Yang bukan merupakan daerah kilang minyak di indonesia adalah

Kilang minyak (bahasa Inggris: oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain: minyak nafta, bensin (gasoline), bahan bakar diesel, minyak tanah (kerosene), dan elpiji.[1][2] Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya. Selain itu, pembangunannya juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Kilang minyak merupakan salah satu bagian downstream paling penting pada industri minyak bumi.

Yang bukan merupakan daerah kilang minyak di indonesia adalah

Tampilan kilang minyak Shell/Valero Martinez

 

Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak.

Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.

Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:

  • Proses distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di kolom distilasi atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.
  • Proses konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:
  • Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking)
  • Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi
  • Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming
  • Proses pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
  • Formulasi dan pencampuran (blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
  • Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.

 

Gambar ini memperlihatkan proses distilasi (penyulingan) minyak mentah yang berlangsung di Kolom Distilasi.

Tahap awal proses pengilangan berupa proses distilasi (penyulingan) yang berlangsung di dalam Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi Vacuum. Di kedua unit proses ini minyak mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya, yaitu gas, distilat ringan (seperti minyak bensin), distilat menengah (seperti minyak tanah, minyak solar), minyak bakar (gas oil), dan residu. Pemisahan fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya.

Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris yang tinggi (sekitar 40 m) dan di dalamnya terdapat tray-tray yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida panas yang menguap ke atas. Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi yang lebih ringan akan mengumpul di bagian-bagian kolom yang lebih atas.

Fraksi-fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari kolom distilasi ini akan diproses lebih lanjut di unit-unit proses yang lain, seperti: Fluid Catalytic Cracker, dan lain-lain.

Produk-produk utama kilang minyak adalah:

  • Minyak bensin (gasoline). Minyak bensin merupakan produk terpenting dan terbesar dari kilang minyak.
  • Minyak tanah (kerosene)
  • LPG (Liquified Petroleum Gas)
  • Minyak distilat (distillate fuel)
  • Minyak residu (residual fuel)
  • Kokas (coke) dan aspal
  • Bahan-bahan kimia pelarut (solvent)
  • Bahan baku petrokimia
  • Minyak pelumas

 

Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, antara lain:

  • Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatra Utara (Kapasitas 5 ribu barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah ditutup sejak awal tahun 2007
  • Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei Pakning, Riau (Kapasitas Kilang Dumai 127 ribu barel/hari, Kilang Sei Pakning 50 ribu barel/hari)
  • Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatra Selatan (Kapasitas 145 ribu barel/hari)
  • Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 548 ribu barel/hari)
  • Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 266 ribu barel/hari)
  • Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari)
  • Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah (Kapasitas 45 ribu barel/hari)
  • Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari)

Semua kilang minyak di atas dioperasikan oleh Pertamina.

  • Lifting cost

  1. ^ Gary, J.H. and Handwerk, G.E. (1984). Petroleum Refining Technology and Economics (edisi ke-2nd). Marcel Dekker, Inc. ISBN 0-8247-7150-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  2. ^ Leffler, W.L. (1985). Petroleum refining for the nontechnical person (edisi ke-2nd). PennWell Books. ISBN 0-87814-280-0. 

  • Petroleum Refining Processes, Informasi teknis mengenai proses pengilangan
  • Jelajahi Petroleum Diarsipkan 2005-03-15 di Wayback Machine., situs pendidikan dari Inggris
  • A billion barrels ago..., cerita di kilang Ras Tanura
  • Informasi teknis mengenai unit-unit proses di situs UOP Diarsipkan 2006-08-08 di Wayback Machine.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kilang_minyak&oldid=19387843"

Seiring dengan kebutuhan BBM di dalam negeri yang semakin meningkat, Pertamina berupaya untuk meningkatkan kemampuan produksi BBM dari kilang-kilang BBM di dalam negeri.

Sejalan dengan hal tersebut diatas maka dibangunlah Kilang BBM Kasim yang bertujuan memenuhi kebutuhan BBM untuk daerah Papua dan sekitarnya, yang sebelumnya didatangkan dari Kilang BBM Balikpapan Kalimantan Timur.

Pembangunan kilang BBM tersebut dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut:

  • Memacu Pembangunan Kawasan Timur Indonesia
  • Mengurangi Biaya Transportasi
  • Meningkatkan Security Of Supply.

Kilang BBM Kasim dibangun diatas areal seluas kurang lebih 80 HA. dan terletak di desa Malabam kecamatan Seget kabupaten Sorong Papua bersebelahan dengan Kasim Marine Terminal (KMT) Petro China, kurang lebih 90 km sebelah selatan kota Sorong. Kilang tersebut mulai beroperasi sejak Juli 1997 sampai saat ini.

