam yang terkandung dalam makanan dan minuman junk food.

Penyakit yang Mungkin Dapat Ditimbulkan Pola makanan jenis ini secara berangsur bisa mengubah kondisi zat gizi masyarakat karena komposisi yang disajikan mayoritas didominasi oleh daging, keju, garam dan gula, yang notabene mengandung lemak jenuh dan kolesterol cukup tinggi.Sementara konsumsi sayuran, serat dan buah terus menurun.Sebenarnya kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi juga dimiliki oleh makanan tradisional yang banyak menggunakan santan kental dan minyak goreng bekas. Jika jenis makanan ini dikonsumsi secara rutin setiap hari dalam jangka panjang dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :

·         Tidak sedikit yang mengalami obesitas/kegemukan

·         Penyakit jantung

·         Penyakit Stroke

·         Diabetes Mellitus

·         Kanker Payudara

·         Kanker hati

·         Kanker colorectal (usus besar dan rektum).

·         Dan mungkin penyakit-penyakit lainnya.

   Dampak Positif

Makanan siap saji yang beredar di Indonesia saat ini mencapai 500-600 jenis.Jenis tersebut terdiri dari makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, kualitas makanan dan praktis. Inilah dampak positif dari adanya makanan siap saji.Dampak makanan luar negeri yang ada di Indonesia juga memberikan banyak hal positif seperti kemajuan pengetahuan tentang makanan-makanan yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang luar negeri.Makanan cepat saji yang tersedia juga membuat masyarakat lebih praktis jika sedang berada dalam keadaan darurat.Masuknya makanan dari luar negeri juga memberikan ide-ide baru bagi orang orang Indonesia dalam melakukan inovasi.Contohnya adalah kue cubit, kue khas dari Garut tersebut yang pada umumnya hanya ditaburi dengan meses di atasnya, sekarang sudah dijual dengan rasa green tea. Salah satu contoh lainnya adalah Iffah Syarifah Hendrayati, penerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 kategori inovasi pasar perkebunan di kantor Kementerian Pertanian dengan produknya "Greentea Rice Cracker". Inovasi yang beliau lakukan adalah mencampurkan makanan tradisional opak dengan cokelat dan green tea (teh hijau).Dua hal itu membuktikan bahwa budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meninggalkan ciri khas dari budaya tersebut.Sebenarnya pengaruh budaya dari luar itu tidak selamanya negatif, karena pengaruh budaya luar bisa pula memberi inspirasi bagi negara itu sendiri.

CARA AGAR MAKANAN DI INDONESIA TETAP DIPERTAHANKAN

Memang ketika kita mengikuti memakan apa yang dimakan oleh orang-orang luar negeri bisa dikatakan keren dan tidak ketinggalan zaman, tetapi kita juga harus mencintai makanan tradisional yang kita miliki. Lalu bagaimana kita bisa mempertahankan makanan tradisional ketika makanan luar negeri masuk ke Indonesia?

Yang pertama, biasanya makanan-makanan tradisional hanya diperjual-belikan di Indonesia, kita harus bisa memperkenalkannya ke negara-negara yang besar dan maju agar negara tersebut juga bisa merasakan makanan asli indonesia. Saat kita pergi berkunjung ke luar negeri, jangan lupa membawa makanan tradisional Nusantara dan persilahkan kepada orang-orang disana untuk mencicipinya.

Yang kedua, pemerintah juga harus mendukung memperkenalkan makanan tradisional Indonesia di luar negeri.Jika tanpa dukungan pasti makanan tradisional Indonesia tidak bisa dikenal oleh negara-negara asing lainnya.Contohnya, pemerintah harus membentuk kelompok-kelompok yang bisa memperkenalkan makanan tradisional di luar negeri.

Yang ketiga, menumbuhkan kesadaran dari diri sendiri untuk tetap melestarikan makanan tradisional karena hal tersebut bisa dibilang adalah jati diri bangsa. Walaupun hanya dengan sedikit kesadaran, hal tersebut akan menyelamatkan makanan tradisional di negeri ini.

Yang keempat, Pembelajaran tentang budayaharus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaimana cara mengadaptasi budaya lokal di tengah maraknya globalisasi.

Yang kelima, berpartisipasi dalam acara-acara yang berhubungan dengan kuliner tradisional Indonesia dan juga tidak lupa untuk mengajak orang lain sehingga mereka tertarik untuk ikut menjaga atau melestarikannya.

Jadi, sebenarnya masyarakat Indonesia boleh mencicipi atau mengkonsumsi makanan-makanan luar negeri tetapi tidak dengan meniggalkan makanan-makanan tradisional yang dimiliki Indonesia.  

KESIMPULAN


Masuknya budaya asing adalah hal yang wajar dikarenakan suatu negara tentu akan membutuhkan input-input berupa budaya asing dengan syarat budaya itu sejalan dengan budaya kita ini.Melihat kenyataan bahwa para generasi muda bangsa Indonesia saat ini lebih memilih kebudayaan asing yang mereka anggap lebih menarik ataupun lebih unik dan praktis. Tanpa kita sadari makanan-makanan luar negeri telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita.Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional. Bila hal ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa kebudayaan lokal akan banyak yang luntur akibat tidak ada generasi penerus yang akan mewarisinyadan anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka. Perlunya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya budaya Indonesia adalahkewajiban setiap lapisan masyarakat, dimana peran setiap mereka yang terus berusaha untuk mewarisi kekuatan budaya lokal akan menjadi kekuatan budaya itu untuk tetap ada.

Selain itu peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting. Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan kebudayaan-kebudayaan  daerah disetiap event-event akbar nasional, misalnya tari-tarian, lagu daerah, makanan daerah, dan sebagainya. Semua itu harus dilakukan sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa budaya yang ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya.

Sebenarnya, pengaruh budaya luar terhadap budaya di Indonesia, kembali kepada individu masing-masing apakah tetap bisa memilih dan memilah atau sebaliknya hanyut dengan pengaruh budaya luar tersebut. Kita harus membekali diri dengan pengetahuan dan kebijaksanaan dalam menghadapi kehidupan sehingga tidak mudah terpangaruh dan bisa memilih mana yang baik atau tidak, karena sebenarnya banyak pengaruh budaya dari luar yang justru bila diaplikasikan dengan tetap mengacu kepada budaya bangsa sendiri, akan menghasilkan harmoni.

 

DAFTAR PUSTAKA