Potensi hutan negara di Jawa Tengah seluas ± 647.133, Ha, terdiri dari :
Hutan Negara memiliki potensi untuk mendukung pengembangan tanaman pangan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 81/Menlhk/Setjen/ Kum.1/10/2016 tentang Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan kawasan Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Berdasarkan Peraturan tersebut bahwa jenis komoditas pangan yang dapat dikembangkan dalam kawasan hutan adalah padi, jagung, tebu dan ternak. Saat ini sedang dilakukan kerjasama antara PTPN IX dan Bulog melalui anak perusahannya PT. Gendis Multi Manis dengan Perhutani untuk pengembangan tanaman tebu melalui mekanisme agroforestry. Lokasi dan luas areal yang akan dikerjasamakan yaitu :
(Visited 3.315 times, 1 visits today)
Ilustrasi kelapa sawit salah satu sumber daya alam, sebutkan pengertian sumber daya alam, cara memanfaat sumber daya alam yang ada di Pulau Jawa, Sulawesi Tenggara /Dok. Kementan PORTAL PURWOKERTO - Indonesia adalah negara kaya raya yang memiliki banyak sumber daya alam. Iklim tropis menjadikan negara kepulauan ini kaya dengan sumber daya bidang pertanian kehutanan perkebunan. Pengertian dari sumber daya alam itu sendiri adalah merupakan semua kekayaan alam, baik berupa benda mati maupun makhluk hidup, yang berada dalam suatu tempat yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contohnya air, batu bara, dan minyak bumi. Masyarakat dapat memanfaatkan SDA dengan cara dengan menambang barang tambang (menggunakan alat/mesin maupun manual). Sebutkan pengertian sumber daya alam, cara memanfaa, Sumber Daya Alam yang ada di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera Utara. Baca Juga: Bunyi Pantul yang Terdengar Sebelum Bunyi Asli Selesai Dikirimkan Dinamakan Apa? Simak Penjelasannya >Pada tumbuhan dan hewan, dengan cara memelihara tumbuhan ataupun hewan yang dapat menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Contoh dari sumber daya alam yang ada di Indonesia antara lain kelapa, karet, kakao, tembakau, kopi, sagu, rotan kelapa sawit kayu (hasil hutan) Contohnya air, batu bara, dan minyak bumi sumber daya alam bidang pertanian perkebunan kehutanan hingga perikanan. Sebutkan pengertian sumber daya alam, cara memanfaa, Sumber Daya Alam yang ada di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi Tenggara. Sumetera Utara
SAWAH dengan kombinasi pabrik tapioka di Sumedang, yang merupakan industri sinergis pengolahan singkong, tahun 1910-1940, difoto oleh Wijnand Kerkhoff.* CITRA Pulau Jawa yang dikenal sebagai kawasan subur dan penting di Indonesia, sering dilontarkan dan menjadi bahan kepentingan banyak pihak. Suburnya lahan, kekayaan alamnya, maupun keindahannya, sejak lama menarik hati dan memancing banyak pihak ingin menguasainya, yang berlangsung sejak masa lalu, kini, bahkan ke depan. Pengakuan Pulau Jawa, terutama Jawa Barat daerah yang sebagai kekayaan alam terbesar dan terindah di dunia, diantaranya muncul dari pihak Inggris pada zaman kolonial Belanda lalu. Gambaran tersebut terdapat pada buku Javanese Panorama, ”A further account of the world’s richest island with some intimate pictures of life among the people of its lesser known regions”, oleh HW Ponder, diterbitkan oleh Seeley, Sevice & Co Ltd, di London, Inggris dan dicetak oleh The Riverside Press, Edinburg, Skotlandia, tahun 1942 (semasa Perang Dunia II), dan diarsipkan sejak tahun 1943 oleh National Library of Australia yang masih tersimpan hingga kini. Dalam pandangan HW Ponder, Pulau Jawa adalah sebuah ”taman yang sangat besar” karena lahan yang subur, panomara sangat indah, dengan suasana nikmat. Pulau Jawa diilustrasikan sebagai tempat dikelilingi populasi pohon kelapa, sumber daya alam melimpah, dikelilingi pegunungan, hamparan, pemandangan sawah yang menakjubkan, aneka buah-buahan dan aneka pangan lainnya, aneka bunga, aspek kehidupan masyarakatnya, kerajinan bambu, wayang golek, sayuran, selera humor