Yang tidak termasuk 5p pada jenis bahan tambahan pangan adalah

BERNAS.ID – Dewasa ini yang menjadi momok di dalam dunia kesehatan salah satunya adalah kanker. Sampai saat ini belum ada obat untuk kanker dan penyebab pastinya pun belum diketahui. Setidaknya, penyebab penyakit ini antara satu orang dengan orang lainnya bisa berlainan.

Misalnya, selama ini diyakini bahwa dengan menyusui maka bisa terhindar dari kanker payudara. Namun faktanya, perempuan yang memiliki riwayat menyusui bayinya hingga tuntas pun dapat terkena kanker payudara.

Selain itu, merokok sudah pasti buruk untuk kesehatan. Kanker tenggorokan, kanker paru-paru, dan sederet penyakit mengerikan lainnya diyakini disebabkan karena kebiasaan jelek tersebut. Tetapi, perokok masih sering berkelit bahwa diri mereka sehat-sehat saja.

Hal ini harus dipahami bahwa menurut penelitian, menyusui bisa mencegah wanita terkena kanker payudara sebesar 80%. Maka, masih ada kemungkinan 20% perempuan terkena kanker jika tidak menjaga pola hidup yang sehat, menjauhi alkohol dan rokok.

Bisa disimpulkan, tidak ada satu hal yang benar-benar membebaskan diri kita untuk tidak terkena kanker. Menghindari hal yang berisiko menyebabkan kanker tapi tetap menjalankan hal berisiko lainnya maka kemungkinan sel kanker tumbuh di dalam tubuh tetap ada.

Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk sedapat mungkin menghindari hal-hal yang berisiko kanker di masa yang akan datang?

Salah satu hal yang paling sederhana adalah dengan menjaga pola makan kita. Apa yang masuk ke dalam tubh kita melalui makanan adalah hal yang sepenuhnya bisa dikontrol. Pilihan makanan sehat dan kebiasaan sehat sudah banyak dikampanyekan. Tinggal kembali ke diri kita sendiri akan memilih pola hidup yang mana.

Yang paling mudah adalah menghindari  5P, yaitu Pewarna, Pemanis, Penyedap, Pengawet, Perasa.

Ke-5 P tersebut dekat sekali dengan kehidupan kita dan hampir mustahil untuk dihindari.

1. Pewarna

Yang dimaksud dengan P yang pertama yaitu pewarna yang sering ditemui dalam makanan. Pewarna makanan yang tidak seharusnya digunakan untuk makanan dapat mengancam kesehatan kita di masa yang akan datang. Aneka jajanan dan kue-kue yang berwarna cantik dan menarik seringkali menggunakan pewarna yang tidak aman seperti pewarna teksil. Zat pewarna tersebut tidak bisa dicerna oleh tubuh dan akan mengendap. Untuk jangka yang lama zat tersebut bisa tumbuh menjadi sel kanker.

2. Pemanis

Siapa yang tidak suka makanan atau minuman manis? Es kelapa muda di tengah terik siang tentu sangat menyegarkan. Atau semangkuk es teler dengan potongan nangka dan alpukat tentu lezat dinikmati sambil nongkrong dengan sahabat Anda. Tapi, pernahkah anda berpikir dari mana rasa manis yang anda rasakan itu? Bukannya mencurigai semua penjual tapi lebih aman jika aneka minuman manis seperti es tadi anda buat sendiri di rumah. Dengan membuat sendiri akn terjamin bahwa rasa manis adalah dari gula asli buka pemanis buatan. Dan anda juga bisa memilih buah-buahan segar dan bahan yang berkualitas lainnya.

3. Penyedap

Seringkali kita tidak percaya diri ketika memasak hanya menggunakan bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, laos, ketumbar, dan bumbu-bumu dapur lainnya. Alhasil, vetsin atau penyedap pun ditambahkan ke dalam masakan sebagai penguat rasa. Berbagai penelitian menyebutkan, pemakaian penyedap dalam jangka waktu lama bisa menggangu kesehatan. Hal tersebut karena ada residu yang tersisa di dalam organ tubuh yang memungkinkan tumbuh menjadi sel kanker. Oleh karena itu, gunakan penyedap alami seperti gula, garam, lada, dan bumbu dapur lainnya.

4. Pengawet

Makanan cepat saji atau fast food kerap dipilih karena praktis dan rasanya enak. Memang, di kehidupan kota yang modern hampir semua orang memiliki kesibukan tinggi sehingga tidak sempat memasak atau mengolah bahan makanan secara benar. Ikan kalengan, daging kalengan, bahkan sayur dan buah kalengan akhirnya dipilih karena awet dan cepat mengolahnya. Segala sesuatu yang instan tetap saja tidak baik. Makanan berpengawet sebaiknya dihindari karena membuat ginjal bekerja lebih keras dan zat-zat dalam pengawet bisa menyebabkan kanker di dalam tubuh.

