Mengapa masa pubertas pada perempuan lebih cepat dibandingkan anak laki-laki

Jakarta -

Masa pubertas menjadi tahap pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan yang akan terjadi cepat atau lambat. Salah satu tanda pubertas adalah perubahan fisik yang menandai jenis kelamin anak menuju dewasa.

Dikutip dari situs National Health Service (NHS), anak perempuan dan laki-laki memiliki ciri dan tanda pubertas yang berbeda. Masa pubertas terjadi pada rata-rata umur 8-14 tahun, sehingga tak perlu langsung khawatir jika pubertas seorang anak terjadi lebih cepat atau lambat dibanding anak yang lain.

Menurut DR dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, FRCPI(Hon) dalam artikel berjudul Masalah Pubertas pada Anak dan Remaja, banyak faktor yang dapat mempengaruhi permulaan pubertas antara lain etnis, sosial, psikologis, nutrisi, fisis dan penyakit kronis. "Status pubertas termasuk bagian pemeriksaan fisik yang harus diperiksa pada anak dan remaja," tulis Aman.

Berikut ciri, tanda, masa pubertas pada anak laki-laki dan perempuan:

A. Pubertas pada anak perempuan

Masa pubertas pada anak perempuan rata-rata terjadi pada usia 11 tahun. Tak perlu khawatir jika pubertas terjadi lebih cepat atau lambat, namun harus waspada jika mendapati ada kondisi yang merugikan atau mengkhawatirkan.

Tanda dan ciri pubertas muncul berbeda seiring pertumbuhan pada anak perempuan.

1. Ciri dan tanda pubertas yang pertama muncul:

a. Payudara mulai tumbuh

b. Kedua payudara kadang tumbuh tidak bersamaan dan sangat halus

c. Rambut pubik mulai tumbuh

d. Rambut di kaki dan lengan tumbuh lebih banyak pada beberapa anak perempuan.

2. Ciri dan tanda pubertas yang muncul kemudian:

a. Payudara terus tumbuh dan menjadi lebih penuh

b. Sekitar dua tahun setelah mulai pubertas, anak perempuan mulai mengalami menstruasi atau haid setiap bulan

c. Rambut pubik menjadi lebih kasar dan keriting

d. Rambut di bawah lengan mulai tumbuh

e. Pada beberapa anak perempuan, rambut juga tumbuh di bibir atas dan ini adalah hal normal

f. Berkeringat lebih banyak dan mulai muncul jerawat dalam bentuk bintik putih, hitam, dan pustula yang biasa dipecah atau mengalami erupsi

g. Mengalami keputihan

h. Anak perempuan tumbuh makin tinggi sejak mulai datang bulan sekitar 5-7,5 sentimeter tiap 1-2 tahun hingga mencapai umur dewasa

i. Bobot bertambah seiring perubahan bentuk tubuh dengan pinggul melebar dan pinggang makin kecil. Lemak tubuh makin banyak di punggung dan lengan bagian atas serta paha.

B. Pubertas pada anak laki-laki

Usia anak laki-laki ketika mengalami pubertas adalah 12 tahun, namun tak perlu khawatir jika terjadi lebih cepat atau lambat. Meski begitu, orang tua patut waspada jika terjadi perubahan yang cenderung negatif atau merugikan.

Pada anak laki-laki ada beberapa kondisi yang menandai sedang dalam masa pubertas.

1. Ciri dan tanda pubertas yang pertama muncul:

a. Testis makin besar serta skrotum makin tipis dan makin merah

b. Rambut pubik mulai muncul pada pangkal penis

2. Ciri dan tanda pubertas yang muncul kemudian:

a. Penis dan testis terus tumbuh serta skrotum menjadi makin gelap

b. Rambut pubik makin tebal dan keriting

c. Rambut di bawah lengan mulai tumbuh

d. Berkeringat lebih banyak

e. Bagian dada mulai tumbuh yang tidak sama dengan payudara laki-laki (man boobs)

f. Mengalami mimpi basah

g. Suara anak laki-laki pecah dan cenderung nge-bass, tidak cempreng seperti sebelumnya. Pada tahap awal, anak laki-laki merasa suaranya nge-bass selama beberapa menit dan kembali cempreng di waktu berikutnya

h. Berjerawat

i. Tumbuh makin tinggi sekitar 7-8 sentimeter per tahun dan menjadi lebih berotot.

