Tradisi menangkap ikan di masyarakat pantai malo sulawesi utara disebut

rumah adat tongkonan bersal dari propinsi mana​

Siapakah golongan Humanis yang menyarankan untuk pemberian balas budi kepada Indonesia​

Apa yang harus dilakukan apabila terkena gangguan pendengaran karena suara yang keras

apa tujuan outbound dan inbound marketing ?​

peranan ASEAN dalam perdagangan internasional​

Ayo tuliskan 3 zaman pra sejarah di indonesia beserta penjelasanya Jangan asal ya gyus.

Apa yang menentukan Kepuasan Kerja?, Bagaimana Hubungan Sikap dengan Perilaku ?.

Aktivitas Individu1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang!2. Diskusikanlah dengan temanmu! Mengapa dalam perjuanganmempertahankan kemerdekaan I … ndonesia membutuhkan dukunganInternasional?3. Tuliskan hasil diskusi pada kolom yang disediakan!4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!​.

Agar tidak digigit nyamuk seorang ibu menidurkan bayinya ditempat tidur berkelambu. Tindakan tersebut merupakan salah satu bentuk fungsi lembaga kelua … rga yaitu …. ​.

7Salah satu bentuk perpaduan kebudayaan sekaligus merupakan bukti interaksi dengkebudayaan Hindu-Budha adalah pembagunan cadi yang mengguanakan punden … berundak-undak sebagai unsur asli kebudayaan local. Candi yang dimaksud adala​.

Ilustrasi festival Mane'e di Sulawesi Utara. Sumber: Unsplash

Festival Mane’e merupakan salah satu tradisi adat yang kerap dilakukan oleh masyarakat pantai Malo, Kokorotan, Sulawesi Utara. Mengutip informasi dari laman digilib.iainkendari.ac.id (diakses pada 10/11/21), festival Mane’e kerap dikenal sebagai ritual menangkap ikan dengan membacakan doa-doa khusus dalam bahasa adat kuno. Namun tahukah kamu apakah tujuan dilaksanakan festival Mane’e?

Festival Mane’e atau ritual menangkap ikan khas masyarakat Malo, Sulawesi Utara pada dasarnya dilakukan oleh para nelayan untuk berdoa dan memohon kepada Tuhan yang Maha Esa agar mereka bisa mendapatkan tangkapan ikan yang banyak.

Di samping itu, ritual dengan membaca doa-doa khusus juga diharapkan dapat mendatangkan perlindungan bagi para nelayan agar bisa terhindar dari marabahaya saat menangkap ikan.

Apakah Tujuan Dilaksanakan Festival Mane’e dan Bagaimana Tahapannya?

Jika bertanya apakah tujuan dilaksanakan festival Mane’e, maka kita bisa menjawab bahwa festival tersebut pada dasarnya dilakukan untuk memohon rezeki berupa tangkapan ikan yang banyak bagi para nelayan, dan juga memohon perlindungan agar para nelayan dapat terhindar dari segala marabahaya. Disamping itu, tujuan pelaksanaan ritual penangkapan ikan tersebut juga dapat dijadikan sebagai sarana pelestarian adat dari generasi ke genarasi.

Pelaksanaan festival Mane’e biasanya ditententukan berdasarkan diskusi antara pemuka adat dan perwakilan pemerintah setempat. Setelah menentukan tanggal yang tepat untuk melakukan ritual Mane’e, maka para pemuka adat akan memanjatkan doa-doa dalam bahasa adat kuno, sedangkan masyarakat lainnya akan mengumpulkan tali dan janur untuk dibuat menjadi jaring yang disebut sammy.

Ilustrasi festival Mane'e di Sulawesi Utara. Sumber: Unsplash

Pada hari pelaksanaan ritual, maka masyarakat dan para pemuka adat akan membawa sammy ke pantai Malo secara beramai-ramai sambil menariknya sepanjang mungkin ke arah laut hingga membentuk sebuah kolam. Setelah ikan-ikan masuk ke dalam jaring, maka masyarakat akan menangkapnya dan hasil tangkapan tersebut akan disantap bersama.

Untuk menyelenggarakan ritual ini, masyarakat disebut memiliki satu pantangan yang tida boleh dilakukan, yakni dilarang mengenakan pakaian berwarna merah sepanjang pesta rakyat tersebut berlangsung.

