Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena itu berbagai gaya yang bekerja adalah

Contoh 1 (pertama) : 315/80R22.5


BAN DAN PELEK

Kendaraan yang menggunakan ban pneumatik diisi dengan udara bertekanan. Ban adalah satu-satunya bagian kendaraan yang berhubungan permukaan jalan. Ban tidak dapat berdiri sendiri pada kendaraan, akan tetapi harus dipasang pada pelek supaya dapat dipergunakan.

1) BAN

Ban mempunyai fungsi sebagai berikut :

a)    Menahan seluruh berat kendaraan.

b)   Karena berhubungan dengan permukaan jalan, maka ban akan memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke jalan, dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi, pengereman dan berbelok.

c)    Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan.

KONSTRUKSI BAN

a) Carcass (Cassing)

Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply (layer) dari tire cord (lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat) yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester atau nylon.

b) Tread

Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan.

Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan jalan.

c) Sidewall

Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus melentur di bawah beban yang dipikulnya selama berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi lainnya.

d) Breaker

Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban untuk bus dan truck serta truck ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan polyester.

e) Belt (Rigid Breaker)

Ini adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck menggunakan rigid breaker dari kawat baja.

f) Bead

Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim pelek dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip. Konstruksi bead secara lebih rinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Flipper : Pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead (Memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga).

Bead Toe : Bagian bead sebelah dalam.

Bead Heel : Bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens.

Bead Base : Bagian bead yang datar, yang berada di antara bead toe dan bead heel.

Chafer : Lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena gesekan dengan pelek.

Bead Wire : Kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban ke pelek.

POLA TREAD

Tread dibuat dengan berbagai macam pola dengan tujuan antara lain membuang air, dan menanggulangi berbagai faktor yang timbul karena kondisi permukaan jalan serta jenis kendaraan yang menggunakannya.

a) Pola Rib

Rib berbentuk beberapa alur zig-zag paralel yang mengelilingi ban. Pola ini sangat cocok untuk berjalan di jalan dengan permukaan yang rata pada kecepatan tinggi (highway) bagi berbagai jenis mobil, mulai mobil penumpang kecil sampai bus dan truck.

b) Pola Lug

Alur pola Lug adalah tegak lurus terhadap garis keliling ban. Pola ini banyak dipakai pada ban mesin konstruksi dan truck, dan pola tread ini cocok untuk berjalan pada jalan yang tidak rata dan lunak (jalan tanah)

c) Pola Rib dan Lug

Pola ini adalah gabungan dari Rib dan Lug dengan tujuan untuk memperbaiki kestabilan pengemudian, dan banyak dipakai pada ban-ban bus dan truck, dan cocok dijalankan pada jalan yang rata maupun tidak rata (jalan berpasir dan berbatu).

d) Pola Block

Pada pola ini, tread terbentuk dari Block yang berdiri sendiri (bebas). Pola ini banyak digunakan pada ban-ban salju, dan sekarang pola Block mulai digunakan pada ban radial-ply untuk mobil-mobil penumpang.

Karakteristik

Pola Block mempunyai kemampuan pengendaraan dan pengereman yang lebih baik, mengurangi slipping dan skidding pada jalan yang tertutup lumpur atau bersalju, cenderung lebih cepat aus jika dibanding dengan pola Rib dan Lug, rolling resistance sedikit lebih besar, dan tread lebih mudah aus tidak beraturan, terutama pada permukaan jalan yang keras.

JENIS-JENIS BAN

Menurut konstruksinya ban dikelompokkan sebagai berikut :

Klasifikasi menurut cara penyusunan ply-cord yang membentuk carcass : ban bias-ply (cross-ply tire) dan ban radial-ply.

Klasifikasi menurut caranya menyimpan udara : ban dengan ban dalam (Tube Type) dan ban tanpa ban dalam (Tubeless).

a) Klasifikasi ban menurut cara penyusunan ply-cord

Ban Bias

Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring membentuk sudut 30o – 40o terhadap garis tengah ban.  Memiliki tapak (tread) dengan daya serap benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Adapun ketahanan terhadap keausan dan guncangan (rol) tidak sebaik ban radial.

Ban Radial

Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/belt (rigid breaker) searah lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid.

Perbedaan Ban Bias dan Ban Radial

Ban Radial
a)    Dinding samping lebih tebal (kaku) dibandingkan dengan ban radial

b)    Telapak kurang kaku dibandingkan dengan ban radial

c)     Dinding samping tebal akan mengurangi kelenturan, setiap gerakan akan mempengaruhi penampang telapak ban

d)    Pada saat menikung, sebagian telapak terangkat, sehingga mengurangi kekuatan kontak telapak dengan permukaan jalan

a)     Dinding samping ban tidak tebal (lentur)

b)     Telapak ban lebih kaku

c)     Waktu kendaraan menikung, gaya menyamping diserap oleh dinding ban yang lentur, sehingga tidak mempengaruhi kedudukan telapak ban dengan permukaan jalan

Tabel 5. Struktur Ban Bias dan Ban Radial

Konstruksi Material
Bias Arah benang carcass bersilangan terhadap garis keliling ban & memakai breaker Carcass & Breaker :

–   Polyester, atau

–   Nylon

Radial Benang carcass diarahkan melingkar, sehingga telapak menjadi kokoh Carcass :

a) Rayon

b) Polyester

c)  Nylon

Belt :

d)  Rayon

Perbandingan Prestasi

Tabel 6. Perbandingan Prestasi Ban Radial dan Ban Bias

Radial Bias
a)    Umur pemakaian lebih lama

b)    Peningkatan panas ban kecil

c)     Stabilitas pengendalian baik

Secara keseluruhan prestasi ban bias merata, misalnya :
Kelebihan :

a)    Daya pengereman lebih baik

b)    Hambatan gesekan (rolling resistance) kecil & ketahanan ban pada kecepatan tinggi lebih baik

c)     Hemat bahan bakar

a)    Kenyamanan cukup baik

b)    Umur ban dan kemampuan pengendalian sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ban radial

Kekurangan :

–   Pada kecepatan rendah, kenyamanannya berkurang & pengemudian terasa berat

 

b) Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara

Ban Biasa Dengan Ban Dalam (Tube Type)

Di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil (air valve) yang menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam.

