Skoliosis adalah penyakit Kelainan pada tulang yang disebabkan oleh

Skoliosis adalah penyakit Kelainan pada tulang yang disebabkan oleh

Penyakit

Skoliosis adalah penyakit Kelainan pada tulang yang disebabkan oleh

Skoliosis adalah gangguan atau kelainan tulang belakang yang ditandai dengan kelengkungan abnormal pada tulang tersebut. Normalnya, tulang belakang memebntuk kurva dari bahu ke bawah dan terlihat lurus dari belakang. Tulang hanya akan terlihat sedikit melengkung jika dilihat dari samping.

Sedangkan pada penderita skoliosis, tulang terlihat melengkung ke samping meski dilihat dari arah belakang. Lengkungan biasanya membentuk huruf “S”atau “C”.

Terdapat tiga jenis skoliosis, yaitu:

  • Skoliosis idiopatik
  • Skoliosis congenital
  • Skoliosis neurologis

Skoliosis dapat menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu:

  • Masalah jantung dan paru-paru. Pada kasus skoliosis yang parah atau tulang belakang yang melengkung lebih dari 70 derajat, penderitanya akan mengalami kesulitan bernapas. Selain itu jantung juga akan mengalami kesulitan untuk memompa darah ke seluruh tubuh akibat tertekannya jantung dan paru-paru oleh rongga dada.
  • Masalah punggung. Biasanya nyeri punggung jangka panjang dan artritis banyak dikeluhkan oleh orang dewasa yang menderita skoliosis sewaktu kecil.

Artikel Lainnya: 7 Tipe Skoliosis dan Penyebabnya

Skoliosis adalah penyakit Kelainan pada tulang yang disebabkan oleh

Penyebab skoliosis dapat dibedakan sesuai dengan jenisnya, antara lain:

  • Skoliosis idiopatik
    Pada skoliosis tipe ini tidak diketahui penyebab skoliosis secara pasti. Itulah sebabnya skoliosis sulit untuk dicegah. Namun hamper 80 persen penderita skoliosis termasuk dalam kategori ini.
  • Skoliosis kongenitas
    Penyebab skoliosis tipe ini karena proses pembentukan tulang belakang yang tidak sempurna/ atau tumbuh normal sewaktu bayi masih dalam kandungan.
  • Skoliosis degeneratif
    Jenis skoliosis yang satu ini terjadi akibat kerusakan tulang belakang yang berlangsung secara perlahan-lahan. Beberapa penyakit seperti Parkinson dan osteoporosis diduga turut memicu terjadinya skoliosis degeneratif.

Artikel Lainnya: Kapan Pengidap Skoliosis Harus Dioperasi? Ini Penjelasannya

Skoliosis adalah penyakit Kelainan pada tulang yang disebabkan oleh

Dari riwayat penyakitnya, pertama-tama gejala skoliosis tidak dikeluhkan adanya nyeri. Biasanya skoliosis baru disadari oleh orangtua ketika anak beranjak besar, yaitu terlihat bahu yang tidak sama tinggi atau pinggul yang tidak sama. Pada keadaan ini, biasanya derajat pembengkokan kurva sudah lebih dari 30 derajat.

Skoliosis adalah penyakit Kelainan pada tulang yang disebabkan oleh

Diagnosis skoliosis dapat dilakukan lewat pemeriksaan fisik. Pemeriksaan meliputi area bahu, tulang belakang, tulang rusuk, dan pinggul. Tujuannya adalah untuk melihat adanya lengkungan abnormal atau tonjolan pada bagian tersebut.

Selain pemeriksaan fisik, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Sinar X dan rontgen. Penggunaan prosedur radiasi diperlukan untuk mendapatkan gambaran citra tulang belakang.
  • MRI. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakangelombang radio dan magnet untuk mendapatkan citra tulang belakang dan jaringan di sekitarnya.
  • CT Scan. Proses pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan gambaran kerangka tulang dalam bentuk 3 dimensi.

Artikel Lainnya: Amankah Pengidap Skoliosis Hanya Menggunakan Brace Skoliosis?

