Berdasarkan peta diatas pernyataan yang benar rute persebaran islam adalah

Berdasarkan peta diatas pernyataan yang benar rute persebaran islam adalah
10 masjid raksasa. ©Reuters

JABAR | 7 Januari 2021 08:15 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Masuknya Islam di Indonesia dipelopori oleh pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat, India. Proses perkembangan Islam di Indonesia sendiri tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan militer, melainkan penyebaran Islam dilakukan secara damai dan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.

Kedatangan Islam di Indonesia telah membawa tamaddun (kemajuan) dan kecerdasan. Islam telah banyak mengubah kehidupan-kehidupan sosial budaya dan tradisi kerohanian di masyarakat Indonesia. Dengan pengaruh ajaran Islam, Indonesia menjadi lebih maju dalam bidang perdagangan terutama dalam hubungannya dengan perdagangan internasional dengan Timur Tengah. Khususnya bangsa Arab, Persia, dan India.

Berkat para pedagang muslim inilah kemudian Islam diperkenalkan dengan cara bertahap dan perlahan ajaran Islam bertoleran serta persamaan derajat antara sesama makhluk. Hal ini menarik bagi masyarakat Indonesia mengingat selama ini kebudayaan Hindu-Budha justru lebih menekankan pada perbedaan derajat atau kasta. Sampai pada akhirnya sebagian besar masyarakat di Indonesia memeluk agama Islam.

Namun ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai datangnya Islam ke Indonesia. Berikut ini informasi mengenai proses masuknya Islam ke Indonesia, lengkap dengan perkembangannya telah dirangkum dari lib.ui.ac.id:

2 dari 4 halaman

Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia. Dinamakan teori Gujarat karena berpatokan pada pandang bahwa masuknya Islam ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat. Ada dugaan bahwa pencipta dasar teori ini adalah Snouck Hurgronje.

Teori ini berpaku pada kenyataan mengenai hubungan India dengan Indonesia yang sudah lama terjalin, serta inskripsi tertua mengenai Islam yang terdapat di Sumatera, membuktikan bahwa hubungan antara Sumatera dan India sangat erat.

Dapat disimpulkan bahwa para ahli menyatakan pendapat tersebut menganut kebudayaan Hindu, membuat seakan-akan segala perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya serta agama di Indonesia tidak lepas dari pengaruh India.

3 dari 4 halaman

Teori ini sendiri dicetuskan oleh Hamka di dalam pidatonya saat Dies Natalis di PTAIN ke-8 di Yogyakarta pada tahun 1958. Dalam hal ini Hamka berpendapat bahwa ia menolak pandangan yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat.

Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-13, sebab pada kenyataannya pada tersebut di Indonesia sudah berdiri suatu politik Islam. Jadi sudah barang tentu Islam telah masuk ke Indonesia jauh sebelumnya, yakni sekitar abad ke-7 Masehi atau pada abad pertama Hijriyah.

Jika dihubungkan dengan penjelasan dari studi kepustakaan Arab kuno, disebutkan al-Hind sebagai India atau pulau-pulau Cina. Maka besar kemungkinan pada abad ke-2 SM bangsa Arab telah sampai di Indonesia. Bahkan Arab sebagai bangsa asing pertama kali sampai di Nusantara.

4 dari 4 halaman

Pencetus teori Persia adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat yang berpendapat bahwa masuknya Islam ke Indonesia dan berkembang, berasal dari Persia yang singgah ke Gujarat yang terjadi sekitar abad ke-13.

Pandangan teori ini berbeda dengan teori Gujarat dan Mekkah. Dalam teori ini lebih memutuskan kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia, dan disinyalir memiliki persamaan dengan Persia. Di antaranya sebagai berikut:

  1. Peringatan Asyura atau 10 Muharram sebagai peringatan Syi'ah atas Syahidnya Husein.
  2. Kesamaan antara Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj, meskipun al-Hallaj telah meninggal pada 310 H atau 922 M, akan tetapi ajarannya terus berkembang dalam bentuk puisi
  3. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja atau membaca huruf Arab.
  4. Nisan pada makam Malik Saleh pada tahun 1297 dan makam Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik dipesan dari Gujarat.
  5. Pengakuan umat Islam di Indonesia terhadap Madzhab Syafi'i sebagai madzhab utama di wilayah malabar.
(mdk/nof)

Di Indonesia terkenal dengan  penduduknya yang mayoritas memeluk agama islam, budaya nya, alamnya yang luas dan hasil bumi yang cukup banyak.

Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh pedagang arab dan Persia.  Sambil berdagang mereka menyebarkan agama islam ke tempat mereka berlabuh di seluruh indonesia.

Banyak yang berspekulasi jika islam masuk ke indonesia di abad ke 7 atau 8, karena pada abad tersebut terdapat perkampungan islam di sekitar selat Malaka.

Selain pedagang ada juga dengan cara mendakwah, seperti penyebaran di tanah jawa yang di lakukan oleh para walisongo.  Mereka lah sang pendakwah dan sang ulama yang menyebarkan islam dengan cara pendekatan sosial budaya.

Di jawa islam masuk melalui pesisir utara pulau jawa dengan  di temukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah. Di Mojokerto juga telah di temukannya ratusan makam islam kuno.  Di perkikan makam ini adalah makam para keluarga istana Majapahit.

Di kalimantan, islam masuk melalui pontianak pada abad 18.  Di hulu sungai Pawan, kalimantan barat di temukan pemakaman islam kuno.  Di kalimantan timur islam masuk melalui kerajaan Kutai, di kalimantan selatan melalui kerajaan banjar, dan dari kalimantan tengah di temukannya masjid gede di kota Waringin yang di bangun pada tahun 1434 M. Di sulawesi islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo.

Demikian sedikit penjelasan tentang sejarah islam masuk ke indonesia.  Kita harus bangga dengan para ulama yang telah menyebarkan agama islam di indonesia tanpa adanya perang.  Dengan peran para ulama yang bijaksana, agama islam dengan mudah di terima di seluruh nusantara.

Peta Penyebaran Agama Islam di Indonesia – asik belajar dot com.  Bagi adik-adik yang lagi dapat tugas rumah (PR) nyari Peta Sejarah Penyebaran Agama Islam di Indonesia, silakan download peta / gambar di bawah ini. Peta ini di dapat dari buku untuk kelas VII  pada Bab 9 di halaman 183 dari buku Wawasan Sosial 1.    Sumber peta ini ternyata juga ditemukan buku tersebut dari peta atlas sejarah dan dunia tahun 1996.  Dalam peta ini kalian bisa melihat Sejarah Penyebaran Agama Islam di Indonesia, arah panah warna merah menunjukkan arah pergerakkan dari pulau ke pulau penyebaran agama Islam tersebut pada jaman dahulu.Inilah Peta Penyebaran Agama Islam di Indonesia, semoga ini bermanfaat.

Cara Download:
Tempatkan kursor pada gambar, kemudian klik kanan, pilih “Save Image As…” atau…Klik gambar / peta, kemudian klik kanan, pilih “Save Image As…”

Berdasarkan peta diatas pernyataan yang benar rute persebaran islam adalah

Klik gambar/peta untuk memperbesar !

Penjelasan Peta Penyebaran Islam di Indonesia sbb:
Pengaruh Islam yang masuk sejak awal abad ke 7 Masehi telah membawa banyak perubahan besar bagi kehidupan nenek moyang Bangsa Indonesia di masa silam. Dalam perjalanannya hingga dapat menyebar ke seluruh antero Nusantara, terdapat jalur-jalur yang dilalui sejalan dengan peta perdagangan dan pelayaran yang dilalui oleh para pedagang muslim dari Gujarat, Persia, dan Arab. Jalur-jalur penyebaran Islam tersebut dapat dilihat pada gambar peta di atas!

1. Islam Masuk ke Aceh Utara dan Malaka
Islam memang mulai masuk di pesisir Aceh Utara atau tepatnya di wilayah Kerajaan Samudera Pasai sejak abad ke 7 Masehi. Akan tetapi, pengaruhnya baru mulai dirasakan cukup besar setelah tahun 1285 setelah Samudera Pasai menjadi sebuah pusat perdagangan di wilayah Semenanjung Asia Tenggara.

