Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Thu, 23 April 2020 01:00

Kebenaran Al-Quran adalah sesuatu yang pasti. Karena Al-Quran merupakan perkataan Allah SWT yang Maha Benar. Dan Allah SWT menjamin keaslian Al-Quran :

إِنّا نحنُ نزّلنا الذِّكر وإِنّا لهُ لحافِظُون

Sesungguhnya  Kami-lah yang  menurunkan  Al -Quran,  dan sesungguhnya Kami benar-benar  memeliharanya .(QS. Al-Hijr : 9)

Tidak ada seorang pun yang bisa memalsukan ayat-ayat Al-Quran, karena jaminan dari Allah SWT yang memang bisa kita lihat buktinya secara langsung.

Dan secara teknis, kemustahilan pemalsuan Al-Quran itu masuk akal, mengingat beberapa hal :

1. Dibaca Rutin dan Dihafal Berjuta Manusia

Selain ditulis, Al-Quran sampai kepada kita lewat hafalan yang merupakan keunggulan bahasa Arab.

Sejak diturunkan di masa Rasulullah SAW, sebenarnya Al-Quran itu lebih dominan dihafal ketimbang ditulis. Bukan hanya dihafal saja, tetapi Al-Quran dibaca tiap hari lima kali dalam shalat fardhu.

Kenapa lebih dominan dihafal? Karena Al-Quran itu turun dalam format suara dan bukan dalam format teks. Dan kelebihan bahasa Arab itu mudah dihafal dibandingkan menghafal kalimat dalam bahasa lainnya.

Saat ini di permukaan bumi ini ada bermilyar manusia yang menghafal ayat-ayat Al-Quran sebagiannya, dan ada ribuan umat Islam yang menghafal seluruh ayatnya yang lebih dari 6 ribuan. Mereka membacanya berulang-ulang setiap hari, setidaknya lima kali sehari.

Sekali saja ada orang yang salah membaca Al-Quran, akan ada ribuan orang yang mengingatkan kesalahan itu. Semua itu menjelaskan firman Allah SWT bahwa Al-Quran itu memang dijaga keasliannya oleh Allah SWT Tidak mungkin Al-Quran ini punah atau dipalsukan.

Al-Quran dari segi periwayatannya sangat pasti benarnya, sehingga para ulama menyebut hal ini dengan ungkapan : qat’iyu ats-tsubut (قطعي الثبوت).

  Selain Al-Quran, di dunia ini tidak ada satu pun kitab suci yang bisa dihafal oleh pemeluknya. Selain karena kitab-kitab suci mereka agak rancu sebagaimana kerancuan perbedaan doktrin dan perpecahan sekte dalam agama itu, juga karena kitab-kitab itu terlalu beragam versinya. Bahkan seringkali mengalami koreksi fatal dalam tiap penerbitannya. 

Oleh karena itu kita belum pernah mendengar ada Paus di Vatican sebagai pemimpin tertinggi umat Kristiani sedunia, yang pernah menghafal seluruh isi Injil atau Bible di luar kepala.

Para pendeta Yahudi tertinggi tidak ada satu pun yang mengklaim telah berhasil menghafal seluruh isi Talmud atau Taurat secara keseluruhan dari ayat pertama hingga ayat yang penghabisan.

Dan tidak ada satu pun dari para Biksu Budha di seluruh dunia yang dikabarkan pernah menghafal Tripitaka. Dan tak satu pun petinggi dari agama Hindu yang pernah dinyatakan menghafal Veda.

2. Sudah Ditulis Sejak Turun

Tidak seperti kitab lainnya, Al-Quran itu langsung ditulis seketika begitu turun dari langit. Rasulullah sendiri punya para penulis wahyu yang spesial bertugas untuk menuliskannya setiap saat. Tidaklah Rasulullah SAW meninggal dunia kecuali seluruh ayat Al-Quran telah tertulis di atas berbagai bahan, seperti pelepah kurma, kulit, dan lainnya.

Kalau kita bandingkan dengan kitab-kitab yang disucikan agama lain seperti Injil, Taurat, Zabur dan kitab suci lainnya, memang amat jauh perbedaannya. Kitab-kitab itu tidak pernah ditulis saat turunnya, meski kebudayaan yang berkembang di masa itu cukup maju dalam bidang tulis menulis.