Skoliosis adalah penyakit Kelainan pada tulang yang disebabkan oleh

Pengobatan skoliosis dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan lengkungan tulang belakang. Selain itu dokter juga akan mempertimbangkan faktor usia dan jenis skoliosis. Namun pada umumnya, penanganan yang dapat dilakukan adalah:

  • Observasi. Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat, yaitu 25 derajat pada tulang yang masih tumbuh atau 50 derajat pada tulang yang sudah berhenti pertumbuhannya. Rata-rata tulang berhenti tumbuh pada saat usia 19 tahun.
  • Orthosis. Ini merupakan penggunaan alat penyangga yang dikenal dengan nama brace. Biasanya indikasi pemakaian alat ini adalah derajat pembengkokan sekitar 30-40 derajat, terdapat progresifitas peningkatan derajat sebanyak 25 derajat.
  • Operasi. Tidak semua skoliosis memerlukan operasi. Indikasi dilakukannya operasi pada skoliosis adalah progresifitas peningkatan derajat pembengkokan 40-45 derajat pada anak yang sedang tumbuh, terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat orthosis, terdapat derajat pembengkokan 50 derajat pada orang dewasa.

Skoliosis adalah penyakit Kelainan pada tulang yang disebabkan oleh

Klikdokter

Oleh : dr. Larona Hydravianto, M.Kes, Sp.OT

Mungkin masih banyak orang yang mengabaikan pentingnya menjaga tulang belakang. Padahal tulang belakang yang terhubung dengan banyak saraf ini bisa menyebabkan banyak penyakit. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan buruk seperti duduk tidak tegak adalah skoliosis (punggung bengkok).

Skoliosis adalah penyakit Kelainan pada tulang yang disebabkan oleh

Skoliosis adalah salah satu kelainan bentuk tulang belakang yang dapat terjadi akibat kesalahan aktivitas yang dilakukan terus-menerus sehingga ada perubahan bentuk di tulang bagian belakang. Posisi duduk yang salah juga akan menyebabkan banyak penyakit seperti nyeri punggung, sakit leher, badan pegal-pegal dan jika hal ini terus dibiarkan, maka akan terjadi perubahan bentuk tulang belakang. Salah satunya adalah skoliosis (tulang belakang melengkung ke samping). 

Skoliosis terbagi atas dua jenis yaitu struktural dan non struktural (fleksibel). Jenis skoliosis stuktural terbilang yang paling susah untuk disembuhkan. Proses penyembuhannya terbilang sulit, sehingga pemeriksaan dini sangat perlu dilakukan untuk mencegah skoliosis yang parah. Skoliosis parah (severe scoliosis) adalah skoliosis dengan sudut kurva lebih dari 90o (Pembengkokan). Biasanya pembengkokannya hampir 100 derajat,

Tulang belakang yang normal seharusnya lurus. Jika ada kemiringan, dapat menyebabkan saraf tertekan atau terjepit. Ini yang membuat Anda sering pusing, pegal, mudah lelah bahkan mempengaruhi kondisi kesehatan mata.

Gejala Skoliosis idiopatik biasanya berjalan perlahan, tidak disertai nyeri pada awalnya. Sebagian besar penderita datang dengan keluhan tulang belakang bengkok, tidak simetris atau tidak sama tinggi antara bahu kanan dan kiri. Pemeriksaan skoliosis meliputi pengecekan bentuk dan pergerakan tulang belakang, kemudian maturitas skeletal pasien. Disamping itu perlu dilakukan pengukuran panjang tungkai dan pemeriksaan neurologis, serta kelainan pada bagian tubuh yang lain seperti jantung, kulit, mata, dll.

Skoliosis dapat ditangani dengan jalan operasi dan non-operasi. Kedua jenis perawatan skoliosis ini bertujuan untuk menghentikan progresivitas tulang, menyeimbangkan bentuk tubuh, dan membuat tulang belakang yang bengkok lebih lurus.

Yang penting pada skoliosis adalah deteksi dini. Umumnya lengkungan skoliosis dapat diobati tanpa tindakan bedah jika kelainan ini diketahui sejak dini dan sudut kelengkungan belum terlalu besar. Salah satu cara deteksi dini skoliosis adalah dengan skrining skoliosis di sekolah-sekolah.

Skoliosis merupakan kelainan orthopedik yang memerlukan penanganan khusus.

Tujuan pengobatan :

  1. Mencegah progresivitas pada skoliosis ringan sampai sedang
  2. Melakukan koreksi dan stabilisasi pada skoliosis yang berat.