5. Perasa

Perasa makanan dalam takaran yang wajar masih diperbolehkan. Perasa makanan biasanya digunakan untuk membuat kue, snack, minuman, dan aneka jajanan. Untuk menghemat biata produksi seringkali produsen hanya memberikan perasa mangga misalnya untuk sebuah produk minuman kemasan alih-alih memberikan ekstrak buah mangga asli. Sama halnya dengan pengawet, perasa makanan yang tidak alami atau dari bahan kimia sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan kanker. (sn)

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 10 are not shown in this preview.

Bahan tambahan pangan sering ada pada makanan, aman enggak ya?

29 Juli 2019

Yang tidak termasuk 5p pada jenis bahan tambahan pangan adalah

Semua orang pasti memiliki makanan kesukaan. Makanan adalah kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi untuk menopang kinerja tubuh. 

Agar makanan yang dihidangkan di rumah terasa makin sedap, Mama pasti menggunakan beragam bumbu dapur dan bahan-bahan makanan dan semuanya demi bisa menyajikan makanan yang lezat. 

Saat kita hendak memasak kita suka menambahkan bahan tambahan pangan ke dalam masakan.

Bahan tambahan pangan merupakan bahan yang alami namun bukan bahan pokok pangan, biasanya ditambahkan ke dalam suatu masakan untuk mempengaruhi rasa, sifat, dan bentuk pangan.

Bahan tambahan ini antara lain bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental.

Kandungan bahan tambahan pangan yaitu zat Aditif, Aditif ini dibagi menjadi dua satu zat Aditif alami dan sintetis (buatan), zat inilah yang mempengaruhi agar makanan menjadi tahan lama, bertekstur, cita rasa, protein,mineral dan vitamin.

Berikut popmama.com rangkum informasi mengenai bahan tambahan pangan.

Yang tidak termasuk 5p pada jenis bahan tambahan pangan adalah
Freepik/Tontoey2531

Pemanis buatan digunakan dalam banyak makanan dan minuman diet untuk meningkatkan rasa manis sekaligus mengurangi kandungan kalori. Jenis pemanis buatan yang umum termasuk kalium aspartam, sukralosa, sakarin, dan asulfulfam.

Pemanis buatan ternyata dapat membantu kamu menurunkan berat badan dan membantu mengelola kadar gula darah pada tubuh.

Orang yang mengonsumsi suplemen yang mengandung pemanis buatan selama 10 minggu memiliki asupan kalori yang lebih rendah dan mendapatkan lebih sedikit lemak dan berat badan daripada mereka yang mengonsumsi gula biasa.

Perhatikan bahwa beberapa jenis pemanis buatan seperti aspartame dapat menyebabkan sakit kepala.

Pada beberapa orang dalam penelitian menunjukkan bahwa individu tertentu mungkin lebih sensitif terhadap efek pemanis buatan. Namun, pemanis buatan umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Yang tidak termasuk 5p pada jenis bahan tambahan pangan adalah
Pixabay/TobiasD

Bahan tambahan pangan anti buih merupakan bahan yang dapat mencegah pembentukan gelembung pada olahan makanan. Buih memengaruhi tekstur pada makanan, pembentukan buih sendiri mempunyai tahapan yang terdiri dari tahapan protein berdifusi di permukaan udara-air, terbukanya lipatan protein, dan menurunkan tegangan ke permukaan olahan.

Penyebab terbentuknya buih adalah nilai pH, konsentrasi protein, dan whipping aids. Buih biasanya bentuknya seperti gelembung kecil yang ada saat kita mengocok adonan menggunakan mixer.

Jenis bahan pangan anti buih yang aman yaitu, kalsium algina dan digliserida asam lemak.

Yang tidak termasuk 5p pada jenis bahan tambahan pangan adalah
Pixabay/Bru-nO

Sering ditemukan dalam daging olahan, natrium nitrit bertindak sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri, menambahkan rasa asin dan warna merah muda kemerahan.

Ketika terkena panas tinggi dan di hadapkan dengan asam amino, nitrit dapat berubah menjadi nitrosamin, senyawa yang dapat memiliki banyak efek negatif pada kesehatan.

Asupan nitrit dan nitrosamin yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kanker lambung yang lebih tinggi.

Namun, yang terbaik adalah menjaga asupan natrium nitrit dan daging olahan seminimal mungkin. Cobalah menukar daging olahan seperti sosis, hot dog dan daging ham untuk sumber protein yang sehat.

