Hukum mencukur bulu kemaluan untuk wanita yang belum menikah dalam Islam

Suara.com - Kaum hawa mungkin pernah mencukur bulu kemaluan. Ini sebenarnya hal sederhana, tapi sudah tahukah Anda bagaimana hukum mencukur bulu kemaluan wanita menurut hadist?

Dikutip dari kanal YouTube Doa Pedia yang dirilis pada 9 Februari 2021, berikut penjelasan tentang mencukur bulu kemaluan wanita menurut hadits. 

Berdasarkan HR. Bukhari 5891 dan Muslim 257 mencukur bulu kemaluan wanita itu termasuk ke dalam fitrah ada 5 : khitan, mencukur bulu kemaluan, memendekkan kumis, potong kuku dan mencabut bulu kemaluan." 

Lebih lanjut, mari kita simak hukum dan manfaat mencukur bulu kemaluan wanita menurut hadist.

Baca Juga: Doa Turun Hujan Lebat yang Pernah Dibaca Nabi Muhammad SAW

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan Wanita 

Mencukur bulu kemaluan wanita menurut hadits juga memiliki manfaat terutama dengan kesehatan dan kebersihan. Beberapa hadis menyebutkan hukum mencukur bulu kemaluan wanita itu sunnah.

Para ulama juga sepakat kalau hukum mencukur bulu kemaluan adalah sunnah dengan kata lain dianjurkan. Akan tetapi terdapat perbedaan pendapat dalam masalah mencukur atau mencabut bulu kemaluan tersebut. 

Pandangan Madzhab Syafi'i menyebut mencukur bulu kemaluan wanita menurut hadits mengandung pandangan yang berbeda, yaitu membedakan muslim yang masih single dengan wanita yang sudah lanjut usia.

Untuk wanita yang masih muda dan single, disunnahkan untuk mencabut bulu kemaluan, sedangkan untuk wanita yang sudah lanjut usia disunnahkan untuk mencukurnya saja.

Baca Juga: Ini Hadist Soal Sakaratul Maut: Orang Zalim akan Merasakan Tekanan dari Malaikat

Sedangkan pandangan Madzhab Hambali atau Imam Ahmad berpendapat jika sunnahnya adalah mencukur dan pendapat terakhir ini disetujui oleh Lembaga Kajian Fatwa Arab. 

Hukum mencukur bulu kemaluan untuk wanita yang belum menikah dalam Islam

Buya Yahya menjelaskan hukum mencukur bulu kemaluan menurut Islam. /Tangkap layar YouTube.com/Al-Bahjah TV

LINGKAR KEDIRI – Buya Yahya menjelasakan tentang hukum mencukur bulu kemaluan menurut agama Islam.

Islam telah mengatur segala aspek kehidupan manusia, dan diantaranya adalah hukum mencukur bulu kemaluan.

Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui apa hukum mencukur bulu kemaluan dalam Islam.

Baca Juga: Bill Gates Prediksi Akan Ada Rekayasa Virus Mematikan dari Perang: Membunuh Lebih dari 10 Juta Orang

Mungkin dalam pemikiran sejumlah orang, mencukur berbagai macam bulu atau rambut yang melekat pada tubuh bermanfaat untuk menjaga kesehatan.

>

Akan tetapi, apakah di dalam aturan Islam mencukur bulu atau rambut yang ada di kemauan diperbolehkan?

Menurut penjelasan Buya Yahya, mencukur bulu tersebut memang dianjurkan untuk menjaga kesehatan alat kelamin, baik wanita maupun laki-laki.

"Mencukur bulu atau rambut di wilayah tersebut memang ada hikmah yaitu menjaga dan tidak sebaiknya selalu bersih akan tetapi tetap meninggalkan beberapa bulu," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Dituding Sebagai Dalang Dibalik Terciptanya Pandemi Covid-19, Begini Jawaban Bill Gates

Sumber: Ringtimes Banyuwangi

Ilustrasi Mencukur Rambut Kemaluan. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan

Mencukur rambut kemaluan merupakan salah satu cara yang biasanya dilakukan perempuan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan di area genital. Selain itu, mencukur rambut kemaluan secara rutin juga bisa meningkatkan kepercayaan diri dan terhindar dari penyakit tertentu, demikian menurut Healthline. Namun pertanyaannya, bagaimana pandangan Islam mengenai kegiatan ini?