Cara non-operasi dapat dilakukan dengan melakukan olahraga seperti berenang, peregangan tubuh atau stretching, fisioterapi, dan olahraga punggung. Berbagai tindakan ini dilakukan untuk menguatkan otot punggung. Cara-cara ini dilakukan untuk mencegah bertambahnya sudut skoliosis dan untuk membuat postur tubuh lebih baik. 

Jika derajat skoliosis antara 20 hingga 40 derajat pada pasien matur, penderita skoliosis perlu menggunakan bantuan rangka atau brace. Sedangkan pada skoliosis dengan kurva pembengkokan di atas 40 derajat harus dilakukan tindakan operatif. 

Operasi dilakukan untuk menghentikan progresifitas (mencegah pembengkokan semakin buruk) serta bertujuan mengoreksi (meluruskan) tulang yang bengkok. Sekarang pasien skoliosis cukup beruntung karena RSUD Sidoarjo kini telah dapat melakukan tindakan operatif untuk pasien skoliosis

Indikasi operasi:

  1. Operasi dilakukan apabila terdapat sudut lebih dari 40° atau terjadi progresivitas dari sudut sebelum usia penderita mencapai dewasa.
  2. Apabila terdapat deformitas yang memberikan gangguan.
  3. Pengobatan konservatif yang tidak berhasil.
  4. Tujuan pengobatan adalah :
  5. Mencegah /menghentikan progresifitas
  6. Melakukan koreksi (meluruskan) tulang belakang
  7. Menghilangkan nyeri
  8. Membuat bentuk punggung lebih baik
  9. Meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hidup pasien

Agar kondisi tulang belakang tetap pada kondisi prima maka cobalah lakukan beberapa hal mudah berikut:

Agar dapat membuat tulang belakang tegak dan pada tempatnya diperlukan 400 otot, berbagai urat (ligamen) serta pengikat sendi. Wow banyak sekali bukan? Ini lah mengapa banyak orang mengatakan jika berjalan mustilah tegak. Karena dengan kita berjalan tegak lengkungan alami tulang belakang kita akan terjaga.

Seringkali kita disaat membaca, menonton ataupun bersantai-santai sambil duduk terkadang kita membungkuk dikarenakan pegal, capek bahkan tidak jarang kita merasa nyaman saat duduk membungkuk. Berhati-hatilah bila sudah keseringan melakukan hal tersebut akan membuat lengkungan tulang belakang kita berubah. Dengan duduk tegak dengan bahu yang rileks akan lebih baik bagi tulang kita.

Olahraga sangatlah berpengaruuh bagi kesehatan tubuh kita. Otot merupakan alat gerak aktif yang ada pada tubuh kita. Dengan berolahraga tentunya akan berpengaruh terhadap kekuatan serta kelenturan otot. Seperti yang sudah disebutkan bahwa untuk membuat tulang belakang tegak memerlukan 400 otot, dari sekian banyak otot tersebut, otot perut dan otot punggung merupakan otot terpenting dalam bekerjasama menyokong serta membuat tulang belakang agar tetap lentur.

Jika Olahraga sudah tidak asing lagi dalam kesehatan tentunya nutrisi pun mengikuti. Tulang memerlukan nutrisi yang baik untuk memperkuatnya. Vitamin D mampu meningkatkan daya serap kalsium dan perkembangan tulang. Sedangkan kalsium mendukung tulang serta struktur gigi. Bila kedua nutrisi tersebut terpenuhi secara seimbang maka tulang yang kuat pun akan tercipta. Untuk itu perhatikanlah kedua nutrisi penting ini dalam makanan yang anda makan setiap harinya.

  1. Jauhi Kebiasaan yang tidak seimbang

Gaya hidup yang salah dapat membuat diri anda terkena penyakit skoliosis. Dalam hal ini aktifitas yang menggunakan salah satu bagian tubuh. Seperti menggendong tas dengan menggunakan salah satu bagian pundak. Bila terlalu sering melakukan hal tersebut maka akan berdampak pada tulang belakang anda.

Setelah mengatahui penjelasan diatas maka segerakanlah lakukan penanganan dan pemeriksaan dini sejak awal untuk mencegah terjadinya kelainan pada bentuk lengkungan tulang belakang Anda.