Bagaimana cara mengubah hidup agar lebih baik?

Bagaimana cara mengubah hidup agar lebih baik?

Jika Anda merasa diri Anda sekarang ini belum baik, jangan berkecil. Pasalnya, banyak juga orang yang seperti Anda. Tak hanya itu, Anda juga belum terlambat untuk memperbaiki diri.

Dengan memperbaiki diri, hidup Anda akan berangsur-angsur membaik. Sehingga Anda bisa menikmati kehidupan dengan positif.

Lantas apa yang harus dilakukan? Untuk membantu Anda, berikut ini 10 cara mengubah diri menjadi lebih baik.

1. Tambah Wawasan dengan Membaca Buku

Kata orang, buku adalah jendela dunia. Dan memang dengan membaca buku, wawasan kita bisa bertambah. Perspektif atau cara berpikir kita pun akan tumbuh berkembang seiring dengan setiap bacaan yang kita lahap.

Bagi Anda yang selama ini merasa kurang berwawasan, buku jelas merupakan batu loncatan untuk mengatasi hal tersebut. Dan kabar baiknya, saat ini sudah tersedia banyak buku elektronik yang bisa diakses dengan gadget yang kita miliki.

Konten buku yang tersedia pun beragam. Ada buku-buku sastra yang memiliki pesan moral tinggi, buku pengetahuan yang bisa menambah pemahaman kita akan dunia, sampai buku tentang ilmu eksakta. Silahkan mulai membaca dari buku yang sekiranya Anda sukai.

Baca juga: Cara Membentuk Kebiasaan Membaca Buku

2. Asah Empati Anda

Beberapa orang tak membutuhkan uang untuk menjadi lebih baik. Yang mereka butuhkan adalah empati yang lebih terasah. Sebab salah satu kekurangan mereka memang terletak pada karakternya yang kurang empatik.

Hal seperti ini sering dialami oleh mereka yang tumbuh dalam situasi yang serba beruntung. Karena terbiasa hidup enak, mereka cenderung menyepelekan nasib dan perasaan orang lain.

Arogansi tersebut jelas akan berimbas buruk bagi orang-orang di sekitarnya. Dalam jangka panjang, sikap seperti itu juga bisa berbalik pada dirinya sendiri. Karena itu, belajarlah lebih empatik bila Anda ingin mengubah diri lebih baik.

Turunkan ego Anda dan bayangkan bila Anda berada di posisi orang lain. Perluas juga pergaulan Anda supaya mindset Anda tidak sempit. 

Pelan namun pasti, empati Anda akan terasah dan Anda akan mendapatkan cinta dari orang-orang yang sebelumnya membenci Anda.

3. Perbanyak Pengalaman

Selain membaca buku, kita juga bisa mengembangkan diri dengan cara memperbanyak pengalaman. Hal ini penting bagi mereka yang terlalu banyak menghabiskan waktu sendiri di rumah.

Ketika Anda cuma berdiam diri, Anda melewatkan berbagai pengalaman yang bisa mengajari Anda banyak hal. 

Misal, pengalaman bersosialisasi yang seharusnya Anda peroleh ketika ikut organisasi. Atau, pengalaman di alam yang sebenarnya bisa Anda dapatkan dengan ikut komunitas pecinta alam.

Pengalaman pada akhirnya merupakan guru terbaik. Emosi, wawasan, dan logika Anda akan semakin terasah seiring dengan semakin banyaknya pengalaman Anda. 

Kepribadian Anda juga akan semakin dewasa dan bijak karena Anda sudah banyak makan asam garam kehidupan.

4. Jadilah Orang yang Bermanfaat untuk Lingkungan

Pribadi yang baik juga bisa ditentukan berdasarkan kebermanfaatannya untuk lingkungan. Karenanya, bila Anda ingin berkembang ke arah yang positif, buatlah diri Anda bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Anda bisa mulai dulu dari keluarga inti. Bantulah orang tua, kakak, dan adik Anda. Setelah itu, jadilah saudara yang perhatian untuk keluarga besar. Buat kehadiran Anda selalu memberikan keceriaan bagi mereka.

