Tokoh yang membagi fungsi manajemen menjadi 4 macam adalah

George R. Terry dalam buku Principles of Management (Sukarna, 2011:3), juga menyatakan bahwa management is the accomplishing of a predetemined obejectives through the efforts of otherpeople atau manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui atau bersama-sama usaha orang lain.

Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individu atau kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen berorientasi pada proses (process oriented) yang berarti bahwa manajemen membutuhkan sumber daya manusia, pengetahuan, dan keterampilan agar aktivitas menjadi lebih efektif atau dapat menghasilkan tindakan dalam mencapai kesuksesan. Oleh sebab itu, tidak akan ada organisasi yang akan sukses apabila tidak menggunakan manajemen yang baik. (Torang, 2013: 165). Berdasarkan pengertian diatas, saya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Manajemen adalah ilmu mengatur proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya guna mencapai hasil yang sesuai.

Fungsi Manajemen

George R. Terry,1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10) membagi empat fungsi dasar manajemen, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling (Pengawasan). Keempat fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC.

Planning (Perencanaan)

George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10) mengemukakan tentang Planning sebagai berikut, yaitu “Planning is the selecting and relating of facts and the making and using of assumptions regarding the future in the visualization and formulation to proposed of proposed activation believed necesarry to accieve desired result”.

“….Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.”

Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain dan tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing unit. George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 38) mengemukakan tentang organizing sebagai berikut, yaitu “Organizing is the determining, grouping and arranging of the various activities needed necessary forthe attainment of the objectives, the assigning of the people to thesen activities, the providing of suitable physical factors of enviroment and the indicating of the relative authority delegated to each respectives activity.

“…Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang dipeelukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.

Terry (Sukarna, 2011: 46) juga mengemukakan tentang azas-azas organizing, sebagai berikut, yaitu :

  1. The objective atau tujuan.
  2. Departementation atau pembagian kerja.
  3. Assign the personel atau penempatan tenaga kerja.
  4. Authority and Responsibility atau wewenang dan tanggung jawab.
  5. Delegation of authority atau pelimpahan wewenang.

Actuating (Pelaksanaan /Penggerakan)

Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 82) mengatakan bahwa

Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts.

“….Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.

Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada bergerak atau tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas, menengah sampai kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya, mengingat kegiatan yang tidak terarah kepada sasarannya hanyalah merupakan pemborosan terhadap tenaga kerja, uang, waktu dan materi atau dengan kata lain merupakan pemborosan terhadap tools of management. Hal ini sudah barang tentu merupakan mis-management.

Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada planning dan organizing yang baik, melainkan juga tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerakan yang terarah kepada sasaran yang dituju. Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan itulah ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur dan program. (Sukarna, 2011: 82-83).

Faktor-faktor yang dierlukan untuk penggerakan yaitu:

  1. Leadership (Kepemimpinan)
  2. Attitude and morale (Sikap dan moril)
  3. Communication (Tatahubungan)
  4. Incentive (Perangsang)
  5. Supervision (Supervisi)
  6. Discipline (Disiplin).

Controlling (Pengawasan)

Control mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam manajemen, mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan kerja teratur tertib, terarah atau tidak. Walaupun planning, organizing, actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja tidak teratur, tertib dan terarah, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Dengan demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara tertuju kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Untuk melengkapi pengertian diatas, menurut George R. Terry (Sukarna, 2011: 110) mengemukakan bahwa Controlling, yaitu:

Controlling can be defined as the process of determining what is to accomplished, that is the standard, what is being accomplished. That is the performance, evaluating the performance, and if the necessary applying corrective measure so that performance takes place according to plans, that is conformity with the standard.

“…Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilaman perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).

Terry (Sukarna, 2011: 116), mengemukakan proses pengawasan sebagai berikut, yaitu:

  1. Determining the standard or basis for control (menentukan standard atau dasar bagi pengawasan)
  2. Measuring the performance (ukuran pelaksanaan)
  3. Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it any (bandingkan pelaksanaan dengan standard dan temukan jika ada perbedaan)
  4. Correcting the deviation by means of remedial action (perbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat).

