Jakarta - Puisi merupakan salah satu karya sastra. Kalimatnya yang indah dan memikat disusun dengan rima untuk menggambarkan perasaan pengarang. Rima berperan penting dalam penyusunan puisi. Dikutip dari Buku Tematik Kelas 4 oleh Kemdikbud, rima adalah bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan pengarang. Rima puisi berada di suku akhir setiap larik. Rima dapat berupa pengulangan bunyi (sajak a-a-a-a atau a-b-a-b) atau bunyi bebas tanpa pola. Untuk menggambarkan pesan dan emosi yang berbeda, rima memiliki beberapa bentuk. Mengutip dari Modul Pembelajaran Kelas 10 oleh Kemdikbud, terdapat tiga bentuk rima puisi yakni onomatope, bentuk kesamaan pola bunyi, dan pengulangan kata. Simak penjelasan bentuk rima puisi di bawah ini. 1. Onomatope, yakni tiruan terhadap suatu bunyi. Contoh dari onomatope adalah 'ng' yang mengandung efek magis. 2. Bentuk kesamaan pola bunyi, yakni aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, dan sebagainya. Berikut penjelasannya. Rima aliterasi merupakan rima dengan pengulangan bunyi konsonan. Contoh: Kaulah kandil gemerlap Rima asonansi merupakan rima dengan pengulangan bunyi vokal. Contoh: Burung perkutut di ladang berumput Persamaan akhir merupakan rima dengan pengulangan bunyi pada kata atau suku kata yang terletak di akhir kalimat. Contoh: Buah mengkudu sulit ku dapati Persamaan awal merupakan rima dengan pengulangan bunyi pada kata atau suku kata yang terletak di awal kalimat. Contoh: Ke mana aku pulang 3. Pengulangan kata, yakni penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah suatu bunyi. Itulah penjelasan rima puisi dan bentuknya. Memahami rima dapat membantu siswa dalam menciptakan puisi yang indah dan mewakili perasaan pengarangnya. Selamat menulis puisi. Simak Video "Langit 'Menangis' Iringi Pemakaman Artis Senior Rima Melati" (pal/pal) Hacker Bjorka Bikin Pemerintah Indonesia Gerah, Bakal Ditangkap Segera? Ilustrasi Menulis Syair Credit: unsplash.com/Neon Liputan6.com, Jakarta Mungkin Anda sudah tidak asing dengan istilah “rima”. Jika merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan. Beberapa dari Anda pasti pernah belajar mengenai rima di bangku sekolah. Umumnya, pembahasan mengenai rima adalah hal dasar yang diajarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, rima adalah bagian yang erat dengan karya sastra seperti puisi. Nah, untuk membahas lebih lanjut mengenai rima dan berbagai hal di dalamnya, berikut ini Liputan6.com telah merangkumnya dari berbagai sumber, Rabu (2/12/2020). Ilustrasi puisi. (dok. Foto Álvaro Serrano/Unsplash) Seperti yang disinggung sebelumnya, jika merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan. Akan tetapi, menurut Zaidan dkk (1996:71) menyatakan bahwa rima adalah pengulangan bunyi berselang, baik didalam larik maupun pada akhir sajak yang berdekatan. Bunyi yang berirama itu dapat ditampilkan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara. Kemudian, jika dilihat pendapat Aminuddin (1987:137) rima adalah bunyi yang berselang atau berulang, baik di dalam larik puisi maupun pada akhir larik. Sebenarnya, jik dcermati dari pendapat tersebut bisa disimpulkan apabila rima adalah pengulangan bunyi yang sama baik di dalam larik puisi maupun akhir larik dan kata-kata atau kalimat yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain secara berselang. Pengulangan tersebut dapat terjadi dalam satu baris atau pada baris lainnya. Ilustrasi./Copyright unsplash.com Rima memiliki berbagai jenis. Adapun beberapa jenis rima adalah sebagai berikut ini: 1. Rima Kata Rima kata dibagi dua, yaitu rima yang ada dalam suku kata dan rima yang dapat mengulang kata sepenuhnya. Jenis rima ini paling sederhana dan mudah dipahami. Sebab, rima tersebut hanya akan diulang bunyi pada suku katanya saja, sebagai contoh: - Lauk-pauk. - Sayur-mayur. 