Show 12 May 2020 2 min read Tahukah Anda perbedaan routing statis dan dinamis? Sebelum membahasa perbedaanya tahukah Anda yang dimaksud dengan router serta routing? Router merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengirimkan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Proses pengiriman data tersebut dinamakan dengan routing. Router disebut sebagai perangkat jaringan yang cerdas karena selain memiliki CPU dan memory juga mampu menentukan jalur mana yang harus paket data lewati untuk menghubungkan beberapa jaringan komputer yang berbeda. Dengan proses routing ini, paket data bisa keluar serta masuk ke jaringan lainnya dengan bebas namun masih dalam aturan yang sudah ditetapkan. Routing ini dibedakan menjadi dua yaitu routing statis serta dinamis, yang bisa Anda temukan perbedaanya di bawah ini: Perbedaan Routing Statis dan DinamisRouting static dan routing dinamisDalam jaringan, ada berbagai macam routing yang sering digunakan saat ini. Namun pada kesempatan kali ini kami akan membahas 2 routing yang paling banyak digunakan yaitu routing statis dan routing dinamis. Jika Anda masih belum paham mengenai routing yang sudah kami jelaskan secara singkat di atas, maka kami sudah menyiapkan pembahasan mengenai apa perbedaan dari routing statis dan routing dinamis dalam jaringan. Simak baik-baik penjelasan kami ya?
Routing StatisRouting statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan, maka administrator jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan. Routing static merupakan pengaturan yang paling simple dalam jaringan komputer, untuk menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel entri forwarding pada setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut. Routing staticPenggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet berskala kecil, untuk jaringan yang skalanya besar tidak disarankan menggunakan routing statis. Nah setiap routing pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, berikut kelebihan dan kekurangan routing statis: Kelebihan Routing Statis
Kekurangan Routing Statis
Routing DinamisRouting dinamis (Dynamic Routing) adalah router yang memiliki kemampuan untuk membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung. Jika diartikan, dinamis adalah bisa berubah-ubah, jadi IP Addressnya selalu berubah sewaktu-waktu. Routing dinamis ini kebalikan dari routing statis yang semuanya harus dilakukan secara manual. Protokol routing akan mengatur router secara otomatis sehingga bisa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan saling memberikan informasi antar router. Routing dinamisRouting dinamis mempelajari sendiri arah dari rute yang terbaik untuk meneruskan paket dari satu network menuju network lainnya. Administrator tidak bisa menentukan rute mana yang harus dilewati, melainkan semuanya sudah secara otomatis berjalan. Pengisian dan pemeliharaan pada routing table dilakukan secara otomatis sehingga antar router satu dengan lainnya saling bertukar informasi untuk mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Ada beberapa macam routing dinamis yang perlu Anda ketahui:
Kelebihan Routing Dinamis
Kekurangan Routing Dinamis
Demikian pembahasan mengenai perbedaan routing statis dan routing dinamis pada jaringan. Banyak perbedaan dari kedua jenis routing tersebut terutama fitur, kemampuannya serta kemudahan dalam menggunakan ataupun mengakses router itu. Pengkonfigurasian routing statis terbilang cukup rumit karena dilakukan secara manual. Sedangkan pada routing dinamis lebih sederhana karena bisa diatur secara otomatis. Saat ini perangkat keras jaringan yang paling banyak menggunakan router CISCO karena konfigurasinya yang lebih familiar dan tersedianya fitur CISCO Packet Tracer yang memudahkan dalam simulasi penggunaan jaringan dan juga bisa Anda gunakan untuk belajar. Perlu diketahui bahwa Qwords tidak hanya membahas mengenai jaringan saja, melainkan memiliki layanan penjualan domain hosting murah dari Qwords untuk kebutuhan website Anda. Tunggu apalagi bagi Anda yang belum memiliki website pesan sekarang juga untuk mendapatkan harga spesial. Terima kasih
Routing Static Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan. pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan. Cara kerja routing statik ada 3 bagian, yaitu:
Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
Kerugian Menggunakan Routing Static
KONFIGURASI ROUTING STATIC Topologi Router Static
