Syirik khafi adalah kebaikan yang dibagi menjadi berapa jenis

Para ulama biasanya membagi syirik menjadi dua jenis, yaitu syirik besar (shirik akbar) dan syirik kecil (shirik ashgor).

Syirik akbar adalah mengambil tandingan selain Allah dan menyamakannya dengan Rabbul 'alamin

Sedangkan syirik ashgor adalah apa yang disebut syirik dalam dalil tetapi tidak sampai pada derajat syirik akbar atau disebut oleh para ulama sebagai perantara menuju syirik akbar.

Contoh syirik besar

bernazar kepada selain Allah, mengelilingi kubur dan mendoakan penghuni kubur, mendoakan orang mati, mencintai selain Allah sebagaimana mencintai Allah, meminta perlindungan (isti'adzah) kepada selain Allah, menjadikan perantara selain Allah. Allah antara dirinya dengan Tuhan dan percaya padanya

Contoh syirik kecil

bersumpah dengan selain Allah, menyembah makhluk yang tidak mencapai derajat ibadah, memakai jimat yang diyakini dapat mencegah 'ain (pandangan dengki), shalat menghadap kiblat karena Allah tetapi dianggap lebih afdhol jika dilakukan di dekat kuburan

Perbedaan antara syirik besar dan syirik kecil

  • Perbedaan definisi seperti yang disebutkan di atas
  • Syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam dan tetap berada di neraka, sedangkan syirik kecil tidak
  • Politeisme mayor menghilangkan semua amalan, sedangkan politeisme minor hanya menghilangkan amalan yang di dalamnya terdapat kemusyrikan
  • Kemusyrikan besar tidak diampuni kecuali dengan taubat, sedangkan kemusyrikan kecil ada dalam mashy-ah Allah atau kehendak Allah, yaitu bila dikehendaki Allah dapat mengampuni dan bila tidak Allah akan menghukumnya.

Bagaimana membedakan syirik kecil dengan syirik besar

    • Hal ini terlihat dari kuatnya dalil yang menyebutkan syirik kecil, misalnya disebutkan dalam hadis, “Yang saya khawatirkan terjadi pada anda adalah syirik kecil . Dalam hadits disebutkan tentang riya' atau beramal untuk mencari pujian.
    • Dalam hadits disebutkan kata syirik dalam bentuk nakirah (tidak ada alif lam di awal). Sebagaimana disebutkan dalam hadits, “Sesungguhnya mantra, jimat dan pelet adalah syirik ”. Yang dimaksud di sini adalah syirik kecil.
    • Apa yang dipahami para sahabat dari dalil bahwa perbuatan itu termasuk syirik kecil. Dalam masalah pemahaman dalil, para sahabat adalah orang yang lebih paham, mereka lebih memahami Al Quran dan hadis

(Lihat Rasa-il fil 'Aqidah, hal. 437-439)

Semoga bermanfaat bagi para pembaca Rumaysho. Com, saya berharap untuk memahami lebih banyak tentang syirik

 

Referensi

Rasa-il fil 'Aqidah, Dr. Muhammad bin Ibrahim Al Hamad, terbitan Daru Ibnu Khuzaimah, cetakan pertama, tahun 1423 H

Selesai disusun setelah 'Ashar 13 Rabi'ul Akhir 1436 H di Darush Sholihin Panggang

Oleh. Muhammad Abduh Tuasikal

Ikuti status kami dengan mengikuti FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom, Instagram RumayshoCom

Segera pesan buku Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal yang membahas masalah bisnis dengan judul "Manfaatkan Ilmu Sebelum Berdagang" di Ruwaifi Online Store. Com via sms +62 852 00 171 222 atau BB 27EACDF5 atau WA +62 8222 604 2114. Format kirim pesan. buku dagang#nama pemesan#alamat#no hp#nomor buku. Harga Rp. 30. 000,- untuk dua buku (belum termasuk biaya)

Saat ini masjid pesantren dibangun oleh Ustadz M. Abduh Tuasikal sedang direnovasi (dijadikan dua lantai) dan membutuhkan dana sekitar 1,5 miliar rupiah. Dana yang masih kurang untuk pembangunan tahap kedua, dibutuhkan sekitar 850 juta rupiah, kini terkumpul 350 juta rupiah

Bagi yang ingin menyalurkan bantuan renovasi masjid, silahkan ditransfer ke. (1)BCA. 8610123881, (2) BNI Syariah. 0194475165, (3) BSM. 3107011155, (4) BRI. 0029-01-101480-50-9 [semua atas nama. Muhammad Abduh Tuasikal]