Simak Video "Otoritas Obat Eropa Restui Penggunaan Vaksin Pfizer untuk Remaja"



(row/pal)

Mengapa masa pubertas pada perempuan lebih cepat dibandingkan anak laki-laki

Mengapa masa pubertas pada perempuan lebih cepat dibandingkan anak laki-laki
Lihat Foto

THE DAILY MAIL

Kaia Gerber (10) yang sudah secantik ibunya, Cindy Crawford, dan Malia Obama (13) yang sudah hampir sama jangkungnya dengan sang ayah.

KOMPAS.com - Sekitar tahun 1980-an, anak perempuan baru mengalami mens pertamanya di usia 13 tahun. Payudaranya pun baru tumbuh sekitar usia 11-12 tahun. Namun, kalau kita melihat sekarang ini, sepertinya semakin lama batas usia pubertas anak-anak perempuan semakin muda. Sebagian anak mendapat menstruasi pertamanya pada usia 11 tahun, sementara payudaranya sudah mulai terlihat di usia 8 tahun. Apakah ini normal?

Menurut Dr Rose Girgis, pediatric endocrinologist dari Stollery Children's Hospital, Edmonton, jika anak perempuan Anda mulai memperlihatkan pertumbuhan payudara pada usia 9 tahun, ini masih termasuk kategori normal. "Sekitar 2 tahun setelahnya, biasanya ia akan mengalami menstruasi pertamanya," imbuh Girgis lagi.

Studi yang dilakukan di Denmark pada tahun 2009 menunjukkan bahwa anak-anak perempuan di Eropa mengalami pubertas lebih dini daripada generasi sebelumnya. Menurut ahli, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Paparan bahan-bahan kimiawi
Menurut Dr Mark Palmert, Kepala Divisi Endokrinologi dari The Hospital for Sick Children, Toronto, paparan bahan kimiawi yang berasal dari lingkungan, makanan, hingga kosmetik, dapat berpengaruh terhadap munculnya pubertas dini. "Riset yang dilakukan memperlihatkan bahwa bahan-bahan kimiawi ini masuk ke dalam tubuh melalui aliran estrogen, sehingga dapat memicu pertumbuhan payudara pada usia dini dan sinyal-sinyal pubertas lainnya pada anak perempuan," demikian jelas Palmert.


2. Stimulasi seksual dari media

Sebagian peneliti menemukan, stimulasi seksual yang diperoleh oleh anak-anak melalui media seperti majalah, film, televisi, hingga klip video musik, dapat berpengaruh pada munculnya pubertas dini. Menurut ahli, paparan media tanpa filter seperti ini dapat memicu adanya rangsangan seksual yang bersinambungan, yang kemudian mendorong tubuh anak-anak untuk memberikan respons sebagai imbal baliknya.


3. Tren obesitas yang makin marak


Salah satu dampak dari berat badan berlebihan pada anak perempuan adalah munculnya pubertas sebelum waktunya. Hormon yang dilepaskan dari sel lemak yang terdapat dalam jumlah berlebihan di tubuh memainkan peran dalam memicu proses pendewasaan.

4. Kecukupan nutrisi dan kesehatan
Yang satu ini bisa dibilang berita baik bagi para orangtua. "Umumnya, seorang wanita butuh berat badan tertentu untuk bisa mengalami menstruasi. Anak-anak perempuan sekarang mendapat nutrisi yang lebih baik daripada anak seusianya pada beberapa dekade sebelumnya. Jadi, itu sebabnya anak sekarang dapat mengalami menstruasi lebih awal," kata Dr Franziska Baltzer, Direktur Program Anak-anak dan Ginekologi dari Montreal Children's Hospital.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Merdeka.com - Kebanyakan wanita mengeluhkan bahwa laki-laki sering bertindak atau bertingkah kekanak-kanakan. Sebagai contoh yang sederhana adalah laki-laki sangat suka bermain atau bertingkah konyol yang membuat wanita menjadi merasa jengkel atau sebal.

Berikut adalah alasan ilmiah yang menjadi penyebab kenapa wanita lebih cepat dewasa dari pria seperti dilansir dari magforwomen.com.

