Tipe gambar yang digunakan pada film animasi 2D umumnya adalah

Tipe gambar yang digunakan pada film animasi 2D umumnya adalah
Quipperian pasti suka menonton tayangan kartun di televisi saat masih kecil bukan? Sadarkah kamu bahwa animasi yang kita lihat di layar kaca terlihat semakin canggih dan nyata. Animasi yang terlihat nyata itulah yang disebut dengan animasi 3D. 

Apalagi saat ini Pixar, sebuah studio animasi ternama dunia, gencar merilis film animasi 3D hampir setiap tahunnya. Dengan penulisan dan plot cerita yang menarik ditambah visual karakternya yang nyata, kita semakin betah dan suka menonton animasi tersebut. 

Sekarang juga sudah banyak orang yang tertarik untuk bekerja sebagai animator di berbagai studio. Nah, animator ini memang merupakan salah satu prospek karier yang menjanjikan mengingat tingginya minat dan permintaan dari penonton akan cerita-cerita animasi baru. 

Lalu, gimana caranya biar bisa jadi animator andal? Salah satunya dengan belajar soal animasi di bangku kuliah. Jurusan Animasi di SAE Indonesia bisa jadi pilihan yang tepat buat kamu lho!

Sebelumnya, yuk kita kenali lebih dalam tentang animasi itu sendiri yaitu animasi 2D dan 3D, mulai dari definisi, cara pembuatan, contohnya, hingga perbedaan antara keduanya.  

Apa Itu Animasi 2D dan Animasi 3D?

Animasi 2D

Animasi 2D adalah jenis animasi dalam bentuk dua dimensi, artinya animator 2D membuat gambar dan karakter dalam format dua dimensi dan menghidupkannya dengan gerakan. Jenis animasi ini dianggap sebagai bentuk animasi tradisional dengan ciri karakter polos, tidak bervolume, dan hanya bergerak ke atas, bawah, kiri dan kanan.

Contoh animasi 2D ada di serial kartun yang kamu tonton semasa kecil seperti kartun Tom & Jerry, Scooby Doo, atau Spongebob Squarepants. Salah satu animasi 2D hasil karya anak bangsa yang terbaru adalah Si Juki The Movie yang terinspirasi dari komik populer asal Indonesia. 

Animasi 3D

Kalau kamu penggemar film Pixar, seperti Toy Story, Up, atau Coco, artinya kamu familiar dengan karya animasi 3D. Animasi 3D adalah seni untuk menciptakan gambar bergerak dalam ruang digital 3 dimensi. Melalui manipulasi objek atau model 3D dalam sebuah software untuk mengolah dan membuat animasi, animator mengurutkan gambar yang akan memberikan ilusi gerakan. 

Proses membuat animasi 3D umumnya dapat dibagi ke tiga tahap, yaitu modelling, layout and animation, dan rendering. Modelling adalah proses pembuatan objek 3D dalam suatu adegan di komputer. Layout and animation yaitu proses memposisikan objek dan membuat objek 3D bergerak. Kemudian proses selanjutnya adalah rendering, yaitu mengolah semua data di proses sebelumnya ke dalam suatu hasil akhir. 

Untuk animasi 3D, semua proses dilakukan di komputer. Beberapa contoh animasi 3D yang terkenal, seperti yang telah disebutkan sebelumnya adalah Toy Story, Up, dan Coco. Kalau untuk animasi 3D karya anak bangsa, kamu bisa lihat di serial anak Adit Sopo Jarwo ya. 

Perbedaan Animasi 2D dan Animasi 3D

Hasil Akhir

Karakter dan objek dalam animasi 2D hanya terdiri dari panjang atau tinggi dan lebar, yaitu koordinat X (dimensi horizontal) dan Y (dimensi vertikal). Dengan begitu, gambar yang dihasilkan tidak terlalu nyata atau kurang realistis. Objek dan karakter biasanya digambar tanpa bayangan. Warnanya pun kurang bervariasi.

Sedangkan animasi 3D memiliki volume dan bayangan. Animasi 3D terdiri atas koordinat X, Y, dan Z sehingga hasilnya terlihat lebih nyata atau realistis. Untuk bisa melihat perbedaannya secara jelas dan langsung, kamu bisa mulai dengan cara membandingkan kartun seperti Spongebob Squarepants atau Tom & Jerry dengan film-film Pixar seperti Toy Story atau Frozen. Di situ, kamu bisa melihat jelas perbedaan keduanya. 

Proses Produksi

Pada dasarnya, objek atau karakter dalam animasi 2D dibuat dengan cara digambar pada sebuah permukaan datar. Setiap gerakan karakter harus dibuat per frame dengan gambar tangan. Meski saat ini teknologi sudah sangat berkembang dan banyak animator 2D yang memanfaatkan software untuk membuat animasi, adegan pertama dalam animasi harus dibuat dengan tangan dan software nantinya akan menghasilkan sisa urutan gerak secara otomatis.

Sementara itu, animasi 3D seluruhnya dibuat menggunakan software di komputer. Artinya, animator 3D harus paham dengan program-program komputer dan setiap fitur dalam software tersebut. Jadi, animator 3D tidak hanya harus punya skill menggambar saja, tapi juga harus menguasai teknologi pencipta animasi 3D.

Nah, seperti telah disebutkan di atas, bagi kamu yang penasaran dan ingin belajar tentang animasi khususnya animasi 3D, kamu bisa mengambil Jurusan Animasi di SAE Indonesia. Terdapat beberapa pilihan program yaitu Bachelor of VFX & Animation (D4), Bachelor of VFX & Animation (Dual-Stream), Bachelor of VFX & Animation (Australia Pathway), dan BA/BSc (Hons) Visual Effects and Animation.

Di jurusan ini, kamu akan memperoleh ilmu mengenai storytelling, menggambar, 3D grafis, animasi 2D & 3D, pasca produksi, prinsip-prinsip desain, praktek studio, prinsip animasi, hingga peralatan animasi. Nggak cuma itu, kamu juga akan belajar pengetahuan industri serta manajemen proyek.

SAE menyediakan berbagai fasilitas berkualitas tinggi yaitu peralatan berstandar industri seperti 4k Red, kamera Canon 300, DaVinci Resolve colour grading software, Avid Media Composer, Steadicam, Dolly Systems serta Green Screen Studio. Mahasiswa juga akan belajar mengoperasikan perangkat lunak berstandar industri seperti Maya, Autodesk 3D Max, dan Adobe Creative Suite.

Kalau kamu adalah sosok yang bisa kerja dalam sebuah tim dan menguasai komputer (computer-savvy) juga tertarik dengan dunia animasi, jurusan ini merupakan pilihan tepat untukmu! Tunggu apalagi? Segera daftar ke SAE Indonesia ya!

Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com