Sumber Bacaan

Sukarna. 2011. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: CV. Mandar Maju..

Torang, Syamsir. 2013. Organisasi dan Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan Organisasi. Alfabeta. Bandung.

George, R. Terry, dan Leslie W Rul. 1999. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta:  Bumi Aksara.

1 tahun yang lalu 6 MENIT MEMBACA

Suatu perusahaan perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuannya. Perencanaan, pengaturan dan pengorganisiran operasional organisasi maupun perusahaan dapat terwujud dan berjalan lancar dengan menerapkan 4 fungsi manajemen. Apa saja keempat fungsi tersebut? Berikut penjelasannya

Apa Itu Manajemen?

Manajemen berasal dari bahasa Perancis ‘menegement’ yang berarti seni untuk mengelola dan mengatur. Sedangkan secara universal, manajemen diartikan sebagai proses kerja sama antar individu dan kelompok yang bertanggung jawab atas tujuan ekonomi melalui prinsip operasi perusahaan.

Aktivitas manajemen dibutuhkan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengambilan keputusan, pengawasan hingga pengendalian sumber daya keuangan, informasi, fisik dan manusia.

Itulah sebabnya, fungsi-fungsi manajemen adalah hal yang perlu diterapkan agar perusahaan tetap berjalan sesuai dengan aturan dan semestinya.

Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli

Secara sederhana, fungsi manajemen adalah proses dinamis yang meliputi banyak elemen dan kegiatan. Berikut beberapa pengertian fungsi manajemen menurut para ahli.

1. George Robert Terry

George Robert Terry adalah tokoh yang dikenal sebagai pelopor istilah fungsi manajemen. Dalam bukunya yang berjudul “Principle of Manajemen”, George R Terry menyebutkan bahwa fungsi manajemen adalah proses khas yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut sosok Bapak Ilmu Manajemen ini, seluruh tindakan proses tersebut dilakukan untuk mencapai target dan tujuan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki.

George menyimpulkan fungsi manajemen adalah tentang bagaimana proses planning (perencanaan), controlling (pengendalian) dan actuating organizing (pengorganisasian).

2. Ricky W Griffin

Ricky W Griffin mendefinisikan fungsi manajemen adalah bagian dari proses perencanaan, organisasi, koordinasi serta pengendalian sumber daya supaya tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

Menurutnya, efektif dan efisien yang dimaksud adalah agar proses yang dijalankan bisa mencapai target sesuai rencana, terorganisir dan tepat waktu.

3. Lawrence A Appley

Berbeda dengan tokoh lainnya, Lawrence A Appley melihat fungsi manajemen adalah suatu keahlian yang dimiliki seseorang untuk bisa mempengaruhi dan menggerakkan sekitarnya agar mau menyelesaikan sesuatu.

Lebih jauh lagi, fungsi manajemen menurut para ahli satu ini dapat dimiliki juga oleh organisasi maupun kelompok.

4 Fungsi Manajemen

Setelah mengetahui beberapa pandangan mengenai fungsi manajemen menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa ada banyak kesamaan antara satu pendapat dengan yang lainnya. Singkatnya, ada 4 fungsi manajemen yang dapat diambil dari pernyataan ahli tersebut.

1. Planning

Planning atau proses perencanaan dalam fungsi manajemen adalah tentang bagaimana perusahaan menetapkan tujuan lengkap dengan cara dan strategi untuk mencapainya. Dalam fungsi perencanaan, manajer perlu mengkaji dan mengevaluasi berbagai kemungkinan rencana alternatif sebelum memutuskan suatu tindakan.

Perencanaan dalam fungsi manajemen adalah proses penting mengingat planning merupakan langkah awal yang dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan kedepannya. Tanpa perencanaan yang matang, fungsi fungsi manajemen lain tidak akan bisa berjalan dengan optimal.