Dan Bagaimana Cara Mengkonfigurasi Routing Static Diatas? Dibawah Ini Cara Mengkonfig 6 Router Diatas.. *EX : Saat melihat Konfig Dibawah Menggunakan IP 10.10.10.1.. 10.10.10.2.. dan seterusnya, Itu adalah Default Gateway yang akan saling menghubungkan antara Router 1 dengan Router yang lainnya, sedangkan IP 10.10.10.0 Adalah Network Default.. Langkah Langkah Konfigurasi : 1. Pertama tama, kita konfig router yang pertama. Digambar diatas tertulis Router-PT Router0 2. Konfigurasi Router0 dengan pergi ke CLI, Lalu Konfig Seperti Ini Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interfaces se 2/0 Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Gambar :
3. Lanjutkan ke Router1 dengan perintah ynag sama yaitu ke CLI, Lalu Konfig Seperti ini Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface serial 3/0 Router(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Simple Seperti Gambar :
4. Setelah Router1 selesai di konfig, lanjut konfigurasi Router2, Cuss.. Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface serial 3/0 Router(config-if)#ip address 30.30.30.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit
5. Lanjut terus sampe ke router akhir, sekarang konfig Router3.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 30.30.30.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#int se 3/0 Router(config-if)#ip address 40.40.40.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit
6. Lanjut Konfigurasi Router4 Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 40.40.40.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#int se 3/0 Router(config-if)#ip address 50.50.50.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no sh utdown Router(config-if)#exit
7. Terakhir Konfigurasi Router5.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 50.50.50.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit
Setelah semua selesai di konfig, apakah konfigurasi telah selesai? Tentu belum, ada 1 konfigurasi lagi yang harus kalian kerjakan, apa itu? Dengan cara konfigurasi lagi (Router0-Router5) dengan mengkonfig “ip route” Cukup melelahkan memang harus kembali mengkonfig dari Router0, tapi ini lah namanya usaha. Kita ingin melakukan sesuatu dan berhasil adalah karna adanya usaha dan kerja keras, jadilah seseorang yang pantang menyerah, karna usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Langsung saja kita lanjut konfigurasi menggunakan “ip route”. 1. Kembali di Router0, kita konfig Menggunakan ip route.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 10.10.10.2 Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 10.10.10.2 Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 10.10.10.2 Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 10.10.10.2 Router(config)#exit
2. Setelah Router0 selesai di konfig, lanjut konfig Router1, cara konfignya : Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 20.20.20.2 Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 20.20.20.2 Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 20.20.20.2 Router(config)#exit
3. Selesai? Belumm.. Masih ada Router2-Router5, Lanjut konfig Router2 Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 30.30.30.2 Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 30.30.30.2 Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 20.20.20.1 Router(config)#exit
4. Lanjut Router3 Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 40.40.40.2 Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 30.30.30.1 Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 30.30.30.1 Router(config)#exit
5. 5. Lanjut konfig ke Router4.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 40.40.40.1 Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 40.40.40.1 Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 40.40.40.1 Router(config)#exit
6. 6. Terakhir, Kita Konfigurasi Router5.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 50.50.50.1 Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 50.50.50.1 Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 50.50.50.1 Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 50.50.50.1 Router(config)#exit
Selesai deh, “Bagaimana Cara Cek Berhasil Atau Tidaknya?” Kalian Hanya perlu masuk ke salah satu Router diantara itu dan Begini Contohnya : “Saya Menggunakan Router0” Router>enable Router#ping 50.50.50.2 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 50.50.50.2, timeout is 2 seconds: !!!!! Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 5/14/29 ms
Jika Sudah ada tanda seru saat ping, dipastikan bahwa konfigurasi berhasil.. semoga bermanfaat bagi kalian yang sedang mencari bagaimana konfigurasi router static seperti diatas, sekian ^_^ Page 2
Routing Static Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan. pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan. Cara kerja routing statik ada 3 bagian, yaitu:
Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
Kerugian Menggunakan Routing Static
KONFIGURASI ROUTING STATIC Topologi Router Static