Atau, Anda juga bisa mulai aktif di organisasi kemasyarakatan. Misalnya, ikut dalam organisasi desa setempat. Atau, ikut organisasi yang peduli dengan isu sosial seperti organisasi untuk membantu anak yatim dan lansia terlantar.

5. Selalu Introspeksi Diri

Bagaimana cara mengubah hidup agar lebih baik?

Untuk mengubah diri menjadi lebih baik, Anda juga harus belajar introspeksi. Tanpa introspeksi, Anda tak mungkin bisa berubah. Sebab setiap perubahan pasti membutuhkan masa-masa perenungan.

Contohnya saja, selama ini Anda dikenal sebagai anak yang manja. Namun, semakin lama, Anda melihat sendiri bagaimana sepupu-sepupu Anda berubah menjadi lebih mandiri dan membanggakan orang tuanya.

Anda pun kemudian merenung. Dari renungan itu, Anda mengambil kesimpulan bahwa Anda harus berubah. Memang tak mudah, namun tekad Anda besar hingga Anda memutuskan untuk merantau supaya lebih mandiri.

Introspeksi, dengan kata lain, menjadi salah satu faktor utama bila Anda ingin berubah. Seseorang yang jarang atau tak mau introspeksi akan lebih lambat dalam berubah dan memutuskan arah hidupnya.

6. Terima Kritik dan Saran 

Selain introspeksi, Anda juga perlu belajar menerima kritik dan saran. Orang yang terbuka atas kedua hal tersebut pada dasarnya adalah orang yang menyadari dirinya tidak sempurna. 

Sayangnya, tidak semudah itu menjadi orang yang mau menerima kritik maupun saran. Ego kita yang besar acap kali menyebabkan kita menjadi defensive dan menolak semua komentar orang. 

Oleh karenanya, sembari membuka diri atas kritikan dan nasehat orang lain, belajarlah juga untuk menurunkan ego diri.

7. Belajar Memaafkan 

Orang yang baik bukanlah orang yang pendendam. Mereka bisa memaafkan kesalahan orang lain dan lekas move on dari masa lalu yang kelam. Oleh karenanya, bila Anda ingin menjadi sosok yang lebih baik, belajarlah untuk memaafkan.

Beberapa orang memang sangat sulit dimaafkan. Namun, ketika Anda terus mendendam, yang rugi justru Anda sendiri. Sebab setiap kemarahan yang Anda rasakan hanya akan merusak diri Anda. 

Akan lebih baik, bila Anda mengambil sikap “forgiven but not forgotten” pada seseorang yang menurut Anda terlalu keterlaluan. 

Artinya, Anda memaafkan orang tersebut namun tidak melupakan kejahatannya. Jadi, Anda pun tak perlu dekat-dekat dengannya.

Baca juga:

8. Jaga Tutur Kata Anda

Apakah selama ini Anda dikenal sebagai orang yang tutur katanya buruk? Ingat, mulutmu adalah harimaumu! Salah kata bisa menghancurkan sesuatu dalam sekejap.

Misal, Anda adalah seorang suami yang sebenarnya sangat sayang istri. Namun, sedari kecil, Anda terbiasa blak-blakan dan kurang bisa berkata manis. 

Meski mulanya istri juga sayang pada Anda, namun hatinya yang lembut akan terus tersakiti oleh ucapan Anda.

Anda tak mau bukan menyebabkan luka pada orang tercinta? Karenanya, belajarlah berkata yang baik. Toh, cara untuk mengubah diri menjadi lebih baik ini manfaatnya sangat banyak.

Dengan tutur yang baik, Anda sudah menjalankan sebagian perintah agama serta menghindarkan diri dari konflik besar. 

9. Disiplin dan Tertib

Apakah selama ini Anda dikenal sebagai orang yang berantakan? Coba lihat kamar Anda dan jadwal kegiatan Anda. 

Bila Anda memiliki kekurangan seperti ini, maka untuk menjadi lebih baik jelas Anda perlu belajar kedisiplinan dan ketertiban. Mulailah dengan hal-hal yang sederhana dulu.

Contoh, buat jadwal dan target harian secara rutin. Setelah itu, hindari kebiasaan buruk seperti begadang dan konsumsi kopi berlebih. 