Jika sudah transfer mohon konfirmasi ke nomor 0823 139 50 500 dengan contoh SMS konfirmasi. Rini# Jogja# Rp. 3. 000. 000#BCA#20 Mei 2012#renovasi masjid. Laporan donasi, silakan cek di sini

Ahlus Sunnah wal Jama'ah sepakat bahwa syirik adalah bentuk kemaksiatan terbesar kepada Allah Azza wa Jalla, syirik adalah kezaliman terbesar, dosa terbesar yang tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mengetahui tentang kemusyrikan dan berbagai bentuknya adalah cara untuk dapat menjauhinya sejauh mungkin

A. Pengertian Syirik
Syrik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah serta Nama dan Sifat-sifat-Nya [2]. Kata Sheikhul Islam Ibnu Taimiyyah. “Ada dua jenis politeisme; .

Katakanlah: Mereka menyeru orang-orang yang bukan tanpa Tuhan.

"Katakan. 'Serulah orang-orang yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuatan) seberat atom pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak memiliki andil dalam (penciptaan) langit dan bumi. dan tidak pernah di antara mereka yang menjadi pembantunya. ’” [Saba’. 22]

Kedua, syirik dalam Uluhiyyah, yaitu menyembah (berdoa) kepada selain Allah, baik berupa doa ibadah maupun doa masalah [3]. ”

Umumnya yang dilakukan manusia adalah mempersekutukan Uluhiyyah Allah dalam hal-hal yang khusus kepada Allah, seperti berdoa kepada selain Allah selain berdoa kepada Allah, atau mengalihkan bentuk ibadah seperti penyembelihan (kurban), nazar, shalat , dan seterusnya kepada selain-Nya

Oleh karena itu, barangsiapa menyembah dan berdoa kepada selain Allah berarti dia menempatkan ibadah di tempat yang salah dan memberikannya kepada orang yang tidak berhak, dan itu adalah kezaliman terbesar. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“...Sesungguhnya mempersekutukan (dengan Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar. [Luqman. 13]

Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu anhu, katanya. Utusan Allah, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, berkata

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ (ثَلاَثًا), قَالُوْا. بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ. َاْلإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ -وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ-. أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرِ. قَالَ. فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ

"Haruskah aku memberitahumu tentang dosa terbesar?" . ) Mereka (para sahabat) menjawab. “Tentu saja wahai Rasulullah. Dia berkata. “Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua. "- Saat itu dia bersandar lalu duduk tegak sambil berkata. - "Dan ingat, (yang ketiga) kata itu berbohong. ” kata narator. "Dia terus mengulanginya sampai kami berharap dia akan tutup mulut. ” [4]

Syirik (menyekutukan Tuhan) dikatakan sebagai dosa terbesar dan kezaliman terbesar, karena menyamakan ciptaan dan Khaliq (Pencipta) dengan hal-hal yang istimewa bagi Tuhan Yang Maha Esa. Barang siapa mempersekutukan Tuhan dengan sesuatu, maka dia telah menyamakannya dengan Tuhan dan ini adalah kezaliman yang paling besar. Zalim meletakkan sesuatu yang tidak pada tempatnya. [5]

Contoh orang musyrik antara lain adalah mereka yang berdoa kepada orang mati, baik itu Nabi, wali, atau lainnya. Perbuatan ini adalah syirik

Berdoa kepada selain Allah, seperti berdoa memohon, isti'anah (meminta pertolongan), istighatsah (meminta pertolongan di masa sulit) kepada orang mati, baik itu kepada Nabi, wali, habib, kyai, jin juga sebagai kuburan suci, atau meminta rezeki, meminta penyembuhan dari mereka, atau pohon dan selain Allah adalah syirik akbar (syirik besar)

Syekh Muhammad bin 'Abdil Wahhab, semoga Allah merahmatinya, berkata. “Barangsiapa yang mengalihkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, maka dia adalah musyrik yang kafir. ” [6]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

;

“Dan barangsiapa menyembah tuhan lain selain Allah, padahal tidak ada satu pun dalil baginya tentang itu, maka perhitungannya ada pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak beruntung. ” [Al-Mukminun. 117][7]

B. Ancaman Bagi Orang Yang Melakukan Syirik
1. Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mengampuni orang yang melakukan syirik kepada-Nya, jika mereka mati dalam kemusyrikan mereka dan tidak bertobat kepada Allah. Allah Azza wa Jalla berfirman.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُْرَكَ بِِِ وَيَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذلِكَ لِمْ يَشَاُُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa kemusyrikan, dan Dia mengampuni segala dosa selain (kemusyrikan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah (melakukan syirik), maka sesungguhnya dia telah melakukan dosa besar. " [An-Nisa'. 48] Lihat juga [An-Nisaa'. 116]

2. Surga diharamkan bagi orang musyrik.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

إِنَّهُ مَنْ يُُشرِكْ بِلَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ الَّهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ وَمَاْاهُ النَّرُ .

“Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sesungguhnya Allah mengharamkan surga baginya, dan tempat tinggalnya adalah Neraka, bahkan tidak ada penolong bagi orang-orang yang zalim. ” [Al-Maa-idah. 72]

3. Syirik menghapus pahala semua perbuatan baik.
Allah Azza wa Jalla berfirman.

وَلَوْ َشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Jika mereka mempersekutukan Allah, maka hilanglah amal perbuatan mereka. ” [Al-An’aam. 88]

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala

;

“Dan sesungguhnya telah diturunkan kepadamu dan kepada (para nabi) sebelum kamu. 'Jika kamu mempersekutukan (dengan Allah), pastilah batal amalmu dan kamu pasti termasuk orang-orang yang merugi. ’” [Az-Zumar. 65]

Kedua ayat ini menjelaskan bahwa barang siapa yang meninggal dalam keadaan musyrik, maka semua amal kebaikan yang telah dilakukannya akan dihapus oleh Allah, seperti shalat, puasa, sedekah, silaturahmi, membantu fakir miskin, dan lain-lain.

4. Orang musyrik itu halal darah dan hartanya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

فَاقْrameُلوا الْمُشْرِكِينedit حَيْثُ وَجَدْمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْسُرُوُمْ و bersungguh bersenda

".. Kemudian bunuh orang-orang musyrik di mana pun kamu menemukan mereka, dan tangkap mereka. Kelilingi mereka dan awasi di tempat pengamatan…” [At-Taubah. 5]

Utusan Allah, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, berkata

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ، عَصَمُوْا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ اْلإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan (tuhan) yang benar-benar disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukan itu, maka saya melindungi darah dan harta mereka kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka adalah dengan Allah Azza wa Jalla. ”[8]

Baca Juga   Perbedaan Antara Al-Bara' Dan Wajib Bertaubat Adalah Baik

Syirik adalah dosa besar yang paling besar, tirani yang paling zalim dan kejahatan yang paling jahat

C. Jenis Syirik
Ada dua jenis Syirik. Syirik Besar dan Syirik Kecil.

1. Syirik Besar
Syirik Besar adalah mengubah bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdoa kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepada-Nya dengan menyembelih hewan kurban atau nazar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau setan, dan lain-lain. Atau seseorang yang takut pada orang mati (mayat) yang (menurut perkiraannya) akan mencelakainya, atau mengharapkan sesuatu dari selain Allah, yang tidak memiliki kekuatan untuk memberi manfaat atau bahaya, atau seseorang yang meminta sesuatu dari selain Allah. , dimana tidak ada manusia yang mampu memberikannya selain Allah, seperti mengabulkan keinginan, menghilangkan kesulitan dan lain-lain dari berbagai bentuk ibadah yang tidak dapat dilakukan kecuali hanya ditujukan kepada Allah semata. [9] Allah Ta'ala berfirman.

دَعْوَاهُمْ فِيهَا بُحَانَكamah

“Doa mereka di dalamnya adalah, 'Subhanakallahumma,' dan salam mereka adalah. Damai sejahtera besertamu. ’ Dan akhir dari doa mereka adalah. Alhamdulillahi Rabbil 'alamin. ’” [Yunus. 10]

Syirik besar dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan membuatnya tetap berada di Neraka, jika ia meninggal dalam keadaan syirik dan tidak bertaubat darinya.

