Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan Katalog Dalam Terbitan (KDT) RR. Indah Setyowati, Wawat Naswati, Heatiningsih, Miftakhodin, Cahyadi, Suci Rahayu, Rozmita Dewi, Djoko Adi Widodo, Latief Sahubawa, aswadi, Vanessa Gaffar, Caecilia Tridjata, Wahyu Prihatini, dan Heny : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Disusun dengan huruf Arial, 1 Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. vi, 210 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Semester 1 Kelas XI ISBN 978- 602-282-449-7 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-452-7 (jilid 2a) 1. Prakarya dan Kewirausahaan Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prakarya dan Kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam abad 21 mengingat keterbatasan dukungan sumberdaya alam terhadap kesejahteraan penduduk dunia yang makin bertambah dan makin kompetitif. Jiwa dan semangat kewirausahaan yang terbentuk dan terasah dengan baik sejak remaja akan dapat menghasilkan sumberdaya manusia inovatif yang mampu membebaskan bangsa dan negaranya dari ketergantungan pada sumberdaya alam. Kewirausahaan yang diperlukan tentunya adalah yang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan output ekonomi dalam mendukung kesejahteraan bangsa melalui penciptaan karya nyata orisinil yang bermanfaat. Kurikulum 2013 membekali peserta didik pada Pendidikan Menengah dengan kemampuan kewirausahaan yang lahir dan tumbuh dalam sektor nyata. Diawali dengan pengamatan terhadap produk yang ada di pasar beserta ciri-cirinya, analisis struktur komponen pembentuk produk, analisis struktur dan rangkaian proses beserta peralatan yang diperlukan, termasuk analisis pasar, biaya, dan harga. Untuk mendukung keutuhan pemahaman peserta didik, pembelajarannya digabungkan dengan pembelajaran Prakarya sehingga peserta didik bukan hanya mampu menghasilkan ide kreatif tetapi juga merealisasikannya dalam bentuk purwarupa karya nyata dan dilanjutkan sampai pada kegiatan penciptaan pasar untuk mewujudkan nilai ekonomi dari kegiatan-kegiatan tersebut. Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan bagi peserta didik pada jenjang Pendidikan Menengah Kelas XI harus mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang secara utuh dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan karya nyata, menciptakan peluang pasar, dan menciptakan kegiatan bernilai ekonomi dari produk dan pasar tersebut. Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah ranah karya nyata, yaitu karya kerajinan, karya teknologi, karya pengolahan, dan karya budidaya dengan contoh-contoh karya konkret berasal dari tema-tema karya populer yang sesuai untuk peserta didik Kelas XI. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur muatan lokal, tambahan materi yang digali dari kearifan lokal yang relevan sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Implementasi terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapatkan tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK ............................................................... ........................................................................... Bab 1 Kerajinan Bahan Lunak dan W Peta Materi Kerajinan Bahan Lunak dan W A. Produk Kerajinan dari Bahan Lunak ............................. ...................................... C. Produksi Kerajinan Busana dari Bahan D. Pengemasan Produk Kerjainan dari Bahan Lunak E. Perawatan Produk Kerjainan dari Bahan Lunak . Wirausaha di Bidang Kerajinan ..................................... G. Membuat Produk Kerjainan dari Bahan Lunak ..................................................................... Bab 2 Rekayasa dan Kewirausahaan Pembangkit Listrik ............................................................. Peta Materi Rekayasa dan Kewirausahaan A. Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana B. Produksi Pembangkit Listrik Sederhana Energi C. Pengemasan Produk Pembangkit Listrik Sederhana ............................................................ Prakarya dan Kewirausahaan D. Perawatan Produk Rekayasa sebagai Pembangkit ..................................................... E. Wirausaha di Bidang Rekayasa sebagai Pembangkit ..................................................... F. Membuat Produk Karya Rekayasa sebagai Pembangkit ..................................................... ...................................................................... Bab 3 Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi Peta Materi Pembenihan Ikan Konsumsi A. Produk Pembenihan Ikan Konsumsi ............................. B. Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele C. Pengemasan Ikan Konsumsi ....................................... ..................................................................... E. Wirausaha di Bidang Pembenihan Ikan Lele . Membuat Usaha Pembenihan Ikan Lele ........................ ...................................................................... Bab 4 Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah Peta Materi Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan .......................................................... .................................................. B. Pembuatan Produk Makanan Khas Daerah Sumatera Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK ............................................... D. Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah ...................................................................... ................................................................. ......................................................................... Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK KERAJINAN BAHAN LUNAK DAN WIRAUSAHA Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, produk kerajinan berorientasi pada aspek fungsional. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan (estetik) untuk meningkatkan kualitasnya. Nilai estetik pada karya kerajinan dapat dilihat dari aspek bentuk, warna, ragam hias, dan fungsinya. Dalam aspek ekonomi, produk kerajinan merupakan lahan subur sebagai mata pencaharian yang menjanjikan investasi besar dalam perkembangan pariwisata dan globalisasi perdagangan dewasa ini. Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah dengan beragam bentuk dan keunikannya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kita harus memuji ciptaan Tuhan Yang Mahaagung ini. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita wajib mensyukuri apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Manusia yang bersyukur adalah manusia yang selalu menerima pemberian Tuhan dengan rasa suka cita dan penghargaan mendalam yang diwujudkan dalam berbagai tindakan. Kemampuan bangsa Indonesia untuk berkreasi, mencipta dan berwirausaha harus disyukuri dan selalu diapresiasi. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita wajib menghargai seluruh karya ciptaan manusia. Produk kerajinan pada awalnya bertujuan untuk membuat barang- barang fungsional, baik ditujukan untuk kepentingan keagamaan (religius) atau kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia. Produk kerajinan tersebut berupa peninggalan pada zaman batu: artefak- artefak kapak dan perkakas, pada zaman logam: nekara, moko, candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti gelang, kalung, dan cincin. Benda-benda tersebut dipakai sebagai perhiasan, prosesi upacara ritual adat berbagai suku serta kegiatan ritual yang bersifat kepercayaan seperti penghormatan terhadap arwah nenek Dalam perkembangan selanjutnya sejalan dengan perkembangan zaman, konsep seni kerajinan terus berkembang. Perubahan senantiasa menyertai setiap gerak laju perkembangan zaman, pembuatan karya kerajinan yang pada awalnya untuk kepentingan fungsional, kini dalam perkembangannya mengalami pergeseran orientasi ke arah nilai keindahan (estetis). Kini seni kerajinan tumbuh makin pesat di Indonesia. Banyak daerah yang kemudian menjadi sentra-sentra kerajinan. Kondisi geografis Indonesia merupakan faktor pendukung menjamurnya seni kerajinan Prakarya dan Kewirausahaan Peta Materi Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha A. Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Motif Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Teknik Pembuatan Produk Kerajinan Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak B. Produksi Kerajinan Tanah Liat Proses Produksi Kerajinan T Pembuatan Cetakan Cetak T D. Pengemasan Produk Kerajinan E. Perawatan Produk Kerajinan Perawatan Kerajinan Serat Alam . Wirausaha di Bidang Kerajinan Kebutuhan Pasar Produk Kerajinan Menganalisis Peluang Usaha Peluang Usaha Produk Kerajinan Menciptakan Peluang Usaha Produk C. Produksi Kerajinan Busana dari Merancang Produk Kerajinan dari Memotong Sesuai Pola Gambar Membuat Hiasan pada Rompi Membuat Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari materi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak dan Wirausaha, siswa mampu: Mengapresiasi keanekaragaman karya kerajinan dari bahan lunak dan pengemasannya di wilayah setempat dan lainnya sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa. motif hias, teknik pembuatan, dan fungsi karya kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. Menganalisis unsur estetika dan ergonomis bahan lunak serta menunjukkan semangat kewirausahaan dan karya kerajinan dari bahan lunak dan pengemasannya dengan menerapkan prinsip perencanaan produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku jujur, percaya Mendesain produk dan pengemasan bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinalitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri. Membuat karya kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya dengan sikap bekerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif Menganalisis keberhasilan dan kegagalan serta peluang usaha kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika dan nilai ekonomis untuk Prakarya dan Kewirausahaan pengalaman yang telah kamu miliki terkait dengan materi yang akan dipelajari, kamu diberi pengalaman mengamati karya kerajinan dari bahan Amatilah jenis aneka produk kerajinan dari bahan lunak pada Gambar 1.1 diatas. Apa kesan yang kamu dapatkan? Ungkapkan pendapatmu dalam pembelajaran. Gambar 1.1. Produk kerajinan dari bahan lunak Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Produk kerajinan lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, rotan dan lain-lain. Ada juga yang memanfaatkan bahan sintetis sebagai bahan kerajinan seperti limbah kertas, plastik, karet. Pembuatan produk kerajinan di setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang menjadi unggulan daerah. Misalnya, Kasongan (Daerah Istimewa Yogyakarta), sumber daya alam yang banyak tersedia tanah liat, kerajinan yang berkembang adalah kerajinan keramik. Palu (Sulawesi Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan tanaman kayu hitam, kerajinan yang berkembang berupa bentuk kerajinan kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan rotan dan getah nyatu sehingga kerajinan yang berkembang adalah anyaman rotan dan getah nyatu. Secara umum, jenis bahan dasar produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras. Beberapa kerajinan bahan lunak serta pengemasannya akan diuraikan secara singkat pada penjelasan berikut ini. Namun, materi yang diuraikan disini merupakan contoh saja, kamu dapat mempelajarinya sebagai pengetahuan dan diharapkan dapat mengeksplorasi pengetahuan lainnya sebagai bahan pengayaan. Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak Kerajinan dari bahan lunak merupakan menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kerajinan dari bahan lilin Prakarya dan Kewirausahaan h bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Lunak nan dari bahan lunak sangat beragam, mulai dari karya kerajinan yang digunakan untuk kebutuhan fungsi pakai dan karya kerajinan untuk hiasan. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan lunak: Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal n kerajinan keramik. Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, vas bunga, guci, piring. Berikut contoh kerajinan gerabah dan (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Contoh kerajinan tanah liat gerabah dan keramik (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kerajinan dari bahan lunak buatan (topeng dari bubur kertas, hiasan dari sabun, tempat kunci dari fiberglas) Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Indonesia memiliki aneka ragam kerajinan keramik dari berbagai daerah yang memiliki ciri khas pada keunikan bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Nusantara yang memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda dengan keramik Cina, Jepang, dan negara lainnya. serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam. Berikut merupakan contoh karya kerajina dari serat alam. menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah di samak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Contoh aneka ragam kerajinan dari serat alam (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kerajinan dari bahan kulit Prakarya dan Kewirausahaan Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah menjadi gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat dan beberapa mineral seperti: karbonat, borat, nitrat, dan sulfat yang dapat terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa panas. Prosesnya harus dicairkan dahulu jika ingin bentuk seperti yang diinginkan, harus dibuat cetakan. Jika akan diproduksi dalam jumlah banyak, harus dibuat model terlebih Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan cetakan. Bahan utama pembuatan cetakan adalah tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya. bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atas api/kompor. Berikut contoh kerajinan dari bahan lilin. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kerajinan hiasan dinding dari gips (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kerajinan dari bahan lilin Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Kerajinan dari sabun sangat unik. Bahan yang diperlukan batangan. Sabun dapat diolah dengan dua cara. Pertama: mengukir sabun yang menghasilkan karya seperti: binatang, buah, dan flora ukiran. Kedua, membentuk sabun, yaitu: sabun diparut hingga menjadi bubuk, dicampur dengan sagu dan sedikit air, lalu dibuat adonan baru seperti membuat Berikut contoh produk kerajinan dari Sisa-sisa kertas dapat dimanfaatkan untuk beraneka ragam n. Salah satu alternatif pemanfaatan sisa-sisa kertas adalah dibuat bubur kertas untuk bahan berkarya kerajinan. Proses pembuatan bubur kertas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini. Siapkan kertas bekas, misalnya koran. Robek atau gunting menjadi potongan-potongan kertas ke dalam baskom atau ember plastik. Kemudian, siram dengan air hangat. teh garam. Garam bermanfaat untuk menghindarkan kertas menjadi busuk. Potongan kertas yang telah direndam dan diberi garam ini didiamkan selama 1 - 2 hari hingga menjadi lunak. Dua hari kemudian atau setelah kertas menjadi lunak dan , saring menggunakan kain (dapat menggunakan kain lap yang pori-porinya besar). Keempat tepi kain . hingga air akan terpisah dari Buang air perasan kertas. Kemudian, masukkan kembali potongan kertas-kertas yang sudah diperas airnya ke dalam wadah dan remas-remas hingga hancur. sedikit air ketika meremasnya. Buat larutan pasta dengan mencampur 2 tepung kanji dengan air secukupnya. Apabila pasta terasa terlalu cair, penggunaan tepung kanji dapat ditambah. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kerajinan dari bahan sabun padat Prakarya dan Kewirausahaan an kertas dengan larutan pasta. Remas- remas hingga tercampur merata dan didapat adonan bubur kertas yang liat sehingga mudah untuk dibentuk. Berikut contoh karya kerajinan dari bubur kertas. Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak k kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fungsi karya kerajinan sebagai benda hias. Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai benda pakai meliputi segala bentuk kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan sebagai pelengkap busana. Sebagai benda pakai, produk karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda pakai. Karya Kerajinan sebagai Benda Hias an sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau elemen estetis. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan. Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda hias. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kerajinan dari bubur kertas (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kerajinan sebagai benda pakai Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK : ...................................................................... : ...................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ......................................................... (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Karya kerajinan benda hias Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing- masing berjumlah antara 3 – 4 siswa. Tugas setiap kelompok mengidentifikasi karya kerajinan dari bahan lunak yang ada di wilayah kamu, analisis karya kerajinan tersebut Buatlah laporan berdasarkan hasil diskusi kelompok. Jika menemukan hal lain untuk diamati, tambahkan pada kolom Presentasikan secara bergantian dengan kelompok lainnya. Prakarya dan Kewirausahaan Mengidentifikasi karya kerajinan dari bahan lunak Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. .............................................................................. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK ) atau keunikan karya seni memiliki perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa Unsur ergonomis karya kerajinan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut: yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut. produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya. Motif Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak kaya dengan keragaman produk kerajinan dengan berbagai macam ragam hias yang tersebar diseluruh tanah air. Ragam hias Nusantara pada umumnya memiliki muatan nilai tradisi dengan kekhasan dan keragamannya masing-masing. Di samping perbedaan-perbedaan terdapat pula persamaan- persamaannya, misalnya jenis, bentuk, motif hias, pola susunan, pewarnaan, bahkan nilai simbolisnya. Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain seperti berikut. motif yang dibuat berdasarkan bentuk- bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh- tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam. Prakarya dan Kewirausahaan Motif geometris ialah motif yang mempunyai dan dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder. Motif geometris merupakan motif tertua dalam ragam hias karena sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir di seluruh wilayah Nusantara ditemukan motif ini. Motif hias geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung, (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Pengertian dekoratif adalah menggambar mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan. Untuk memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami. Bentuk-bentuk objek di alam disederhanakan dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya, bunga, hewan, tumbuhan yang digayakan. Kesan tentang bunga, hewan, tumbuhan pada motif itu. Berikut contoh motif dekoratif. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Motif tradisional geometrik (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Prakarya dan Kewirausahaan abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif abstrak di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris. Berikut ini contoh motif abstrak. Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, a digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK tukan dengan tangan langsung seperti lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik. eknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan ( ). Para perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong dan guci. Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak ), ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas. nyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar, pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda Prakarya dan Kewirausahaan dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah sulam. kir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin. Contoh teknik pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak: Membentuk dengan teknik coil Membentuk dengan teknik putar Membentuk dengan teknik cetak Membentuk dengan teknik cetak Membentuk dengan teknik cetak Membentuk dengan teknik coil Membentuk dengan teknik cetak Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK : ...................................................................... : ...................