Usahakan untuk melakukan hal ini terus-menerus sampai Anda bisa mendidik diri Anda sendiri menjadi lebih teratur.

10. Belajar Ikhlas

Ikhlas adalah sikap yang menunjukkan kereleaan seseorang. Sikap ini akan membuat seorang individu menjadi lebih sabar sekaligus tenang. Mereka yang ikhlas pada umumnya juga dipandang baik oleh orang-orang di sekitarnya.

Apabila selama ini Anda dikenal mudah panik dan marah, mulailah belajar untuk ikhlas. Turunkan standar Anda yang mungkin terlalu tinggi. Hargailah setiap proses meski hasilnya tidak selalu berhasil baik. 

Baca juga: 11 Cara Brilian Menjadi Orang Sabar dan Ikhlas Dalam Segala Hal

Penutup

Manusia terus tumbuh dan berkembang. Namun alangkah lebih bagus bila kita tak sekadar mengalir ikut aliran air saja. 

Sebagai makhluk yang diberikan kehendak bebas, manusia perlu terus berusaha mengubah diri menjadi lebih baik secara konstan. Karenanya, ikuti 10 tips di atas dengan tertib. Perlahan namun pasti, Anda akan terus berkembang ke arah yang positif.

Bagaimana cara mengubah hidup agar lebih baik?
Unduh PDF Unduh PDF

Banyak orang yang pada satu titik tertentu merasa tidak puas dengan hidup mereka atau bahkan diri mereka sendiri. Jika Anda merasa membutuhkan perubahan diri mendasar, Anda beruntung; Anda bisa berubah! Perubahan besar kadang memang kelihatan menakutkan, tetapi ini jelas bisa dilakukan jika Anda berniat menetapkan dan mematuhi tujuan yang jelas. Mengubah apa yang Anda lakukan pada akhirnya akan mengarah pada perubahan dalam cara Anda memandang diri sendiri secara keseluruhan.

  1. 1

    Identifikasi masalahnya. Anda telah menetapkan tekad untuk berubah, tetapi bagaimana dan mengapa? Satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah mengidentifikasi masalah atau aspek diri yang mengarahkan Anda untuk berubah. Apa hasil dari perubahan itu?

    • Permulaan terbaik adalah mengenali atribut positif Anda. Buat daftar atribut yang Anda suka dari diri sendiri. Jika ini sulit, tulis apa yang disukai orang lain tentang diri Anda. Jika Anda mengetahui apa kualitas baik diri Anda, Anda dapat memanfaatkannya nanti untuk menghilangkan kebiasaan lama yang coba disingkirkan.
    • Nyatakan apa tepatnya yang Anda inginkan dalam satu kalimat. Pastikan itu adalah apa yang Anda inginkan dan bukan yang menurut orang lain Anda inginkan. Jika Anda tidak benar-benar menginginkan perubahan, perubahan itu tidak akan terjadi.
    • Selanjutnya, buat daftar alasan yang membuat Anda menginginkan perubahan ini. Motivasi tertulis yang terpampang di hadapan Anda—dan nanti digunakan sebagai rujukan—akan memastikan Anda tetap berada di jalur yang benar.

  2. 2

    Lakukan afirmasi diri. Afirmasi diri, atau mengucapkan hal-hal positif mengenai diri sendiri, dapat membantu menetapkan nilai inti diri Anda dan tetap fokus pada pribadi baru yang Anda inginkan. Afirmasi diri yang tidak realistis (seperti “Aku menerima segala hal tentang diriku”) mungkin tidak akan berhasil karena dapat memicu perdebatan dengan diri sendiri,[1] tetapi pernyataan positif realistis seperti “Aku adalah pribadi berharga dan pekerja keras” dapat membantu Anda untuk tetap fokus dan bahkan menjadi orang yang dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik.[2] Untuk membuat afirmasi diri yang positif, Anda dapat mencoba:[3]

    • Menggunakan pernyataan “Aku adalah”
      • Misalnya, “Aku adalah orang baik”, “Aku adalah pekerja keras”, “Aku adalah orang kreatif”.
    • Menggunakan pernyataan “Aku bisa”
      • Misalnya, “Aku bisa mencapai potensi penuh”, “Aku bisa menjadi orang yang kuinginkan”, “Aku bisa mencapai tujuan”.
    • Menggunakan pernyataan “Aku akan”
      • Misalnya, “Aku akan menjadi orang yang kuinginkan”, “Aku akan mengatasi rintangan”, “Aku akan buktikan pada diri sendiri bahwa aku dapat memperbaiki hidup”.