Selain bertujuan untuk memohon kebaikan dari Tuhan agar mendapatkan hasil tangkapan ikan yang banyak, festival Mane’e kini juga banyak difungsikan sebagai sarana pesta rakyat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama dari masyarakat pantai Malo, Sulawesi Utara untuk melestarikan adat istiadat. (HAI)

gurune.net – Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo : Materi dan Kunci Jawaban. Pada Buku Siswa Kelas V SD/MI Khususnya tema 6 terdapat materi ayo membaca dengan judul Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo. Banyak hal baru dan menarik yang bisa di dapatkan oleh siswa, Untuk lebih jelasnya kita akan bahas pada postingan gurune kali ini, tentang materi tersebut beserta contoh kunci jawaban untuk mempermudah guru kelas V dan wali murid kelas V saat mendampingi belajar dirumah.

Baca Juga : Kehidupan Nelayan Pemburu Paus

Tradisi menangkap ikan di masyarakat pantai malo sulawesi utara disebut
Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo : Materi dan Kunci Jawaban

Ayo Membaca

Luasnya lautan dan samudra yang mengelilingi wilayah Indonesia, memengaruhi kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi  masyarakat nelayan setempat.  Interaksi masyarakat nelayan dengan lingkungannya sangatlah erat. Keterikatan antara masyarakat nelayan dengan lingkungannya terwujud salah satunya melalui kegiatan upacara tradisi nelayan. Setiap masyarakat nelayan di Indonesia memiliki kegiatan yang berbeda sebagai bagian dari upacara tradisi. Salah satunya adalah masyarakat nelayan Pantai Malo, Kokorotan, Sumatra Utara.

Baca Juga :  Kongres Perempuan Indonesia

Bacalah artikel berikut ini dengan saksama.

Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo

Festival Mane’e, merupakan tradisi adat untuk penangkapan ikan.  Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Pantai Malo, Kokorotan, Sulawesi Utara.  Ritual ini biasa disebut dengan ritual menangkap ikan dengan doa-doa dalam bahasa adat kuno. Mereka berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar nelayan mendapatkan tangkapan yang banyak, dan mendapatkan perlindungan agar terhindar dari bahaya. 

Penangkapan ikan dimulai dengan berkumpulnya para pe muka adat bersama per wakilan pemerintah setempat. Mereka ber musyawarah untuk menentu kan tanggal yang tepat untuk melakukan ritual mane’e. Selanjutnya, para pemuka adat ini akan memanjatkan doa-doa dalam bahasa adat kuno. Sementara, masyarakat lainnya mengumpulkan tali dan janur (daun kelapa yang masih muda) untuk dibuat jaring yang disebut dengan sammy. 

Tradisi menangkap ikan di masyarakat pantai malo sulawesi utara disebut
pantai malo

Tibalah hari yang ditentukan untuk melaksanakan ritual mane’e. Para pemuka adat dan pemerintah setempat, membawa sammy ke Pantai Malo. Beramai-ramai mereka menariknya sepanjang mungkin ke arah laut hingga membentuk sebuah kolam. Ketika ikan-ikan telah banyak terperangkap ke dalam sammy, masyarakat pun mulai menangkapnya. Hasil tangkapan ikan ini akan disantap bersama dalam pesta rakyat yang digelar saat itu. Ada hal yang menarik sepanjang ritual hingga pesta rakyat ini, yaitu masyarakat dilarang mengenakan pakaian berwarna merah sebagai pantangan.  

Ritual seperti ini masih dilaksanakan hingga kini.  Masyarakat meyakini ritual ini sebagai ucapan syukur dan permohonan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, kegiatan ini mengandung nilai-nilai kebersamaan antar anggota masyarakat dan kepedulian untuk memelihara laut sebagai sumber kehidupan masyarakat. Nilai-nilai kerja sama, persatuan dan kesatuan pun, sangat bisa dirasakan sepanjang persiapan hingga dilaksanakannya ritual ini.

Baca Juga :  Musyawarah Mufakat untuk Mengatasi Masalah dalam Keberagaman

Sumber artikel : Berani, Weekly newspaper, No 15, 2015, dengan penyesuaian

Soal dan Kunci Jawaban dari Bacaan Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo.