masyarakatnya, dan dikombinasikan kehadiran peradaban modern yang disesuaikan karakteristik alamnya. HW Ponder pun memperhatikan aspek pasokan pangan, dengan menyebutkan daerah Jawa Barat adalah kawasan paling subur di Pulau Jawa. Di Jawa Barat penanaman padi umumnya dapat diusahakan sepanjang tahun, tetapi di Jawa Tengah dan Jawa Timur penanaman padi sulit diusahakan saat musim kemarau. Khusus di Jawa Barat pula, HW Ponder melihat sebuah perkembangan pesat kemakmuran semenjak industri perkebunan komoditas teh yang dibangun Belanda menjadi kuat di pasar dunia. Kultur masyarakat yang melekat dengan minuman teh, membuat ikon bagi masyarakat Jawa Barat yang mendunia, sehingga di mana-mana pada masa itu bermunculan kedai teh di perkotaan sampai warung teh di perkampungan. Orang-orang Eropa dan Australia kemudian mengetahui dan menjadikan Jawa Barat sebagai tujuan tempat yang nikmat untuk minum teh, terutama di Bandung dan Garut. Kekayaan sumber daya alam di Pulau Jawa lainnya, dicatat adalah komoditas perkebunan karet, kina, kopi, tebu berikut pabrik gula, dll, yang menyerap banyak tenaga kerja. Sedangkan komoditas buah-buahan yang dinilai HW Ponder sangat menonjol di Pulau Jawa, adalah jeruk dan nangka yang rasanya sangat manis dan segar. Buah jeruk yang banyak terdapat di Pulau Jawa pada masa itu, adalah jeruk keprok, jeruk bali, dan jeruk sambal, yang sukses diusahakan pada kawasan ketinggian, di mana perbanyakan populasi saat itu sudah menggunakan sistem cangkokan. Page 2
Dalam soal makanan, HW Ponder pun pun juga terkagum dengan cara memasak maupun berbagai peralatan penyimpanan masakan oleh masyarakat pribumi, khususnya umat Islam yang dinilainya mengutamakan kebersihan, manfaat gizi, dan kelayakan konsumsi. Diakuinya, apa yang dilihatnya itu berbeda dengan masyarakat Eropa, yang menurutnya sebenarnya sebagian masih tergolong ”kaum barbar” dalam cara konsumsi. Walau demikian, HW Ponder pun mengkritisi pula karakter banyak masyarakat pribumi di Jawa">Pulau Jawa, yang dinilainya terlena dengan kekayaan sumber daya alamnya, serta terlalu terbuka terhadap bangsa luar. Latar belakang itu, menjadi salah satu penyebab utama banyak pihak luar dengan mudah menguasai sumber daya alam Jawa">Pulau Jawa, sehingga masyarakat pribumi kemudian menjadi ”jongos” di negerinya sendiri. Perkebunan
Salah seorang tokoh senior pelaku usaha perkebunan asal Jawa Barat, Rachmat Badruddin menyebutkan, secara umum sebenarnya masih potensial ke depan sebagai andalan perekonomian negara. Perlu keseriusan, kekompakan, serta komitmen para pemangku kepentingan sektor perkebunan, apalagi eksistensinya sangat berkaitan dengan perputaran perekonomian, mulai perdesaan, perkotaan, dan dunia. Rachmat Badruddin yang juga menjadi Ketua Dewan Teh Indonesia, mengatakan, eksistensinya berbagai unit perkebunan, sekaligus benteng kultur masyarakat perdesaan. Tak heran, banyak pengelola unit perkebunan, terutama yang mengusahakan teh, sampai kini berupaya memelihara berbagai kultur masyarakat setempat sebagai perekat kekompakan dengan lingkup perkebunan. Ia mencontohkan, di lingkungan Grup PT Kebepe Chakra, yang merupakan perusahan miliknya, pada peringatan HUT ke-60 tahun, juga menggelar hiburan wayang golek bagi para karyawannya, di Perkebunan Nagara Kanaan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu. Disebutkan, wayang golek masih merupakan kultur yang melekat pada kalangan masyarakat perkebunan di Jawa Barat, yang banyak menarik minat orang-orang Eropa menyaksikan saat berkunjung. ”Masih eksisnya banyak unit perkebunan di Jawa Barat, merupakan kekayaan tak ternilai harganya dan manfaatnya bagi negara Indonesia. Kejayaan maupun goncangan usaha sudah hal biasa dialami kalangan perkebunan, tetapi diharapkan dapat terpelihara, lestari, dan kembali memberi manfaat besar, setelah para pendahulu kita dengan susah payah menasionalisasikannya dari tangan asing di masa lalu,” ujar Rachmat Badruddin.*** |