  3. 3

    Visualisasikan masa depan Anda yang sudah diubah. Visualisasi adalah sejenis latihan mental yang dapat membantu Anda membayangkan situasi yang berbeda. Anda dapat memunculkan visualisasi abstrak (semuanya di dalam kepala) atau ekspresi yang lebih konkret, seperti koleksi gambar yang merepresentasikan apa yang Anda upayakan.[4] Visualisasi yang efektif dapat membantu menentukan spesifikasi apa yang Anda upayakan dan dapat membantu menajamkan tujuan. Selanjutnya, visualisasi dapat membantu Anda mengembangkan kendali atas situasi atau hidup Anda.[5] Untuk memvisualisasikan masa depan yang telah diubah, cobalah cara berikut:

    • Tutup mata Anda.
    • Bayangkan diri Anda yang ideal di masa depan. Di mana Anda? Apa yang Anda lakukan? Bagaimana perbedaan situasi Anda? Seperti apa penampilan Anda? Apa hal spesifik dari kehidupan baru Anda yang membuat Anda merasa bahagia?
    • Izinkan diri Anda menggambarkan dan mengeksplorasi detail-detail yang sangat spesifik dari kehidupan ideal Anda. Seperti apa hidup ideal Anda itu? Cobalah membayangkan pemandangan/suara/aroma/rasa yang spesifik. Detail-detail konkret akan menjadikan visualisasi Anda lebih nyata.
    • Gunakan visualisasi positif ini untuk membantu menetapkan tujuan, yaitu mencapai visi hidup Anda tersebut.

  4. 4

    Siapkan diri menghadapi gangguan.[6] Banyak hal terjadi dalam hidup yang tak pernah bisa kita perkirakan. Jalan Anda untuk berubah akan dipenuhi dengan rintangan dan orang-orang yang berusaha menghambat Anda. Kesadaran bahwa halangan di tengah jalan adalah hambatan kecil dan dapat diatasi penting untuk mencapai keberhasilan.

    • Sikap realistis adalah cara terbaik untuk menghadapi perjalanan yang mengecilkan hati. Jangan menyalahkan diri sendiri atau orang lain karena menghambat upaya Anda mencapai tujuan. Hambatan itu normal dan pasti akan terjadi.

  5. 5

    Belajarlah dari kegagalan yang jelas terlihat.[7] Mungkin Anda mengalami momen-momen yang terasa seperti kegagalan. Anda tidak berhasil mencapai tujuan ataupun satu tonggak, jalan lurus ke arah tujuan ternyata penuh dengan liku, atau ternyata di tengah jalan tujuan Anda berganti dengan sesuatu yang sangat berbeda. Akan tetapi, ingat bahwa kegagalan sebenarnya bukanlah kegagalan, tetapi kesempatan. Anda dapat mengambil pelajaran berharga dari kesalahan, dan Anda bisa belajar bahwa memandang tujuan jangka panjang dengan sedikit lebih fleksibel dapat membawa Anda pada hidup yang lebih bahagia.[8]

  6. 6

    Bersabarlah. Tak akan ada artinya jika perubahan dapat terjadi dalam satu malam. Anda mungkin tidak akan melihat hasil secepat yang Anda rencanakan. Mungkin Anda akan lebih sulit melihat perubahan atau hasil perubahan tersebut pada diri Anda secepat orang lain melihatnya dari luar. Anda berubah sedikit demi sedikit setiap harinya, dan walaupun sulit bagi Anda untuk memperhatikan atau memantaunya, tetapi perubahan itu terjadi.

    • Menetapkan tujuan-tujuan atau tonggak yang lebih kecil dalam satu tujuan yang lebih besar dapat membantu Anda mengevaluasi apakah Anda menuju arah yang benar. Menghadiahi diri sendiri setelah berhasil mencapai tonggak tujuan tersebut dapat menjaga motivasi Anda untuk terus maju!