Kalau pun saat ini ada musium yang menyimpan naskah Injil, naskah itu bukan naskah asli yang ditulis saat Nabi Isa alahissalam masih hidup. Tetapi merupakan naskah yang ditulis oleh orang lain, dan ditulis berabad-abad sepeninggal  Nabi Isa alaihissalam.

Jangankah umat Islam, umat Kristiani pun masih berselisih paham tentang keaslian kitab mereka sendiri.

a. Dijilid Dalam Satu Bundel

Di masa khilafah Abu Bakar ash-shiddqi radhiyallahuanhu berbagai tulisan ayat Al-Quran yang masih terpisah-pisah itu  kemudian disatukan dan dijilid dalam satu bundel.

Saat itu dikhawatirkan ada 70 penghafal Al-Quran telah gugur sebagai syuhada, sehingga Umar bin Al-Khattab radhiyallahuanhu mengusulkan agar proyek penulisan ulang Al-Quran segera dijalankan. Hasilnya berupa satu mushaf standar yang sudah baku.

b. Distandarisasi Penulisannya

Di masa khalifah Utsman bin Al-Affan radhiyallahuanhu, dilakukan standarisasi penulisan Al-Quran, karena telah terdapat perbedaan teknis penulisan yang dikhawatirkan akan menjadi bencana di masa yang akan datang.

Sekedar untuk diketahui, bangsa Arab sebelumnya tidak terlalu menonjol dengan urusan tulis menulis, karena mereka tidak merasa membutuhkannya. Mengingat mereka mampu menghafal ribuan bait syair dengan sekali dengar, sehingga tidak merasa perlu untuk mencatat atau menuliskan sesuatu kalau tidak penting-penting amat.

Kalau pun ada tulis menulis, belum ada standarisasi teknis penulisan. Oleh karena itulah maka dibutuhkan sebuah standarisasi penulisan di masa khalifah Utsman.

Dan dengan adanya penulisan yang standar itu, maka semua mushaf yang pernah ditulis dikumpulkan dan dimusnahkan dengan cara dibakar. Sehingga yang ada hanya yang sudah benar-benar mendapatkan pentashihan dalam teknis penulisannya. Dan dikenal dengan istilah rasam Utsmani.

Ilustrasi Al Qur’an Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Al-Quran adalah kitab suci umat Islam, berupa kalam Allah SWT yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia. Seluruh umat muslim tentunya harus pandai membaca Al-Quran dan memahami maknanya agar hidupnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan Allah SWT. 

Menurut KBBI, Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.

Al-Quran adalah dasar hukum Islam dan sumber syariat islam yang memiliki berbagai macam fungsi. Fungsi Al-Quran ada beberapa macam mulai dari fungsi Al-Quran dalam agama Islam, fungsi Al-Quran bagi kehidupan manusia, dan fungsi Al-Quran sebagai sumber ilmu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (26/3/2021) tentang Al-Quran adalah.

Ilustrasi Membaca Al Qur’an Credit: freepik.com

Al-Quran adalah salah satu mukjizat terbesar yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran diturunkan menggunakan bahasa arab. Sampai saat ini keaslian Al-Quran tetap terjaga dan terus dibukukan dengan menggunakan bahasa arab.

Saat ini Al-quran juga sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar Al-quran lebih mudah dipelajari dan dipahami oleh umat Islam. Namun bahasa asli Al-quran yaitu bahasa Arab tetap dipertahankan untuk menjaga keasliannya.

Membaca Al-Quran adalah ibadah bagi seluruh umat muslim, dan memiliki berbagai keutamaan yang sangat baik. Al-Quran dimulai dengan surah Al-Fatihah dan ditutup dengan surah An-Nas. Al-Quran adalah kitab yang digunakan bersama dengan hadis untuk menentukan hukum syari'ah.

Seseorang yang menghafal isi Al-Qur'an disebut Al Hafidz. Beberapa umat Muslim membacakan Al-Qur’an dengan bernada, dan mengikuti peraturan yang disebut tajwid. Untuk memahami makna dari Al-Quran, umat Muslim menggunakan rujukan yang disebut tafsir.

Mayoritas ahli tafsir sepakat bahwa wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW adalah surah Al-'Alaq ayat 1-5. Dikutip dari situs Kementerian Agama, Al-Quran adalah kitab umat Islam yang terdiri dari 30 Juz, 114 Surah, dan lebih dari 6200 ayat (dalam hal ini, ada berbagai mazhab yang memiliki pendapat berbeda-beda).