Kegiatan Fungsi Planning

Beberapa kegiatan perencanaan dalam fungsi manajemen adalah

1. Menentukan tujuan serta target perusahaan.

2. Menyusun strategi untuk mencapainya.

3. Menetapkan berbagai sumber daya yang mungkin dibutuhkan.

4. Menentukan standar keberhasilan selama proses mencapai tujuan tersebut.

Syarat Fungsi Planning

Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan fungsi perencanaan dengan baik adalah

1. Adanya tujuan yang jelas.

2. Bersifat sederhana.

3. Fleksibel, mengikuti perkembangan yang ada.

4. Adanya keselarasan tanggung jawab dan tujuan di setiap bagiannya.

5. Meliputi analisis di setiap detail pekerjaan.

6. Memanfaatkan segala sesuatu yang ada secara efektif.

Manfaat Fungsi Planning

Fungsi planning diadakan bukan tanpa tujuan, setidaknya inilah beberapa manfaat proses perencanaan

1. Memudahkan proses pengawasan.

2. Menjadi acuan dan panduan dasar jalannya kegiatan.

3. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi.

4. Jalannya tugas dan kegiatan akan lebih terorganisir di setiap sektornya.

Proses Planning

Biasanya, proses planning dibagi ke dalam beberapa tahap, yakni:

1. Top Level Planning

Merupakan perencanaan jenjang atas yang mengajukan panduan umum, pengambilan keputusan, rumusan tujuan hingga petunjuk penyelesaian secara menyeluruh. Perencanaan dalam tahap ini bersifat strategis dan menekankan pada tujuan jangka panjang organisasi atau perusahaan.

2. Middle Level Planning

Merupakan perencanaan jenjang menengah yang fokus dalam penyiapan berbagai teknik yang akan ditempuh untuk mewujudkan rencana tujuan. Perencanaan tahap ini berada pada level manajemen menengah yang sifatnya lebih administratif.

3. Low Level Planning

Merupakan perencanaan jenjang bawah yang mengacu pada aktivitas operasional perusahaan. Umumnya, perencanaan jenjang bawah ini diambil alih oleh manajemen pelaksana dan lebih berfokus pada bagaimana cara menghasilkan.

Baca juga: Project Management Adalah: Pengertian, Proses, dan Tujuan

Tokoh yang membagi fungsi manajemen menjadi 4 macam adalah
Poplite solusi tepat untuk responden skripsi

2. Organizing

Organizing atau proses pengorganisasian adalah 4 fungsi manajemen menurut para ahli yang berfokus pada pengaturan sumber daya fisik dan manusia yang perusahaan miliki guna merealisasikan rencana tujuan.

Biasanya, fungsi organizing dipakai untuk mengelompokkan seluruh alat, tugas, orang maupun wewenang yang ada untuk tujuan pemenuhan rencana.

Proses pengawasan dilakukan oleh manajer secara mudah dengan memanfaatkan fungsi pengorganisasian.

Manajer dapat menentukan anggota kelompok, penanggung jawab hingga jenis dan klasifikasi tugas melalui fungsi organizing.

Unsur Fungsi Organizing

Ada 3 unsur yang harus dipenuhi fungsi pengorganisasian. Ketiga unsur tersebut adalah

1. Kegiatan yang diorganisir dilakukan semata-mata untuk mencapai tujuan.

2. Adanya implementasi dari rencana kegiatan yang telah ditetapkan.

3. Pengarahan sekelompok individu untuk saling bekerja sama.

Kegiatan Fungsi Organizing

Untuk mewujudkan fungsi pengorganisasian yang baik, berikut beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan

1. Menyeleksi, merekrut dan memberikan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.

2. Menyesuaikan posisi tenaga kerja sesuai dengan kemampuan mereka.

3. Menyusun dan menetapkan tugas serta mengalokasikan tenaga kerja sesuai prosedur.

4. Menentukan struktur perusahaan sesuai tanggung jawab dan garis kewenangan.

Manfaat Fungsi Organizing

Setidaknya, inilah beberapa manfaat yang akan diperoleh dengan menerapkan fungsi pengorganisasian.

