Tokoh yang berperan dalam panitia persiapan kemerdekaan Indonesia ditunjukkan oleh nomor

Kompas.com, 9 April 2021, 21:04 WIB

Tokoh yang berperan dalam panitia persiapan kemerdekaan Indonesia ditunjukkan oleh nomor

Tokoh yang berperan dalam panitia persiapan kemerdekaan Indonesia ditunjukkan oleh nomor
Lihat Foto

Dok. Kompas

Juru ketik naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945

KOMPAS.com - Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melibatkan beberapa tokoh di dalamnya. 

Masing-masing dari tokoh tersebut juga memiliki peranan penting, salah satunya peranan Latief Hendraningrat dan Suhud pada saat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 adalah sebagai pengibar bendera merah putih. 

Selain mereka, berikut tokoh-tokoh lain yang juga berjasa pada peristiwa Proklamasi Indonesia. 

Baca juga: Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

Soekarno
  • Anggota BPUPKI
  • Pidato 1 Juni 1945 mengenai usulan Dasar Negara (Pancasila)
  • Ketua Panitia 9, merumuskan Piagam Jakarta 22 Juni 1945
  • Penyusun teks proklamasi
  • Penulis tek proklamasi dengan tangan
  • Pembaca teks proklamasi
  • Presiden pertama Republik Indonesia
Mohammad Hatta
  • Anggota BPUPKI
  • Anggota Panitia 9
  • Wakil ketua PPKI
  • Penyusun teks proklamasi
  • Pemberi ide kalimat teks proklamasi "hal-hal tentang pemindahan kekuasaan dan lain-lain dilaksanakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya".
  • Menandatangi teks proklamasi bersama Soekarno atas nama bangsa Indonesia
  • Wakil presiden Republik Indonesia
Radjiman Widyoniningrat
  • Ketua BPUPKI
  • Bersama Soekarno dan Hatta pergi ke Dalat, Vietnam untuk menemui Marsekal Terauchi membahas kemerdekaan yang dijanjikan Jepang
Ahmad Soebardjo
  • Membebaskan Soekarno dan Hatta dari Rengasdengklok
  • Penyusunan teks proklamasi
  • Pemberi idel kalimat pada teks proklamasi "kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia".
  • Menteri Luar Negeri pertama Republik Indonesia

Baca juga: Penelitian Geografi: Pengertian, Sifat, Jenis dan Contoh Judulnya

Golongan Muda

Chaerul Saleh, Asmara Hadi, A.M. Hanafi, Soediro, Sayuti Melik, dan S.K. Trimurti
  • Menemui Sukarno di lapangan terbang Kemayoran setelah kembali dari Vietnam 14 Agustus 1945
  • Mendesak Sukarno agar segera memproklamasikan Indonesia
Chaerul Saleh, Djohar Nur, Soebadio Sastrosatomo, Margono, Darwis Karimoeddin, Sjarif Thajep, Erie Soedewo, Chandra Alif, Wahidin, Soebianto, Nasrun Iskandar, Armansyah, A.B. Lubis, Bonas S.K, dan D.N. Aidit
  • Mengadakan rapat di Gedung Bakteriologi, pada 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB.
  • Rapat membawa agenda agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan Indonesia
Wikana, Darwis, Soeroto, Soebadio, dan Yusuf Kunto
  • Mendatangi kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No.56 untuk menyampaikan hasil rapat di Gedung Bakteriologi. 
Wikana, Darwis, Soeroto, Soebadio, Yusuf Kunto, Chaerul Saleh, Djohar Nur
  • Mengadakan rapat di Jalan Cikini 71, 16 Agustus 1945 pukul 01.30 WIB
  • Merencanakan untuk menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok
Soedanco Singgih, Chaerul Saleh, Wikana, dr. Muwardi, Sukarni, Yusuf Kunto
  • Menjemput Soekarno dan Hatta di kediamannya untuk dibawa ke Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945 pukul 06.00 WIB
Daibanco Surjoputro, Soebono, Soejono Hadipranoto, Umar Bachsan
  • Para pemuda yang membantu penculikan Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok
Wikana, A.M. Hanafi, Pardjono, Pandu Kartawiguna, Djohar Nur, Ridwan Bazar, dan S.K. Wijoto
  • Mengadakan rapat mendadak pada 16 Agustus 1945 dan membagi tugas persiapan proklamasi
  • Wikana mengatur persiapan pembacaan proklamasi di rumah Sukarno dan mengatur agar Kaigun Jepang tidak mengganggu jalannya proklamasi
  • Djohar Nur, Ridwan Bazar, dan S.K. Wijoto menghubungi kantor berita Domei dan Radio Hosokioku
  • Pardjono mengurus stensil dan penyebaran berita proklamasi
Sukarni
  • Memberikan saran agar teks proklamasi ditandatangani oleh Sukarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia
Sayuti Melik
Latif Hendradiningrat dan Suhud
  • Pengibar bendera merah putih

Referensi:

  • Gunawan, Restu, dkk. (2015). Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tokoh yang berperan dalam panitia persiapan kemerdekaan Indonesia ditunjukkan oleh nomor
Ir. Soekarno membacakan teks Naskah "Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia" yang sudah diketik oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta.
Berikut ini tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan dan dasar negara indonesia. Silahkan klik nama tokoh untuk mengetahui profil, biodata, serta biografi lengkapnya...