Al-Quran adalah kitab suci yang juga kerap disebut dengan nama lainnya. Menurut sebagian ahli tafsir, terdapat banyak istilah dalam berbagai ayat Al-Quran yang dianggap merujuk sebagai nama lain Al-Quran. Berikut merupakan nama-nama tersebut serta ayat yang mencantumkannya:

-Al-Kitab (Buku)

-Al-Furqan (Pembeda benar salah)

-Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)

-Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)

-Al-Hukm (Peraturan/hukum)

-Al-Hikmah (Kebijaksanaan)

-Asy-Syifa (Obat/penyembuh)

-Al-Huda (Petunjuk)

-At-Tanzil (Yang diturunkan)

-Ar-Rahmat (Karunia)

-Ar-Ruh (Ruh)

-Al-Bayan (Penerang)

-Al-Kalam (Ucapan/firman)

-Al-Busyra (Kabar gembira)

-An-Nur (Cahaya)

-Al-Basha'ir (Pedoman)

-Al-Balagh (Penyampaian/kabar)

-Al-Qaul (Perkataan/ucapan)

Menurut tempat diturunkannya, surah-surah Al-Quran dapat dibagi atas golongan Makkiyah (surah Makkah) dan golongan Madaniyah (surah Madinah).Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu yang diperkirakan terjadi penurunan surah maupun ayat tertentu, di mana surah-surah yang turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah digolongkan sebagai surah Makkiyah. Sementara itu, surah-surah yang turun setelahnya tergolong sebagai surah Madaniyah.

Ilustrasi Membaca Al Qur’an Credit: freepik.com

Fungsi Al-Quran dalam Agama Islam

Dalam Agama Islam, fungsi Al-Quran adalah sebagai berikut:

1. Al-Huda (Petunjuk). Dalam Al-Quran ada tiga posisi Al-Quran yang fungsinya sebagai petunjuk. Al-Quran menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.

2. Al-Furqon (Pemisah). Fungsi Al-Quran sebagai pemisah adalah Al-Quran dapat memisahkan antara yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah. Di dalam Al-Quran dijelaskan beberapa hal mengenai yang boleh dilakukan atau yang baik, dan yang tidak boleh dilakukan atau yang buruk.

3. Asyifa (Obat). Al-Quran bisa menjadi obat penyakit mental di mana membaca Al-Quran dan mengamalkannya dapat terhindar dari berbagai hati atau mental. Meskipun Al-Quran hanya sebatas tulisan saja, namun membacanya dapat memberikan pencerahan bagi stiap orang yang beriman.

4. Al-mau'izah (Nasihat). Di dalam Al-Quran terdapat banyak pengajaran, nasihat-nasihat, peringatan tentang kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa, yang berjalan di jalan Allah. Nasihat yang terdapat di dalam Al-Quran biasanya berkaitan dengan sebuah peristiwa atau kejadian, yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang-orang di masa sekarang atau masa setelahnya.

Fungsi Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu

Sebagai sumber ilmu, fungsi Al-Quran adalah sebagai berikut:

1. Ilmu tauhid. Ilmu tauhid merupakan ilmu kalam dalam Islam yang membahas pengokohan keyakinan dalam agama Islam sehingga dapat memperkuat dan menghilangkan keraguan.

2. Ilmu hukum. Di dalam Al-Quran juga terdapat ilmu hukum yang dibahas. Contohnya saja terdapat hukum pernikahan, warisan, zakat, dan lain sebagainya.

3. Ilmu tasawuf. Ilmu tasawuf adalah ilmu cara untuk mensucikan jiwa, menjernihkan akhlak dan batin.

4. Ilmu filsafat Islam. Filsafat Islam adalah hubungan ilmu kalam dengan filsafat yang dikembangkan oleh cendekiawan muslim. Jika dalam ilmu filsafat lain kadang masih mencari-cari tentang kehadiran tuhan namun di filsafat Islam sudah meyakini tentang keesaan Tuhan yaitu Allah SWT.

5. Ilmu sejarah Islam. Al-Quran juga mengandung banyak ilmu sejarah dari masa terbentuknya manusia hingga perjuangan Nabi Muhammad SAW.

6. Ilmu pendidikan Islam. Al-Quran menjadi salah satu sumber utama untuk mempelajari Islam. Di dalam Al-quran juga sering disebutkan ilmu pengetahuan lainnya seperti ilmu biologi atau astronomi.