Saat itu, Samudera Pasai bahkan telah menjadi sebuah kerajaan bercorak Islam yang cukup besar. Selain Samudera Pasai, Pelabuhan Malaka juga telah memperoleh pengaruh Islam setelah mulai dikunjungi oleh para Pedagang Muslim.

2. Menyebar Ke Jawa, Sumatera, dan Kalimantan Barat
Dari Samudera Pasai dan Malaka, Islam kemudian menyebar ke beberapa wilayah lain di Nusantara seiring jalur pelayaran dan perdagangan masa silam. Sesuai dengan peta penyebaran Islam di Indonesia di atas, daerah-daerah seperti Pesisir Utara Jawa, Pantai Timur Sumatera, dan Kalimantan bagian Barat mulai menerima pengaruh Islam sejak abad ke 14 bersamaan dengan memudarnya kekuasaan Majapahit yang berkuasa di Nusantara pada masa itu.

Di Jawa, kota-kota pelabuhan seperti Gresik, Tuban, Surabaya, Jepara, Demak, Banten, dan Cirebon berubah menjadi pusat-pusat pengembangan Islam. Beberapa di antaranya bahkan beralih menjadi sebuah kerajaan Islam yang cukup berpengaruh.

3. Menyebar Ke Pesisir Barat Sumatera
Seiring jatuhnya Malaka ke tangan Portugis di tahun 1511, para pedagang yang awalnya selalu singgah di Malaka sebelum menuju Jawa lewat jalur pantai Timur Sumatera, lantas mengalihkan jalur pelayarannya lewat jalur Pantai Barat Sumatera, menyebrang Selat Sunda, sebelum akhirnya sampai di pesisir Utara Jawa. Pada masa itu, Kota Padang dan Bengkulu lantas mulai menerima pengaruh Islam, utamanya dari para pedagang Muslim Persia.

4. Dari Jawa ke Kalimantan Selatan, Sulawesi, Maluku
Pengaruh Islam di Pesisir Utara Jawa mengalami kemajuan yang signifikan di sekitar abad ke 15. Hal ini didukung oleh runtuhnya kerajaan Majapahit dan berdirinya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di tanah Jawa.

Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam pada masa itu. Banyak orang dari Maluku (Ternate dan Tidore), Sulawesi (Makassar dan Gowa), dan Kalimantan Selatan (Banjar) yang tertarik dengan ajaran Islam, mulai menimba ilmu di pesantren-pesantren Demak. Pasca menyelesaikan pendidikannya, orang-orang tersebut lantas kembali ke daerahnya masing-masing untuk mengajarkan pemahaman Islam melalui dakwah-dakwah yang masif.

5. Syiar Islam di Abad ke 16
Di abad ke 16, di Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan berdiri kerajaan-kerajaan bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate-Tidore, Kesultanan Gowa Tallo, Kesultanan Makassar, dan Kesultanan Banjar.

Kesultanan-kesultanan bercorak Islam tersebut juga membantu penyebaran Islam di Nusantara. Kesultanan Ternate Tidore menyebarkan Islam ke wilayah sekitar Maluku, Papua dan Sulawesi Utara, Kesultanan Makassar dan Gowa Tallo menyebarkan Islam ke wilayah Nusa Tenggara dan Kalimantan Timur, sementara kesultanan Banjar menebar pengaruh Islam ke pedalaman Kalimantan.

Sejak abad ke 16 ini, pengaruh Islam sudah menyebar secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. Pengaruh ini berhasil mengubah agama dan kepercayaan nenek moyang kita yang awalnya memeluk Hindu Budha ke agama Islam. Adapun peta penyebaran Islam di Indonesia beserta jalur-jalurnya yang dijelaskan di atas hingga kini bisa dibuktikan kebenarannya lewat beberapa peninggalan bersejarah di kota-kota yang pernah menjadi pusat penyebaran Islam.

Demikian ulasan penjelasan dari peta penyebaran agama Islam di Indonesia. Semoga dapat bermanfaat.