  1. 1

    Ingatlah untuk menetapkan tujuan SMART. Penetapan tujuan adalah proses yang menyerupai seni, dan penetapan tujuan yang baik akan dapat memastikan bahwa yang Anda lakukan memang dapat mencapainya. SMART adalah akronim berbahasa Inggris yang sangat membantu untuk digunakan menilai keefektifan tujuan Anda. Anda harus menilai apakah tujuan Anda SMART:[9] [10]

    • Specific (spesifik—atau signifikan)
    • Measurable (dapat diukur—atau bermakna)
    • Achievable (dapat dicapai—atau berorientasi pada tindakan)
    • Relevant (relevan—atau berorientasi pada hasil)
    • Time-bound (terikat waktu—atau dapat dilacak)

  2. 2

    Tetapkan tujuan yang spesifik.[11] Artinya, tujuan Anda kerucut dan mendetail. Tujuan yang terlalu luas bisa mempersulit penentuan rencana tindakan untuk mencapainya. Spesifikasi pada rencana akan memperbesar peluang keberhasilan.

    • Contoh, “sukses” adalah tujuan yang terlalu samar. Sukses bukanlah atribut spesifik, dan memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda.
    • Tujuan yang lebih spesifik adalah, “Lulus dengan gelar Master dalam Pekerjaan Sosial dari Universitas Negeri”. Tujuan ini jauh lebih spesifik.

  3. 3

    Pastikan tujuan Anda dapat diukur.[12] Anda harus bisa mengetahui kapan tujuan Anda tercapai. Jika Anda tidak dapat mengetahui apakah Anda sudah mencapainya atau belum, tujuan Anda tidak dapat diukur.

    • Misalnya, tujuan “sukses” tidak dapat diukur. Anda tidak akan tahu kapan Anda secara resmi “sukes”, dan gagasan Anda mengenai arti kesuksesan bisa berubah dalam hitungan hari (atau bahkan jam).
    • Di sisi lain, “Lulus dengan gelar Master dalam Pekerjaan Sosial dari Universitas Negeri” adalah tujuan yang dapat diukur; Anda akan tahu bahwa Anda telah mencapai tujuan tersebut saat wisuda atau ketika Anda menerima ijazah.

  4. 4

    Pastikan tujuan Anda dapat dicapai.[13] Tujuan yang dapat dicapai mungkin berbeda bagi setiap orang. Apakah suatu tujuan dapat dicapai atau tidak tergantung pada berbagai faktor, beberapa di antaranya mungkin tidak bisa Anda kendalikan. Salah satu cara untuk menentukan apakah tujuan Anda dapat dicapai adalah dengan menanyakan pada diri sendiri apakah Anda memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut.[14] Anda juga harus mengevaluasi kembali apakah tujuan Anda mungkin dicapai.

    • Misalnya, tujuan yang tidak mungkin dicapai adalah menjadi orang yang paling cerdas/paling kaya/paling berkuasa di dunia.
    • Tujuan yang lebih dapat dicapai adalah menerima gelar sarjana. Untuk beberapa orang, tujuan yang lebih bisa dicapai adalah lulus SMA atau sederajat.

  5. 5

    Evaluasi relevansi tujuan Anda.[15] Ini sangat penting untuk tujuan jangka pendek yang mengarah ke tujuan jangka panjang. Tujuan Anda harus relevan, artinya cocok dengan cita-cita hidup Anda yang lebih besar. Kecil kemungkinannya Anda akan berhasil mencapai tujuan yang tidak sejalan dengan cita-cita hidup Anda.

    • Misalnya, menetapkan tujuan “Lulus dengan gelar Master dalam Pekerjaan Sosial dari Universitas Negeri” hanya relevan dengan hidup Anda jika Anda ingin menjadi pekerja sosial (atau menemukan karier dalam bidang yang berkaitan). Jika cita-cita Anda adalah menjadi pilot, gelar dalam pekerjaan sosial tidak banyak gunanya dalam membantu Anda mencapai tujuan yang lebih besar.

  6. 6

    Tetapkan tenggat untuk tujuan Anda.[16] Tujuan yang efektif harus terikat dengan waktu; kalau tidak, bisa-bisa Anda selalu berusaha mencapainya tanpa pernah benar-benar sampai di sana.