Yang tidak termasuk 5p pada jenis bahan tambahan pangan adalah
Freepik/October22

Anti kempal digunakan untuk mencegah terjadinya penggumpalan pada makanan, menjaga agar bahan tersebut dapat dituang sehingga bahan makanan mudah dikemas dan dikonsumsi.  Anti kempal adalah senyawa Anhidrat yang mengikat air tanpa menjadi basah, biasanya bahan ini ditambahkan dalam serbuk dan granul.

Bahan pangan ini tentu banyak macamnya namun yang diizinkan oleh peraturan pemerintah kesehatan diantaranya:

  • Kalsium karbonat
  • Trikalsium fosfat
  • Selulosa mikrokristalin dan bubuk
  • Asam miristat, Asam palmitat, Asam stearat beserta garam kalsium, kalium, natrium dan magnesiumnya
  • Garam-garam oleat dari kalsium, kalium dan natrium
  • Natrium, Natrium aluminosilikat, Natrium aluminosilikat
  • Magnesium silikat, magnesium karbonat, Magnesium oksida

Yang tidak termasuk 5p pada jenis bahan tambahan pangan adalah
Pixabay/Minree

Makanan seringkali tahan lama jangka waktunya untuk masih bisa dikonumsi, kenapa bisa seperti itu? Itu karena pembuat Makanan yang dicampurkan bahan pengawet pada proses pengolahannya akan membuat makanan tersebut menjadi tahan lama.

Pengawet adalah zat kimia yang berfungsi mencegah terjadinya dekomposisi yang disebabkan pertumbuhan bakteri dan perubahan kimiawi.

Jika hendak membeli makanan sebaiknya kamu perhatikan ingredients pada kemasannya terlebih dahulu ya, untuk mengetahui apakah pengawet yang digunakan aman dan tidak berbahaya, lihat apakah nama pengawetnya termasuk ke dalam daftar pengawet yang di izinkan Peraturan Pemerintah Kesehatan (Permenkes). Berikut jenis pengawet yang aman dan bisa untuk kamu konsumsi:

  • Asam benzoat beserta garam natrium, kalium dan kalsiumnya
  • Metil- dan etil- para-hidroksibenzoat
  • Senyawa sulfit
  • Garam nitrit dari kalium dan natrium
  • Garam nitrat dari kalium dan natrium
  • Asam propionat beserta garam natrium, kalium, dan kalsiumnya

Yang tidak termasuk 5p pada jenis bahan tambahan pangan adalah

Monosodium glutamat atau sering diketahui sebagai MSG adalah aditif makanan umum yang digunakan untuk mengintensifkan dan meningkatkan rasa hidangan gurih. Itu ditemukan di berbagai makanan olahan seperti makan beku, camilan asin dan sup kalengan.

Namun aditif ini cenderung memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada kesehatan otak manusia karena tidak dapat melewati syaraf darah-otak.

Beberapa orang memang memiliki kepekaan terhadap MSG dan mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, berkeringat dan mati rasa setelah makan dalam jumlah besar.

Jika kamu mengalami efek samping negatif setelah mengonsumsi MSG, sebaiknya dijauhkan. Jika kamu dapat mentolerir MSG, ini dapat dikonsumsi dengan aman dalam jumlah sedang tanpa risiko efek samping yang merugikan.

Baca juga:

Yang tidak termasuk 5p pada jenis bahan tambahan pangan adalah
Google/Indiamart.com

Ekstrak ragi juga disebut ekstrak ragi Autolyzed atau ekstrak ragi Terhidrolisis, biasanya ragi ditambahkan ke makanan gurih tertentu seperti keju, kecap asin dan camilan asin untuk meningkatkan rasa. Itu dibuat dengan menggabungkan gula dan ragi dalam lingkungan yang hangat, kemudian mengaduknya dalam centrifuge dan membuang dinding sel ragi.

Ekstrak ragi mengandung glutamat, yang merupakan jenis Asam amino alami yang ditemukan dalam banyak makanan.

Sama seperti Monosodium glutamat (MSG), makan makanan dengan glutamat dapat menyebabkan gejala ringan seperti sakit kepala, mati rasa dan bengkak pada orang yang peka terhadap efeknya.

Selain itu, ekstrak ragi relatif tinggi natrium, dengan sekitar 400 miligram di setiap sendok teh (8 gram). Mengurangi asupan natrium telah terbukti membantu menurunkan tekanan darah, terutama pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi.

Saat ingin membeli makanan atau membuatnya sendiri dirumah sebaiknya kamu perhatikan bahan-bahan tambahan pangan yang aman untuk dicampurkan kedalam makanan mu ya, supaya makanan yang kamu konsumsi bergizi dan tidak berbahaya.

Baca Artikel Selengkapnya