Restrukturisasi otak terjadi lebih awal pada wanita

Restrukturisasi setiap individu tumbuh secara berbeda-beda dan yang paling menonjol adalah hal ini terjadi lebih awal pada wanita. Restrukturisasi ini membantu dalam memilah hal-hal yang penting dari yang kurang penting. Itulah salah satu sebab kenapa wanita lebih cepat dewasa dari pria.

Wanita mencapai pubertas lebih dahulu daripada pria

Kebanyakan wanita mengalami pubertas di usia antara 9-11 tahun. Sedangkan pria mengalaminya di atas usia 12 tahun. Mencapai pubertas lebih dahulu membuat seorang wanita juga menjadi dewasa secara psikologis.

Kondisi sosial

Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi sosial seperti aturan atau norma yang berlaku di masyarakat menerapkan aturan yang berbeda antara pria dan wanita. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap pembentukan psikologis wanita yang menjadikannya lebih cepat dewasa dari pria.

Harapan sosial

Selain kondisi sosial, masyarakat juga mengharapkan bahwa wanita dituntut untuk lebih cepat dewasa dari pria.

Itulah alasan kenapa wanita lebih cepat dewasa daripada pria. Dan hal ini kemudian ditambah lagi dengan aspek sosial yang membuat wanita lebih cepat matang daripada pria.

Dalam proses tumbuh kembang anak, masa pubertas atau puberty memegang peranan penting. Masa ini merupakan fase transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Ini merupakan bagian normal dari pertumbuhan.

Namun demikian, masa pubertas bisa menjadi momen yang menantang dan bahkan membingungkan bagi orang tua. Mengetahui apa yang diharapkan dan mengapa perubahan ini terjadi pun dapat mempermudah proses pengasuhannya.

Baik bagi anak perempuan maupun laki-laki, tahap kehidupan pubertas melibatkan banyak perubahan fisik dan psikologis. Kondisi ini terjadi akibat adanya perubahan kadar hormon.

Masa pubertas biasanya dimulai antara usia 8 hingga 14 tahun. Pada anak perempuan, kondisi ini cenderung terjadi lebih awal daripada anak laki-laki.

Apa itu masa pubertas?

Dikutip dari Medical News Today, masa pubertas adalah fase transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa. Selama masa pubertas, tubuh mengalami banyak perubahan baik secara internal dan eksternal. 

Pada masa ini, biasanya anak akan mulai memiliki tinggi dan proporsi tubuh orang dewasa. Selain itu, pengembangan karakteristik seks eksternal pun mulai terjadi. 

Perubahan fisik dan psikologis pada masa pubertas terjadi secara perlahan dari waktu ke waktu. Biasanya dimulai antara usia 8-13 tahun pada anak perempuan, serta 9-14 tahun pada anak laki-laki.

Apa yang terjadi selama masa pubertas?

Pubertas dimulai ketika area otak yang disebut hipotalamus mulai memberi sinyal kepada seluruh tubuh. Sinyal ini menandakan bahwa sudah waktunya bagi tubuh untuk mengembangkan karakteristik dewasa.

Proses pengiriman sinyal ini dilakukan melalui hormon, yang menyebabkan organ reproduksi (ovarium pada anak perempuan dan testis pada anak laki-laki) untuk menghasilkan berbagai perubahan hormon lainnya.

Hormon-hormon ini menyebabkan pertumbuhan dan perubahan di berbagai bagian tubuh, termasuk organ reproduksi luar, jaringan payudara, kulit, otot, tulang, rambut, dan otak.

Kulit akan menjadi tampak berminyak dan tubuh menghasilkan lebih banyak keringat. Di masa transisi ini, umumnya anak akan mulai memiliki masalah jerawat dan bau badan.

Perubahan hormon juga memengaruhi emosi dan pikiran. Pubertas biasanya memiliki efek psikologis seperti emosi yang mudah berubah, serta mulai ada pikiran dan hasrat romantis.

Perubahan hormon pada masa pubertas

Banyak perubahan yang terjadi selama masa pubertas, khususnya terkait dengan pergeseran kadar hormon. Beberapa hormon utama yang berhubungan dengan pubertas yaitu:

Testosteron

Testosteron adalah hormon seks utama pada laki-laki dan memunculkan ciri-ciri khasnya. Misalnya seperti suara yang lebih dalam, rambut wajah, dan perkembangan otot.