    • Misalnya, tujuan “Lulus dengan gelar Master dalam Pekerjaan Sosial dari Universitas Negeri dalam 5 tahun” adalah tujuan yang terikat oleh waktu. Anda boleh mengevaluasi ulang tenggat apabila diperlukan, tetapi tetap harus ada batasan waktu yang mendorong Anda untuk berusaha mencapainya, bukan hanya gambaran samar yang mungkin terjadi “suatu hari”,

  1. 1

    Mulailah sekarang. Mengatakan bahwa Anda akan mulai "besok" sama saja dengan tidak memulai sama sekali. Besok adalah hari yang tidak pernah datang. Untuk berubah, Anda tidak boleh mengulur waktu, dan Anda tidak akan mencapai apa-apa jika terus menunda.

  2. 2

    Pecah tujuan Anda menjadi tujuan-tujuan kecil.[17] Setelah tujuan utama ditetapkan, pecah menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil untuk dicapai dalam tonggak waktu tertentu (beberapa orang menyebutnya tujuan “makro” dan “mikro”). Ini akan membuat tujuan besar lebih mudah dicapai dan ada kesempatan untuk merayakan setiap keberhasilan kecil di antaranya.

    • Jika Anda merasa ragu mulai mengambil tindakan untuk mencapai tujuan karena tujuan akhir Anda tampak terlalu besar, cobalah melupakannya dan fokus saja pada tujuan-tujuan kecil.
    • Contoh, jika Anda ingin menurunkan 20 kg selama 2 tahun, jangan terpaku pada angka final 20. Mulailah dengan tujuan awal, yang mungkin berarti menurunkan 2 kg.
    • Cobalah membuat kalender terbalik.[18] Jika Anda memulai dengan tujuan akhir (yang dibatasi waktu), Anda harus bisa mengatur jadwal terbalik dari tenggat tujuan akhir, terus ke belakang melalui tujuan yang lebih kecil per tonggak waktu hingga Anda sampai di hari ini. Anda mungkin harus merevisi kalender beberapa kali untuk memasukkan semua yang perlu dilakukan dalam kerangka waktu yang telah ditetapkan (atau mungkin Anda harus mengevaluasi ulang tenggat tujuan akhir Anda).
    • Kalender terbalik memberi titik awal yang spesifik dan dapat membantu Anda mengambil langkah pertama, yang sering kali merupakan langkah paling sulit.

  3. 3

    Beri hadiah pada diri sendiri. Menandai kemajuan Anda dengan emosi positif dan hadiah dari luar akan membantu Anda untuk tetap melanjutkan usaha jangka panjang. Rayakan keberhasilan kecil Anda, lebihkan waktu Anda menonton TV 30 menit, atau traktir diri sendiri dengan makan malam mahal.

    • Usahakan tidak menggunakan hadiah yang berlawanan dengan kemajuan Anda. Jika Anda bertujuan untuk menurunkan berat badan, hadiahi diri Anda dengan pakaian baru atau liburan mini, bukan tiga mangkuk es krim.

  4. 4

    Manfaatkan emosi Anda.[19] Ketika berusaha mencapai tujuan, kemungkinan Anda akan merasakan banyak sekali emosi yang merupakan bagian normal dari hidup. Jika Anda merasakan emosi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan atau perubahan diri, cobalah memanfaatkan emosi tersebut.[20]

    • Ketika Anda mencapai satu tonggak waktu atau tujuan “mikro”, izinkan diri Anda merasa senang dan jadikan perasaan itu sebagai motivasi untuk mencapai tujuan berikutnya.
    • Jika Anda menemui halangan atau rintangan di tengah jalan, biarkan frustrasi itu memfokuskan kembali perhatian Anda pada tujuan.
    • Jika Anda sudah mendekati tujuan tetapi ada halangan yang membelokkannya di saat-saat terakhir, gunakan perasan marah untuk menguatkan komitmen Anda mencapai tujuan walaupun ada yang merintangi.