Dan Bagaimana Cara Mengkonfigurasi Routing Static Diatas? Dibawah Ini Cara Mengkonfig 6 Router Diatas.. *EX : Saat melihat Konfig Dibawah Menggunakan IP 10.10.10.1.. 10.10.10.2.. dan seterusnya, Itu adalah Default Gateway yang akan saling menghubungkan antara Router 1 dengan Router yang lainnya, sedangkan IP 10.10.10.0 Adalah Network Default.. Langkah Langkah Konfigurasi : 1. Pertama tama, kita konfig router yang pertama. Digambar diatas tertulis Router-PT Router0 2. Konfigurasi Router0 dengan pergi ke CLI, Lalu Konfig Seperti Ini Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interfaces se 2/0 Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Gambar :
3. Lanjutkan ke Router1 dengan perintah ynag sama yaitu ke CLI, Lalu Konfig Seperti ini Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface serial 3/0 Router(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Simple Seperti Gambar :
4. Setelah Router1 selesai di konfig, lanjut konfigurasi Router2, Cuss.. Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface serial 3/0 Router(config-if)#ip address 30.30.30.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit
5. Lanjut terus sampe ke router akhir, sekarang konfig Router3.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 30.30.30.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#int se 3/0 Router(config-if)#ip address 40.40.40.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit
6. Lanjut Konfigurasi Router4 Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 40.40.40.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#int se 3/0 Router(config-if)#ip address 50.50.50.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no sh utdown Router(config-if)#exit
7. Terakhir Konfigurasi Router5.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#interface serial 2/0 Router(config-if)#ip address 50.50.50.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit
Setelah semua selesai di konfig, apakah konfigurasi telah selesai? Tentu belum, ada 1 konfigurasi lagi yang harus kalian kerjakan, apa itu? Dengan cara konfigurasi lagi (Router0-Router5) dengan mengkonfig “ip route” Cukup melelahkan memang harus kembali mengkonfig dari Router0, tapi ini lah namanya usaha. Kita ingin melakukan sesuatu dan berhasil adalah karna adanya usaha dan kerja keras, jadilah seseorang yang pantang menyerah, karna usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Langsung saja kita lanjut konfigurasi menggunakan “ip route”. 1. Kembali di Router0, kita konfig Menggunakan ip route.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 10.10.10.2 Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 10.10.10.2 Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 10.10.10.2 Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 10.10.10.2 Router(config)#exit
2. Setelah Router0 selesai di konfig, lanjut konfig Router1, cara konfignya : Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 20.20.20.2 Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 20.20.20.2 Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 20.20.20.2 Router(config)#exit
3. Selesai? Belumm.. Masih ada Router2-Router5, Lanjut konfig Router2 Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 30.30.30.2 Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 30.30.30.2 Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 20.20.20.1 Router(config)#exit
4. Lanjut Router3 Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 40.40.40.2 Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 30.30.30.1 Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 30.30.30.1 Router(config)#exit
5. 5. Lanjut konfig ke Router4.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 40.40.40.1 Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 40.40.40.1 Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 40.40.40.1 Router(config)#exit
6. 6. Terakhir, Kita Konfigurasi Router5.. Router>enable Router#configure terminal Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 50.50.50.1 Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 50.50.50.1 Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 50.50.50.1 Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 50.50.50.1 Router(config)#exit
Selesai deh, “Bagaimana Cara Cek Berhasil Atau Tidaknya?” Kalian Hanya perlu masuk ke salah satu Router diantara itu dan Begini Contohnya : “Saya Menggunakan Router0” Router>enable Router#ping 50.50.50.2 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 50.50.50.2, timeout is 2 seconds: !!!!! Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 5/14/29 ms
Jika Sudah ada tanda seru saat ping, dipastikan bahwa konfigurasi berhasil.. semoga bermanfaat bagi kalian yang sedang mencari bagaimana konfigurasi router static seperti diatas, sekian ^_^ |