2. Rima Baris Rima ini merupakan perulangan kata antara baris satu dengan lainnya. Rima baris biasanya digunakan dalam puisi 2 baris (Disticond) dan 4 baris (Quatren). Rima baris punya beberapa pola saja, antara lain: - a-a-a-a - a-a-b-b - a-b-a-b - a-b-b-a 3. Rima Datar Rima datar adalah sebuah persamaan bunyi kata yang dengan sengaja diletakkan datar atau dengan posisi berderet. Sebagai contoh: Ada halilintar yang bergetar bergelegar juga menyambar-nyambar. 4. Rima Tegak Maksudn dari jenis rima ini adalah suatu persamaan bunyi dengan kata atau suku kata pada berbagai baris-baris yang berbeda atau berlainan. Contoh rima tegak yaitu: Tomat merah didapat dari seberang Tumbuhnya tepat di dekat tepi tebat Engkau jauh dirantau orang Sakit siapa yang akan mengobati 5. Rima Terus Adalah bentuk persamaan dari bunyi kata atau juga suku kata tepat pada akhir setiap baris. Contohnya: Puri Sangati adalah Putra Baginda Besaran sudah ia adalah bangsawan muda 6. Rima Kembar Rima ini adalah persamaan bentuk bunyi kata dan suku kata yang akan saling berpasangan, contohnya: Sedikit saja mataku tak mengerling Memandang seorang ksatria sakit berguling Air mataku tak tertahan bercucuran Tinggalkan rakyat kehilangan sosok pahlawan 7. Rima Silang Rima silang adalah persamaan bunyi kata dan juga persamaan bunyi suku kata yang diletakkan dengan menyilang, contohnya: Kalau ada sumur di ladang Boleh kita menumpang mandi Kalau ada umurku panjang Boleh kita berjumpa lagi 8. Rima Peluk Merupakan persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpelukan, maksudnya diapit satu dan dua suku kata dengan bunyi yang sama. Berikut contohnya: Pikiran dan hati memuja Sang Kuasa Gerak laku jauhlah hati Maafkan aku Sang Pemberi Rezeki Usahaku masih belum ada 9. Rima Putus Rima ini merupakan sebuah persamaan bunyi kata atau suku kata yang terputus. Sebagai contoh: Untukmu seribu mawar akan kuberi Sekadar mendapatkan cintamu Namun kau tetap membatu, diam juga membisu Meski seribu tahun harus dilewati, ku akan tetap menunggu ilustrasi menghitung anggaran | pexels.com/@tirachard-kumtanom-112571 Dalam rima juga ada beberapa tipe. Berikut tipe rima tersebut: 1. Rima Awal Rima awal merupakan persamaan bunyi pada bagian suku pertama kata awal. Contoh: kerja - kerbau panggul - panggang 2. Rima Akhir Rima akhir memiliki kata terakhir yang sama. Contoh: panggang - tegang jalan - pelan 3. Rima Akhir Tak Sempurna Rima akhir tak sempurna adalah persamaan bunyi pada bagian suku pertama di bagian kata terakhir. Contoh: maki - kaki makan - telan 4. Rima Akhir Ganda Rima akhir ganda adalah persamaan bunyi pada bagian suku kedua pada bagian kata terakhir. Contoh: sahabat - menjabat pangkalan - sejalan 5. Rima Akhir Ganda Tak Sempurna Rima akhir ganda tak sempurna merupakan persamaan bunyi pada bagian suku kedua kata terakhir yang sebagian. Contoh: daging - giling gelas - teras. Lanjutkan Membaca ↓ |