Apa contoh intensifikasi?

Contents

  • 1 Contoh Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pertanian Paling Lengkap
    • 1.1 Intensifikasi pertanian
    • 1.2 1. Meningkatkan kualitas kerja
    • 1.3 2. Memperbaiki cara produksi
    • 1.4 3. Menggunakan peralatan yang lebih mumpuni
    • 1.5 4. Menerapkan panca usaha tani dalam pertanian
    • 1.6 5. Pengolahan tanah yang baik
    • 1.7 6. Pengairan secara teratur
    • 1.8 7. Penggunaan bibit unggul
    • 1.9 8. Melakukan pemupukan secara teratur
    • 1.10 9. Melakukan pemberantasan hama dan penyakit tanaman
    • 1.11 Ekstensifikasi pertanian
    • 1.12 1. Mendirikan pabrik baru atau cabang-cabang pabrik atau perusahaan
    • 1.13 2. Membuka lahan pertanian baru
    • 1.14 Share this:

Contoh Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pertanian Paling Lengkap

Contoh Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pertanian Paling Lengkap Pertanian menjadi salah satu faktor yang memiliki pengaruh dalam berlangsungnya kehidupan manusia karena dari pertanian manusia mendapatkan bahan pangan. Keberhasilan pertanian dalam menghasilkanu suatu produk bahan pangan yang berkualitas tinggi tidak terlepas dari beberapa faktor. Faktor tersebut bisa seperti dalam memilih jenis tanah yang baik untuk tanaman, memilih bibit unggul dan lain sebagainya.

Apa contoh intensifikasi?

Intensifikasi dan Ekstensifikasi pertanian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hasil produksi pertanian. Berikut ini akan dijelaskan beberapa contoh intensifikasi dan ekstentifikasi pertanian, yaitu:

Intensifikasi pertanian

Intensifikasi pertanian merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan hasil produksi pertanian dengan melakukan pengolahan lahan yang sempit namun menghasilkan produk yang berkualitas. Intesifikasi pertanian biasanya dilakukan di pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan sempit. Berikut ini beberapa contoh usaha dalam mempraktikkan insentifikasi pertanian :

1. Meningkatkan kualitas kerja

Meningkatkan kualitas kerja para petani dapat dilakukan denga memberikan beberapa pelatihan. Yang pastinya pelatihan tersebut harus praktik dilapangan yang bersifat continue dan berkala. Materi yang dapat disampaikan dalam pelatihan misalnya dalam proses penyemaian benih, teknik memanen tanaman yang baik, cara memupuk yang sesuai, dan lain sebagainya. Selain itu hal yang paling penting adalah adanya kerjasama antar petani dalam bertukar informasi dan pengetahuan untuk menciptakan petani yang unggul dan berkualitas.

Baca Juga : 7 Fungsi Protein : Pengertian, Struktur, dan Jenisnya Terlengkap

2. Memperbaiki cara produksi

Bisa saja cara yang selama ini digunakan masih kurang benar, sehingga hasil produksi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, para petani dan pemerintah harus memiliki komunikasi yang baik sehingga petani mendapatkan informasi dan juga pengetahuan baru. Dan pemerintah juga mendengarkan masalah-masalah yang dihadapi para petani sehingga dapat memberikan problem solving para petani.

3. Menggunakan peralatan yang lebih mumpuni

Dunia teknologi yang semakin berkembang telah masuk dalam berbagai sektor yang ada di dunia ini. Salah satunya yaitu pertanian yang juga terkena imbas dari kemajuan teknologi. Sektor pertanian harus mampu mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Alat-alat pertanian modern juga sudah banyak dipasarkan saat ini dan memiliki tujuan agar menghemat waktu dan tenaga para petani dalam melakukan proses pertanian.

4. Menerapkan panca usaha tani dalam pertanian

Panca usaha tani ini merupakan program pertama yang dilakukan dalam mewujudkan intensifikasi pertanian. Program ini bertujuan dalam menggapai cita-cita Soeharto yang ingin menjadikan Indonesia sebagai leading country.