Sidewall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa.

Ban Tubeless

Ban Tubeless (ban tanpa ban dalam) tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara. Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam, maka pentil (air valve) langsung dipasang pada pelek.

Perbedaan Ban Tube Type dengan Ban Tubeless

Tabel 7. Perbedaan Ban Tube Type dengan Ban Tubeless

Tube Type Tubeless Type
1.   Memakai ban dalam.

2.   Pada bagian beadnya tidak ada air seal.

1.   Memakai inner liner yang berfungsi sebagai pengganti ban dalam.

2.   Pada bagian beadnya ada air seal (hump) yang berfungsi sebagai penahan udara.

Keuntungan Ban  Tubeless :

1)   Bila ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes sekaligus karena lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri. Sekalipun tertusuknya pada saat kendaraan berjalan, biasanya tekanan udaranya tidak turun tiba-tiba sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan.

2)   Karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim, transfer radiasi panas akan lebih baik. Dengan dihilangkannya ban dalam, flap dan side ring ban menjadi lebih ringan.

KODE UKURAN BAN

Pada sidewall biasanya terdapat kode yang menunjukkan lebar ban, diameter dalam (diameter pelek), dan ply rating. Untuk ban kecepatan tinggi terdapat kode tambahan misalnya H, S, dan seterusnya, dan pada ban radial terdapat Huruf R. diantaranya ada pula yang mencantumkan aspect ratio.

Contoh Pengkodean Ban dan Cara Membacanya

6.45

(1)

S

(2)

14

(3)

40R

(4)

195

(1)

/ 70

(5)

H

(2)

R

(6)

14

(3)

  • Sistem Kode Ban ISO (International Standardization Organization)
195

(1)

/ 70

(5)

R

(6)

14

(3)

86

(7)

H

(2)

Keterangan :

(1)  Lebar ban dalam Inchi (Ban  Bias) atau milimeter (Ban Radial)

(2)  Kecepatan maksimum yang diizinkan

(3)  Diameter pelek dalam inchi

(4)  Kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan Ply Rating

(5)  Aspect ratio (tinggi/lebar ban) dalam persen

(6)  Ban Radial

(7)  Kapasitas mengangkut beban (Load Index)

SIMBOL KECEPATAN DAN INDEKS BEBAN

Tabel 8. Simbol Kecepatan dan Indeks Beban Ban

Simbol Kecepatan Kecepatan Maksimal Indeks beban Kapasitas Angkut

ß

J

K

L

M

N

P

Q

R

S

T

U

H

V

ß

100

110

120

130

140

150

160

170

180

190

200

210

240

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

Km/h

0

1

2

ß

76

80

82

84

85

87

89

90

91

95

ß

279

45

46.2

47.5

ß

400

450

475

500

515

545

580

600

615

690

(

136

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Kg

Ton

PR (PLAY RATING)

Rating merupakan satu istilah yang dipakai untuk menyatakan kekuatan ban, berdasarkan pada kekuatan serat katun yang ditentukan oleh JIS. Semakin banyak jumlah lapisan, semakin tinggi kekuatan ban. Dengan kata lain, jumlah ini menyatakan berapa banyak lapisan benang katun (carcass) yang membentuk kerangka ban yang sama. 14PR tidak berarti bahwa ban mempunyai 14 lapisan serat katun.

Sebagai contoh :

Ukuran Ban              : 500 – 12   8  MR

Jenis Cord               : Cotton        Nylon

Daya Angkut Max.    : 485 kg        485 kg

Jumlah lapis             : 8 Plies         4 Plies

Nilai Lapis               : 8 PR           8 PR

Ply rating       Load Rating

2        :         A

4        :         B

6        :         C

ASPEK RASIO / SERI / PROFIL

Aspek Rasio (Aspect Ratio) merupakan perbandingan antara tinggi penampang ban dengan lebar penampang ban, dinyatakan dalam satuan persen.

Sebagai Contoh :

Ukuran Ban                        : 175/65  R  13

Tinggi Penampang (T)        : 114 mm

Lebar Penampang (L)         : 175 mm

2) PELEK

Pelek merupakan komponen yang vital bagi keselamatan dalam pengemudian, sehingga harus cukup kuat menahan beban vertikal dan beban samping, gaya pengendaraan dan pengereman, serta berbagai gaya yang menumpunya. Pelek juga harus seringan mungkin dan harus balance sehingga dapat berputar dengan mulus pada kecepatan tinggi dengan rim yang dirancang dengan tepat agar dapat menahan ban dengan kuat.

Pelek diikat dengan kuat pada baut tanam (hub bolt) yang dipasang pada axle hub dengan mur roda. Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan.

Tipe Pelek

Pelek dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Ada dua tipe yang umumnya digunakan sekarang,  yaitu : baja press dan campuran besi tuang (cast-light alloy).

a)    Pelek Baja Press

Pelek tipe (pressed-steel disc wheel) ini terdiri atas rim yang dilas ke disc. Disc dibuat dari lembaran baja yang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata.

b)   Pelek Dari Bahan Campuran Besi Tuang

Pelek (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran terutama dari alumunium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat, dan menambah penampilan kendaraan.