Ada banyak syirik besar [10], sementara di sini hanya akan disebutkan empat jenis. [11]

Syirik shalat, yaitu selain berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdoa kepada selain-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ d َعَوُا اللَّهَ مُخْلِسِينَ لَهُ الدِين mengambil فرِّ إِذekerْ اُ ا orang bersenda

“Maka ketika mereka menaiki kapal mereka berdoa kepada Tuhan dengan mensucikan ketaatan mereka kepada-Nya; . ” [Al-‘Ankabuut. 65]

Niat, keinginan dan tujuan syirik, yaitu ia mengarahkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, Kami pasti akan membalas mereka dengan penuh pekerjaan mereka di dunia dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Mereka itu adalah orang-orang yang tidak memperoleh keuntungan di akhirat, kecuali Neraka dan musnah di akhirat apa yang telah mereka usahakan di dunia ini dan apa yang telah mereka kerjakan akan sia-sia. ” [Hud. 15-16]

Syirik ketaatan, yaitu menaati selain Allah dalam hal kemaksiatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Mereka menjadikan ulama dan rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (mereka juga menjadikan Tuhan) al-Masih putra Maryam; . Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. ” [At-Taubah. 31]

Shirik mahabbah (cinta), yaitu menyamakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan selain-Nya dalam urusan cinta

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

“Dan di antara manusia ada yang menyembah tandingan selain Allah; . Adapun orang-orang yang beriman, kecintaannya kepada Allah sangat besar. Dan seandainya orang-orang yang zalim mengetahui ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat), bahwa segala kekuasaan adalah milik Allah, dan bahwa Allah sangat berat siksa-Nya (pasti mereka akan menyesalinya). ” [Al-Baqarah. 165]

2. Syirik Kecil
Syirik kecil tidak membuat pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi mereduksi tauhid dan merupakan wasilah (jalan, perantara) menuju syirik besar.
Ada dua jenis syirik kecil.

Syirik zahir (nyata), yaitu syirik kecil berupa perkataan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya bersumpah dengan selain Nama Allah Subhanahu wa Ta'ala

Utusan Allah, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, berkata

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah melakukan kekufuran atau syirik. ” [12]

Syirik dan kufur yang dimaksud di sini adalah syirik dan kufur kecil

Qutailah binti Shaifi al-Juhaniyah Radhiyallahu anhuma mengatakan bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berkata. "Sesungguhnya kamu melakukan syirik. Kamu bilang. 'Dengan kehendak Tuhan dan kehendakmu,' dan berkata. 'Demi Ka'bah. ’” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat ketika ingin bersumpah berkata

وَرَبِّ الْكَعْبَةِ, وَأَنْ يَقُوْلُوْا. مَاشَاءَ اللهُ ثُمَّ شِئْتَ

"Demi Tuhan, Pemilik Ka'bah," dan berkata. "Atas kehendak Tuhan kemudian atas kehendakmu. '”[13]

Contoh syirik lainnya dalam bentuk ucapan adalah kata-kata

مَا شَاءَ اللهُ وَشِئْتَ

"Dengan kehendak Tuhan dan keinginanmu. ”

Pidato itu salah, dan kebenarannya

مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شِئْتَ

“Dengan kehendak Tuhan, maka karena kehendakmu. ”

Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah SAW bersabda

إِذَا حَلَفَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَقُلْ. مَا شَاءَ اللهُ وَشِئْتَ, وَلَكِنْ لِيَقُلْ. مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شِئْتَ

“Apabila salah seorang dari kalian bersumpah, janganlah diucapkan. 'Dengan kehendak Tuhan dan keinginanmu. ' Tapi biarkan dia berkata

مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شِئْتَ

'Atas kehendak Tuhan maka kehendakmu. '”[14]

Kata ثُـمَّ (maka) menunjukkan urutan yang berurutan, artinya menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

“Dan kamu tidak dapat berharap (menempuh jalan itu) kecuali jika Allah, Tuhan semesta alam, berkehendak. ” [At-Takwir. 29]

Adapun contoh kesyirikan dalam perbuatan, seperti memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai penolak atau penangkal marabahaya. Seperti menggantung jimat (tamimah [15]) karena takut 'ain (mata jahat) atau yang lainnya. Jika seseorang meyakini bahwa kalung, benang atau jimat itu ikut serta dalam menolak marabahaya dan menghilangkannya, maka perbuatan ini syirik asyghar, karena Allah tidak menjadikan sebab-sebab (hilangnya marabahaya) dengan hal-hal tersebut. Adapun jika dia berkeyakinan bahwa dengan memakai gelang, kalung atau yang lainnya dia dapat menolak atau mengusir bahaya, maka perbuatan tersebut termasuk syirik besar (great syirik), karena dia bergantung kepada selain Allah. [16]

Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang), dan lain-lain. Seperti melakukan suatu amalan tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ingin mendapatkan pujian orang, misalnya dengan memperindah shalatnya (karena dilihat orang) atau bersedekah agar terpuji dan memperindah suaranya dalam membaca (Al-Qur'an) sehingga agar orang lain dapat mendengarnya, sehingga mereka menyanjung atau memujinya

Baca Juga Keturunan Nabi Isa Alaihissallam di Akhir Zaman

Jika suatu perbuatan baik dicampur dengan riya', maka perbuatan itu tertolak, maka Allah memerintahkan kita untuk beramal dengan ikhlas. kata Allah Ta'ala

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

"Katakan. 'Sesungguhnya aku hanyalah manusia sepertimu yang diwahyukan kepadaku. 'Bahwa sesungguhnya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa. “Barang siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaknya dia mengerjakan amal saleh dan tidak menyekutukan siapapun dalam beribadah kepada Tuhannya. ” [Al-Kahfi. 110]

Artinya, katakanlah (wahai Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam) kepada orang-orang musyrik yang mengingkari kenabianmu. "Memang, aku hanya manusia sepertimu. “Maka barang siapa yang menganggap aku (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam) pendusta, hendaklah dia membawa apa yang dibawa oleh Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengetahui yang ghaib, yaitu tentang hal-hal ghaib yang pernah beliau sampaikan sebelumnya, seperti tentang Ashhaabul Kahfi, tentang Dzul Qarnain, atau hal-hal ghaib lainnya, kecuali (terbatas) pada apa yang Allah SWT Ta'ala telah diturunkan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengumumkan bahwa tuhan yang mereka sembah dan sembah tidak lain adalah Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala mengumumkan bahwa siapa pun yang berharap untuk bertemu dengan-Nya - yaitu untuk menerima imbalan dan kebaikan-Nya - harus melakukan amal saleh yang sesuai dengan syariat-Nya, dan tidak mempersekutukan apapun dalam menyembah Tuhannya. Perbuatan ini dimaksudkan untuk mencari ridha Allah Ta'ala saja, yang tidak ada sekutu bagi-Nya

Kedua hal itu (amal saleh dan tidak menyekutukan Allah) merupakan rukun-rukun amalan yang diterima (diterima). Artinya, harus benar-benar ikhlas demi Allah (hindari kemusyrikan) dan harus sesuai dengan syariat (Sunnah) Rasulullah SAW. [17]

Utusan Allah, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, berkata

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ, فَقَالُوْا. وَمَا الشِّرْكُ الْالأَصْغَرُ, يَا رَسُوْلَ اللهِ? . اَلرِّيَاءُ

“Sesungguhnya yang paling kutakutkan darimu adalah sedikit syirik. tanya mereka (Para Sahabat). “Apa syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” . "Itu riya'. ” [18]

Termasuk juga dalam syirik, yaitu orang yang beramal untuk kepentingan duniawi, seperti orang yang menunaikan ibadah haji atau jihad untuk mendapatkan harta.

Sebagaimana dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

Λَعِسَ عَبْدُ الدِِّنَارِ, λمعِسَ عَبْدُ الدِّرَحِ, λَعِسَ عَ ال ال bersepatan ا kata

Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamishah, celakalah hamba khamilah. Kalau diberi senang, tapi kalau tidak diberi marah. ”[20]

Apa saja contoh syirik khafi?

Khafi Syirik adalah politeisme atau menyekutukan Tuhan yang dilakukan secara diam-diam. Contohnya percaya pada kekuatan sosok yang harus dipuja dan dipuji.

Suka

Seperti - seperti syirik , seperti dalam Islam terbagi menjadi dua yaitu, politeisme akbar dan politeisme ashghar. Shirik akbar membuat seseorang yang melakukannya keluar dari Islam, sedangkan shirik ashghar tidak sampai keluar dari Islam, tapi bisa jadi cikal bakal syirik akbar.

Apa itu syirik khafi?

Khafi syirik (tersembunyi) adalah syirik yaitu antara shirik akbar dan shirik asghar. Atau dengan kata lain, politeisme yang mungkin termasuk politeisme akbar atau < / a> politeisme ashghar.

Apa yang dimaksud syirik khafi jelaskan dan berikan contohnya?

Selain Shirik Jali , juga dikenal sebagai SHIRIK KHAFI yakni perbuatan menyekutukan Allah SWT secara sembunyi-sembunyi, tidak nyata dan terang-terangan seperti Jali syirik . CONTOH syirik khafi ini adalah contoh ibadah tapi tujuannya bukan untuk Allah SWT melainkan sesuatu selain Allah.