Design Philosophy :

Kilang BBM Kasim mengolah crude lokal produksi daerah kepala burung Papua. Lokasi Kilang BBM ini dipilih disekitar area Petro China dengan dasar pertimbangan :

  • Menghemat Biaya Transportasi karena dekat dengan Sumber Bahan Baku (Crude) dan Pasar
  • Mengurangi Biaya Investasi dengan memanfaatkan beberapa fasilitas yang tersedia diarea Petro China antara lain Dermaga, Acces Road, Tanki Dan Lain - Lain.
  • Tersedianya Area dengan luas yang cukup untuk Pengembangan Kilang BBM Kasim diwaktu yang akan datang.
  • Lokasi Kilang Di Tengah Hutan (Jauh Dari Pemukiman Penduduk).

BASIS PERENCANAAN :

Kilang BBM Kasim mempunyai kapasitas 10.000 barrel / hari, dirancang untuk mengolah Crude (minyak mentah) Walio (60%) dan Salawati (40%).

Produk yang dihasilkan adalah :

  • Fuel Gas : 969 Barrel / Hari
  • Premium : 1.987 Barrel / Hari (Unleaded)
  • Kerosene : 1.831 Barrel / Hari
  • Ado (Solar) : 2.439 Barrel / Hari
  • Residue : 3390 Barrel / Hari

Dari total produksi BBM RU VII dapat memberi kontribusi sekitar 15 % dari total kebutuhan MALIRJA (MALUKU & IRIAN JAYA).

VISI :

"Menjadi Kilang handal, memberikan keuntungan, dan berwawasan lingkungan sesuai standar kelas dunia pada tahun 2015"

MISI :

"Mengolah minyak mentah menjadi produk BBM secara efisien dengan yield optimal dan berwawasan lingkungan. Memberikan nilai tambah bagi pelanggan, pemegang saham, pekerja, serta memberikan kontribusi positif bagi percepatan pembangunan di wilayah Maluku & Papua"

Refinery Unit VII Sorong di design mengolah Walio – Salawati crude komposisi 60 %- 40 % dengan sulfur content 0,56 % wt, salt 2,0 ptb, BS & W 0,10 % vol.

  1. CRUDE DISTILLING UNIT (CDU)
    Kapasitas 10.000 bbl/hari berfungsi memisahkan fraksi-fraksi gas, light naptha, heavy naptha, kerosine, ADO dan long residue (T=350 OC).
  2. NAPTHA HYDROTREATER UNIT ( NHTU)
    Kapasitas 2.000 bbl/hari berfungsi menghilangkan impurities sulphur & nitrogen dari heavy naptha selanjutnya diolah sebagai feed unit reformer.
  3. CATALYTIC REFORMING UNIT (CRU)
    Kapasitas 2.000 bbl/hari berfungsi untuk memperbaiki angka oktan naphta sebagai componen produk migas (premium).
  4. BOILER
    Kapasitas 10 ton/jam dan tekanan operasi 12 kg/cm 2 menghasilkan LP steam.
  5. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DISEL (PLTD)
    Memiliki 3 unit engine @ kapasitas 1200 kva.
  6. TANGKI PENAMPUNGANInstalasi tangki Kilang RU VII Kasim dibangun untuk dapat menampung feed, intermedia dan produk akhir dari unit proses.

    1.

    TANGKI CRUDE OIL

    :

    3 X

    10233

    BBL

    2.

    TANGKI LIGHT NAPTHA

    :

    2 X

    645

    BBL

    3.

    TANGKI HEAVY NAPTHA

    :

    1 X

    14081

    BBL

    4.

    TANGKI SWEET NAPTHA

    :

    1 X

    14081

    BBL

    5.

    TANGKI REFORMATE

    :

    1 X

    6997

    BBL

    6.

    TANGKI PREMIUM

    :

    3 X

    14081

    BBL

    7.

    TANGKI KEROSINE

    :

    3 X

    14081

    BBL

    8.

    TANGI ADO

    :

    3 X

    14081

    BBL

    9.

    TANGKI RESIDUE

    :

    3 X

    30653

    BBL

    10.

    TANGKI SLOP

    :

    2 X

    3678

    BBL

    11.

    TANGKI BALLAS

    :

    1 X

    8800

    BBL

    12.

    TANGKI BOILER WATER

    :

    1 X

    13160

    BBL

Pengelolaan Air Buangan Unit Proses & Tanki Timbun

1. Pengendalian Oily Water :

  • Oil Separator ( 30 x 30 x 2 mtr ) dan Aeration Basin ( 40 x 40 x 2 ).
  • API Separator.

2. Pengendalian Sludge :

  • Penampungan sementara di Bak / Sludge Pond ( 2 x 4 x 2,5) jumlah : 3 bak. Dan selanjutnya dipindahkan ke drum-drum yang diletakkan di Yard Limbah B3.