Bagi kehidupan manusia, fungsi Al-Quran adalah sebagai berikut:

1. Sebagai petunjuk jalan yang lurus

Al-Quran memberikan petunjuk agar umat manusia dapat terus berjalan di jalan yang lurus. Yang di maksut adalah manusia harus hidup dengan baik dan benar atau dalam istilahnya adalah di jalan yang luru. Di dalam Al-Quran sudah dijelaskan mana yang salah dan mana yang benar, serta peringatan-peringatan agar terus bertakwa kepada Allah.

2. Merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW

Al-Quran adalah muksizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan nabi-nabi lainnya yang diberikan mukjizat seperti berbicara dengan binatang, menyembuhkan penyakit, dan lain sebagainya. Al-Quran merupakan sumber dari segala sumber hukum dan penyempurna dari kitab-kitab yang terdahulu.

3. Menjelaskan kepribadian manusia

Fungsi Al-Quran selanjutnya adalah menjelaskan kepribadian manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya yang ada di bumi. Manusia adalah makhluk yang diberikan akal, bisa membedakan baik dan buruk, dan membuatnya berbeda dengan binatang yang sama-sama ciptaan Allah SWT.

4. Merupakan penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya

Sebelum Al-Quran, ada beberapa kitab Allah yang juga diturunkan kepada para nabi, seperti Injil, Taurat,dan Zabur. Kitab-kitab Allah sebelumnya ditujukan hanya pada umat pada zaman tersebut saja, berbeda dengan Al-Quran yang digunakan sampai akhir zaman.

5. Menjelaskan masalah yang pernah diperselisihkan umat sebelumnya.

Di dalam Al-Quran terdapat cerita-cerita dari masa lalu yang kemudian berdasarkan kisahb umat terdahulu kita bisa belajar agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah mereka buat sebelumnya.

6. Al-Quran memantapkan iman Islam

Dengan membaca Al-Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, kita bisa memantapkan iman kita. Isi Al-Quran akan membuat kita semakin yakin bahwa agama Islam adalah agama yang memang harus dianut.

7. Tuntunan dan hukum untuk menjalani kehidupan

Al-Quran berisi tentang hukum dan juga tuntunan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Di dalam Al-Quran mengatur bagaimana tentang berhubungan dengan orang lain, berdagang, warisan, zakat, dan masih banyak lagi.

Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

1. Mereka diakui sebagai keluarga Allah (ahlullah) dan orang keistimewaannya yang terpilih.

2. Orang yang mahir membaca Al-Qur'an ditempatkan bersama malaikat-malaikat pencatat yang patuh kepada Allah yang selalu berbuat kebaikan. Menurut al-Qurthubi sebagaimana dikutip dalam kitab Fathul Bârî, yang dimaksud mahir di sini adalah orang yang cerdas, maksudnya, hafalan dan tajwidnya sama-sama mempunyai kualitas bagus, tidak perlu mengulang-ulang.

3. Al-Qur'an merupakan hidangan dari Allah subhanahuwa ta'alâ. Siapa pun yang masuk ke sana akan mendapat jaminan keamanan.

4. Rumah yang dibuat untuk membaca Al-Qur'an akan dihadiri malaikat. Penghuni rumah akan merasakan bahwa rumahnya menjadi luas.

5. Rumah yang dibacakan Al-Qur'an akan menyinari penduduk-penduduk langit.

6. Membaca Al-Qur'an terdapat kebaikan yang sangat banyak.

7. Dengan membaca Al-Qur'an, orang akan menjadi baik.

8. Membaca Al-Qur'an bisa menjadi obat hati.

9. Membaca Al-Qur'an dapat bermanfaat bagi orang yang membaca maupun kedua orang tuanya.

10. Pembaca Al-Qur'an tidak akan merasa ngeri saat terjadi kegentingan hari kiamat.

11. Al-Qur'an akan memberikan syafa'at (pertolongan) kepada ahlinya (orang yang biasa membacanya)

12. Orang yang membaca Al-Qur'an, pada hari kiamat, derajatnya akan selalu naik ke tempat-tempat yang atas.

13. Membaca Al-Qur'an bisa meniupkan aroma wangi kepada para pendengar serta menyebarkan bau minyak kasturi.

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT

Al quran adalah kitab suci yang dijamin oleh Allah SWT