Wol adalah serat yang terbentuk dari rambut hewan yang bisa disebut

Wol adalah serat yang terbentuk dari rambut hewan yang bisa disebut

Memiliki karakteristik kain yang tebal membuat kain wol sangat cocok digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pakaian musim dingin. Selain dibuat menjadi pakaian, wol juga bisa dibentuk menjadi selimut yang hangat.

Oleh karena kelebihannya tersebut, pakaian dengan bahan dasar wol menjadi yang paling populer di negara-negara dengan empat musim.

Karakteristik kain wol

Wol adalah serat yang terbentuk dari rambut hewan yang bisa disebut

Wol diambil dan dibuat dari bulu domba atau kambing (dan hewan sejenis caprinae lainnya). Bulu domba atau kambing tersebut nantinya dibuat menjadi benang wol yang kemudian ditenun hingga menjadi lembaran-lembaran kain.

Lembaran kain tersebut menghasilkan karakteristik serat yang tebal dan lentur yang dibentuk dari lemak, kalsium, sodium, dan polimer protein asam amino.

Baca Juga: Begini Cara Merawat Pakaian Dengan Bahan Wol

Kelebihan dan kekurangan bahan wol

Selain kainnya yang kuat, berikut beberapa keunggulan lainnya dari bahan wol:

  1. Bersifat reusable dan biodegrable.
  2. Lentur dan elastis.
  3. Seratnya yang tidak mudah kusut.
  4. Tahan terhadap api dan listrik statis.
  5. Menyerap keringat dengan baik.
  6. Melindungi kulit dari sinar UV.
  7. Rongga kain yang sangat nyaman.

Tidak ada kain yang sifat atau karakteristiknya mencapai nilai sempurna, begitu pula kain wol. Kekurangan dari jenis kain ini beberapa diantaranya, yaitu:

  1. Tidak cocok digunakan di negara dengan iklim tropis.
  2. Kainnya yang berat.
  3. Noda yang menempel cenderung sulit dibersihkan.

Jenis-jenis pakaian wol

Wol adalah serat yang terbentuk dari rambut hewan yang bisa disebut

Pakaian dengan bahan dasar wol kini tersedia pula dalam bentuk serat campuran atau mencampurkan serat wol dengan serat lain.

Hal itu diperlukan demi menghindari harga pakaian yang terlalu mahal serta kapasitas produksi yang memang sangat terbatas.

Beberapa jenis wol campuran, diantaranya yaitu:

  1. Wol dan Kapas. Serat wol yang dikombinasikan dengan kapas atau katun dapat memberikan hasil pakaian yang awet dengan daya serap yang lebih baik.
  2. Wol dan Sutra. Menjadi dua jenis serat yang paling mewah dan berkualitas tinggi, kombinasinya tentu akan menghasilkan pakaian terbaik. Pakaian dengan campuran wol dan sutra akan memiliki karakteristik kain yang lembut dan ringan.
  3. Wol dan Linen. Pakaian berbahan dasar campuran wol dan linen akan menghasilkan pakaian yang lebih awet dan tahan lama berkat karakteristik kainnya yang lebih kuat.
  4. Wol dan Polyester. Ingin memiliki pakaian yang tidak mudah kusut dan bahkan tetap licin setelah dilipat? Pakaian berbahan dasar campuran wol dan polyester bisa menjadi jawabannya, lho!
  5. Wol dan Nilon. Beratnya kain wol dapat diminimalisir dengan mengkombinasikannya dengan serat nilon. Pasalnya, serat nilon dapat membuat pakaian dengan bahan wol menjadi lebih ringan.
  6. Wol dan Tiasetat. Campuran serat wol dan serat tiasetat pada pakaian musim dingin mampu memberikan kehangatan yang membawa rasa nyaman pada pemakainya.

Baca Juga: Cara Spesial Merawat Bahan Rajutan

Rawat dengan baik setiap pakaian berbahan kain wol kesayangan dengan lebih sempurna di D-Laundry, yuk! Nikmati setiap manfaat terbaiknya sekarang, di sini.

Wol adalah serat yang terbentuk dari rambut hewan yang bisa disebut

Wol adalah serat yang terbentuk dari rambut hewan yang bisa disebut
Lihat Foto

Kompas.com/Erwin Hutapea

Contoh aneka produk Viro yang terbuat dari material berbahan serat natural dan non-natural.

KOMPAS.com - Bahan kerajinan serat alam berasal dari alam.

Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi yang membuat keasliannya tetap terjaga dan diutamakan

Secara umum serat digunakan sebagai bahan baku pembuatan benang atau kain yang kemudian menjadi pakaian atau kerajinan.

Produk kerajinan yang ada di masyarakat memiliki ciri khas masing-masing. Biasanya itu sesuai dengan jenis bahan alam yang dipakai. 

Dikutip dari buku Pengetahuan Barang Tekstil (1977) karya Jumaeri, pada umumnya kain dari serat alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan.

Baca juga: Pengertian Serat Alam

Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yakni, serat tumbuhan, serat hewan, dan serat mineral. 

Berikut penjelasannya: 

Serat Tumbuhan

Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang bisa diolah menjadi serat alam. 

Pada serat tumbuhan memiliki kandungan kimia selulosa yang tinggi. Selulosa terdapat di dalam dinding sel tumbuhan dan tersusun atas unit-unit glukosa yang berasal dari proses fotosintesis tumbuhan.

Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dikelompok menurut asal tumbuhannya, yakni:

Baca juga: Seni Rupa Terapan: Pengertian, Jenis dan Fungsinya 

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Macam-macam jenis serat dari hewan beserta contoh dan manfaatnya. Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari materi sebelumnya, di mana kita telah mempelajari tentang jenis dan karakteristik serat alam tumbuhan dan contohnya.

Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini.

Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan ilamen.

Jenis Serat dari Hewan Beserta Contoh dan Manfaatnya

Di bawah ini dijelaskan penggolong macam-macam serat dari hewan. Baca dengan teliti!

1. Serat dari Stapel

Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.

2. Serat dari Filamen

Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang.

Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas.

Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.

Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan.

Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.

Berdasarkan karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama.

Nah itulah dua macam jenis serat alam dari hewan beserta manfaat dan contohnya. Lalu bagaimana cara pengolahan serat tumbuhan dan hewan? Baca selengkapnya Proses Pengolahan Bahas Serat