1.  Apakah tujuan dilaksanakannya Festival Mane’e tersebut?

Festival Mane’e, merupakan tradisi adat untuk penangkapan ikan.  Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Pantai Malo, Kokorotan, Sulawesi Utara.Mereka berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar nelayan mendapatkan tangkapan yang banyak, dan mendapatkan perlindungan agar terhindar dari bahaya. 

2.  Siapa saja yang berperan penting dalam upacara tersebut?

Yang berperan penting dalam upaca tersebut yaitu para pemuka adat, para perwakilan pemerintah setempat serta masyarakat setempat

3.  Menurutmu, apa manfaat kegiatan upacara tradisi nelayan terhadap kesejahteraan nelayan dan kehidupan masyarakat nelayan setempat?

Manfaat Upacara Tradisi Nelayan di Pantai malao antara lain :

Dari sisi kesejahteraan

Tradisi ini berlangsung turun temurun hingga sampai saat ini, maka tradisi ini bisa menarik wisatawan untuk hadir saat festival tersebut berlangsung, sehingga dengan daya tarik yang tinggi dapat mendatangkan pendapatan dari sektor wisata, yang berimbas ke sejahteranya warga sekitar.

Dari nilai kebersamaan

Terciptanya  nilai-nilai kebersamaan antar anggota masyarakat dan kepedulian untuk memelihara laut sebagai sumber kehidupan masyarakat. Nilai-nilai kerja sama, persatuan dan kesatuan pun, sangat bisa dirasakan sepanjang persiapan hingga dilaksanakannya ritual ini.

4.  Adakah hal menarik yang kamu dapatkan dari kegiatan upacara nelayan tersebut?

Hal yang menarik yang bisa saya daptakan dari kegiatan upacara nelayan tersebut yaitu, kekompakan dan kerjasama yang masih tinggi diantara warga masyarakat yang sampai sekarang masih terjaga, hal tersebut sangat luar biasa diera moderen sekarang ini yang sudah banyak berubah ke Individualisme, akan tetapi nelayan pantai malo masih menjaga tradisi tersebut hingga saat ini.

5.  Adakah kegiatan serupa yang dilakukan oleh masyarakat nelayan yang berada paling dekat dari tempat tinggalmu? Jika ada, ceritakanlah! 

( jawaban disesuaikan dengan lokasi masing – masing )

Baca Juga :  Makanan Sehat

Ayo Mengamati

Contoh Jawaban Pembuatan ” Laporan Hasil Pengamatan”

Kegiatan nelayan di pantai dan laut tidak hanya untuk pembangunan ekonomi, tetapi juga untuk membangun kehidupan sosial budaya masyarakat. Kegiatan ini dilakukan untuk meneruskan budaya kehidupan masyarakat nelayan yang telah dilakukan bertahun-tahun. Kegiatan masyarakat nelayan di satu tempat dan tempat lain tidaklah sama. Hal ini dipengaruhi juga oleh kehidupan sosial masyarakatnya. Kehidupan masyarakat di sekitarmu mungkin juga memiliki keunikan sendiri.  

Oleh karenanya, lakukanlah kegiatan pengamatan sebagai berikut: 

  1. Bekerjalah bersama dengan temanmu yang tinggal di daerah yang sama atau berdekatan. 
  2. Amatilah kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggalmu. 
  3. Identifikasi kegiatan masyarakat untuk membangun ekonominya, misalnya ada yang berdagang, bertani atau menangkap ikan. 
  4. Identifikasi kegiatan kemasyarakatan yang terjadi di daerah tempat tinggalmu. Misalnya, kegiatan bersama yang dilakukan anggota masyarakat. 
  5. 5. Tuliskanlah hasil pengamatanmu ke dalam bentuk laporan singkat dengan menggunakan format “Laporan Hasil Pengamatan” seperti contoh di bawah ini!

Contoh ” Laporan Hasil Pengamatan “

Tradisi menangkap ikan di masyarakat pantai malo sulawesi utara disebut
contoh laporan hasil pengamatan

Kesimpulan apa yang kamu dapatkan dari kegiatan ini? Tuliskanlah kesimpulanmu di bawah ini!

Kesimpulan : Kita jadi tahu tentang berbagai kegiatan masyarakat dan interaksi sosial didalamnya. Kerjasama didalam anggota masyarakat sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan bersama dalam masyarakat. Hal tersebut di contohkan oleh warga nelayan pantai malo dengan tradisi nelayan ” Festival Mane’e”.