  5. 5

    Buat diri Anda tidak nyaman. Kebanyakan orang merasa nyaman dengan hidup mereka. Jika Anda ingin membuat perubahan besar, Anda harus membuat diri Anda tidak nyaman. Namun jangan khawaitr, perasaan tidak nyaman ini dapat membuat Anda berkembang dan mengalami banyak hal yang tidak bisa ditawarkan situasi Anda saat ini.[21]

    • Ini adalah area lain yang mendapat manfaat dari tujuan lebih kecil atau tujuan “mikro”. Jika Anda ingin berangkat dari kondisi Anda saat ini langsung menuju tujuan akhir, perubahan itu pasti besar dan mengecilkan hati. Akan tetapi, jika Anda berangkat dari posisi Anda sekarang ke tonggak pertama, prospek tersebut tidak terlalu menakutkan.
    • Contoh, bayangkan sekarang Anda bekerja di posisi administrasi yang membuat Anda tidak bahagia, dan Anda menetapkan tujuan berikut: “Menjadi perawat terdaftar yang bekerja di IGD dalam 3 tahun ke depan.” Langsung masuk ke IGD mungkin akan terasa menakutkan, tetapi berusaha mencapai tujuan pertama atau mendaftar ke sekolah keperawatan hanya sedkit di luar zona nyaman Anda.
    • Izinkan diri Anda merasa sedikit tidak nyaman ketika mengambil setiap langkah atau tingkatan baru, dan untuk berkembang lebih baik dari perasaan itu. Anda akan terkejut sendiri dan merasakan emosi positif saat memperoleh pengalaman hidup baru dan menyadari langkah Anda sudah semakin dekat ke arah tujuan.

  1. 1

    Pertahankan motivasi Anda. Selama proses perubahan diri ini, Anda akan merasakan kemerosotan sehingga sulit melanjutkan langkah. Jagalah kesadaran Anda pada saat-saat ini dan atasi semua rintangan tersebut.

    • Pertanggungjawabkan tindakan Anda. Tunjukkan kemajuan Anda pada keluarga atau teman-teman, atau bergabunglah dengan forum dunia maya.
    • Jangan menguras tenaga. Mungkin Anda sanggup berlari 16 km pada hari pertama, tetapi hari berikutnya Anda akan terlalu lelah untuk bergerak. Pelan-pelan saja.
    • Awasi kata-kata yang Anda ucapkan dalam kepala. Jika suara-suara itu negatif, hentikan! Buang semua pikiran negatif dan ganti dengan pikiran positif. Potong pikiran itu untuk mengakhirinya.
    • Temukan orang-orang yang berpikiran sama. Kelompok pendukung yang kuat dapat membuat perjalanan Anda relatif lebih mudah.

  2. 2

    Tulis perasaan Anda. Mencatat perilaku dan mencari polanya akan membantu Anda menemukan cara paling efisien untuk mencapai tujuan.

    • Jika Anda menyerah pada kebiasaan lama, tuliskan kapan, bagaimana, dan mengapa. Lakukan analisis terhadap kemungkinan penyebabnya. Mungkin Anda lapar, lelah, atau frustrasi karena pekerjaan.
    • Catat kemajuan Anda! Jika hari Anda produktif, tuliskan! Jika Anda dapat melihat kembali kemajuan yang telah Anda lakukan, Anda akan terdorong untuk terus maju.

  3. 3

    Jaga kesehatan. Apa pun pasti akan lebih mudah dihadapi ketika Anda sehat. Selain dari manfaat kesehatan lain yang tak terhitung jumlahnya pada kualitas hidup Anda secara keseluruhan, tubuh yang sehat juga membuat sikap positif lebih mudah dipertahankan.

    • Makan dengan baik, istirahat cukup di malam hari, dan menjalani hidup aktif adalah awal hari yang baik. Tujuan yang memancing frustrasi dan susah dicapai sudah cukup berat—Anda membutuhkan kesempatan terbaik untuk mencapainya. Perhatikan pikiran dan tubuh Anda sebelum menghadapi masalah besar.
    • Jika Anda sering merasa tidak fit, masalah yang lebih besar harus ditangani terlebih dahulu. Kesehatan dan kebahagiaan harus menjadi prioritas utama, sebelum Anda dapat mengelabui pikiran, berpikir positif, dan menetapkan tujuan.