Menurut Ustadz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina situs islami Konsultasi Syariah dari Madinah International University, mencukur bulu dan rambut kemaluan hukumnya disyariatkan dan tidak dilarang oleh agama Islam. Dalam tulisannya, Ustadz Ammi juga melampirkan beberapa dalil yang bisa dijadikan acuan.

Pertama, dari Aisyah radhiallahuanha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم عشر من الفطرة قص الشارب وإعفاء اللحية والسواك والاستنشاق بالماء وقص الأظفار وغسل البراجم ونتف الإبط وحلق العانة وانتقاص الماء يعني الاستنجاء بالماء

Ada sepuluh hal dari fitrah (manusia); memangkas kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), potong kuku, membersihkan ruas jari-jemari, mencabut bulu ketiak, mencukup bulu pubis dan istinjak (cebok) dengan air. ” (HR. Muslim, Abu Daud, Turmudzi, Nasa’i, dan Ibn Majah).

Kedua dalam riwayat yang lain, Abu Hurairah radliallahuanhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خمس من الفطرة : الاستحداد ، والختان ، وقص الشارب ، ونتف الإبط وتقليم الأظفار

Ada lima hal termasuk fitrah; Istihdad, khitan, memangkas kumis, mencabut bulu kemaluan, dan memotong kuku.” (HR. Bukhari, Muslim dan lainnnya).

Kemudian, Imam as-Syaukani memberi penjelasan:

Istihdad adalah mencukup bulu kemaluan. Digunakan istilah istihdad, yang artinya mengunakan pisau, karena dalam mencukurnya digunakan pisau. Sehingga bisa dilakukan dalam bentuk dicukur (habis), dipotong (pendek),… (Nailul Authar, 1: 141).

Ilustrasi Mencukur Rambut Kemaluan Foto: Shutterstock/Niran Phonruang

Waktu yang dianjurkan untuk mencukur rambut kemaluan

Dalam mencukur rambut kemaluan, disunnahkan untuk dilakukan secara teratur dan tidak lebih dari 40 hari. Hal tersebut sesuai dengan hadis dari Anas bin Malik radhiallahuanhu. Beliau mengatakan:

وقت لنا في قص الشارب وتقليم الأظفار ونتف الإبط وحلق العانة أن لا نترك أكثر من أربعين ليلة

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh hari.” (HR. Muslim, Abu Daud, dan An-Nasa’i).

Tata cara mencukur rambut kemaluan

Menurut As-Syaukani membawakan perkataan Imam an-Nawawi, membersihkan rambut kemaluan yang paling afdhal adalah dengan cara dicukur. Sementara itu, dalam mencukur rambut kemaluan, hendaknya dimulai dengan rambut bagian kanan atas lalu dilanjutkan menyamping ke kiri. Jika mengalami kesulitan, maka boleh dilakukan dari arah manapun bergantung dari situasi.

Namun, hal paling utama dan terpenting saat mencukur rambut kemaluan adalah berdoa terlebih dahulu supaya jin tidak mengintip saat Anda hendak mencukur rambut kemaluan.

Sebetulnya tidak ada doa yang secara khusus dianjurkan untuk mencukur rambut kemaluan dan jika tidak ingin diawali dengan doa juga bisa dilakukan. Namun, disaat seseorang membuka aurat, maka hal ini bisa dijadikan waktu bagi jin untuk mengintip sehingga disunnahkan untuk membaca basmalah atau doa masuk kamar mandi seperti yang telah diriwayatkan hadis riwayat Ali bin Abi Thalib ra di mana Rasulullah SAW bersabda:

Penutup antara pandangan jin dan aurat bani adam adalah ketika mereka masuk kamar mandi, mengucapkan bismillah”. (HR. Tirmidzi).

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.

Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.