Tentukan bilangan oksidasi dari unsur yang digaris bawah berikut MnO4

Tentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa berikut!
Untuk menjawab soal di atas, kita uraikan seperti berikut:

Tentukan bilangan oksidasi dari unsur yang digaris bawah berikut MnO4

------------#------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Newer Posts Older Posts

Bilangan oksidasi sumber ilustrasi: Rumus Rumus

Bilangan oksidasi, pernahkah Anda mendengarnya? Anda bisa menemukannya dalam pelajaran kimia. Bilangan tersebut biasanya digunakan oleh para ahli dalam mendefinisikan berapa jumlah elektron yang berpindah akibat reaksi kimia. Bilangan oksidasi biasanya juga disingkat menjadi biloks.

Biloks merupakan bulangan yang menunjukkan kemampuan dari sebuah atom dalam melepas atau menerima elektron. Hal tersebut dilakukan dalam membentuk suatu senyawa. Biasanya, bilangan tersebut dilambangkan dengan tanda positif, sementara lepasnya elektron ditandai dengan tanda negatif. Berikut ini contoh soal dan jawaban dari biloks.

Contoh Soal Nomor 1 Tentang Bilangan Oksidasi

Berapakah bilangan oksidasi aluminium (Al) dalam senyawa Al2O3?

Anda harus menggunakan aturan biloks berupa biloks-O = -2.

(2 × biloks-Al) + (3 × biloks-O) = 0

(2.biloks-Al + (3×(-2)) = 0

Biloks-Al = 6/2 = biloks-Al = +3

Jadi, bilangan oksidasinya adalah +3.

Berapa bilangan oksidasi krom (Cr) dalam Cr2O7pangkat -2?

Aturan yang digunakan dalam biloks adalah biloks-O = -2

Biloks Cr2O7pangkat -2 = -2

(2 × biloks-Cr) + (7 × biloks-O) = -2

(2.biloks-Cr + (7 × (-2)) = -2

Jadi bilangan oksidasinya dalam Cr adalah +6.

Berapa bilangan oksidasi dalam fosfor atau P dalam senyawa H3PO4 atau asam fosfat?

Aturan yang digunakan adalah:

(3 × biloks-H) + biloks-P + (4 × biloks-O) = 0

(3 × 1) + biloks-P + (4 ×(-2)) = 0

Jadi, bilangan oksidasi yang terdapat dalam asam fosfat adalah +5.

Itulah tiga contoh soal yang bisa Anda lihat saat mengerjakan soal yang berkaitan dengan bilangan oksidasi. Sebenarnya, cara menghitungnya sangat mudah jika Anda sudah tahu aturan biloks yang digunakan. Jadi, sudah bisakah Anda mengerjakan soalnya?(ANG)

1. Pengertian Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron dalampembentukan suatu senyawa.Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepasatau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif. 2. Penentuan Bilangan Oksidasi Suatu Unsur Kita dapat menentukan besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalamsenyawa dengan mengikuti aturan berikut ini (James E. Brady, 1999).Aturan penentuan bilangan oksidasi unsur adalah: a. Unsur bebas (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilanganoksidasi = 0. b. Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalamsenyawa hidrida, bilangan oksidasi H = –1. Contoh: - Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1 - Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah –1 c. Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi = –2, kecuali dalamsenyawa peroksida, bilangan oksidasi O = –1 Contoh: - Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah –2 - Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah –1 d. Unsur F selalu mempunyai bilangan oksidasi = –1. e. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif. Contoh: - Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilanganoksidasinya = +1 - Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilanganoksidasinya = +2 f. Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya. Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2 g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0. Contoh: - Dalam senyawa H2CO3 berlaku:2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0 h. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion. - Dalam ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1 Contoh: Tentukan bilangan oksidasi unsur yang digarisbawahi pada senyawa berikut. a. Fe2O3 b. H2O2 c. MnO4 Jawab: a. Fe2O3 bilangan oksidasi O = –2 (aturan c) 2 biloks Fe + 3 biloks O = 0 2 biloks Fe + 3(–2) = 0 2 biloks Fe – 6 = 0 2 biloks Fe = +6 BiloksFe =+6/2 BiloksFe = +3 b. H2O2 biloks H = +1 (aturan b) 2 biloks H + 2 biloks O = 0 2(+1) + 2 biloks O = 0 +2 + 2 biloks O = 0 2 biloks O = –2 biloks O = –1 c. MnO4– biloks O = –2 (aturan c) biloks Mn + 4 biloks O = –1 (aturan h) biloks Mn + 4(–2) = –1 biloks Mn – 8 = –1 biloks Mn = –1 + 8 biloks Mn = +7

sumber: Chem-Is-Try.Org | Situs Kimia Indonesia |