  4. 4

    Sesuaikan tujuan Anda. Seiring kemajuan, Anda mungkin ingin membuat perubahan pada tujuan ideal. Tulis kemajuan Anda dan selipkan atau ubah rencana untuk menyesuaikan apa yang mampu Anda lakukan.

    • Jika Anda membuat kemajuan gemilang, fantastis! Tantang diri Anda dan tetapkan tujuan baru yang lebih sulit.
    • Jangan merasa bersalah jika Anda tidak mencapai garis yang awalnya Anda tetapkan. Lakukan penilaian ulang dan tuju apa yang dapat dicapai. Hal terakhir yang Anda inginkan tentu adalah berkecil hati dan berhenti.

  5. 5

    Teruskan perjalanan Anda. Setelah Anda mencapai hasil yang diinginkan, jangan berhenti. Pembentukan kebiasaan memerlukan waktu—beri diri Anda waktu untuk terbiasa dengan rutinitas baru.

    • Perubahan memerlukan waktu seumur hidup. Walaupun awalnya Anda membutuhkan upaya sadar untuk menjauhi karbohidrat, untuk mengawali percakapan, atau untuk menabung, kebiasaan tersebut segera akan terjalin kuat dalam otak Anda dan menjadi otomatis.

  • Apa yang dipikirkan orang lain bukan masalah bagi Anda. Anda melakukan perubahan ini untuk diri Anda sendiri, bukan mereka.
  • Di atas semuanya, perubahan dimulai dari kesadaran. Jika Anda tidak menyadari apa yang Anda lakukan, Anda tidak dapat mengubah perilaku.
  • Anda dapat mengubah diri sendiri sesering yang Anda inginkan. Tidak ada yang permanen, tidak ada yang tidak dapat diubah.
  • Tersenyumlah. Senyum otomatis akan mencerahkan hari Anda.
  • Jangan ragu atau menyerah. Pilih untuk melaju dengan cepat dan jangan melambat.
  • Berubah karena orang lain tidak akan pernah memberikan hasil yang baik—khususnya karena orang yang meninggalkan Anda. Jika Anda memutuskan untuk berubah, lakukan untuk diri Anda sendiri.
  • Pergilah ke suatu tempat untuk menjernihkan pikiran. Mungkin Anda akan menemukan hal baru atau pikiran baru yang dapat mengubah cara berpikir Anda dan menyatukannya dalam identitas baru Anda.
  • Ingat bahwa Anda harus menjadi orang yang bahagia. Jika perubahan Anda untuk orang lain, perubahan itu tidak akan bertahan selamanya.
  • Mengubah penampilan adalah satu cara untuk mendorong perubahan dari dalam (misalnya pakaian yang lebih profesional akan mendorong Anda untuk menjadi lebih profesional), tetapi jangan hanya di permukaan.
  • Miliki tekad kuat. Suatu tindakan harus dilakukan paling tidak 21 kali sampai menjadi kebiasaan. Hari pertama akan sangat berat, tetapi kemudian akan lebih mudah pada hari-hari setelahnya.
  • Jadilah diri sendiri dan jangan berpikiran bahwa orang lain lebih baik dari Anda karena semua orang memiliki kekurangan.

Bagaimana cara mengubah hidup agar lebih baik?

Artikel ini disusun bersama Shannon O'Brien, MA, EdM. Shannon O'Brien adalah Pendiri dan Penasihat Utama Whole U. (lembaga konsultasi hidup dan karier di Boston, MA). Dengan memberikan saran, mengadakan lokakarya, dan pembelajaran lewat internet, Whole U. memberdayakan orang untuk mengejar karier dan menjalani hidup yang seimbang dan penuh makna. Shannon dinobatkan sebagai Pelatih Karier #1 dan Pelatih Hidup #1 di Boston, MA oleh para pengulas Yelp. Dia tampil di Boston.com, Boldfacers, dan UR Business Network. Shannon menerima gelar Master di bidang Teknologi, Inovasi, dan Pendidikan dari Harvard University. Artikel ini telah dilihat 25.534 kali.

Daftar kategori: Kesehatan Emosional

Halaman ini telah diakses sebanyak 25.534 kali.