  1. Ir. Soekarno, Dr.(HC) Ir. Soekarno← (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya. Sukarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun.
  2. Moh.Hatta, Proklamator yang namanya selalu bersanding dengan Sukarno bernama Dr.(H.C) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Muhammad Athar, populer sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
  3. Soepomo, Prof. Mr. Dr Soepomo yang dalam Ejaan Soewandi ditulis: Supomo, lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 22 Januari 1903 adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Soepomo dikenal sebagai arsitek Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Muhammad Yamin dan Sukarno.
  4. Moh.yamin, Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 24 Agustus 1903 dan meninggal di Jakarta pada 17 Oktober 1962 pada umur 59 tahun. Ia merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia.
  5. Sayuti Melik, Mohamad Ibnu Sayuti atau yang lebih dikenal sebagai Sayuti Melik (lahir di Sleman, Yogyakarta, 22 November 1908 – meninggal di Jakarta, 27 Februari 1989 pada umur 80 tahun), dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Dia adalah suami dari Soerastri Karma Trimurti, seorang wartawati dan aktivis perempuan di zaman pergerakan dan zaman setelah kemerdekaan.
  6. Sukarni, Sukarni Kartodiwirjo atau dikenal dengan nama Sukarni adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada 7 November 2014 bersama dengan Djamin Ginting, Abdul Wahab Hasbullah, dan Mohammad Mangoendiprojo.
  7. Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang dokter yang juga merupakan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia. Beliau adalah satu-satunya orang yang terlibat secara akif dalam kancah perjuangan bangsa yang dimulai dari munculnya Boedi Utomo sampai pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKl). Dr Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat, lahir di Yogyakarta pada 21 April 1879. Ia berasal dari keluarga rakyat biasa. Bapaknya, Sutodrono, hanya seorang penjaga sebuah toko kecil di Yogyakarta.
  8. Laksamana Maeda, Laksamana Muda Maeda Tadashi (lahir di Kagoshima, Jepang, 3 Maret 1898 – meninggal 13 Desember 1977 pada umur 79 tahun) adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Selama pendudukan Indonesia di bawah Jepang, ia menjabat sebagai Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Tentara Kekaisaran Jepang. Laksamana Muda Maeda memiliki peran yang cukup penting dalam kemerdekaan Indonesia dengah mempersilakan kediamannya yang berada di Jl. Imam Bonjol, No.1, Jakarta Pusat sebagai tempat penyusunan naskah proklamasi oleh Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo, ditambah sang juru ketik Sayuti Melik. Selain itu, dia juga bersedia menjamin keamanan bagi mereka. Kini, bekas kediamannya itu menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
  9. Ahmad Soebarjo, Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang Pahlawan Nasional Indonesia, beliau juga merupakan Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Ia lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1896 - meninggal 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun. Achmad Soebardjo memiliki gelar Meester in de Rechten, yang diperoleh di Universitas Leiden Belanda pada tahun 1933. Konsep naskah proklamasi disusun oleh Bung Karno, Bung Hatta, dan Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Muda Maeda. Setelah selesai dan beragumentasi dengan para pemuda, dinihari 17 Agustus 1945, Bung Karno pun segera memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi.
  10. Fatmawati, Fatmawati yang bernama asli Fatimah adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Ia lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 dan meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 pada umur 57 tahun. Fatmawati menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
  11. Wahid Hasjim, Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (lahir di Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914 – meninggal di Cimahi, Jawa Barat, 19 April 1953 pada umur 38 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. Ia adalah ayah dari presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid dan anak dari Hasyim Asy'arie, salah satu pahlawan nasional Indonesia. Wahid Hasjim dimakamkan di Tebuireng, Jombang. Karier politiknya terus menanjak dengan cepat. Ketua PBNU, anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), hingga Menteri Agama pada tiga kabinet (Hatta, Natsir, dan Sukiman). Banyak kontribusi penting yang diberikan Wahid bagi agama dan bangsa. Rumusan "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila sebagai pengganti dari "Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya" tidak terlepas dari peran seorang Wahid Hasjim.

Rekomendasi Untuk Anda :