5. Pengolahan tanah yang baik

Kondisi lahan atau tanah yang baik adalah tanah yang menyediakan berbagai macam unsur hara lengkap yang diperlukan tanaman. Maka dari itu diperlukan cara mekanisasi pertanian agar unsur yang diperlukan bisa diperoleh.

6. Pengairan secara teratur

Irigasi atau pengairan harus sangat diperhatikan oleh petani dalam melakukan panca ataupun sapta usaha tani. Model irigasi tersebut harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

7. Penggunaan bibit unggul

Pemilihan bibit unggul merupakan salah satu manfaat biologi di bidang pertanian, itulah mengapa ilmu biologi juga harus diberikan kepada para petani. Dalam memilih bibit unggul setidaknya bibit tumbuh seragam dan tahan jika dipindah, tahan terhadap hama, tahan terhadap perubahan iklim, dan produktivitas tinggi.

Baca Juga : 3 Fungsi Lapisan Ozon

8. Melakukan pemupukan secara teratur

Memastikan melakukan pemupukan secara teratur hingga menyerap pada bagian bagian akar harus sangat diperhatikan. Setidaknya petani dapat mempraktekkan usaha pertanian organik yang mana pertanian ini lebih mengutamakan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Dalam melakukan pemupukan, dapat juga menggunakan pupuk kimia, salah satu yang paling disarankan yakni pupuk EM4 dengan syarat digunakan secara tidak berlebihan.

9. Melakukan pemberantasan hama dan penyakit tanaman

Cara mencegah hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni dengan cara mekanik, kimiawi, bilogis ataupun dengan bercocok tanam. Usaha untuk tidak menggunakan cara kimiawi selama masih bisa menghindari zat kimia itu akan lebih baik dalam memberantas hama dan penyakit tanaman.

Ekstensifikasi pertanian

Ekstensifikasi merupakan pengolahan lahan dengan melakukan pelebaran lahan bertani. Hal ini bisa dilakukan di pulau Kalimantan, Sumatra dan Irian Jaya karena memang masih banyak lahan kosong yang belum menjadi pusat industri dan masih tingkat kepadatan penduduk yang tinggal di pulau tersebut masih dikatakan rendah. Karena hal itu, esktensifikasi pertanian dapat dilakukan dengan membuka hutan, memanfaatkan daerah sekitar rawa, membuka semak belukar, dsb. Berikut ini beberapa contoh ekstensifikiasi pertanian :

1. Mendirikan pabrik baru atau cabang-cabang pabrik atau perusahaan

Pengertian ekstensifikasi sendiri adalah upaya pengolahan pertanian dengan membuka lahan baru. Hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian yang mengharuskan membuka lahan baru yakni mendirikan pabrik atau perusahaan atau ladang yang baru. Karena bisa saja lahan yang telah digunakan saat ini tidak cocok digunakan sebagai lahan pertanian. Sehingga petani juga harus benar-benar cermat dalam memilih jenis tanah yang baik untuk tanaman agar mendapatkan hasil yang sempurna.

Baca Juga : DNA : Pengertian, Sifat, Fungsi, Struktur, dan Replika DNA Terlengkap

2. Membuka lahan pertanian baru

Cara yang biasa dilakukan dalam membuka lahan baru yakni dengan cara :

  • Pembukaan lahan yang memiliki fungsi untuk membuang dan mencabut rumput atau ilalang sampai ke akar-akarnya.
  • Pengolahan tanah yang membutuhkan alat untuk yang bekerja pada berbagai macam tanah.
  • Pembuatan bedengan atau parit yang funsinya sebagai resapan dan tempat cadangan air saat penyiraman.
  • Pembuatan bedengan dengan alur tanam yang akan memudahkan dalam menanam dengan rapi dan lurus.
  • Perawatan tanaman/penyiangan yang dilakukan pada saat tanaman sudah mulai tumbuh, perawatan juga dapat dilakukan dengan memperbaiki parit lama yang tertimbun sehingga perlu diperbaiki kembali.

Itulah tadi ulasan lengkap tentang Contoh Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pertanian Paling Lengkap. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Proses Pertumbuhan Tanaman Nanas Dan Penjelasannya

Fungsi Hormon Progesteron pada Wanita saat Masa Kehamilan

Share this:

  • Facebook
  • Tweet
  • WhatsApp