1. Tugas dijalankan dengan spesialisasi masing-masing.

2. Adanya transparansi pembagian tugas yang jelas.

3. Pembagian tugas dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

4. Setiap tenaga kerja paham akan tugasnya masing-masing.

5. Adanya manajer profesional sebagai pihak utama koordinasi seluruh kegiatan.

3. Actuating and Directing

Actuating and directing atau fungsi pengarahan merupakan usaha untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dan efisien dengan menciptakan suasana kerja yang dinamis.

Untuk mewujudkannya, berikut beberapa kegiatan yang biasa dilakukan fungsi pengarahan.

1. Bimbingan serta pemberian motivasi terhadap tenaga kerja.

2. Sosialisasi tugas dan seluruh kebijakan dengan jelas.

3. Penjelasan tugas pekerjaan secara rutin.

4. Controlling

Controlling atau proses pengawasan merupakan 4 fungsi manajemen menurut para ahli terakhir yang digunakan untuk tujuan pengendalian.

Fungsi controlling juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengukur kinerja karyawan sesuai standar yang telah dibuat. Melalui fungsi controlling, evaluasi perbaikan dapat dilaksanakan bila memang dibutuhkan.

Kegiatan Fungsi Controlling

Berikut beberapa kegiatan yang biasa dilaksanakan dalam fungsi controlling

  • Klarifikasi dan pemeriksaan atas kesalahan yang terjadi.
  • Evaluasi target sesuai standar indikator yang telah ditetapkan.
  • Pemberian alternatif solusi atas penyimpangan yang ada.

Untuk merealisasikan fungsi controlling dengan efektif, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan

1. Scheduling, penetapan waktu pengawasan sesuai dengan semestinya.

2. Routing, penentuan cara pengawasan yang diinginkan.

3. Follow up, pencarian solusi atas sebuah masalah.

4. Dispatching, suatu perintah pekerjaan yang digunakan sebagai pengawasan.

Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan secara mudah dengan mengetahui fungsi-fungsi manajemen. Arah tujuan perusahaan kedepannya akan ditentukan dari berbagai fungsi yang digunakan. Sebab penerapan fungsi-fungsi manajemen yang tepat akan membawa perubahan baik bagi organisasi maupun perusahaan.

Baca juga: Apa itu Risk Management? Cek Tipe dan Caranya dalam Bisnis

Tokoh yang membagi fungsi manajemen menjadi 4 macam adalah
Poplite solusi untuk riset bisnis mu

Artikel Terkait

Tokoh yang membagi fungsi manajemen menjadi 4 macam adalah

Mengenal Apa itu Forecasting, Metode & Tujuannya Bagi Bisnis

Forecasting adalah metode yang berperan penting dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Forecasting diperlukan untuk memperkirakan jumlah produk yang akan diproduksi. Tanpa melakukan cara berbisnis ini, mungkin perusahaan akan mengalami kerugian karena jumlah produksi terlalu banyak atau kehilangan potensi keuntungan akibat produksi terlalu sedikit. Lantas, bagaimana cara melakukan forecasting tersebut? Nah, untuk ini sebaiknya Anda pastikan […]

Tokoh yang membagi fungsi manajemen menjadi 4 macam adalah

Cara Bayar Pajak Motor Online Lewat HP & Syaratnya

Mulai setahun belakangan, pemerintah mulai menggencarkan program cara bayar pajak motor online di berbagai daerah bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk mempermudah proses pembayaran pajak motor online. Bagaimana panduan selengkapnya? Simak rangkuman Populix berikut ini. Cara Cek Pajak Kendaraan Online Sebelum melakukan cara bayar pajak motor online, Anda wajib tahu terlebih dahulu berapa jumlah pajak […]

Tokoh yang membagi fungsi manajemen menjadi 4 macam adalah

Populasi dan Sampel Penelitian: Definisi, Teknik Pengambilan

Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel penelitian? Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel adalah salah satu hal yang paling penting karena merekalah responden yang diteliti. Melihat lingkup populasi dan menentukan besaran sampel beserta teknik terbaik penting untuk dipahami seorang peneliti. Berikut Populix uraikan pembahasan dari pengertian, perbedaan populasi dan sampel penelitian, sampai teknik pengambilan […]