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ......................................................... Menganalisis produk kerajinan dari bahan lunak Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing berjumlah antara 3 – 4 siswa. Setiap kelompok mengamati dan mengumpulkan data tentang produk kerajinan dari bahan lunak yang ada di wilayah kamu, mencakup aspek-aspek berikut ini. Produk kerajinan dari bahan lunak Gambar/foto/sketsa karya kerajinan Buatlah laporan hasil diskusi dan pengamatan kamu. hasil diskusi dan pengamatan kamu Prakarya dan Kewirausahaan Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak Untuk membuat produk kerajinan, diperlukan yang matang, misalnya produk kerajinan pakaian. Dalam perancangan produk kerajinan pakaian, diperlukan berbagai interaksi ilmu pengetahuan, misalnya pengetahuan tentang kebiasaan masyarakat (antropologi dan sejarah), ukuran badan (antropometri), ukuran pakaian (standardisasi), bentuk dan perhiasan (pendidikan moral: etika, gaya hidup), pengetahuan bahan (fisik), teknik pembuatan (rekayasa), perhitungan biaya produksi (akuntansi), promosi (publikasi), pemasaran (marketing), kemasan (desain), dan ilmu yang lainnya. Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai estetika, keunikan ( dan efisiensi. Sementara dalam pemenuhan fungsinya, lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional. Komponen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri atas: bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja modal, energi, informasi, tanah dan lain-lain. Komponen fungsional terdiri atas supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi dan kepemimpinan, yang kesemuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas. Ungkapkan pemahaman apa yang kamu peroleh setelah mempelajari materi produk kerajinan dari bahan lunak, berdasarkan beberapa hal berikut ini. Apa saja yang perlu diperhatikan ketika mempelajar kerajinan dari bahan lunak yang ada di wilayahmu? Materi apa yang masih sulit untuk dipahami? dari berbagai sumber/referensi bacaan tentang benda kerajinan dari bahan lunak yang su- dah kamu lakukan bersama kelompokmu. Catatan kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Suatu sistem produksi selalu berada dalam lingkungan sehingga aspek-aspek lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah sangat memengaruhi keberadaan sistem produksi itu. Produk kerajinan umumnya diproduksi ulang atau diperbanyak Oleh karena itu, dibutuhkan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dalam Pengelolaan Sumber Daya Usaha Dalam perencanaan proses produksi, diperlukan yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan/industri. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu sebagai berikut. ekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan. atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan/industri. Oleh karena itu, uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan yang harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapai Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling murah, dengan menggunakan cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai Prakarya dan Kewirausahaan Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menyebabkan penggunaan mesin makin menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi. Metode kerja sangat dibutuhkan berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama. Memasarkan produk memiliki peran yang sangat penting sebab jika barang yang diproduksi produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen. Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan kerajinan, seorang perajin harus memperhatikan 3 hal, berikut. dimaksud bentuk pada produk kerajinan adalah wujud fisik. Bentuk ini selalu bergantung pada sentuhan keindahan. Karena itu pula, dalam proses penciptaan, seorang perajin harus menguasai unsur-unsur seni seperti garis, tekstur, warna, ruang, bidang. Selain itu, seorang perajin harus menguasai prinsi-prinsip seni seperti irama, keseimbangan, kesatuan, harmonisasi, kontras dan Dalam pembuatan produk kerajinan, seorang perajin harus bentuk dan fungsi sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi sementara bentuknya tetap indah. Pembuatan produk kerajinan harus benar-benar memperhatikan aspek kenyamanan. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK n, dan penguasaan terhadap bahan harus dimiliki seorang perajin. Dengan adanya pemahaman terhadap bahan, ia akan mampu menemukan teknik pengolahannya. Dengan teknik yang tepat akan dihasilkan karya kerajinan secara optimal karena setiap bahan selalu memiliki karakter yang berbeda-beda. Tanah liat berbeda karakternya dengan lilin. Semen berbeda karakternya dengan gips. Bahkan, setiap jenis kayu memiliki karakter sendiri-sendiri. Setiap bahan memerlukan teknik penggarapan yang berbeda-beda. Karakter setiap bahan tersebut pada umumnya ditentukan oleh susunan unsur-unsur pembentuknya. Seorang perajin harus mampu memadukan aspek bentuk, fungsi, dan bahan agar hasilnya optimal. Ketiga aspek tersebut saling berkait dan bekerja sama. Menentukan Segmentasi Pasar arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen. Faktor pemasaran dapat dikatakan berhasil jika jangkauan pasar makin luas dan masa produksi dapat bertahan dalam waktu yang lama. Untuk itu ,hal-hal yang perlu dipertimbangkan, meliputi: sasaran pasar, selera konsumen, citra produk, saluran distribusi, dan penentuan harga. Menentukan Bahan/Material Produksi Pada karya seni kerajinan, seorang perajin menghubungkan bentuk dan fungsi sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi, sementara bentuknya tetap indah. Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat terkait dengan sasaran pasar karena material akan mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga akan memengaruhi kualitas dari barang tersebut. Bentuk selalu bergantung pada sentuhan keindahan (estetika). Oleh karena itu dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni rupa seperti garis, bentuk, warna, Menentukan Teknik Produksi sebuah produk kerajinan haruslah menggunakan cara atau teknik tertentu sesuai dengan bahan dasar kerajinan. Penguasaan teknik dalam berkarya kerajinan akan menentukan kualitas produk kerajinan yang dibuat. Beberapa jenis kerajinan Prakarya dan Kewirausahaan memiliki alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat, dan : ...................................................................... : ...................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ......................................................... Menganalisis Perencanaan Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak Pilihlah 4 foto karya kerajinan dari bahan lunak yang terdapat di daerahmu atau di wilayah Nusantara. Kamu bisa mencari data dari internet, buku atau media lainnya. Diskusikan dengan kelompokmu tentang: Presentasikan hasil diskusi kelompokmu secara bergantian. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Produksi Kerajinan Tanah Liat Pembuatan karya kerajinan dapat mengembangkan apresiasi terhadap karya dan budaya bangsa sehingga kita akan bangga terhadap keanekaragaman budaya bangsa. Pembuatan karya kerajinan dapat melatih ketekunan bekerja. Dengan banyak berlatih, kita akan berani unjuk kerja dan unjuk hasil kerja, akhirnya akan memiliki sikap mental kreatif dan inovatif. Dengan demikian, akan terbentuk percaya diri, punya keberanian, dan tidak ragu-ragu untuk bertindak sesuai dengan keyakinan dan perencanaannya, serta mampu berpikir kritis. Sikap mental demikian itu akan membentuk menjadi sikap mental produktif, kreatif, dan berani menghadapi risiko. Pembahasan berikut ini difokuskan pada produk kerajinan dari tanah liat, dengan pertimbangan bahwa tanah liat mudah didapat di seluruh wilayah Nusantara. Walaupun demikian, kamu diberi kebebasan untuk menentukan bahan lain yang sejenis dan mudah didapatkan pada daerah masing-masing. Produk karya kerajinan dari tanah liat biasanya berupa benda keramik. Benda keramik sangat beraneka ragam, baik bentuk, ukuran, fungsi, hiasan maupun warnanya. Produk-produk keramik merupakan hasil akhir dari suatu proses pembentukan atau pembuatan karya keramik. Pada awalnya, produk keramik dibuat dengan tangan secara langsung sehingga hasilnya berupa benda keramik dengan bentuk yang terbatas dan sangat sederhana. Namun, kini berbagai teknik pembentukan karya keramik telah berkembang dengan pesat. Proses pembentukan ini berkembang sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi, mulai dari proses pengambilan bahan tanah liat dari alam, pengolahan, pembentukan, pengglasiran dan dekorasi serta pembakarannya. Di industri atau pabrik-pabrik keramik saat ini sudah menggunakan teknologi yang lebih maju dalam proses pembentukannya dengan waktu yang relatif pendek, namun menghasilkan produk dalam jumlah yang besar. Proses pembentukan merupakan proses pembuatan benda keramik. Proses ini membutuhkan keterampilan tangan mulai dari proses pengulian (melumatkan tanah supaya homogen dan plastis) hingga penyelesaian ). Pembentukan benda keramik dapat dilakukan ) atau dengan bantuan alat Bahan Pendukung Produk Kerajinan T Bahan yang digunakan untuk pembentukan benda keramik harus dipersiapkan dengan baik. Hal ini perlu diperhatikan Prakarya dan Kewirausahaan agar dalam proses selanjutnya tidak mengalami kerusakan. Untuk itu, sebelum melaksanakan pembentukan benda keramik, perlu penyiapan tanah liat. Penyiapan tanah liat atau lebih warna tanah sejenis. Tujuannya agar tanah liat tersebut memenuhi persyaratan pembentukan. Penyiapan bahan tanah liat dibedakan untuk pembentukan teknik bebas, pijit, pilin, lempeng, putar ( tatap), dan cetak (tekan dan anah liat sebagai bahan untuk membuat benda keramik harus memenuhi persyaratan ketika proses pembuatan agar tidak mengalami kesulitan. Persyaratan tersebut di antaranya Plastisitas tanah liat merupakan syarat utama yang harus agar mudah dibentuk. Hal ini terkait dengan fungsi plastisitas sebagai pengikat dalam proses pembentukan sehingga tidak mudah retak, berubah bentuk atau runtuh. Campuran massa tanah liat harus homogen. plastisitasnya merata dan tidak ada yang keras atau Bebas dari gelembung udara Tanah liat harus terbebas dari gelembung tanah liat masih terdapat gelembung udara, hal itu dapat menyebabkan kesulitan pada waktu proses pembentukan dan dapat menyebabkan retak atau pecah pada waktu proses pengeringan dan pembakaran. Memiliki kemampuan bentuk liat harus memiliki kemampuan bentuk yang berfungsi sebagai penyangga sehingga tidak mengalami perubahan bentuk pada waktu proses pembentukan atau setelah proses pembentukan selesai. Penyiapan tanah liat agar memenuhi persyaratan untuk digunakan dapat dilakukan sebelum memulai praktik pembentukan benda keramik. Penyiapan tanah liat tersebut dilakukan dengan cara pengulian dan pengirisan. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Proses pengulian tanah liat dimaksudkan agar tingkat keplastisan dan homogenitas merata serta bebas dari gelembung udara. Proses pengulian dapat dilakukan dengan gerakan spiral sebagai berikut. risan tanah liat dilakukan untuk mencampur satu macam tanah atau lebih yang berbeda warna, jenis, dan plastisitasnya. Proses pengirisan dilakukan sebagai Alat Pendukung Produksi Kerajinan Tanah Liat Jenis dan fungsi peralatan untuk pembentukan karya keramik dapat dikelompokkan menjadi alat bantu, alat pokok, dan perlengkapan. Peralatan tersebut digunakan untuk kelancaran proses pembentukan benda keramik dengan berbagai teknik: (Sumber: Dokumen Kemdikbud) proses ini berjalan bagus (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Prakarya dan Kewirausahaan membentuk detail, dan mem- buat tekstur benda kerja. Ukuran panjang 22 cm, bahan diikatkan pada tangkai kayu (yang sering dipakai kayu bentuk detail, merapikan, mem- buat dekorasi, merapikan dan menghaluskan benda kerja. Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, terbuat dari bahan kayu Untuk memotong ujung bibir, dasar benda kerja, dan memo- tong tanah liat plastis. Ukuran: panjang kawat 40 cm, panjang tangkai 6 cm, bahan kawat lempengan tanah liat. Ukuran; panjang total 17 cm, mata pisau (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK benda kerja. Ukuran: 10 x 6 cm, tebal 0,4 cm, bahan: kayu, , menghaluskan benda kerja, pencucian. Ukuran: diameter 8 cm dan tebal 6 cm, bahan busa. Untuk memotong bibir, menusuk gelembung udara, dan menggores permukaan benda kerja. Ukuran: panjang total 14 cm, mata jarum Untuk mengolesi lumpur tanah disambung, mengolesi larutan (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Prakarya dan Kewirausahaan Untuk membuat lempengan ta- dengan panjang rol kurang lebih 45 cm dan diameter 6 - 8 cm. Kedua sisinya dilengkapi dengan pegangan kayu yang panjangnya 50 cm dan tebal 0,5 - 0,7 cm dan lebar sekitar 3 cm. Untuk meratakan dan memben- tuk. Bentuk mata pisau pahat bervariatif sesuai fungsi ma- sing-masing. Ukuran panjang tanah liat plastis dan gips yang dibutuhkan. Kapasitas disesuaikan dengan jumlah Ukuran: kapasitas maksimal 5 kerja. Ukuran: kapasitas 5 (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Untuk tempat pembuatan adonan keramik, benda model, pada benda. Ukuran: diameter 20 Untuk alas pada waktu proses dan model. Ukuran: diameter 25 cm dan 30 cm, tinggi 16 cm. Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk kotak. cm x 25 cm, 40 cm x 25 cm dengan tebal 1.5 cm. Bahan: Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Prakarya dan Kewirausahaan Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk lingkaran gips. Ukuran: volume 1 liter. gips dan cetakan gips yang telah jadi. Ukuran: nomor 400 Untuk tempat air atau slip tanah liat. Ukuran: diameter 15 cm dan tinggi 9 cm, bahan; (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK : ...................................................................... : ...................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ......................................................... Menganalisis Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak Observasi Industri Kerajinan dari Bahan Lunak. industri kerajinan dari bahan tanah liat yang terdapat di daerah sekitar tempat tinggalmu. Apabila tidak ditemukan, kamu dapat mengunjungi industri kerajinan dari bahan lunak lainnya. Lalu, tulislah sebuah laporan. Presentasikan di depan kelas. Prakarya dan Kewirausahaan Proses Produksi Kerajinan Tanah Liat Secara umum, pembentukan benda keramik dengan teknik dibedakan menjadi dua, yaitu: membentuk dengan teknik cetak tekan dan membentuk dengan teknik cetak tuang. Membentuk benda keramik dengan kedua teknik cetak tersebut dilakukan dengan proses pembuatan model, pembuatan cetakan dan pencetakan benda keramik baik dengan tanah liat plastis maupun tanah liat tuang ( Pembuatan benda keramik dengan teknik cetak merupakan salah satu teknik yang memiliki keunggulan dalam proses produksi yaitu: bentuk dan ukuran benda keramik sama, dapat diproduksi dalam jumlah banyak/massal, dan waktu yang relatif lebih cepat. Saat ini banyak pengrajin keramik di Indonesia yang memproduksi peralatan rumah tangga, barang interior, saniter, alat teknik dan elektronik banyak menggunakan teknik cetak, baik cetak tekan maupun cetak tuang yang lebih rumit dan canggih. Teknik ini juga makin berkembang di perajin keramik dengan bentuk-bentuk yang unik yang akan menarik konsumen. Gips sebagai bahan utama dalam pembuatan cetakan harus benar-benar dipilih dengan baik dalam arti gips tersebut memenuhi persyaratan untuk dibuat cetakan. Persyaratan itu di antaranya adalah butiran gips halus, apabila dicampur air, cepat hangat dan mengeras serta memiliki daya serap tinggi ( tanah liat. Hal ini dimaksudkan agar slip tanah liat yang dituang di dalam cetakan gips akan mudah diserap dan menempel pada cetakan gips secara merata dan membentuk dinding benda keramik. Dengan demikian, tanah liat akan menyusut dan terlepas dari dinding cetakan gips sehingga mempermudah melepas benda dari cetakan gips. Perbedaan kualitas gips dapat dilihat dari: kekerasan bahan gips, perbandingannya dengan air, dan lamanya reaksi dengan air. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat adonan gips adalah ketepatan campuran air dan gips. Apabila dalam campuran adonan gips terlalu banyak air, hasil cetakan gips menjadi lama mengeras dan lunak. Sebaliknya, kalau terlalu sedikit air, hasil cetakan gips menjadi lebih cepat mengeras. Keselamatan Kerja Produksi Kerajinan Tanah Liat kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya. Jangan lupa setelah proses pekerjaan selesai, bersihkan semua peralatan dan simpan pada tempat semestinya. Pastikan ruang kerja supaya tetap bersih, rapi, dan sehat. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam proses produksi kerajinan dari bahan lunak antara lain seperti berikut. Peralatan Pembentukan Tanah Liat dengan Teknik Cetak Untuk membuat model teknik cetak tuang, diperlukan beberapa Untuk melindungi hidung dan kan proses penyiapan massa Untuk melindungi tangan pada (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Perlengkapan keselamatan kerja Prakarya dan Kewirausahaan Bahan Pembentukan Tanah Liat dengan T Secara umum bahan yang digunakan dalam pembentukan karya kerajinan keramik dengan teknik cetak adalah seperti berikut. untuk membentuk benda, alas model yang berfungsi sebagai penutup sebagian dari model. Bahan yang digunakan untuk membentuk benda keramik dengan teknik cetak tuang. tanah liat yang berwarna abu-abu digunakan untuk membuat model bentuk bebas, baik untuk cetak tekan maupun cetak tuang. Bahan ini memiliki sifat-sifat yang plastis, namun tidak mudah retak untuk membuat cetakan benda keramik atau membuat model. Untuk memperoleh hasil yang baik perlu proses pencampuran gips dan air secara benar. Untuk campuran antara air dan gips biasanya 1 liter air untuk 1,25 kg. gips atau dapat juga digunakan perbandingan secara kasar, namun praktis sekitar 1 bagian gips : 1 bagian air. Gips yang baik akan mengeras sekitar 13-20 menit setelah penuangan dan akan terasa hangat. merupakan campuran dari sabun dan minyak kelapa dengan perbandingan 1 : 1 dan dipanaskan. Fungsi larutan pemisah adalah untuk melapisi model dan cetakan gips sehingga model dengan cetakan gips dapat Penyiapan Gips untuk Teknik Cetak Gips sebagai bahan untuk membuat model atau cetakan pkan dengan baik karena gips yang dicampur air akan bereaksi yang menyebabkan gips menjadi keras. Proses penyiapan gips yang baik dapat dilakukan dengan cara sebagai Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Proses Penyiapan Model untuk Teknik Cetak model pada pembuatan keramik teknik cetak dapat mengambil dari karya jadi, misalnya topeng kayu atau keramik. Atau, dapat juga membuat model sendiri sesuai dengan keinginanmu. Berikut ini diberikan contoh pembuatan model hiasan dinding berupa topeng wajah manusia. ke dalam ember yang telah berisi air. Lakukan secara sedikit dengan gips masih Tuang air bersih ke dalam ember plastik menggunakan gelas ukuran sesuai dengan ukuran atau volume yang telah ditentukan sesuai kebutuhan. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Mempersiapkan adonan gips jangan terlalu cair atau seba- liknya terlalu pekat sehingga Masukkan gips ke dalam air hingga tampak sedikit gips secara pelan-pelan hingga ke bagian dasar agar gips dengan air menjadi adonan Prakarya dan Kewirausahaan Secara umum, ada dua teknik cetak pada pembentukan karya keramik, yaitu teknik cetak tekan dan teknik cetak tuang. Proses Pembentukan dengan Teknik Cetak T Membentuk dengan teknik cetak tekan merupakan teknik pembentukan benda keramik yang dilakukan dengan bantuan cetakan gips satu sisi (cetakan tunggal) menggunakan bahan tanah liat plastis dengan cara menekan bongkahan/lempengan tanah liat plastis ke permukaan cetakan sehingga mengisi cekungan atau bentuk cetakan. Hasilnya suatu bentuk benda keramik yang sesuai bentuk cetakan gips. Teknik cetak tekan menghasilkan produk yang terbatas bentuknya, biasanya hanya bentuk-bentuk dua dimensi seperti topeng, wadah sederhana, atau tile. Sudah dijelaskan bahwa untuk pembentukan benda keramik dengan teknik cetak melalui proses pembuatan model, pembuatan cetakan, dan pencetakan (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Buatlah model secara global menggunakan tanah liat model. detail pada tiap bagiannya selesai dan siap dicetak. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Model, cetakan dan benda hasil cetakan Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Pembuatan benda keramik dengan teknik cetak tekan (satu sisi) dapat dilakukan dengan menggunakan cetakan cekung maupun cetakan cembung. Hal yang penting untuk dihindari adalah benda keramik hasil cetakan tidak menyangkut pada cetakan gips. Proses Pembuatan Cetakan untuk Teknik Cetak T Teknik cetak tekan ini menggunakan cetakan satu sisi yang hanya memiliki satu permukaan saja, merupakan bagian muka cekung dan hasil cetakannya Gambar penampang cetakan cembung Gambar penampang cetakan cekung yang Gambar penampang cetakan tekan yang (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Letakkan model pada papan landasan, kemudian olesi dengan larutan pemisah agar model mudah dilepaskan dari Pasang papan cetakan pada keempat sisi model, dengan jarak kurang lebih 4 cm dari model. Kemudian, berilah tanah liat plastis pada bagian sambungan papan cetakan agar adonan gips tidak keluar. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Prakarya dan Kewirausahaan Proses Pencetakan dengan Teknik Cetak T Proses pencetakan tanah liat dengan teknik cetak tekan sebaiknya menggunakan tanah liat plastis. Tanah liat jangan terlalu lembek karena akan menyulitkan untuk mendapatkan bentuk yang tajam dan jelas. Tanah liat yang terlalu lembek akan lengket pada cetakan gips sehingga sulit diambil. Selain itu, juga jangan menggunakan tanah liat yang terlalu keras karena tanah liat ini akan sulit untuk masuk ke dalam cekungan atau bentuk cetakan gips, dan hasilnya akan retak-retak. Sebaiknya gunakan tanah liat yang kondisinya plastis dan homogen. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) model, lakukan dengan hati- hati agar seluruh permukaan model tertutup adonan gips dengan rata, biarkan adonan Buatlah adonan gips untuk (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Lepaskan model topeng tersebut dari cetakan gips, cuci cetakan gips hingga benar-benar bersih, kemudian jemur hingga kering dan siap untuk digunakan. Cetakan gips yang sudah jadi dan siap digunakan untuk mecetak benda keramik. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Proses Pembentukan dengan Teknik Cetak T Pembetukan benda keramik dengan teknik cetak tuang dilakukan dengan pembuatan model terlebih dahulu. Jumlah cetakan gips yang akan dibuat sangat bergantung pada bentuk modelnya, bahkan kadang perlu dibuatkan anak cetakan untuk menjangkau detail bentuk yang rumit. Cetakan dua sisi atau lebih ini dibuat apabila benda yang akan dicetak tidak mungkin menggunakan cetakan satu sisi atau tunggal. Letakkan cetakan pada papan landasan liat plastis ke dalam cetakan topeng, kemudian tekan pelan-pelan agar tanah liat tersebut masuk pada bagian Tekan pelan-pelan tanah liat plastis tersebut secara merata pada bagian cetakan gips, bentuk bagian dalam benda mengikuti bentuk cetakan agar benda hasil cetakan memiliki ketebalan yang relatif sama. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Proses pencetakan teknik cetak tekan Lepaskan benda keramik hasil cetakan dari cetakan gips. Angin-anginkan benda hasil cetakan kemudian keringkan agar siap diba- (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Proses akhir pencetakan teknik tekan Prakarya dan Kewirausahaan Berikut contoh beberapa model yang merupakan bentuk tiga Teknik cetak tuang (cetakan satu sisi atau lebih) menghasilkan benda keramik berbentuk tiga dimensi, jumlah cetakan untuk sebuah benda keramik sangat bergantung pada jenis benda yang dibuat. Misal: Topeng hias, satu cetakan Mangkok, dua cetakan dengan dua bagian cetakan. Cangkir, tiga cetakan, yaitu cetakan cangkir 2 cetakan dan (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Karya kerajinan binatang dari gips (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Beberapa prinsip pembuatan cetakan dua sisi atau lebih: Untuk dapat membuat model teknik cetak tuang diperlukan beberapa jenis peralatan antara lain: Gambar penampang model yang tertutup semua oleh cetakan gips sehingga benda model tidak dapat Gambar penampang garis pembagi model yang tidak tepat di tengah se- hingga benda model terkait di dalam Gambar penampang garis pembagi model yang tidak tepat di tengah se- hingga benda model terkait di dalam Gambar penampang garis pembagi model yang tepat di tengah sehingga benda model tidak terkait (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Pembuatan cetakan dua sisi atau lebih Prakarya dan Kewirausahaan Proses Pembuatan Model dengan Teknik Cetak T Berikut dijelaskan tentang proses pembuatan model untuk tahapan berkarya kerajinan keramik dengan teknik cetak tuang. Proses Pembuatan Cetakan Gips Berikut ini merupakan proses pembuatan cetak pada proses produksi kerajinan dengan teknik cetak tuang. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Pembuatan model untuk cetak tuang terjadi kaitan pada waktu tanah liat plastis sesuai Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK karet dan berilah pilinan tanah liat pada bagian dasar agar tidak ada adonan gips yang secara hati-hati dan merata bersihkan. Olesi gips pada cetakan gips dapat dilepas/ gips sisi lainnya, kemudian hati-hati dan merata pada (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Satukan cetakan, kemudian buatlah tirus menggunakan kemudian buat adonan gips dan tuang ke dalam cetakan untuk membuat cetakan gips Prakarya dan Kewirausahaan Produk Kerajinan Tanah Liat Berikut ini merupakan proses akhir dari proses produksi karya kerajinan tanah liat (keramik) dengan teknik cetak tuang. kerja pada produksi kerajinan tanah Jelaskan peralatan dan bahan yang diperlukan pembuatan karya kerajinan dari tanah liat. Jelaskan proses penyiapan dan pembuatan gips untuk teknik Jelaskan proses penyiapan model untuk teknik cetak. proses pembentukan dengan teknik cetak tekan dan cetak tuang. dalam cetakan hingga penuh hingga mencapai ketebalan benda yang diinginkan. Tuang cetakan, kemudian letakkan cetakan dalam posisi terbalik buka cetakan gips apabila Ambil benda keramik hasil (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK C. Produksi Kerajinan Busana dari Bahan Alami berasal dari bahasa Sanskerta yaitu istilah yang popular dalam bahasa Indonesia, yaitu “busana” yang dapat diartikan “pakaian”. Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi si Busana mutlak ialah busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, rompi. Milineris ialah pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak serta mempunyai nilai guna di samping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kacamata, selendang, scraf, shawl, jam tangan. Aksesoris ialah pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, dan bross. Indonesia terdiri atas berbagai suku. Setiap daerah mempunyai keunikan tersendiri, baik dalam bahasa, makanan khas, acara adat istiadat, dan baju adat/busananya. Baju adat tradisional adalah baju adat yang dipakai dan dimiliki oleh berbagai suku di Indonesia. Baju adat memiliki ciri tersendiri dari baju pada umumnya karena baju ini melambangkan identitas dari daerah yang memilikinya. Banyak aspek yang digunakan untuk menentukan suatu busana menjadi baju adat, misalnya aspek normatif seperti agama atau aspek kondisi dan letak geografis dari daerah tersebut. Adakalanya faktor ekonomi dan mata pencaharian masyarakat suatu daerah tertentu juga memengaruhi baju adat tradisionalnnya. Baju adat tradisional tidak hanya mencerminkan budaya suatu daerah tertentu tetapi juga mencerminkan nilai sejarah awal mula daerah tersebut. Berbagai macam busana adat di wilayah Indonesia diharapkan akan menjadi inspirasi dalam menciptakan karya busana dari bahan serat alami. Dengan demikian kamu akan memiliki kebanggaan terhadap karya tradisi Indonesia sekaligus memanfaatkan kekayaan alam Indonesia menjadi produk busana unggulan dan bermutu. Proses pembuatan kerajinan rompi dari bahan alami ini merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan busana. Kamu boleh mencari alternatif busana lainnya disesuaikan dengan kondisi yang ada di Prosedur pembuatan busana rompi dari bahan alami dapat digambarkan pada diagram berikut ini: Prakarya dan Kewirausahaan Berikut penjelasan prosedur pembuatan kerajinan rompi dari serat Merancang Produksi Busana dari Bahan Alami gan sering kita kenal dengan sebutan ”desain ”. Jadi membuat rancagan berarti desain awal dalam membuat sebuah produk sebelum dibuat. Pembuatan desain karya kerajinan rompi dari bahan alam ini dapat menggunakan bahan kertas dan koran dengan alat pencil dan spidol. Bahan Pendukung Produksi Busana dari Bahan Alami yang digunakan untuk membuat kerajinan rompi dari serat alami harus diperhatikan baik dari jenis serat alam ataupun dari kualitasnya karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat.Jenis serat alam yang sering digunakan untuk kerajinan busana adalah karung goni. Untuk memudahkan pengerjaannya pilihlah karung goni yang sudah siap pakai, biasanya dijual di toko kerajinan. Apabila di daerah kamu tidak ditemukan bahan karung goni, kamu dapat menggunakan alternatif bahan alam lainnya. Untuk lapisan dalam supaya nyaman dipakai, kamu dapat menggunakan kain misalnya kain Untuk membuat kancing baju rompi kamu dapat memanfaatkan batok kelapa. Hiasannya kamu dapat menggunakan biji-bijian atau bahan alami lainnya. Benang yang digunakan untuk menjahit sebaiknya menggunakan warna yang kontras dengan warna karung goni, misalnya menggunakan benang kasur warna putih. Alat Pendukung Produksi Busana dari Bahan Alami yang digunakan harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Berikut ini merupakan contoh peralatan yang digunakan untuk pembuatan kerajinan rompi dari serat alam: mistar spidol, jarum, dan gunting. kan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya. Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam pembuatan rompi ini antara lain seperti berikut. Sebelum bekerja hendaknya memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Pakailah pakaian kerja, untuk melindungi kotoran pada saat bekerja. Jika sedang bekerja, tidak diperkenankan bercanda karena dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan bekerja, diwajibkan untuk membersihkan kotoran, kemudian mengembalikan peralatan pada Proses Kerja Produksi Busana dari Bahan Alami sesuai prosedur yang benar sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika pembuatan Membuat Rancangan/Pola Gambar Sebelum menentukan benda kerja/ karya rompi yang akan dibuat. Pelajarilah beberapa pola pakaian khususnya rompi. Hal ini dapat diawali dengan belajar membuat sketsa-sketsa desain yang paling sederhana, yaitu dengan membuat pola rompi sederhana dengan mengambil ide dan gagasan dari karya seni tradisi Indonesia. Prinsip kegiatan penyiapan bahan adalah menyiapka goni dan kain lapisan dalam yang akan dijahit sesuai ukuran yang ditentukan. Menyiapkan kancing baju, benang, dan Bahan kain kantong gandum Prakarya dan Kewirausahaan Prinsip kegiatan penyiapan alat adalah memilih alat yang akan digunakan dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai sehingga benar-benar siap digunakan untuk bekerja. Hiasan dari berbagai macam biji-bijian alami (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Aneka ragam bahan pembuatan rompi dari bahan alami (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gunting kain, spidol dan penggaris segitiga Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Memotong Sesuai Pola Gambar Setelah proses mendesain selesai, langkah selanjutnya adalah memotong pola gambar di atas karung goni dan kain kantong gandum. Caranya: pola yang sudah dibuat diletakkan di atas kain kantong gandum dan karung goni, kemudian dipotong secara Proses ini merupakan proses menjahit benang dan jarum kasur. Caranya: menata secara rapi karung goni pada bagian luar dan kantong gandum pada bagian dalam, kemudian dijahit secara manual dengan motif tertentu. Proses memasang kancing baju dilakukan secara manual, dengan memanfaatkan kancing baju dari bahan alami batok kelapa yang dibentuk seperti kancing baju. pola di atas karung goni dan (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Menjahit secara manual pada tepi rompi (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Memasang kancing baju rompi Prakarya dan Kewirausahaan Membuat Hiasan pada Rompi Setelah selesai proses pemasangan kancing, rapikan benang- benang, serabut karung goni agar rompi tampak rapi dan bersih. Kemudian, tempelkan hiasan dengan lem pada permukaan rompi tersebut. Hiasan dapat diambil dari bahan alami misalnya biji-bijian kering, dan serat/serabut (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Memasang hiasan pada rompi (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Buatlah rancangan kerajinan busana dari bahan alami. dan alat pada proses produksi kerajinan kerja pada proses pembuatan produksi kerajinan busana dari bahan alami. Jelaskan proses kerja pada pembuatan produk kerajinan Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan- kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, men- arik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya (ciri pembeda produk). Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perha tian konsumen (menambah daya tarik produk). Kemasan dapat menambah nilai jual produk. Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Berikut contoh kemasan dari bahan kertas. Prakarya dan Kewirausahaan Kayu merupakan bahan pengemas oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari risiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alternatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kemasan dari bahan kertas (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Kemasan yang paling banyak kita temui adalah plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal polietilen, polipropilen, poliester, nilon, Enam puluh persen penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan kemasan plastik polistiren, polipropilen, . Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Berikut contoh kemasan dari bahan plastik. Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik agar terlihat lebih menarik dan terlindung dari kerusakan. Kemasan dibuat dengan memperhatikan jenis bahan dan bentuk produk kerajinannya. Kemasan untuk produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam dapat diberi silica antijamur yang dapat dibeli di toko kimia. Kemasan tidak hanya disiapkan untuk karya kerajinan yang dijual, tetapi juga karya kerajinan yang akan dipamerkan. Bahan untuk kemasan bisa dibuat dari bahan alam, maupun bahan sintetis. Misalnya karya keramik diberi kemasan kotak kayu, aksesori batu diberi wadah kotak dari kardus, perhiasan perak diberi wadah kotak berlapiskan bludru, dan sebagainya. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Prakarya dan Kewirausahaan E. Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Produk kerajinan perlu perawatan yang baik dan benar. Berikut dijelaskan alternatif perawatan produk kerajinan tanah liat dan Perawatan Kerajinan Tanah Liat produk kerajinan dari tanah liat sekarang banyak berupa kerajinan keramik. Berikut salah satu cara perawatan kerajinan keramik. Cuci keramik dengan air sabun yang hangat, kemudia uk peralatan keramik karena akan merusak warna dan motif, pastikan ada ruang dalam penataan antara keramik yang satu dan keramik yang lainnya. Hal ini untuk menghindari adanya gesekan pada keramik yang akan mengakibatkan retak atau cacat. perawatan di atas, dapat juga digunakan belimbing wuluh. Belimbing wuluh memiliki kadar asam yang tinggi sehingga mampu menghilangkan noda pada paralatan apa pun yang terbuat dari keramik. Pilih belimbing wuluh yang matang, jangan terlalu tua supaya khasiatnya maksimal. Jika menggunakan belimbing wuluh yang tua, kadar asamnya sudah berkurang. Untuk melakukannya, bahan yang diperlukan adalah belimbing wuluh (sayur), sikat plastik atau sikat gigi, lap kering atau basah, sabun colek, dan sarung tangan plastik. Kupas bagian dalam belimbing wuluh. Setelah itu, gosokkan ke permukaan keramik secara merata, lalu diamkan selama 10 menit supaya kadar asamnya bekerja. Bersihkan keramik dengan menggunakan sikat plastik dan gosokan satu arah baik horizontal ataupun vertikal sampai semua noda terangkat. Lap keramik dengan kain basah atau kering, lap secara perlahan dan sedikit ditekan sehingga keramik akan bersih kembali. Hindari penggunaan air sewaktu menggosok belimbing wuluh di permukaan keramik karena air akan mengurangi kadar asamnya. Pada perawatan keramik, kadar asam yang tinggi sangat diperlukan untuk mengembalikan kilau dan bersihnya keramik. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Perawatan Kerajinan Serat Alami dengan bahan dari serat alami seperti: serat jerami, enceng gondok, pandan, mendong, dan sebagainya, memerlukan perawatan yang baik dan tepat karena produk kerajinan dari serat alami mudah rusak. Berikut beberapa cara untuk merawat benda kerajinan yang terbuat dari serat alami. JIka noda tidak berlebiha n, jangan dicuci. Bahan-bahan serat alami ketika di musim lembab atau hujan biasanya timbul lapisan-lapisan seperti debu berwarna abu-abu keunguan. Lapisan debu ini adalah jamur yang dapat tumbuh ketika bahan serat alami mulai lembab/basah. Untuk membersihkan noda tersebut cukup dengan menjemurnya kemudian sikatlah dengan sikat yang kering. Semua bahan yang berasal dari serat alami biasanya cepat mudah rusak jika terlalu lama terkena air barang kamu kotor, usahakan jangan dicelup, terlebih lagi merendamnya. Kandungan air yang terlalu banyak pada bahan serat alami membuat bahan tersebut menjadi cepat Ketika membersihkan debu/kotoran pada benda kerajinan alami, gunakan sikat yang lembut, dan sikatlah hanya pada bagian yang kotor saja. pakaian mengandung bahan yang terlalu keras. Jika digunakan untuk bahan dari serat alami, deterjen dapat membuat bahan menjadi rusak. Gunakan sabun mandi atau sampo, tetapi jangan terlalu banyak. Gunakan sabun hanya pada bagian yang kotor saja. Panas matahari yang menyengat dapat membuat bahan seperti berubah bentuk, ukuran, atau warna. Ketika mencuci barang-barang berbahan serat alami, jangan menjemurnya dalam keadaan matahari yang terlalu terik. Seperti layaknya baju, kerajinan berbahan serat alami bisa cepat pudar jika terkena matahari langsung terlalu lama. Ada juga beberapa bahan yang dapat berubah bentuk maupun ukuran jika terlalu lama dijemur. Ketika tidak dipakai atau digunakan, barang tersebut di lemari atau tempat lain yang tidak lembab. Atau, masukkan/simpanlah barang-barang tersebut ke dalam plastik dan bungkus dengan rapat. Ruang yang sedikit udara akan menghambat tumbuhnya jamur secara cepat sekaligus menjaga debu dan kotoran. Prakarya dan Kewirausahaan memberikan pengawet bahan ke dalam plastik sebelum menyimpannya. dengan jenis bahan serta tingkat pertumbuhan jamur yang ditimbulkan. Jika bahan tersebut sangat mudah timbul : ...................................................................... : ...................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ......................................................... Menganalisis Kemasan Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak Observasi Pengemasan Kerajinan dari Bahan Lunak. Amatilah kemasan produk kerajinan dari bahan serat yang terdapat di daerah sekitar tempat tinggalmu. Apabila tidak ditemukan, kamu dapat mengunjungi industri kerajinan dari bahan lunak lainnya. Lalu tulislah sebuah laporan. Presentasikan didepan kelas. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK F. Wirausaha di Bidang Kerajinan Kebutuhan Pasar Produk Kerajinan sangat kaya baik dari kekayaan alam maupun budayanya. Komoditas produk negara Indonesia banyak dikenal di mancanegara. Misalnya, furnitur dan kerajinan. Ada banyak pengusaha asal Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari usaha furnitur dan kerajinan tersebut, baik yang sifatnya lokal maupun yang sudah Apalagi di daerah sekitar lokasi pariwisata sudah bisa dipastikan banyak warga Indonesia yang berjualan produk kerajinan. Indonesia memiliki banyak tempat wisata dan menjadi prospek bisnis kerajinan yang sangat baik. Produk kerajinan sangat banyak manfaatnya. Ada yang digunakan untuk keperluan rumah tangga. Ada juga yang hanya sekadar untuk hiasan. Bahkan, terkadang menjadi cindera mata hingga menjadi barang yang memiliki prestise yang tinggi bagi pemiliknya. Menganalisis Peluang Usaha Produk Kerajinan peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha produk kerajinan yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat tumbuh dan bertahan dalam Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dapat didasarkan pada ciri khas kerajinan dari setiap daerah. Pemetaan potensi menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah. Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakukan pemetaan potensi usaha produk kerajinan, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis SWOT pada usaha produk kerajinan didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan ( ), serta meminimalkan kelemahan ). Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk Prakarya dan Kewirausahaan kerajinan sebagai alat penyusun strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT dapat menentukan strategi pengembangan usaha produk kerajinan dalam jangka panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat. Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai pengusaha kerajinan dengan menggunakan kuisioner. Hal-hal yang perlu diwawancarai seperti aspek sosial, ekonomi, dan teknik produksi kerajinan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keberhasilan usaha produk Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha produk kerajinan, yaitu Penetapan Kelayakan Usaha Produk Kerajinan tentang apakah peluang usaha produk kerajinan dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk kerajinan tersebut menghasilkan laba. Pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu sebagai Analisis Kelayakan Teknis Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan, dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis, perlu diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya kerajinan seperti yang telah kamu pelajari pada materi usaha baru selalu membutuhkan informasi tentang pasar karena tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan riset pasar untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk kerajinan yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik dan merencanakan sasaran pelanggan. Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan tentang usaha kerajinan yang akan dibuka. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Menentukan Jumlah Pembelian Potensial dalam Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk kerajinan baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih agen untuk menguji pasar. untuk mengevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha produk kerajinan. Dua pendekatan untuk memperoleh data tentang informasi tersebut adalah mengadakan penelitian secara spesifik yang dirancang untuk mengumpulkan informasi yang dinamakan dengan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti biro pusat stastistik, kantor dinas pariwisata dan perindustrian, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder. Uji coba pasar cenderung menjadi utama untuk mengurangi risiko yang ada pada usaha produk kerajinan baru dan menilai keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar adalah pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar di mana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan paluang dalam pemasaran, distribusi, studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan merupakan tugas yang rumit, tetapi wirausaha baru perlu untuk melakukannya. Studi kelayakan pasar akan dapat mengurangi risiko kerugian dan kegagalan Prakarya dan Kewirausahaan Analisis Kelayakan Finansial finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian ( berbeda bergantung pada pemilihan alternatif yang ada Ada dua langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu sebagai berikut. finansial total dengan dana yang diperlukan untuk operasional Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha produk kerajinan baru. Selanjutnya, diperlukan juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun Penentuan sumber daya finansial yang tersedia dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia, harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan Semua usaha produk kerajinan akan menghadapi baik persaingan langsung, yaitu dari produk kerajinan yang sejenis maupun persaingan produk perusahaan kerajinan lain pada pasar yang sama. Analisis persaingan ini sangat penting untuk pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan. Peluang Usaha Produk Kerajinan cara bagi wirausaha kerajinan untuk mengembangkan ide peluang usahanya, di antaranya adalah memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para perajin atau karyawannya. Pengembangan ide harus dilakukan secara terus - menerus agar wirausahawan dapat Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Beberapa macam ide yang perlu dikembangkan, antara lain n produk kerajinan yang diminati n produk kerajinan yang dapat Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber Ide yang dapat mencegah kebosanan konsume penggunaan produk kerajinan. desain, model, corak, dan warna produk kerajinan yang disenangi konsumen. Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausaha kerajinan memilih jenis usaha produk kerajinan. Proses pemilihan ini melalui tahapan analisis yang cermat. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang matang. Tahap ini biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan evaluasi adalah diperhitungkan ternyata tidak memberi keuntungan memadai, sebaiknya pilihan bersangkutan kerajinan perlu dikuasai atau dipelajari dengan baik oleh para karyawan/perajin. Harus diteliti kemungkinan pemasaran pemasarannya di waktu mendatang. faktor penting yang ikut menentukan tingkat harga pokok dan kelancaran proses produk usaha Hal yang perlu dipertimbangkan adalah kerja yang murah dan kemungkinan untuk memenuhinya, baik jumlah, keahlian, maupun jasa. Prakarya dan Kewirausahaan kesesuaian antara modal yang disediakan dan kebutuhan jenis usaha kerajinan yang risiko yang akan ditanggung perlu dipertimbangkan dengan besarnya keuntungan yang akan diperoleh. situasi yang akan terjadi dan disesuaikan dengan kemampuan menghadapinya dalam hal modal Faktor fasilitas dan kemudahan Fasilitas yang dibutuhkan untuk operasi dan kemudahan penyediaannya menjadi pertimbangan, kemudahan yang mungkin dapat diperoleh dari pemerintah Pertimbangan penting lainnya adalah produk pengelolaannya yang paling sesuai dan bagaimana kemampuan pengusaha untuk mengelolanya. Hal ini sering diabaikan dalam mendirikan perusahaan kecil. Faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan adalah peraturan pemerintah, perizinan, pertimbangan etis, lingkungan, dan sebagainya. Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha kerajinan sesuai dengan yang diinginkan dan sudah melalui berbagai macam pertimbangan, tugas yang perlu diperhatikan seorang wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal berikut. kerajinan yang sesuai dengan hasrat dan minat. Jenis usaha kerajinan yang benar-benar kerajinan yang mudah mengurus dan Jenis usaha kerajinan yang mudah memeliharanya. kerajinan yang produknya disenangi dan Jenis usaha kerajinan yang bahan bakunya mudah didapat. yang mendapat dukungan serta Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Menciptakan Peluang Usaha Produk Kerajinan t memunculkan ide usaha produk kerajinan adalah sebagai berikut. menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapi dengan kemampuan kreativitasnya. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara lain: pengetahuan yang dimiliki, pengalaman dari individu itu sendiri, pengalaman saat ia melihat intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari hal - hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan, kesulitan yang dihadapi sehari–hari, terpenuhi baik untuk dirinya pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru. Untuk merintis suatu usaha produk kerajinan deng baik, wirausahawan tentunya harus melihat prospek usaha jangka pendek, menengah, dan panjang. Selanjutnya, untuk memulai usaha produk kerajinan, wirausahawan harus mengetahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha, barulah dia membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana dan prasarana, serta modal usaha. Seorang wirausaha ketika menjalankan usaha tentunya akan menghadapi beberapa risiko yang dapat terjadi. Risiko ini bisa memengaruhi hasil usahanya apabila tidak diperhitungkan, diantisipasi, dan dipersiapkan penanganannya. Prakarya dan Kewirausahaan Di bawah ini akan diuraikan beberapa risiko usaha yang mungkin adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan usaha itu sendiri. Risiko usaha ini apabila timbul, akan berakibat buruk bagi usaha yang sedang dijalankan. Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang berdampak bagi internal usaha. Resiko usaha internal di antaranya seperti berikut. apabila piutang tidak terbayarkan Kehilangan karyawan/personil tidak dapat menangani dengan baik dalam bidang upah, kesempatan berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggung jawab, kebijakan, kesalahpahaman manajeman internal. konsumen karena tidak mampu memberikan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen. Kepercayaan konsumen hilang akibat kesalahan membuat produk pesanan, kesalahan jadwal pengiriman, kesalahan jumlah penagihan, dan kesalahan pelayanan purnajual. Akibat ditinggalkan oleh konsumen adalah kesulitan mencari konsumen baru yang baik dan memiliki loyalitas terhadap produk, merek, dan kualitas. Kehilangan kepercayaan penyuplai yaitu risiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan perusahaan. Kebutuhan itu di antaranya persediaan bahan baku, alat kantor, tenaga kerja. Risiko ini bisa terjadi karena keterlambatan melakukan pembayaran ke pihak penyuplai dan melanggar ketentuan perjanjian kerja sama. Akibat ditinggalkan oleh penyuplai adalah kesulitan mencari pemasok yang baik, cepat, jujur, dan sesuai dengan kualitas perusahaan. Izin usaha, yaitu risiko usaha yang diberikan oleh pemerintah dengan melakukan pencabutan izin usaha. Pencabutan izin usaha ini dikarenakan melanggar ketentuan izin bisnis yang ada di pemerintah, melakukan penipuan dengan memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan supaya tidak membayar pajak Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK ke pemerintah, merusak lingkungan hidup, menggangu keamanan dan kenyamanan masyarakat di sekitarnya. Risiko tidak diterima oleh masyarakat sekitar, yaitu risiko usaha yang terjadi akibat dari ketidakterimaan masyarakat dengan adanya usaha yang dijalankan. ini bisa terjadi karena merusak tatanan masyarakat, menggangu ketenangan dan keamanan masyarakat, tidak memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat sekitar, dan lain-lain. Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal adalah yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu sendiri. Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang berdampak bagi eksternal usaha. Risiko usaha eksternal di antaranya sebagai berikut. Risiko pelestarian lingkungan yang akan dihadapi oleh wirausahawan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga lingkungan alam, ekosistem, dan habitatnya. Risiko ini timbul karena bahan baku dari usaha tersebut berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup. Risiko sosial dan budaya masyarakat, yaitu risiko yang terjadi atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak pada lingkungan sosial dan budaya masyarakat. sosial perusahaan, yaitu risiko usaha yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Bentuk kepedulian ini seperti pemberian beasiswa, bantuan pembangunan sarana dan prasarana umum (tempat ibadah, pembangkit listrik, pengelolaan sumber air, jalan raya, irigasi), bantuan dana sosial untuk kegiatan keagamaan, kegiatan budaya lokal maupun Risiko pengelolaan limbah, yaitu risiko usaha yang timbul dari limbah industri yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa. Limbah dari produksi dapat berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah industri yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan akibat pencemaran lingkungan seperti air, udara, dan tanah. Prakarya dan Kewirausahaan Risiko perekonomian masyarakat dan negara risiko usaha yang terjadi karena sebuah kesalahan manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan dampak perubahan perekonomian masyarakat dan negara. Akibat dari risiko ini adalah memburuknya kondisi perekonomian akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Kondisi ekonomi makro yang buruk akan berpengaruh terhadap volume kegiatan peraturan dan kebijakan pemerintah yaitu risiko usaha yang timbul dan berakibat kepada perubahan dan kebijakan pemerintah. Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha keberhasilan usaha adalah sebagai an faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akan mewujudkannya. Di sini diperlukan manusia yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis, dan pantang menyerah. gan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji pegawai, promosi, dan biaya distribusi. Dalam hal ini, diperlukan disiplin yang ketat dalam penggunaan dana sehingga segala kegiatan keuangan harus dicatat dan dibukukan secara rapi, teliti, dan terus - menerus. faktor organisasi, sumber daya akan masuk pada suatu pola sehingga orang-orang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya organisasi, berarti seorang wirausaha dapat: mempertegas hubungan dengan para karyawan, menciptakan hubungan antarkaryawan, mengetahui tugas yang akan dijalankan, mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Perencanaan usaha dapat digunakan dan pengendalian usaha. Oleh karena itu, perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak usahanya didirikan, yaitu merencanakan produk apa yang akan dibuat, memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan, merencanakan jumlah produk yang akan dibuat, merencanakan tempat pemasaran produk. Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah sebagai menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan menyusun struktur organisasi usaha, memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan, menetapkan balas jasa dan insentif, mengatur mesin-mesin produksi, mengatur tata laksana usaha, menata administrasi usaha, mengawasi usaha dan pengendaliannya. Faktor pemasaran produk perusahaan daya serap pasar dan prospeknya, kondisi pemasaran dan prospeknya, Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, seorang wirausaha mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut dibuat secara kronologis dan kemudian Prakarya dan Kewirausahaan Berikut ini disajikan analisis kemungkinan kegagalan usaha. Ciri wirausahawan yang gagal Meremehkan waktu dan dedikasi Gagal mengendalikan aspek utama Pemahaman terhadap disiplin Masalah arus kas yang buruk Memulai suatu program perluasan Meremehkan kebutuhan usaha atau Memilih lokasi usaha yang buruk Pengeluaran awal yang tinggi : ...................................................................... : ...................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ......................................................... Kunjungilah beberapa usaha produksi kerajinan yang terdapat di daerah sekitar tempat tinggalmu. Lakukan wawancara dengan pengusaha keberhasilan dan kegagalan usaha produk kerajinan. tentang kekuatan, kelemahan, pe-lu secara sederhana berdasarkan data prioritas dari jawaban koresponden. Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Menganalisis keberhasilan dan kegagalan usaha Faktor Keberhasilan Usaha Foto-foto atau dokumen lainnya Prakarya dan Kewirausahaan Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha Secara umum langkah-langkah melakukan wirausaha adalah ahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau ’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan. Dalam tahap ini, seorang wirausahawan aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek- aspek: pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, Tahap mempertahankan usaha ahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang te- lah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Tahap mengembangkan usaha ahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan, per- luasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin di- Buatlah rencana usaha produk kerajinan, tentukan langkah- langkah melakukan wirausaha tersebut. Tentukan strategi pemasaran produk kerajinan tersebut. Diskusikan dengan kelompokmu dan presentasikan. Buatlah laporan dan kesimpulan. Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .......................................................................................... ....................................................................................................... ....................................................................................................... ....................................................................................................... ....................................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .................................................................................... .............................................................................................. Prakarya dan Kewirausahaan G. Membuat Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Setelah kamu mempelajari dan mengerjakan latihan kerja pada materi produksi kerajinan tanah liat dan materi produksi kerajinan busana dari bahan alami, kamu diharapkan mempraktikkan pengetahuan tersebut pada sebuah produk kerajinan. Membuat produk kerajinan dari tanah liat kerajinan dari tanah liat, kamu telah mempelajari proses pembuatan karya kerajinan tanah liat berupa keramik. Pada materi kali ini, kamu diharapkan dapat membuat produk kerajinan dari tanah liat berupa benda keramik atau benda kerajinan lainnya yang sejenis. Apabila bahan dan alat yang dibutuhkan tidak terdapat di daerahmu, bersama guru diharapkan mencari alternatif lain sehingga kompetensi membuat produk kerajinan dari bahan lunak tanah liat atau yang sejenis dapat terlaksana dengan baik. kerajinan teknik cetak tekan Buatlah produk kerajinan dari tanah liat dengan menggunakan teknik cetak tekan. Sebaiknya kamu membuat sendiri benda modelnya, namun apabila tidak memungkinkan, kamu dapat menggunakan karya atau benda lain untuk model (misalnya topeng kayu atau relief kayu yang ada di sekitarmu). Lakukan langkah-langkah sesui prosedur berikut ini. Buatlah sketsa/rancangan karya yang akan dibuat. Siapkan tempat, peralatan, dan bahan. Gunakan peralatan keselamatan kerja. Operasikan peralatan sesuai prosedur. model, atau mengambil karya atau benda lain yang sudah ada. Lakukan pembuatan cetakan. Lakukan proses pencetakan. Bersihkan ruang dan peralatan. Membuat produk kerajinan teknik cetak tuang produk kerajinan dari bahan tanah liat dengan proses pembentukan teknik cetak tuang. Manfaatkanlah informasi dari hasil observasi wawancara atau berdasarkan hasil pengamatan sumber/referensi yang kamu dapatkan, dalam Siapkan benda model yang akan dicetak (benda model dapat dibuat sendiri atau mengambil Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Perhatikan karakteristik bentuk Siapkan peralatan dan bahan untuk praktik mencetak. keselamatan kerja sesuai prosedur Buatlah portofolio yang memuat semua tugas meliputi sketsa-sketsa karya, foto-foto proses berkaryamu yang sebagai sebuah buku kerja yang menarik Buatlah laporan proses berkarya secara lengkap perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian proses berkarya. Membuat produk kerajinan busana dari bahan alami Pada materi produksi kerajinan kamu telah mempelajari proses pembuatan karya kerajinan busana dari bahan alami berupa rompi. Pada materi kali ini, kamu diharapkan dapat membuat produk kerajinan dari bahan alami berupa pakaian atau busana lainnya disesuaikan dengan ciri khas daerah masing-masing. Apabila bahan dan alat yang dibutuhkan tidak terdapat di daerahmu, bersama guru diharapkan mencari alternatif lain sehingga kompetensi membuat produk kerajinan busana dari bahan alami dapat Buatlah produk kerajinan busana dari bahan alami dengan langkah-langkah berikut ini. Buatlah desain terlebih dahulu. Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan. Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan. Siapkan tempat, peralatan, dan bahan. Gunakan peralatan keselamatan kerja. Operasikan peralatan sesuai prosedur. Lakukan proses kerja sesuai prosedur. Buatlah hiasan supaya lebih menarik. Bersihkan ruang dan peralatan. Membuat kemasan produk kerajinan dari bahan lunak selesai kamu buat, langkah selanjutnya adalah membuat kemasan untuk produk Prakarya dan Kewirausahaan Lakukan langkah-langkah membuat kemasan: Buatlah desain terlebih dahulu. Tentukan dan siapkan bahan yang digunakan. Tentukan dan siapkan alat yang akan digunakan. Siapkan tempat, peralatan, dan bahan. Gunakan peralatan keselamatan kerja. Lakukan proses kerja sesuai prosedur. Bersihkan ruang dan peralatan. Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas. Ungkapkan secara tertulis manfaat yang kamu peroleh setelah mempelajari materi proses produksi kerajinan dari bahan lunak, berdasarkan beberapa hal berikut ini. Kesulitan yang dihadapi ketika menggunakan bahan dan Kesulitan dalam proses pembentukan cetak secara manual Kesulitan pembentukan dengan teknik tekan. Kesulitan pembentukan dengan teknik cetak tuang. Kesulitan ketika membuat kerajinan busana dari serat alam. Kesulitan yang dihadapi saat merancang maupun membuat Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras Bahan produk kerajinan dibagi menjadi dua, yaitu bahan alami dan Fungsi karya kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu karya kerajinan sebagai benda murni dan karya kerajinan sebagai benda Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak. Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu, dan lain-lain. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam. Kerajinan kulit adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang, dompet, dan jaket. ) selalu dikaitkan dengan kualitas karya seni yang mengandung unsur: kesatuan ( sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang. Motif merupakan unsur pokok sebuah ragam hias. Melalui motif, tema atau ide dasar sebuah ragam hias dapat dikenali. Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam dan lain-lain Prakarya dan Kewirausahaan Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder. Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang dalam perwujudannya tampak rata, tidak ada kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan- kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Dalam perencanaan proses produksi, diperlukan pengelolaan yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan/industri. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan/industri dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M). Pembentukan benda keramik dapat dilakukan dengan tangan ) atau dengan bantuan alat lain seperti alat Proses pembuatan kerajinan rompi dari bahan alami merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan busana. Prosedurnya meliputi: menentukan bahan, menentukan alat, membuat desain, keselamatan kerja, dan proses kerja. Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik agar terlihat lebih menarik dan tahan lama. Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan di sekitarnya. Orang yang kreatif akan memandang barang yang oleh orang kebanyakan dianggap tidak berguna, menjadi sangat berguna dan |