Selain itu, hormon ini juga berperan dalam perkembangan anak perempuan, namun pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan laki-laki.

Dihidrotestosteron

Disebut juga sebagai DHT, hormon ini lebih kuat daripada testosteron dan hadir dalam jumlah yang jauh lebih tinggi selama masa pubertas. Hormon DHT memulai proses pubertas pada anak laki-laki.

Estrogen

Estrogen merupakan hormon seks utama pada perempuan. Fungsinya termasuk meningkatkan pertumbuhan rahim dan jaringan payudara.

Hormon pertumbuhan (growth hormone)

Kadar hormon pertumbuhan akan meningkat selama masa pubertas, yang menyebabkan lonjakan pertumbuhan pada tulang dan otot, bersamaan dengan peningkatan tinggi badan yang cepat.

Estradiol

Hormon estradiol dimiliki oleh laki-laki dan perempuan. Pada perempuan, kadar estradiol meningkat lebih awal dan tetap lebih tinggi setelah masa pubertas.

Perbedaan masa pubertas anak perempuan dan laki-laki

Seperti disebutkan sebelumnya, ada perbedaan khas yang terjadi pada masa pubertas anak perempuan dan laki-laki. Agar Bunda tak keliru, berikut ulasannya.

Masa pubertas pada anak perempuan

Salah satu tanda awal pubertas pada anak perempuan yakni adanya perubahan pada payudara. Mulai muncul sejumlah kecil jaringan keras di bawah puting.

Haid biasanya dimulai sekitar dua tahun setelah perkembangan payudara, rata-rata di usia 12-13 tahun. Seiring dengan munculnya menstruasi, gejala sindrom pramenstruasi atau PMS juga bisa mulai dialami. 

Emosi anak perempuan dapat berfluktuasi lebih banyak di sekitar waktu menstruasi, karena variasi alami dalam kadar hormon selama siklus tersebut. 

Tanda-tanda pubertas lainnya pada anak perempuan termasuk seperti mulai terjadi keputihan, bau badan, dan rambut tumbuh di daerah kemaluan, ketiak, dan kaki.

Pinggul akan mulai melebar, pinggang menjadi lebih kecil secara proporsional, dan lemak berlebih berkembang di sekitar perut dan bokong. 

Tetapi semua bagian tubuh berkembang secara berbeda selama waktu ini, dan tidak ada patokan 'normal'. Pahamilah bahwa setiap orang memiliki ukuran dan bentuk tubuh yang unik masing-masing.

Masa pubertas pada anak laki-laki

Pada anak laki-laki, tanda pubertas paling awal adalah pertumbuhan testis dan kemudian penis. Kulit yang mengelilingi testis (atau disebut skrotum) juga akan menjadi lebih tipis dan tampak kemerahan.

Bulu tubuh mulai tumbuh, biasanya di wajah, dada, ketiak, punggung, dan area kemaluan. Jika anak remaja mulai mencoba bercukur, ruam juga berisiko mulai terjadi terutama pada kulit sensitif. 

Sementara itu, suara anak laki-laki juga mulai menjadi lebih rendah dan lebih dalam saat laring bertumbuh. Di fase ini, suara anak laki-laki akan terdengar lebih 'pecah' karena mulai beralih ke suara dewasa.

Wajar kok, Bunda. Perubahan suara ini dianggap normal dan akan hilang seiring waktu. Nantinya, jakun juga akan terlihat semakin membesar.

Bentuk dada dan bahu cenderung menjadi lebih lebar dan kebanyakan anak laki-laki mengalami percepatan pertumbuhan. Jumlah total lemak tubuh biasanya mulai turun saat otot berkembang.

Yang paling penting, anak laki-laki pada masa pubertas mungkin juga akan mulai mengalami ereksi yang tidak disengaja dan mimpi basah. Mimpi basah merupakan ejakulasi saat tidur. Ini bisa terjadi secara otomatis dan belum tentu efek dari mimpi seks atau karena menyentuh penis.

Jika ada kondisi terkait masa pubertas pada anak yang membuat Bunda ragu, segera konsultasi ke terapis atau psikolog profesional. Tetap dampingi anak saat melewati masa pubertas ya, Bunda.

Bunda, simak di video ini untuk lihat cerita gaya parenting artis Sacha Stevenson:

(som/som)

Simak Video di Bawah Ini, Bun: